• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Pengujian Instrumen

Sugiyono (2011: 203) menyatakan bahwa validitas berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu secara valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur. Menurut Arifin (2016: 247-248) validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang ingin diukur. Macam-macam validitas antara lain validitas permukaan (face validity), validitas isi (content validity), validitas empiris (empirical validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas faktor (factorial validity). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi (content validity) dan validitas empiris (empirical validity).

a. Validitas Isi

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes atau lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional melalui expert (Azwar, 2009: 45). Instrumen yang diujikan dalam validitas isi adalah instrumen non tes berupa lembar observasi, kuesioner kerja sama siswa, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peneliti melakukan uji validitas dengan dosen dan guru lulusan PPG Universitas Sanata Dharma. Lembar observasi dan kuesioner diujikan kepada dosen Universitas Sanata Dharma, sedangkan RPP diujikan kepada guru lulusan PPG Universitas Sanata Dharma. Peneliti menggunakan tabel kriteria kelayakan validasi yang diadopsi oleh Masidjo (1995: 157), dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.11 Kriteria Validasi

Nilai Kategori

0-20 Sangat kurang layak

21-40 Kurang layak

41-60 Cukup layak

61-80 Layak

81-100 Sangat layak

Hasil validasi instrumen dapat dilihat pada tabel 3.12 dan 3.13 berikut ini.

Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil Validasi Instrumen Penelitian

No Variabel Jenis Instrumen

Hasil

Penilaian Kategori Dosen

1 Kerja sama Observasi 95,00 Sangat Layak

Kuesioner 93,75 Sangat Layak

Hasil validasi observasi menampilkan kriteria atau kategori

“sangat layak” dengan hasil sebesar 95. Sedangkan validasi kuesioner menampilkan kriteria atau kategori “sangat layak” dengan hasil sebesar 93,75. Dengan hasil demikian maka lembar observasi dan kuesioner tersebut sangat layak untuk digunakan.

Tabel 3.13 Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

Pembelajaran Ahli Hasil Penilaian Validator II 87,64

2 RPP Pb 2 Validator I 81,76

84,67 Sangat layak Validator II 87,58

3 RPP Pb 3 Validator I 83,52

84,70 Sangat layak Validator II 85,88

4 RPP Pb 4 Validator I 82,94

84,70 Sangat layak Validator II 86,47

Berdasarkan tabel 3.12 dapat diketahui bahwa instrumen penelitian sudah layak untuk digunakan peneliti dan tidak perlu melakukan revisi penyusunan instrumen. Sedangkan berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 3.13 dapat diketahui bahwa perangkat pembelajaran dengan kategori “sangat layak”, dengan artian sudah layak untuk digunakan. Tetapi peneliti masih akan melakukan revisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh para ahli, setelah perangkat pembelajaran direvisi kemudian perangkat pembelajaran sudah dapat digunakan untuk penelitian.

b. Validitas Empiris

Validitas empiris merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait yang diukur (Azwar, 2009:48). Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji validitas empiris kepada 59 siswa kelas V di tiga SD yang menurut peneliti setara dengan SD yang digunakan peneliti untuk penelitian, yaitu SD Kanisius Klepu, SD Kanisius Jetis Depok, dan SD Kanisius Minggir, yang sudah pernah mengalami dan belajar mengenai materi pokok macam-macam gaya dalam subtema 1 di kelas IV. Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti berupa soal evaluasi pilihan ganda terdiri dari 30 soal disetiap siklus.

Pedoman penskoran, yaitu jika jawaban benar mendapatkan 1, dan jawaban salah mendapat skor 0. Hasil dari soal evaluasi dihitung dengan menggunakan aplikasi tes analisis program (TAP). Peneliti mengujikan soal evaluasi kepada 59 siswa, maka r tabel yang digunakan

adalah 0,266 dengan signifikansi 0,05 atau 5%. Jika r hitung ≥ 0,266 maka soal tersebut dinyatakan valid. Sedangkan jika r hitung ≤ 0,266 maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Dari data yang telah diolah menggunakan TAP (Tes Analisis Program) pada siklus I ada 30 soal yang diujikan, terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid. Sedangkan pada siklus II dari 30 soal yang diujikan. terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid.

Soal-soal yang tidak valid tersebut tidak akan digunakan kembali, dengan demikian setiap siklus masing-masing ada 20 soal yang akan diujikan dan siap digunakan sebagai alat tes. Di bawah ini adalah hasil validasi soal-soal siklus I dan siklus II yang valid dan tidak valid.

Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Siklus I

Nomor

29 0.266 0.440 Valid

30 0.266 0.250 Tidak Valid

Berdasarkan tabel 3.14 dapat diketahui bahwa soal pada siklus I dinyatakan valid jika perhitungan r hitung ≥ r tabel. Berdasarkan tabel di atas diperoleh data dari 30 soal siklus I yang diujikan terdapat 20 soal yang dinyatakan valid dan 10 soal tidak valid. Dari perhitungan validitas ini terdapat 20 soal yang valid dan layak digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Siklus II

Nomor

Berdasarkan tabel 3.15 dapat diketahui bahwa soal pada siklus II dinyatakan valid jika perhitungan r hitung ≥ r tabel. Berdasarkan tabel di atas diperoleh data dari 30 soal siklus II yang diujikan terdapat 20

soal yang dinyatakan valid dan 10 soal tidak valid. Dari perhitungan validitas ini terdapat 20 soal yang valid dan layak digunakan dalam penelitian ini.

2. Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 2010:209). Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji 40 soal valid, yang terdiri dari 20 soal evaluasi siklus I dan 20 soal evaluasi siklus II.

Soal yang dihitung reliabilitas hanya soal yang valid. Berikut kualifikasi reliabilitas menurut Sudjiono (2011: 280):

Tabel 3.16 Kualifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

Negatif – 0,19 Sangat rendah

Menurut Sudijono (2011: 280) reliabilitas < 0,600 adalah cukup, sedang > 0,600 dapat diterima dengan kategori tinggi dan di atas 0,800 adalah sangat tinggi. Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I menggunakan aplikasi tes analisis program (TAP) split half (1st/2nd) reliability with Spearman-Brown.

Gambar 3.3 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada gambar di atas dari 20 soal pilihan ganda pada siklus I yang valid bernilai 0,717 (split half (1st/2nd) reliability with Spearman-Brown.) menyatakan bahwa reliabilitas soal evaluasi siklus I masuk dalam kategori “tinggi”.

Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus II

menggunakan aplikasi tes analisis program (TAP) split half (1st/2nd) reliability with Spearman-Brown.

Gambar 3.3 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada gambar di atas dari 20 soal pilihan ganda pada siklus II yang valid bernilai 0,712 (split half (1st/2nd) reliability with Spearman-Brown.) menyatakan bahwa reliabilitas soal evaluasi siklus I masuk dalam kategori “tinggi”.

Dokumen terkait