• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengujian Instrumen

Agar instrumen dapat digunakan untuk mengumpulkan data, maka instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Instrumen bakat keguruan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Wasidi (2016). Instrumen bakat keguruan sudah diuji terkait validitas dan realibilitasnya.

a. Validitas Bakat Keguruan

Konstruk bakat keguruan mempunyai validitas isi sebesar 0.93, dimana dimensi kreativitas pedagogi memiliki validitas isi sebesar 0.92, komitmen pedagogi sebesar 0.94, dan kecerdasan emosi sebesar 0.97 (Wasidi, 2016). Hasil analisis butir menggunakan pendekatan IRT PCM menunjukkan bahwa nilai infit instrumen dimensi kreativitas pedagogi bergerak dari nilai 0.88 - 1.23, komitmen pedagogi 0.77 - 1.18, dan kecerdasan emosi 0.86 - 1.28, masih di dalam interval syarat batas infit mean square (MNSQ) untuk butir yaitu 0.77 - 1.3 (Wasidi, 2016). Hasil pengujian konstruk bakat keguruan memenuhi syarat goodness of fit statistics (GOF).

b. Reliabilitas Bakat Keguruan

Reliabilitas instrumen bakat keguruan diperoleh dengan menggunakan reliabilitas gabungan (Mardapi, 2012: 93). Instrumen bakat keguruan dikembangkan oleh Wasidi (2016)

memiliki koefisien sebesar 0.94 dengan nilai informasi kemampuan kreativitas pedagogi antara -2.05 sampai +1.4. Koefisien reliabilitas instrumen komitmen pedagogi sebesar 0.707 dengan nilai informasi kemampuan pedagogi sampai +0.01, sedangkan kecerdasan emosi mempunyai informasi responden dengan kemampuan sampai +0.4. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas tersebut instrumen bakat keguruan yang dikembangkan tergolong baik, karena instrumen tersebut mempunyai koefisien reliabilitas yang tinggi.

2. Minat Menjadi Guru

Syarat pokok suatu instrumen penelitian adalah validitas dan reliabilitas (Arifin, 2011: 245). Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan hasil berupa data yang akan diperoleh melalui instrumen tersebut. Instrumen yang valid dan reliabel akan memberikan hasil yang dapat dipercaya. Hal ini berlaku juga untuk instrumen minat menjadi guru. a. Pengujian Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2006: 168). Menurut Masri Singarimbun (1981: 122) validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen penelitian yang

berupa kuesioner untuk variabel minat menjadi guru diuji validitasnya untuk memperoleh kesahihan instrumen penelitian sehingga dapat dibakukan menjadi instrumen pengambilan data penelitian. Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan:

r xy : Koefisen korelasi

∑X : Skor total

∑XY : Skor total perkalian x dan y

∑X2

: Skor kuadrat masing-masing item

∑Y2

: Skor total kuadrat N : Jumlah kasus

Pengujian validitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan program komputer SPSS dengan cara melihat nilai korelasi (pearson correlation) adalah positif, dan nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] ≤ taraf signifikan (α) sebesar 0, 05. Ditambahkan oleh Nunally (1994: 100), sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai korelasi > 0, 30

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan kepada 34 mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma. ternyata terdapat beberapa item yang dinyatakan tidak valid karena memiliki r < 0, 30. Hasil uji validitas untuk instrumen tertera pada Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Instrumen Pertama

Variabel No. Item

Corected Item-

total Corelation Keterangan

Minat Menjadi Guru 1 0,165 Tidak Valid 2 0,051 Tidak Valid 3 -0,051 Tidak Valid 4 0,587 Valid 5 0,532 Valid 6 0,449 Valid 7 0,628 Valid 8 0,421 Valid 9 0,635 Valid 10 0,491 Valid 11 0,233 Tidak Valid 12 0,566 Valid 13 0,599 Valid 14 0,398 Valid 15 0,444 Valid 16 0,705 Valid 17 0,510 Valid 18 0,753 Valid 19 0,641 Valid 20 0,579 Valid 21 0,758 Valid 22 0,617 Valid 23 0,554 Valid 24 0,564 Valid 25 0,153 Tidak Valid 26 0,510 Valid 27 0,509 Valid 28 0,254 Tidak Valid Sumber data: output SPSS yang diolah

Berdasarkan informasi yang terdapat di atas, item yang dinyatakan tidak valid untuk variabel minat menjadi guru adalah item 1, 2, 3, 11, 25, dan 28. Item-item yang dinyatakan tidak valid dihapus dan selanjutnya dilakukan uji validitas lagi terhadap variabel minat menjadi guru. Hasil pengujian kedua tampak pada Tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Instrumen Kedua

Variabel No. Item

Corected Item-

total Corelation Keterangan

Minat Menjadi Guru 4 0,671 Valid 5 0,541 Valid 6 0,438 Valid 7 0,656 Valid 8 0,461 Valid 9 0,644 Valid 10 0,493 Valid 12 0,546 Valid 13 0,594 Valid 14 0,472 Valid 15 0,464 Valid 16 0,700 Valid 17 0,526 Valid 18 0,812 Valid 19 0,651 Valid 20 0,613 Valid 21 0,764 Valid 22 0,590 Valid 23 0,526 Valid 24 0,590 Valid 26 0,540 Valid 27 0,433 Valid Sumber data: output SPSS yang diolah

Setelah dilakukan pengujian ulang pada uji validitas, maka dapat dilihat pada tabel di atas bahwa semua item pada instrumen variabel minat menjadi guru sudah valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data yang sama, jika diulang pada waktu yang berebeda pada sekelompok individu yang sama (Widanarto, 2016: 143). Uji reliabilitas akan mampu memberikan informasi mengenai seberapa andal dan dapat dipercaya suatu

instrumen/alat uji. Pengujian ini akan dilakukan dengan metode

Internal Consistency dengan teknik Alpha Cronbach.

Uji reliabilitas ini melalui beberapa tahap (Siregar, 2014: 58) 1. Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan

∑ ∑

2. Menentukan nilai varians total

∑ ∑

3. Menentukan reliabilitas instrumen [ ] [ ∑ ] Keterangan:

N = jumlah sampel

= jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan X = total jawaban responden untuk setiap butri pertanyaan = jumlah varians butir

∑ = varians total

= jumlah butir pertanyaan

= koefisien reliabilitas instrumen

Nunally (1994: pp. 228-265), menjelaskan bahwa terdapat tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien reliabilitas suatu instrumen, sebagai berikut:

Tabel 3.10

Tingkat Koefisien Reliabilitas Koefisien Tingkat Reliabilitas

< 0,60 Sangat Rendah 0,61 – 0,70 Rendah 0,71 – 0,80 Cukup

0,81 - 0,90 Tinggi

Pengujian ini akan menggunakan Program Komputer SPPS versi 17. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan dengan menyebar kuesioner pada 34 mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, telah didapatkan hasil untuk uji reliabilitas. Adapun hasil dari uji tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.11 di bawah ini.

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Minat Menjadi Guru 0,922

Sumber data: output SPSS yang diolah

Tabel 3.11 menunjukkan bahwa nilai alpha hasil uji reliabilitas adalah 0,922. Berdasarkan informasi tingkat reliabilitas instrumen pada Tabel 3.10, nilai alpha yang berada di antara 0,91 – 1,00 memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel minat menjadi guru reliabel dalam mengumpulkan data penelitian.

Dokumen terkait