• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari responden berupa jawaban dari pertanyaan yang disusun dalam bentuk angket. Tujuannya adalah untuk memperoleh data mengenai tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan, dalam hal ini adalah pengaruh elemen-elemen Brand Equity terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat orang lain, tidak langsung diperoleh dari subyek penelitian yang diambil dari dokumentasi dan sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data tentang profil Kelurahan Mandong, data pemilik sepeda motor Honda dan data jumlah penduduk di Kelurahan Mandong.

2. Metode Pengumpulan Data

Suatu penelitian tanpa metode yang tepat maka penelitian itu tidak dapat diselesaikan dengan baik. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 52) menyatakan bahwa “Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. Menurut Nasution (2001: 53) membedakan penelitian menjadi dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2001: 53-67) mengemukakan bahwa, dalam pendekatan kuantitatif dibedakan pula antara metode-metode penelitian eksperimental dan

noneksperimental, sedangkan dalam penelitian kualitatif, dibedakan antara kualitatif interaktif dan noninteraktif

commit to user

1) Penelitian kuantitatif

Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Macam-macam metode penelitian kuantitatif:

a. Penelitian noneksperimental, terdiri dari: 1) Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau pada saat yang lampau. Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya.

2) Penelitian survai

Survai (survey) digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.

3) Penelitian ekspos fakto

Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti.

4) Penelitian komparatif

Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti.

5) Penelitian korelasional

Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.

6) Penelitian tindakan

Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. 7) Penelitian dan pengembangan

Penelitian dan pengembangan (research and development), merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk (Borg, W.R & Gall, M.D. 2001). Metode ini banyak digunakan di dunia industri.

b. Penelitian eksperimental

Penelitian eksperimental merupakan penelitian laboratorium, walaupun bisa juga dilakukan diluar laboratorium, tetapi pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip penelitian laboratorium, terutama dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Beberapa variasi dalam penelitian eksperimental, yaitu:

commit to user

1) Eksperimen murni

Eksperimen murni (true experimental) merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen. Prosedur dan syarat-syarat-syarat-syarat tersebut, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel, kelompok kontrol, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian hasil.

2) Eksperimen semu

Metode eksperimen semu (qusi experimental) pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.

3) Eksperimen lemah

Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali. 4) Eksperimen subjek tunggal

Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal 2) Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Macam-macam metode penelitian kualitatif :

a. Metode interaktif

Merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya. Terdapat lima macam metode kualitatif interaktif, yaitu :

1) Studi Etnografik

Studi etnografik (ethnographic studies) mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok sosial atau sistem. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama, berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah dengan para partisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan kegiatan, serta mengumpulkan dokumen-dokumen dan benda-benda (artifak).

2) Studi historis

Studi historis (historical) meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Ciri khas dari penelitian historis adalah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, nilai-nilai, kemajuan bahkan kemunduran, dilihat dan dikaji dalam konteks waktu.

3) Studi fenomenologis

Studi fenomenologis (phenomenologis studies) mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan. Peneliti menghimpun data

commit to user

berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau pemgalaman-pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut. 4) Studi kasus

Studi kasus (case study) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu.

5) Teori dasar

Teori dasar (grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal menguatkan terhadap suatu teori. Penelitian dasar (grounded theory) dilaksanakan dengan berbagai teknik pengumpulan data, diadakan cek-ricek ke lapangan, studi perbandingan antar kategori, fenomena dan situasi melalui kajian induktif, induktif dan verifikasi sampai pada titik jenuh.

b. Metode noninteraktif

Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga penelitian analitis, mengandalkan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Peneliti menghimpun, mengidentifikasi, menganalisis dan mengadakan sintesis data, untuk kemudian memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diamati. Sesuai dengan namanya, penelitian ini tidak menghimpun data secara interaktif atau melalui interaksi dengan sumber data manusia. Sumber datanya adalah dokumen-dokumen. Macam-macam penelitian analitis :

1) Analisis konsep

Merupakan kajian atau analisis terhadap konsep-konsep penting yang diinterpretasikan pengguna atau pelaksana secara beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan, umpamanya cara belajar aktif, kurikulum berbasis kompetensi, wajar sepanjang hayat.

2) Analisis historis

Menganalisis data kegiatan, program, kebijakan yang telah dilaksanakan pada masa lalu. Penelitian ini lebih diarahkan kepada menganalisis peristiwa, kebijakan, program, kebijakan, keterkaitan, dan lain-lain dalam urutan waktu.

3) Analisis kebijakan

Menganalisis berbagai dokumen yang berkenaan dengan kebijakan tertentu, umpamanya kebijakan otonomi daerah dalam pendidikan ujian akhir sekolah, pembiayaan pendidikan, dan sebagainya. Pengkajian diarahkan untuk menemukan kedudukan, kekuatan, makna dan keterkaitan antar dokumen kesesuaian dan pertentangan

commit to user

antar dokumen dampak dan konsekuensi-konsekuensi positif dan negatif kebijakan tersebut.

