BAB III METODE PENELITIAN
G. Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bukti untuk
menyusun suatu informasi (Arikunto,1998:114). Menurut cara
memperolehnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber aslinya. Data
sekunder adalah data yang diperoleh melalui perantara, seperti melalui
buku raport, leger, papan statistik, dan lain-lain. Berdasarkan hasil
pengertian tersebut, data dalam penelitian ini berupa data primer yaitu
melalui pendekatan berbasis masalah sedangkan data sekunder berupa
nilai karangan siswa tahun 2009 dengan tema bebas.
Untuk memperoleh data tersebut di atas diperlukan teknik
pengumpulan data yang tepat. Dengan memperhatikan judul penelitian
dan instrumen penelitian, dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data.:
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Menyediakan lembar kerja siswa (LKS) dan pedoman penilaian yang
berisi indikator yang ingin dicapai. Fungsi LKS untuk memudahkan
siswa mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan berbasis masalah
b. Menghitung rerata (mean) kelas yang diperoleh dari tiap indikator,
untuk mengetahui kemampuan menulis melalui pendekatan berbasis
masalah dengan menggunakan media gambar dan audio visual pada
tiap indikator. Untuk mengetahui nilai siswa pada tiap indikator
rumusnya adalah dengan menjumlahkan skor perolehan tiap aspek dan
mencatat skor siswa subjek dalam tabel.
2. Analisis Data
Teknik analisis data PTK ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi lapangan informal yang
diperoleh dan semua permasalahan yang muncul dalam implementasi
dengan observer. Hal tersebut dilakukan pada saat refleksi. Data
kuantitatif diperoleh dari hasil karangan siswa pada tindakan siklus 1 dan
tindakan siklus 2, yaitu tindakan yang berupa pembelajaran menulis
karangan melalui pendekatan berbasis masalah dengan menggunakan
media gambar pada siklus pertama dan media audio visual pada siklus
kedua.
Penilaian dalam menulis karangan eksposisi melalui pendekatan
berbasis masalah pada siklus 1 dan siklus 2 menggunakan skor tertinggi
40 dan skor terendah 10 dengan aspek yang dinilai judul karangan,
gagasan, organisasi gagasan, penggunaan struktur, ejaan
(Rofi’udin,2002:192).
Kemampuan mengarang dinyatakan dalam nilai rata-rata yang
diperoleh melalui langkah langkah berikut ini :
a. Penilaian
Untuk mengetahui nilai siswa pada setiap indikator rumusnya adalah
sebagai berikut :
x 100
SM R N
N : Nilai akhir yang diperoleh
R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimal ideal dari tes
b. Menghitung nilai rata rata mengarang siswa kelas IV
Nilai rata-rata menulis karangan siswa kelas IV diperoleh dengan
membagikan jumlah nilai seluruh siswa dengan jumlah siswa.
Siswa Jumlah N N
N : Nilai rata-rata∑N : Nilai seluruh siswa 3. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang dipergunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan hasilnya baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis sehinga lebih mudah diolah
(Arikunto, 1998 : 151).
Instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah petunjuk
pembuatan menulis karangan eksposisi. Pada petunjuk menulis karangan
peneliti menyertakan kriteria penilaian sehingga siswa mengetahui
komponen-komponen yang dinilai.
Berikut ini merupakan penentuan aspek dan pembobotannya:
Tabel 3. Penentuan aspek dan pembobotan penilaian
No Aspek yang Dinilai Skala
Bobot Skor 1 2 3 4 1 Judul 1 2 Gagasan 2 3 Organisasi Gagasan 3 4 Penggunaan Struktur 2 5 Ejaan 2 Jumlah 10
Keterangan : 4 : sangat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang Petunjuk pengisian
1. Pemberian skor untuk masing-masing komponen dilakukan
dengan memberi tanda cek (v) pada kolom skala penilaian
2. Skor tiap komponen dikalikan bobot, kemudian hasil kali
diisikan pada kolom skor
Deskripsi kriteria atau patokan 1. Judul
4 : Jika judul sesuai dengan tema dan isi karangan 3 : Jika judul sesuai dengan tema tetapi tidak sesuai isi
karangan
2 : Jika judul tidak sesuai dengan tema tetapi sesuai isi karangan
1 : Jika judul tidak sesuai dengan tema dan isi karangan
2. Gagasan
4 : Jika isi karangan sesuai dengan masalah yang dibahas
3 : Jika isi karangan hampir sesuai dengan masalah yang dibahas
2 : Jika isi karangan kurang sesuai dengan masalah yang dibahas
1 : Jika isi karangan tidak sesuai dengan masalah yang dibahas
3. Organisasi gagasan
4 : Terdiri dari 4 paragraf antara yang satu dengan yang lain ada keterkaitan/kepaduan
3 : Terdiri dari 4 paragraf antara yang satu dengan yang lain kurang ada keterkaitan/kepaduan
2 : Terdiri dari 3 paragraf antara yang satu dengan yang lain ada keterkaitan/kepaduan
1 : Karangan kurang dari 3 paragraf antara yang satu dengan yang lain kurang ada keterkaitan/kepaduan 4. Penggunaan struktur
4 : Sangat cermat tidak ada penyimpangan dari kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku
3 : Pada umumnya sudah cermat dan tidak ditemui penyimpangan yang dapat dianggap merusak Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2 : Ada beberapa penyimpangan dari kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku tetapi tidak terlalu merusak Bahasa Indonesia.
1 : Terdapat cukup banyak kesalahan yang dianggap merusak kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku. 5. Ejaan
4 : Kesalahan dal.am menulis huruf kapital dan tanda baca kurang dari 15
3 : Kesalahan dalam menulis huruf kapital dan tanda baca kurang dari 20.
2 : Kesalahan dalam menulis huruf kapital dan tanda baca kurang dari 25.
1 : Kesalahan dalam menulis huruf kapital dan tanda baca lebih dari 25.
Validitas instrument penilaian ini di tempuh dengan keputusan ahli
dalam hal ini Dr. Yuliana Setiyaningsih dan Maria Melani Ika Susanti
selaku dosen pembimbing.
Pada penelitian ini, peneliti menetapkan target indikator
ketercapaian pada siklus 1 dan siklus 2. Berikut merupakan tabel indikator
ketercapaian pada siklus 1 dan siklus 2:
Tabel 4. Indikator Ketercapaian Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2.
Indikator Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
Kemampuan menulis karangan eksposisi.
41,2% 65% 85%
Berdasarkan tabel di atas diketahui kondisi awal siswa yang
diharapkan 65% siswa mencapai KKM. Pada siklus 2 diharapkan 85%
siswa mencapai KKM.