• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Cara mengetahui bahwa data yang diambil terdistribusi normal salah satunya dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov-Smirnov. Kurva Z ≤ Z tabel atau nilai asym. Sig. (2-tailed) > α pada tabel uji Kolmogorov-Smirnov. (GHozali, 2006 : 110)

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu dan tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW)

Pengambilan keputusan pada uji Durbin-Watson (DW) adalah sebagai berikut :

1) DU < DW < 4 – DU maka Ho diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi

2) DW < DL atau DW > 4 – DL maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi

3) DL < DW < DU atau 4 – DU < DW < 4 – DL, artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah data model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan lain, model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk melihat adanya masalah heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:

1) Dengan melihat titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka mengindikasikan terdapat heteroskedastisitas.

2) Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas. (GHozali, 2006 : 111)

2. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument pengukuran penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur apa yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.

Pengujian ini untuk mengetahui kebenaran instrumen penelitian agar dapat memberikan informasi yang akurat tentang hal yang

akan diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi butir pertanyaan dengan total skor variabel. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuisioner/instrumen penelitian yang dibuat sudah betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain, jika sebuah kuisioner penelitian sudah dinyatakan valid berarti kuisioner mampu memperoleh data yang tepat dari yang hendak diteliti (Rocheaty, 2007 : 57).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable).

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi suatu alat pengukuran dalam gejala yang sama. Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahapan berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrument penelitian yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Rocheaty, 2007 : 60) 3. Regrasi Linier Sederhana

Regrasi linear sederhana digunakan untuk memprediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel indpenden dimanipulasi (dirubah-rubah). Berikut persamaan regresi linier sederhana (Sugiyono, 2013 : 247).

Keterangan:

Nilai yang diprediksikan Konstanta atau bila harga b: Koefisien regresi

: Nilai variabel independen

Dengan rumus nilai dan b (Setiawan, 2013: 148):

∑ ∑ ∑ ∑ ∑

̅ ̅

4. KoefisienDeterminasi(R²)

Uji koefisien determinasi berguna untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam merangkai variabel terikat, yaitu mengetahui seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependen. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis Adjusted R square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.

5. UjiParsial (t)

Uji T digunakan untuk menguji pengaruh Veriable Independen secara pasial terhadap variable dependen (Priyatno, 2010: 65) rumus dari Uji T adalah

n - 2 t = r { }

1 - 12 Keterangan

t = Korelasi product moment n = Jumlah responden

pengujian ini dilakukan dengan Uji T pada tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut dengan menggunakan nilai probabilitas signifikansi:

1) Jika tingkat signifikan lebih besar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, sebaliknya H1 diterima

2) Jika Tingkat Signifikansi Lebih Kecil 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, sebaliknya H1 ditolak.

51

Beralihnya status Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang Menjadi STAIN Batusangkar pada tahun 1997 yang membuka 2 jurusan yaitu Tarbiyah dan Syariah, dimana pada waktu itu syariah masih memiliki satu program studi, barulah pada tahun 2000 dibuka lagi satu program studi di bawah jurusan syariah yaitu program studi Muamalah/ Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syariah.

Awal perkembangannya program studi Muamalah/Ekonomi Islam membuka satu lokal dengan jumlah Mahasiswa 31 orang, untuk tahun-tahun berikutnya peminat dan jumlah mahasiswa bertambah setiap tahunnya.

Seiring dengan meningkatnya perkembangan perbankan syariah di Indonesia yang membuka cabang diseluruh daerah secara perlahan diindonesia tentu juga membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten yang bisa mengisi pos-pos yang dibutuhkan.

Dengan keadaan ini Program Studi Muamalah/Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syariah di bawah Jurusan Syariah SYAIN Batusangkar menyusun kembali program baru tentang mata kuliah, silabus, praktikum, visi dan misi, dan renstra yang untuk menjadikan program studi mualah/Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syariah menjadi program studi Muamalah/Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syariah menjadi program studi perbankan syariah sesuai juga dengan numenklatur yang sudah ada dan disetujui oleh dirjen dikti pusat, agar program studi ini lebih bisa berkompetisi pada dunia usaha dalam mengisi lapangan pekerjaan yang disediakan oleh perbankan syariah yang ada di Indonesia khususnya di Sumatera Barat.