Tabel 3. Perbedaan Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif

KUANTITATIF KUALITATIF

Eksperimental Non Eksperimental Interaktif Noninteraktif Eksperimental murni Eksperimental kuasi Eksperimental lemah Subjek tunggal Deskriptif Komparatif Korelasional Survei Ekspos fakto Tindakan Etnografis Historis Fenomenologis Studi kasus Teori dasar Studi kasus Analisis konsep Analisis kebijakan Analisis historis

Penelitian dan pengembangan

Sumber : Mc Millan dan Schumacker (2001) dalam Nasution (2001:53) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan alasan bahwa peneliti bermaksud untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang, serta desain penelitian menggunakan angka-angka dan data-data hasil penelitian diolah dengan menggunakan statistik.

Berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat atau tidaknya penggunaan teknik pengumpulan datanya. Pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan alat tertentu. Oleh karena itu alat pengumpul data harus benar-benar valid dan reliable. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner dan dokumentasi.

a. Angket atau Kuesioner

1) Pengertian Angket atau Kuesioner

Suharsimi Arikunto (2006: 150) menyatakan bahwa: ”Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

commit to user

Dalam metode angket, hubungan antara responden dengan peneliti dilakukan melalui media, yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpulan data dengan angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden.

a) Macam-macam Angket atau Kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152), kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangan: (1) Dipandang dari cara menjawab, maka ada:

(a) Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

(b) Kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

(2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada:

(a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

(b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

(3) Dipandang dari bentuknya, maka ada:

(a) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup. (b) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka.

(c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√ ) pada kolom yang sesuai.

(4) Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah perntayaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berbentuk rating-scale yaitu angket yang berupa daftar pertanyaan yang disediakan untuk responden agar mereka menjawab tentang dirinya sendiri, yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih satu jawaban pada kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan, mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

commit to user

b) Langkah-langkah Menyusun Angket

Menurut Sutrisno Hadi (1998: 56), langkah-langkah menyusun angket adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan pembuatan angket. 2) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur. 3) Menyusun petunjuk pengisian angket.

4) Menyusun pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan variabel-variabel yang akan diteliti.

Pernyataan-pernyataan yang akan dibuat harus mengacu pada aspek-aspek yang tertuang dalam matrik spesifikasi data yang telah disusun. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan rating-scale dan untuk memulai jawaban dari pernyataan masing-masing angket digunakan modifikasi skala Likert.

Jawaban setiap item-item yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif. Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995: 110) berpendapat bahwa ”Setelah pertanyaan-pertanyaan untuk suatu indeks ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah dengan skala Likert. Cara pengukuran adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan-pertanyaan kemudian diminta untuk memberikan jawaban: ”Sangat setuju”, ”Setuju”, ”Tidak setuju”, ”Sangat tidak setuju”. Jawaban -jawaban ini diberi skor 1 sampai 4.

commit to user

(a) Setiap pertanyaan atau pernyataan terdiri dari empat pilihan jawaban.

(b) Dalam menjawab pertanyaan responden memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda check (√ ) pada kolom jawaban yang dipilih.

(c) Apabila pernyataan yang digunakan positif diberi penilaian sebagai berikut:

(1) Jawaban sangat setuju nilai = 4

(2) Jawaban setuju nilai = 3

(3) Jawaban tidak setuju nilai = 2 (4) Jawaban sangat tidak setuju nilai = 1

(d) Apabila pernyataan yang digunakan negatif diberi penilaian sebagai berikut:

(1) Jawaban sangat tidak setuju nilai = 4 (2) Jawaban tidak setuju nilai = 3

(3) Jawaban setuju nilai = 2

(4) Jawaban sangat setuju nilai = 1 c) Uji Coba Angket (Try Out)

Dalam penelitian suatu data dapat mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya suatu data tergantung baik tidaknya angket, maka harus diadakan uji validitas dan uji reliabilitas. (1) Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidtan mutu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen

commit to user

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran yang dimaksud.

Tingkat validitas menggunakan rumus teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson’s Correlation Product Moment

(Arikunto, 2002: 43) dengan rumus sebagai berikut

rxy = 2 2 2 2

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

y

y

n

x

x

n

y

x

xy

n

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

n : Jumlah sampel x : Nilai total atribut y : Nilai dari variabel

Hasil dari koefisien rxy dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product moment. Jika hasil yang diperoleh rhitung >rtabel, dengan tarif signifikansi 50%, maka angket tersebut valid.

(2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas alat pengukuran yang digunakan adalah rumus alpha. Adapun rumus tersebut adalah:

commit to user r11 = 2 2 1 1 t t k k Keterangan : r11 : Reliabilitas instrumen 12 : Variabel total b2 : jumlah varians butir

k : Banyaknya butir pertanyan atau soal

(Suharsimi Arikunto, 2002: 171) Semakin tinggi koefisien alpha, berarti semakin baik pengukuran suatu instrumen. Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan software SPPS 17.0 for windows.

b. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158) “Dokumentasi, berasal kata dokumen artinya barang-barang tertulis”. Di dalam melaksanakan metode ini dapat dilakukan dengan meneliti benda-benda tertulis seperti buku, majalah, surat kabar, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dengan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data antara lain profil Kelurahan Mandong yang meliputi tingkat perkembangan desa baik keadaan ekonomi masyarakat, pendidikan masyarakat dan data tentang jumlah desa dan jumlah penduduk di Kelurahan Mandong.

Dokumen terkait