• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.3. Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi 1. Pengertian Layanan

2.3.3. Teknik Layanan

Teknik pengukuran dan penilaian pelayanan merupakan salah satu kegiatan perpustakaan untuk menilai secara kuantitatif dan kualitatif daya guna dan hasil guna pelayanan perpustakaan. Dalam buku Pedoman Perpustakaan perguruan Tinggi (1994: 53) tujuan mengevaluasi layanan ialah agar perpustakaan dapat:

1. Menyajikan data kegiatan pelayanan untuk diketahui umum;

2. Memberikan laporan kegiatan pelayanan yang berupa angka dan

menganalisisnya kepada pimpinan perpustakaan dan lembaga induk;

3. Memberikan gambaran tentang perkembangan pelayanan dalam jangka

waktu tertentu;

4. Menilai kegiatan pelayanan sebagai dasar untuk menyusun rencana dan

program selanjutnya dan untuk meminta kebijakan pelayanan,.

Ada berbagai cara mengevaluasi pelayanan perpustakaan, di antaranya, pengumpulan data statistik, pengumpulan masukan dan saran dari segi, semi penelitian. Teknik evaluasi yang digunakan bergantung kepada jenis pekerjaan yang

dilselenggarakan. cara evaluasi tersebut pada buku Pedoman Perpustakaan perguruan Tinggi, (1994: 53) dijelaskan bahwa:

1. Mengevaluasi pelayanan peminjaman; mengevaluasi pelayanan

peminjaman dimaksudkan agar kita mengetahui tingkat pemamfaatan koleksi perpustakaan oleh pengguna. Oleh sebab itu, pencatatan peminjaman pustaka perlu dikerjakan dengan tertib.Cara mengevaluasi kegiatan yang biasa digunakan ialah pengumpulan data statistik yang sekurang-kurangnya meliputi: (a) Pengunjung perpustakaan, (b) Peminjam, (c) Pustaka yang dipinjamkan. Dalam pengumpulan data tersebut dapat dikerjakan dengan menggunakan alat seperti berikut ini: (a) Buku kehadiran pengunjung, (b) Girik pustaka buku yang dipinjamkan, (c) Tabel/formulir statistik pengunjung, (d) Tabel/ formulir statistik peminjam, (e) Tabel/statistik data tentang pustaka yang dipinjamkan;

2. Mengevaluasi pelayanan perujukan: mengevaluasi pelayanan perujukan

dimaksudkan agar kita mengetahui kekurangan atau kelebihan pelayanan perujukan, khususnya untuk menyempurnakan koleksi dan menentukan pustaka rujukan yang masih harus diadakan dan kegiatan lain yang masih perlu dilaksanakan. Caranya yang biasa meliputi pengumpulan data statistik, pengumpulan saran dan masukan dari pengguna, penyajian, dan mengadakan penelitian data statistik yang dikumpulkan yaitu: (a) Jenis pertanyaan rujukan, (b) Macam kegunaan informasi yang ditanyakan, (c) Media yang digunakan untuk bertanya, (d) Media yang digunakan untuk menjawab;

3. Mengevaluasi silang layang; pencatatan kegiatan pinjam meminjam

pustaka atau pesan-memesan informasi perlu dilakukan secara tertip dengan maksud agar: (a) Mengetahui jenis jumlah pustaka yang dipinjam dari dan dipinjamkan kepada perpustakaan lain, (b) Mengetahui perpustakaan yang diminta informasi dan yang memberikan informasi, (c) Mengetahui kecepatan pelayanan;

4. Mengevaluasi pendidikan pengguna; evaluasi program pendidikan

pengguna dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana metode dan materi pendidikan bermamfaat bagi pengguna perpustakaan. Evaluasi mengenai bimbingan pengguna ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: (a) Membagikan daftar pertanyaan yang memuat butir pertanyaan tentang keterampilan pengguna memamfaatkan sumber informasi di perpustakaan, (b) Wawancara untuk mengetahui kemampuan pengguna memamfaatkan sumber informasi di perpustakaan, (c) Mengamati dan mencatat perilaku pengguna dalam menelusur informasi.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa tehnik pengukuan kinerja peyanan perpustakaan merupakan suatu ketrampilan pustakawan yang dimiliki dalam memberikan jenis pelayanan. Ini penting sekali dimiliki, mengingat tugas pelayanan tersebut bersifat langsung antara pustakawan dengan pembaca sehingga akibat yang timbul akan sangat diarasakan oleh pengguna

