• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis penelitian

4.4. Teknik Pengumpulan Data

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas operator SPBU yang bekerja di dua SPBU yang terdapat di Jalan Arteri Ring road, Kota Medan, Sumatera Utara yang berjumlah 35 orang.

Populasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi seperti berikut:

a) Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

1) Petugas operator SPBU yang bersangkutan bersedia untuk menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah terlebih dahulu diberi penjelasan (inform consent).

2) Lama bekerja sebagai petugas operator SPBU diatas 1 tahun. 3) Petugas operator SPBU dengan usia diatas 20 tahun.

b) Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:

1) Responden yang memiliki penyakit kelainan darah.

2) Responden yang mengkonsumsi obat-obatan yang memiliki efek terapi maupun efek samping terhadap sistem darah.

3) Responden yang sedang hamil.

4) Responden yang memiliki riwayat penyakit kronis.

5) Responden yang menderita trauma luka bakar atau frostbite.

6) Responden yang sedang mengalami infeksi virus, bakteri atau protozoa.

7) Responden yang menderita gizi buruk atau malnutrisi

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh petugas operator SPBU yang menjadi populasi penelitian. Sampel dalam penelitian akan diambil dengan metode total sampling.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer, yaitu kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Teknik pengumpulan

44

data yang dilakukan adalah sistem angket dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Data primer yang mencakup variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini diperoleh pada sampel dengan menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat ukur untuk sistem angket yang terpilih sebagai subyek penelitian, dan pengukuran kada hemoglobin petugas operator SPBU diperoleh dengan menggunakan portable hemoglobinometer.

Adapun prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada instansi pendidikan.

2. Setelah mendapat izin dari instansi pendidikan, kemudian mengajukan permohonan izin kepada pimpinan SPBU yang bersangkutan.

3. Setelah mendapat izin dari instansi SPBU, dilanjutkan dengan memilih responden dengan terlebih dahulu menjelaskan prosedur penelitian kepada responden seta meminta kesediaannya untuk ikut serta daam penelitian.

4. Setelah mendapat izin, maka akan dilakukan permintaan persetujuan menjadi responden secara sukarela dan apabila responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (inform consent).

5. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner ditanyakan kepada responden dengan membagikan angket oleh peneliti kepada responden.

6. Pengisian kuesioner untuk tiap responden dilakukan ± 3-5 menit.

7. Peneliti memeriksa kembali kelengkapan pengisian kuesioner. Jika ada yang kurang maka diklarifikasi kembali kepada responden pada saat itu juga.

8. Setelah kuesioner lengkap, dilakukan pemeriksaan hemoglobin responden. 9. Setelah nilai kadar hemoglobin didapatkan maka dilakukan pencatatan nilai

kadar hemoglobin setiap responden pada lembar kuesioner responden tersebut.

4.4.1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan alat ukur hemoglobin. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

45

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ingin diketahui oleh peneliti. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada tinjauan teori yang telah dipaparkan oleh peneliti terhadap penelitiannya. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 kuesioner, yaitu kuesioner karakteristik demografi responden, kuesioner pengetahuan paparan uap BBM, dan kuesioner tindakan pencegahan paparan uap BBM.

Pengukuran nilai kadar hemoglobin akan dilakukan dengan menggunakan

portable hemoglobinometer dan menuliskan hasilnya pada kuesioner yang telah

diisi oleh responden.

1. Kuesioner karakteristik demografi responden

Kuesioner karakteristik demografi responden terdiri dari umur, jenis kelamin, lama kerja/hari, tingkat pendidikan, dan lama bekerja sebagai petugas operator SPBU.

2. Kuesioner pengetahuan paparan uap BBM

Kuesioner ini bertujuan untuk menilai variabel independen, yaitu pengetahuan paparan uap BBM. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Responden akan memilih jawaban yang benar dari pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan. Responden akan diminta untuk menjawab pertanyaan dengan sebenar-benarnya dengan skor total 13-50. Total skor yang didapatkan oleh responden akan dikelompokkan menjadi tiga kategori, pengetahuan baik apabila responden menjawab >80% pertanyaan dengan benar, pengetahuan sedang apabila 40-80% pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden dan pengetahuan buruk apabila <40% pertanyaan dijawab benar oleh responden.

3. Kuesioner tindakan pencegahan paparan uap BBM

Kuesioner ini bertujuan untuk menilai variabel independen, yaitu tindakan pencegahan paparan uap BBM. Penilaian menggunakan 3 skala likert yaitu 3 untuk selalu melakukan, 2 untuk kadang-kadang melakukan dan 1 untuk tidak pernah melakukan. Total skor pada kuesioner ini adalah 15-45. Total skor yang didapatkan oleh responden akan dikelompokkan dalam tiga kategori,

46

yaitu baik apabila skor yang didapat >60% dari total skor, sedang apabila skor yang didapatkan 30-60% dari total skor dan buruk apabila didapatkan <30% skor dari total skor.

4. Pengukuran nilai kadar hemoglobin

Hemoglobin responden akan diukur dengan menggunakan alat ukur nilai kadar hemoglobin portable hemoglonometer. Nilai kadar hemoglobin yang didapatkan akan digolongkan menjadi 5 kriteria menurut NCI, yaitu:

1. Derajat (nilai normal) :

a. Perempuan : 12.0 - 16.0 (gr/dl) b. Laki-laki : 14.0 - 18.0 (gr/dl) 2. Derajat1 (ringan) : 10.0 - nilai normal 3. Derajat 2 (sedang) : 8.0 - 10.0 (gr/dl) 4. Derajat 3 (berat) : 6.5 - 7.9 (gr/dl) 5. Derajat 4(mengancam jiwa): <6.5 (gr/dl)

4.5 . Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau yang hendak diukur, dan instrumen dikatakan reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Sebelum kuesioner digunakan kepada responden, instrumen tersebut harus diuji coba dulu dengan tujuan mendapat instrumen yang baik, instrumen ini harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel. Pada penelitian ini sudah dilakukan validitas isi (content validity).

4.5.1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau asahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

Dokumen terkait