• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara segaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. (Joko Subagyo, 2016 : 63).

Observasi adalah apabila observasi (orang yang melakukan observasi) turut ambil bagian atau berada dalam keadaan objek yang di observasi. Observasi ini digunakan dalam penelitian eksploratif. (Cbolid Narbuko & Abu Achmedi, 2015 : 72).

Ahmad Tanzeh menjelaskan Observasi adalah sebuah penelitian yang pengumpulan datanya dengan metode observasi berpartisipasi dan bukan menguji hipotesis, melainkan mengambangkan hipotesis. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dikatakan sebagai peneliti untuk mengambangkan teori dan karenanya hanya dapat dilakukan oleh peneliti yang menguasai macam-macam teori yang telah ada dibidang yang menjadi perhatiaanya. (Ahmad Tanzeh, 2017 : 61).

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari- hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang Nampak. (Sugiono, 2012 : 145).

Metode observasi ini peneliti gunakan untuk meneliti secara langsung di lokasi penelitian mengenai peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan perilaku Islami kelas XI IPA I Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun. Karena metode ini dianggap lebih tepat dan sesuai dengan kondisi serta keadaan yang ada di tempat penelitian.

Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara langsung dapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan perilaku Islami

30

siswa kelas XI IPA I Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.

Observasi yang di lakukan yaitu observasi terhadap guru yang mengajar yaitu Guru Pendidikan Agama Islam, yang bertindak sebagai obsever (orang yang melakukan observasi) adalah peneliti dan Mengamati perilaku Islami siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka (face to face) antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap, dan pola pikir dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti (Imam, 2015 : 162).

Esterberg mendefinisikan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di kontruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiono, 2016 : 317).

Menurut Burhan Bungin wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. (Burhan Bungin (Ed), 2010 : 157).

Dalam wawancara berlangsung suatu diskusi terarah diantara peneliti dan informan menyangkut masalah yang diteliti. Didalam diskusi tersebut peneliti harus dapat mengendalikan diri sehingga tidak menyimpang jauh dari pokok masalah, serta tidak memberikan penilaian mengenai benar atau salahnya pendapat atau opini informan. Melihat jenis pertanyaan yang digunakan dalam teknik wawancara mendalam maka jenis pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan terbuka. (Imam Gunawan, 2016 : 165).

Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam upayanya mendapatkan informasi dari pada informan, sehingga jelas bahwa wawancara dilakukan

31

lebih dari satu orang yaitu antara informan dan peneliti yang di dalamnya berisi percakapan-percakapan. Dalam wawancara, peneliti mewawancarai sumber-sumber kunci, yaitu dalam hal ini adalah guru pendidikan agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.

Metode ini gunanya untuk memperoleh data melalui wawancara langsung secara terpimpin antara peneliti dengan orang yang memberikan informasi dengan menggunakan daftar wawancara. Wawancara ini dipakai untuk lebih mendalami data yang diperoleh dari observasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur, peneliti sudah menyiapkan pertanyaan tertulis, wawancara dilakukan bersama Guru Pendidikan Agama Islam dan perwakilan siswa untuk mengetahui meningkatkan perilaku islami siswa.

Adapun datanya meliputi:

1. Bagaimana menurut anda mengenai peran guru Pendidikan agama Islam sebagai pendidik ?

2. Bagaimana guru Pendidikan Agama Islam mengenai pelaksanaan Pendidikan agama terutama perilaku Islami siswa kelas XI IPA I yang ada di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun ?

3. Apa saja kegiatan keagamaan yang sering dilakukan oleh para siswa kelas XI IPA I di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun ?

4. Apa saja sarana prasarana yang menunjang peningkatan perilaku Islami pada siswa kelas XI IPA I di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun?

5. Apa saja kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun ?

6. Bagaimana perilaku Islami siswa kelas XI IPA I Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun ? 7. Dimana anda sebagai pendidik berprofesi dalam kelas atau luar kelas ?

32

8. Metode apa yang digunakan dalam meningkatkan perilaku Islami siswa kelas XI IPA I Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun ?

9. Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk metode yang digunakan ?

10. Bagaimana penerapan nilai – nilai perilaku Islami siswa kelas XI IPA I Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun?

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. (Suharsimi, 2014 : 158).

Dokumentasi yang peneliti gunakan adalah dengan mengumpulkan data yang ada dikantor Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sarolangun, tepatnya diperoleh dari bagian kepala sekolah, waka kurikulum, ruang guru, dan staf tata usaha (TU), data ini penulis gunakan untuk mendapatkan data sebagai pendukung dalam penelitian ini.

Metode yang peneliti gunakan untuk memperoleh data catatan, surat-surat dokumen lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. Data tersebut antara lain:

1. Historis dan geografis 2. Struktur Organisasi

3. Keadaan para pengajar dan siswa 4. Keadaan sarana dan prasarana.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumen yang berbentuk gambar yang berisikan foto-foto selama proses kegiatan berlangsung.

33

Dokumen terkait