Maka pada tahun 2012 resmilah dirubah program studi Muamalah/Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syariah menjadi progran studi Perbankan Syariah. Dan pada tahun 2015 dengan beralihnya STAIN Batusangkar menjadi IAIN Batusangkar Maka program studi Perbankan Syariah menjadi jurusan Perbankan Syariah..

Untuk akreditasi mulai tahun 2013 terakreditasi B dengan jangka waktu Agustus 2013 – Agustus 2018, yang lulusannya diberi gelar Sarjanan Ekonomi (SE).

Untuk menjamin mutu proses pembelajaran dan hasil belajar jurusan Perbankan Syariah didukung oleh sarana prasarana dan kualifikasi dosen yang profesional dan kompeten di bidangnya dengan kualifikasi pendidikan S2 dan S3 dalam dan luar negeri (persya.iainbatusangkar.ac.id)

2. Visi Dan Misi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar

a. VISI

“Menjadi Program Studi Unggul di Bidang Perbankan Syariah yang Integratif dan Interkonektif Berkearifan Lokal di Tingkat Nasional Tahun 2030”

b. MISI

1) Melaksanakan pendidikan dalam bidang perbankan, ekonomi dan keuangan syariah yang integratif dan interkonektif, berbasis teknologi yang memiliki keunggulan dan daya saing nasional.

2) Mengembangkan kajian dan penelitian tentang perbankan syariah dan ekonomi Islam yang integratif dan interkonektif, berkearifan lokal dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

3) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat berbasis pemberdayaan ekonomi, berkearifan lokal dan relevan dengan kebutuhan masyarakat

4) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah, baik dalam maupun luar negeri untuk penguatan kelembagaan

3. Tujuan Perbankan Syariah

a. Menghasilkan sarjana yang mampu menguasai teknologi dalam bidang perbankan syariah, ekonomi syariah dan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang kompetitif dan dapat meningkatkan daya guna masyarakat yang berakhlak mulia, terpuji dan menerapkan sistem syariah dalam kehidupan sehari-hari serta menguasai bahasa Arab dan Inggris

b. Menghasilkan kajian riset tentang perbankan syariah dan ekonomi Islam yang integratif dan interkonektif, berkearifan lokal dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

c. Menyebarluaskan hasil pengabdian kepada masyarakat berbasis pemberdayaan ekonomi yang relevan dengan kebutuhan, berkearifan lokal guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

d. Menghasilkan kerjasama dalam dan luar negeri yang memperkuat pengembangan Program Studi dalam menghadapi daya saing nasional.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Faktor- faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua :

1. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam individu yang bersangkutan, misalnya, motivasi, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Faktor lingkungan justru mempunyai pengaruh lebih besar terhadap timbul dan berkembangnya minat seseorang. Bisa jadi dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat yang lebih nerpengaruh, ini sangat sulit untuk menentukannya karena ada minat seseorang timbul dan berkembangnya lebih dipengaruhi oleh faktor keluarga, tetapi ada jia dri lingkungan sekolah atau masyarakat, atau sebaliknya. Disamping itu juga karena objek dari minat itu sendiri sangat banyak macamnya. (shaleh, 2004, p.263)

C. Hasil Penelitian Dan Analisa 1. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa adalah melihat sejauh mana pengetahuan mahasiswa perbankan syariah terhadap minat menabung di bank syariah. Untuk mengimplementasi hal tersebut maka dilakukan penyebaran kuisioner kepada responden yang terlibat langsung dalam pengisian kuisioner.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, ditetapkan 60 orang responden, semua kuisioner ini dibagikan secara online dalam bentuk pertayan-pertanyaan dan semuanya bisa di olah lebih lanjut.

a. Uji Asmumsi Klasik 1) Uji Normatlitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi dengan normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas dengan dilihat dari grafik normal P-P Plot data yang normal yaitu apabila data itu membentuk titik-titik yang tidak jauh dari garis diagonalnya.

Gambar 4 1 garfik P-P Plot

Sumber: data olahan SPSS 25, 2020

Dapat dilihat hasil dari garfik P-P Plot di atas memperlihatkan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonalnya. Jadi dapat dikatakan model regresi tersebut sudah berdistribusi secara normal.

Uji Normalitasnya agar bisa melihat variabel normal atau tidaknya dengan asumsi yang digunakan sebagai berikut:

a) Jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka Hoditerima, dan dinyatakan variabel residual normal.

b) Sebaliknya jika probabilitas kecil dari 0.05 maka Hoditolak, dan dinyatakan variabel tidak normal.

Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikasi = 0,05. Uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan berikut ini:

Sumber: data olahan SPSS 25, 2020

berdasarkan tabel 4.1 pada data olahan dari SPSS di atas maka dapat kita lihat nilai Asymp.sig.(2-tailed) dari uji Kolmogorov Smirnov adalah 0,200 nilai ini besar dari 0,05.

Maka dapat kita simpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini variabel residualnya normal.

Tabel 4.1 Uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,45750719

Most Extreme Differences Absolute ,066

Positive ,066

Negative -,052

Test Statistic ,066

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

2) Uji Autokolerasi

Sebuah analisi statistic yang dilakukan untuk mengatahui apa adakah kolerasi variabel yang ada di dalam model prediksi dengan perubahan waktu. Uji Durbin Wiston ini dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai taksiran faktor yang berurutan. Jika nilai Durbin Wiston terletak antara DU sampai dengan 4-DU maka tidak terjadi autokolerasi, berikut merupakan hasil uji Darbin Wiston dengan tabel signifikan 5% (0,0):

Tabel 4.2 didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1.934, jika dilihat dari tabel signifikan 0.05, dengan jumlah sampel (N=60) dan jumlah variabel (K=3), dilihat dari tabel Durbin Watson maka dapat dilihat dengan rumus DU < DW < 4-DU jadi (1.6889 < 1.934 <

2.311 sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi autokolerasi pada model regresi ini.

3) Uji Heteroskedastistas

Uji yang digunakan untuk melihat apakah ada terdapat ketidaksamaan suatu variasi, dari residul pengamatan satu ke yang lainnya. Model regresi yang memenuhi persyaratan apabila jika terdapat kesamaan variasi dari residual satu pengamatan dengan yang lainnya. Model yang baik didapatkan apabila

Sumbsumber: data olahan SPSS 25, 2020

terdapat pola tertentu pada grafik seperti (menyempit kemudian melebar, mengumpul ditengah, atau melebar kemudian menyempit) maka itu dapat dikatakan terjadi heteroskedatisitas.

Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas maka itu tidak terjadi heteroskedatisitas, Dapat dilihat dari garfik scatlerplot di bawah ini:

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data olahan SPSS 25, 2020

Berdasarkan dari gambar 4.2 di atas berdasarkan olahan dari SPSS 25 dapat dilihat titik-titik tidak membentuk pola tertentu. Dapat dilihat bahwa penyebaran titik-titik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y. jadi dapat artikan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

2. Instrumen penelitian a. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar-benar mampu mengukur yang diinginkan. Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa valid instrumen dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang penyelesaian dibantu dengan menggunakan program SPSS Versi 25. Uji validitas dengan membandingkan antara rhitung dan rtabel dengan mengunakan rumus koefisien korellasi product moment yang dikemukakan Pearson, dengan kriteria berikut ini:

1) Jika rhitung>rtabel maka pernyataan dapat dinyatakan valid 2) Jika rhitung<rtabel maka pernyataan dapat dinyatakan tidak valid

Sedangkan untuk mendapatkan rtabel dilakukan dengan tabel r product moment, yaitu menentukan alpha (α) = 0,05 kemudian n (sampel) = 60 orang, sehingga didapat nilai rtabel sebesar 0,2542.

Hasil uji validitas selengkapnya tersaji pada tabel-tabel yang telah disediakan.

Uji validitas dilakukan mengungkapkan apakah pernyataan atau pertanyaa pada kuisioner tersebut sahih atau tidak. Berdasarkan data yang diolah pada SPSS data yang signifikan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil uji validasi kemudahan pengetahuan No Kode Item Rtabel Rhitung Keterangan

1. P1 0,2542 0,588 VALID

2. P2 0,2542 0,655 VALID

3. P3 0,2542 0,659 VALID

4. P4 0,2542 0,638 VALID

5. P5 0,2542 0,767 VALID

6. P6 0,2542 0,743 VALID

7. P7 0,2542 0,675 VALID

8. P8 0,2542 0,647 VALID

9. P9 0,2542 0,616 VALID

10. P10 0,2542 0,685 VALID

11. P11 0,2542 0,643 VALID

12. P12 0,2542 0,550 VALID

13. P13 0,2542 0,631 VALID

Sumber: data olahan SPSS 25, 2020

Berdasarkan tabel di atas setelah dilakukan perhitungan dengan SPSS Version 25 dapat diketahui dari 13 item pertanyaan bahwa masing-masing Rhitung > Rtabel dan bernilai positif, karena masing-masing item tersebut telah memiliki corrected item total correlation > 0, 2542. dengan demikian pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan dapat

diteruskan digunakan dan dipertahankan dalam tahapan pengelolaan data lebih lanjut

