• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Kuantitatif

Teknik pengolahan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan teknik yang di jelaskan menurut (Bungin, 2009:165-168) yaitu menggunakan cara sebagai berikut :

1. Editing Data, adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data dilapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena

kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui editing ini. Proses editing dimulai dengan memberi identitas pada instrumen penelitian yang telah terjawab. Kemudian memeriksa satu per satu lembaran dan poin-poin serta jawaban yang tersedia.

2. Coding Data, setelah tahap editing selesai dilakukan, berikutnya adalah mengklarifikasi data-data tersebut melalui tahap koding. Maksudnya adalah bahwa data yang telah di edit tersebut diberi identitas skor dengan menggunakan Likert.

3. Tabulating Data, yaitu memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya. Penyusunan data dalam tabel-tabel yang mudah dibaca dan tabel tersebut disiapkan untuk dianalisis.

Data penelitian ini dianalisis kuantitatifnya dengan menggunakan statistik. Analisis yang dilakukan dengan dua cara yaitu:

3.7.2 Uji T-test

Uji t-test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu atau lebih variabel yang datanya berbentuk interval atau ratio. Untuk menganalisis impelementasi kebijakan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik di Kabupaten Lebak, maka dalam pengujian hipotesis deskriptif

digunakan uji t-test untuk satu sampel atau satu variabel, dengan menggunakan rumus:

Rumus:

Keterangan: t = Nilai t yang dihitung

x = Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil pengumpulan data

µo = Nilai yang dihipotesiskan s = Simpangan baku sampel n = Jumlah anggota sampel

3.7.3 Uji Pihak Kanan

Menurut Sandjaja (2006: 78) bentuk pengujian hipotesis tergantung pada bunyi kalimat hipotesis. Hipotesis satu arah harus diuji dengan statistik satu arah atau uji satu sisi (one- tailed test) dan hipotesis dua arah harus diuji dengan tes statistik dua arah atau uji dua sisi (two-tailed test). Pada suatu penelitian dengan tingkat signifikasi 0,05 atau α = 0,05, maka daerah penolakan H0 adalah 5% dan daerah penerimaan H0 adalah 95%. Pada uji satu sisi, daerah penolakan tersebut dapat terletak di sebelah kanan atau sebelah kiri dan besarnya 5%.

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari hipotesis yang diajukan. Berdasarkan metode penelitian, maka pada tahap pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan rumus t-test satu sampel dan

pengujian t-test satu sampel dibantu dengan piranti lunak Statistic Program For Social Science(SPSS) versi 22.

3.7.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleong 2010:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam menganalisis data penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan, maka peneliti menggunakan analisis data model Miles & Huberman. Model interaktif Miles & Huberman dapat dipahami dengan gambar dibawah ini:

Gambar 3.2

Analisis Data Miles & Huberman

Berikut adalah penjelasan mengenai gambar analisis data menurut Miles & Huberman (dalam Fuad & Nugroho 2014:16-18), yang diantaranya:

a. Reduksi Data (Data Reduction), dimaknai sebagai proses memilah dan memilih, menyederhanakan data yang terkait dengan kepentingan penelitian saja, abstraksi dan transformasi data-data kasar dari catatan

lapangan. Reduksi data perlu dilakukan karena ketika peneliti semakin lama di kancah penelitian akan semakin banyak data atau catatan lapangan yang peneliti kumpulkan. Tahap dari reduksi adalah memilah dan memilih data yang pokok, fokus pada hal-hal yang penting, mengelompokkan data sesuai dengan tema, membuat ringkasan, member kode, membagi data dalam partisi-partisi dan akhirnya dianalisis sehingga terlihat pola-pola tertentu.

b. Penyajian Data (Data Display) berupa uraian singkat, bagan, hubungan kausal dengan kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dapat membantu peneliti dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan analisis selanjutnya berdasarkan apa yang sudah dipahami sebelumnya. c. Menarik kesimpulan/ verifikasi (Conclusion: Drawing/ Verifying),

merupakan langkah terakhir dalam analisis data menurut Miles dan Huberman. Berdasarkan pola-pola yang sudah tergambarkan dalam penyajian data, terdapat hubungan kausal atau interaktif antara data dan didukung dengan teori-teori yang sesuai, peneliti kemudian mendapatkan gambaran utuh tentang fenomena yang diteliti dan kemudian dapat menyimpulkan fenomena tersebut sebagai temuan baru.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian mengenai implementasi kebijakan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) di Kabupaten Lebak”, menggunakan teknik analisis data Miles & Huberman dengan empat langkah analisis data, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hal ini digunakan sebagai alat untuk mempermudah peneliti untuk menganalisis data yang didapat dari hasil penelitian lapangan dan mendapatkan kesimpulan mengenai penelitian yang dilakukan peneliti.

3.7.5 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dapat dilakukan dengan triangulasi pendekatan dengan kemungkinan melakukan terobosan metodologis terhadap masalah-masalah tertentu yang kemungkinan dapat dilakukan seperti seperti yang dikatakan Denzin dengan “triangulasi”. Istilah penggabungan metode ini dikenal lebih akrab di

kalangan pemula dengan istilah ‘meta-metode’ atau ‘mix-method’, yaitu metode campuran, dimana metode kuantitatif dan kualitatif digunakan bersama-sama dalam sebuah penelitian (dalam Bungin 2010:257). Metode ini digunakan sebagai alat untuk menguji apakah data hasil penelitian yang telah dikumpulkan terdapat perbedaan atau tidak, sehingga dapat diketahui data tersebut dianggap absah atau tidak.Penelitian mengenai implementasi kebijakan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) di Kabupaten Lebak, menggunakan satu teknik triangulasi pendekatan untuk menguji keabsahan data dari hasil penelitian lapangan.

Teknik triangulasi pendekatan yang digunakan peneliti yaitu triangulasi sumber. Menurut Fuad & Nugroho (2014:19-20) triangulasi sumber dapat dilakukan dengan mengecek data yang sudah diperoleh dari berbagai sumber. Data dari berbagai sumber tersebut kemudian dipilah dan dipilih dan disajikan dalam bentuk tabel matriks. Data dari sumber yang berbeda dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, berbeda dan mana yang lebih spesifik.

Dokumen terkait