2.4. Pengukuran Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.4.1. Pengertian Pengukuran

Pengertian pengukuran penilaian, dan evaluasi menurut Arikunto (2008: 4) adalah:

Membandingkan sesuatu dengan satu ukuran dan pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian ini bersifat kualitatif. Dan mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yakni mengukur dan menilai.

Sedangkan menurut Subrata, (2009: 6) mengatakan penilaian performansi

(performance assesment) adalah:

Proses mengumpulkan informasi melalui pengamatan secara sistematis untuk mengambil keputusan terhadap mahasiswa. Penilaian performansi bukan ditekankan pada pemberian tes, tapi lebih ditekankan pada assesmen, yang mengandung pengertian menggunakan berbagai teknik atau metode, lebih mendasarkan pada pengamatan, dan mengintegrasikan berbagai informasi. Ada lima komponen yang terkandung dalam penilaian performansi, yaitu: (1) penilaian performansi adalah suatu proses, bukan suatu tes atau pengukuran tunggal, (2) fokus dari proses adalah mengumpulkan informasi dengan menggunakan berbagai pengukuran dan strategi, (3) data dikumpulkan melalui pengamatan yang sistematis, (4) data dipadukan untuk menentukan kebijakan, (5) subyek penentuan kebijakan adalah individu, bukan program atau produk aktifitas kelompok.

Selain pendapat di atas Matthews dan Jakson, (2001: 107) Pengukuran kinerja atau riset sumber daya manusia adalah ”Analisis data untuk menentukan efektivitas praktik sumber daya manusia yang masalalu dan sekarang. Selanjutnya menurut Handoko (2000: 135) mengatakan bahwa:

Pengukuran prestasi kerja (performance appraisal) proses melalui nama organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memperbaiki unpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.

Dari pendapat tersebut di atas Kasim (1993: 18) menyatakan pengukuran dapat di artikan:

Sebagai suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Unsur pokok dalam kegiatan ini, antara lain adalah sebagai: (1) Tujuan Pengukuran, (2) Ada obyek ukur, (3) Alat ukur, (4) Proses Pengukuran, (5) Hasil Pengukuran kuantitatif. Pengukuran dan penilaian sangat erat kaitannya dengan evaluasi yang pada umumnya diartikan tidak berbeda (indifferent) walaupun pada hakikatnya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran (measurement) adalah proses memperbandingkan sesuatu melalui

suatu kriteria baku (meter, kilogram, takaran dan sebagainya), pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian adalah suatu proses transpormasi dari hasil pengukuran menjadi suatu nilai. Jadi, pengukuran itu merupakan proses mengukur yang berfungsi sebagai alat evaluasi. Dari kegiatan pengukuran ini proses evaluasi dimulai. Karenanya, dalam keberhasilan ada dua konsep yang terdapat didalamnya yaitu efektifitas dan efisiensi. Efektifitas merupakan perbandiangan antara output dan inputnya. Sedangkan efisiensi adalah taraf pendayagunaan input untuk menghasilkan output lewat suatu proses.

Ada beberapa pengukuran kinerja pegawai menurut Gomes (2003: 134) adalah sebagai berikut :

a. Quantity of work: Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu

yang ditentukan;

b. Quality of work: kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapannya;

c. Job Knowledge: Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilannya;

d. Creativeness: Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dari

tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul;

e. Cooperation: kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain (sesama

anggota organisasi);

f. Dependability: Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan

penyelesaian kerja tepat pada waktunya;

g. Initiative: Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

memperbesar tanggung jawabnya;

h. Personal Qualities: Menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

keramah-tamahan, dan integritas pribadi.

Dari pengertian-pengertian pengukuran dan penilaian di atas dapat dirangkum bahwa pengukuran dan penilaian yaitu, merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut.

Dokumen terkait