Tabel 4 4

Hasil uji validasi kemudahan minat

No Kode Item Rtabel Rhitung Keterangan

1. P1 0,2542 0,677 VALID

2. P2 0,2542 0,717 VALID

3. P3 0,2542 0,720 VALID

4. P4 0,2542 0,728 VALID

5. P5 0,2542 0,783 VALID

6. P6 0,2542 0,758 VALID

7. P7 0,2542 0,742 VALID

8. P8 0,2542 0,750 VALID

9. P9 0,2542 0,766 VALID

10. P10 0,2542 0,664 VALID

11. P11 0,2542 0,707 VALID

12. P12 0,2542 0,764 VALID

13. P13 0,2542 0,606 VALID

Sumber: data olahan SPSS 25, 2020

Berdasarkan tabel di atas setelah dilakukan perhitungan dengan SPSS Version 25 dapat diketahui dari 13 item pertanyaan bahwa masing-masing Rhitung > Rtabel dan bernilai positif, karena

masing-masing item tersebut telah memiliki corrected item total correlation

> 0, 2542. dengan demikian pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan dapat diteruskan digunakan dan dipertahankan dalam tahapan pengelolaan data lebih lanjut

b. Uji Realibilitas

Uji ini merupakan uji untuk mengukur indikator dalam variabel. Hasil penelitian dapat dikatakan reliable, apabila adanya kesamaan data dari waktu ke waktu (Sugiyono, 2017, p. 137) artinya jabawan dari pertanyaan dari seorang responden harus konsisten. Jika sekrang obyek warna kuning maka besok dan lusa tetap warna kuning. Dengan rumus cronbach alpha > 0.60. Secara umum keandalan suatu instrumen penelitian pada dalam kisaran >

0,06 sampai dengan 0,80 dapat dikatakan baik, jika dalam kisaran >

0,80 sampai dengan 1,00 dianggap sangat baik.

Pada tabel di bawah ini menjelaskan besaran nilai alpha hitung masing-masing instrumen. Semua data yang ada pada tabel-tabel di bawah ini merupakan data yang diambil dari hasil olahan data melalui aplikasi SPSS Versi 25. Pertama adalah uji reabilitas pengetahuan mahasiswa perbankan syariah terhadap minat dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 4 5

Hasil uji reabilitas pengetahuan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,888 13

Sumber: data olahan SPSS 25, 2020

Berdasarkan tabel 4.5 di atas hasil uji reliabilitas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,888 yaitu lebih besar dari 0,6 berdasarkan ketentuan di atas, maka indikator-indikator dalam penilaian ini dikatakan reliable.

Tabel 4 6

Hasil uji reabilitas minat

Sumber: data olahan SPSS 25, 2020

Berdasarkan tabel 4.6 di atas hasil uji reliabilitas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,922 yaitu lebih besar dari 0,6 berdasarkan ketentuan di atas, maka indikator-indikator dalam penilaian ini dikatakan reliable.

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi dilakukan dilakukan melihat arah pengaruh dari pengetahuan terhadap minat mahasiswa. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan SPSS dapat disajikan analisis sebagai berikut:

Tabel 4 7

Hasil uji regresi linear sederhana Coefficientsa

a. Dependent Variable: y minat

Sumber: data olahan SPSS 25, 2020

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,922 13

Dari data tabel 4.7 Di atas diketahui persamaan regresesi variabel kompensasi dan pengetahuan adalah sebagai berikut

Y= a+bX

Y= 12,295 + 0,804 x

Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta (a) sebesar 12,295 menunjukkan bahwa jika variabel independen yaitu pengetahuan nilai kompensasi adalah 0, maka bernilai positif yaitu 12,295.

b. Nilai koefisien regresi (b) pengaruh pengetahuan bernilai positif yaitu 0,804 satuan. Ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan kompensasi sebesar 1 satuan, maka pengetahuan mahasiswa dapat meningkat sebesar 0,804 .

Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika kompensasi ditingkatkan dengan 1 satuan, pengetahuan meningkat sebesar 0,804.

Namun pada saat kompensasi dibiarkan atau tetap, maka pengetahuan sebesar 12,295.

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menunjukkan suatu proporsi dari varian yang diterangkan oleh persamaan regresi. Untuk menentukan koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai R square data yang telah diuji. Adapun Koefisien determinasinya sebagai berikut:

Sumber: data olahan SPSS 25, 2020

Dari table hasil r square sebesar 0,583 atau 58,3%, hal ini berarti bahwa kecilnya kontribusi kompensasi terhadap pengetahuan adalah 58,3%, sedangkan sisanya (100%-58,3=41,7%) dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel lainnya.

5. Uji T (Uji Parasial)

Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel bebas yang ada di dalam model terhadap variabelterikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Apabila nilai t hitung > t tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. dengan taraf kesalahan 10% dan derajat kebebasan (df) = n-2 = 60 – 2 = 58 diperoleh t tabel = 1,671 dari tabel di atas dapat di

Hasil statistik uji t untuk variabel minat diperoleh t hitung sebesar 9,000, karena t hitung > t tabel (9,000 > 1,671), sedangkan untuk signifikasi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan pengetahuan terhadap minat

D. Pembahasan

Penelitian ini untuk menginformasikan seberapa besar pengaruh Pengetahuan mahasiswa perbankan syariah angkatan 2017 terhadap minat menabung di bank syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan variable dari indikator- indikator pengetahuan yaitu minat mahasiswa perbankan syariah angkatan 2017 terhadap minat menabung di bank syariah Hasil analisis dengan menggunakan regresi linear sederhana menjelaskan bahwa berasan nilai koefisien, yakni nilai koefisien regresi dari variabel X untuk pengetahuan adalah sebesar 0,804. Jadi nilai koefisien regresi sederhana masing-masing variabel di atas dapat di subsitusikan ke dalam persamaan regresi sederhana sebagai berikut: Y = 12,295 + 0,804 X maka dapat dilihat sebagai berikut: Nilai konstanta (a) adalah = 12,295. Artinya jika variabel independen yaitu pengetahuan adalah nol (konstan), maka besarnya minat adalah = 12,295. jadi Nilai koefisien regresi (b) pengaruh pengetahuan bernilai positif adalah sebesar 0,804. Ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan pengaruh pengetahuan, maka minat akan meningkat sebesar 0,804 berarti terjadi hubungan positif antara pengetahuan dengan minat mahasiswa menabung di bank syariah

Sehingga mengandung arti pada setiap pembahasan 1% nilai pengetahuan mahasiswa, maka nilai minat menabung bertambah sebesar 0,804. Jadi dapat disimpulkan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap variabel Y ialah positif.

Sedangkan keeratan pengaruh dari variable independen ditunjukkan oleh angka R Square sebesar 0,583 atau 58,3%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen yaitu pengetahuan terhadap minat adalah sebesar 58,3 %.Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

Apabila dilihat tingkat pengaruh variabel maka tingkatan pengaruhnya dapat di simpulkan bahwa pengaruh tinggi atau kuat.

Variable independen perlu dianalisis lebih lanjut untuk mengetahi apakah hasil dapat diterima atau tidak dengan menggunakan uji t, variabel minat diperoleh t hitung sebesar 9,000, karena t hitung > t tabel (9,000>

1,671), sedangkan untuk signifikasi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan pengetahuan terhadap minat.

Pada variabel pengetahuan yaitu minat menabung ini dapat kita kaitkan dengan teori bahwasanya pengetahuan mahasiswa tentang bank syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung,

Hasil analisis dengan menggunakan regresi linear sederhana menjelaskan bahwa nilai koefisien, yakni nilai koefisien regresi dari variabel X untuk pengetahuan adalah sebesar 0,804. Jadi nilai koefisien regresi sederhana masing-masing variabel di atas dapat di subsitusikan ke dalam persamaan regresi sederhana sebagai berikut: Y = 12,295 + 0,804 X maka dapat dilihat sebagai berikut: Nilai konstanta (a) adalah = 12,295.

Artinya jika variabel independen yaitu pengetahuan adalah nol (konstan), maka besarnya minat adalah = 12,295. jadi Nilai koefisien regresi (b) pengaruh pengetahuan bernilai positif adalah sebesar 0,804. Ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan pengaruh pengetahuan, maka minat akan meningkat sebesar 0,804 berarti terjadi hubungan positif antara pengetahuan dengan minat mahasiswa menabung di bank syariah

Sedangkan keeratan pengaruh dari variable independen

Sedangkan keeratan pengaruh dari variable independen

Dokumen terkait