BAB III : METODE PENELITIAN
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka pengumpulan data, penulis menempuh beberapa tahap yang secara garis besarnya penulis membagi ke dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan penelitian.
Pada tahap persiapan, penulis terlebih dahulu melengkapi hal-hal yang akan dibutuhkan di lapangan yang menyangkut penyusunan dan pembatasan instrument penelitian. Pada tahap ini pula, peneliti mengurus surat izin penelitian hingga kesejumlah instansi yang terkait, setelah memperoleh izin tersebut, peneliti kemudian melakukan pengumpulan data sebagai tahap pelaksanaan.
Pada tahap pelaksanaan penelitian, penulis di samping mengumpulkan data lapangan, juga data-data konseptual melalui literatur.
Dengan demikian pada tahap pelaksanaan ini, penulis mengumpulkan data dengan dua cara, yaitu :
1. Penelitian kepustakaan
Yaitu dengan cara pengumpulan data melalui telaah literature, baik dari buku-buku ilmiah, artikel, majalah, maupun dari sumber tertulis lainnya yang dianggap perlu. Cara ini dimaksudkan untuk menghimpun literatur atau bahan-bahan yang bersifat ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang dikaji, sebagai landasan kajian ataupun sebagai bahan banding terhadap masalah yang dikaji.
2. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan merupakan langkah bentuk memperoleh data dan informasi guna menjawab permasalahan yang dikaji. Penelitian lapangan ini meliputi observasi, wawancara dan penyebaran angket dan dokumentasi.
H. Teknik Analisa Data
1. Teknik Induktif, yaitu suatu analisis yang berpangkal dari fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian menarik kesimpulan secara umum.
2. Teknik Deduktif, yaitu suatu analisis yang berpangkal dari suatu generalisasi yang bersifat umum, lalu diperinci untuk mendapatkan keterangan secara khusus.
3. Teknik Komparatif, yaitu membanding-bandingkan beberapa pendapat dalam masalah yang sama lalu menarik kesimpulan yang lebih tepat.
4. Persentase, dimana peneliti mengolah data dari tabulasi angket yang diedarkan pada responden, adapun rumus yang digunakan menurut M. Subana, Moersatyo Rahadi, Sudarajat (2000 : 94) adalah :
Dimana :
∑X = Nilai persentase
F = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah responden (subyek).
X NF x 100Selanjutnya untuk memperoleh generalisasi maka dilakukan dengan membuat rekapitulasi tabel, dengan pengukuran secara kualitatif sebagai berikut :
Yang mencapai 76 % - 100 % dinilai sangat positif Yang mencapai 56 % - 75 % dinilai positif
Yang mencapai 40 % - 55 % cukup positif Yang mencapai 40 % - 0% kurang positi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di SDN 34 Libureng KecamatanTondong Tallasa Kabupateng Pangkep. Sekolah ini berdiri atas inisiatif para tokoh masyarakat dan didukun oleh para pemerintah setempat.
Adapun Visi Misi SDN 34 LIbureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep sebangai berikut :
Visi : Menjadi sekolah terpercaya dimasyarakat untuk mencerdaskan bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar.
Misi : 1. Menyiapkan generasi unggul untuk memiliki potensi Imtaq dan Iptek.
2. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inifatif sesuai dengan perkembangan zaman.
3. Membangun citra sekolah sebangai mitra terpercaya dimasyarakat.
1. Keadaan Guru
SDN 34 Libureng kecamatang Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep merupakan sekolah yang bernaung dibawah Dinas Pendidikan Nasional. Guru-guru yang mengajar di sekolah ini ada berstatus pegawai negeri dan honorer. Guru memiliki perang dan fungsi didalam pendidikan
38
formal di sekolah. Tugas guru di sekolah tidaklah dipandang ringan, karena tugas menyangkut berbagai aspek serta memikul tanggungjawab moral yang berat disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan orang tua siswa.
Guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru, pada hakekatnya guru merupakan orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang memiliki kualifikasi sebagai guru. Dan seorang guru dipandang memiliki legitimasi dari masyarakat dan pemerintah sebagai seorang ahli dalam profesi keguruan yang harus memiliki kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan tugasnya.
Adapun keadaan SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep di lihat pada table berikut:
Tabel 2
Keadaan Guru SDN 34 Libureng Kecamatang Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep
No Nama Jabatan Status
1. Hambali, S. Pd Kepala Sekolah PNS
2. Abdul Rasid, S.Pd Guru Kelas PNS
3. Minahari Guru Kelas PNS
4. Syamsiah, S.Pd.SD Guru Kelas PNS
5. Marwah, S.Pd Guru Kelas PNS
6. Irwan Mustafa, A.Ma Guru Kelas PNS
7. Muhammad Safri, S.Pd Guru Penjas PNS
8. Nadira, S.Pd Guru Mapel Honorer
9. Abdul Muis, S.Pd Guru Kelas Honorer
10. Nur Aeni, A.Ma Guru Agama Honorer
11. Haeriah, A.Ma Guru Mulok Honorer
12. Dahliah, S.Sos Pustakawan Honorer
13. Muhammad Hanis, ST Operator Honorer
14. Muhammad Nasriadi Penjaga Sekolah Honorer
15. Nasruddin, S. Pd Guru Mapel Honorer
Sumber Data : Kantor SDN 34 LIbureng Kecamatang Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep
Tabel di atas menunjukkan bahwa meskipun sekolah tersebut mempunyai jumlah siswa yang sangat minim, namun tetapi jumlah guru yang mengajar di sekolah tersebut terhitung lengkap.
2. Keadaan siswa
Siswa yang diterimah masuk di SDN 34 Libureng Kecamatang Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep pada umumnya dari anak-anak masyarakat di sekitar lokasi sekolah, ada juga yang datang dari luar lokasi, yang rumahnya agak jauh dari sekolah.
Untuk dapat mengetahui keadaan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3
Keadaan Siswa SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep
TA. 2015/2016
No Kelas
Jenis kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1. I 1 Orang 3 Orang 4 Orang
2. II 3 Orang - 3 Orang
3. III 6 Orang 2 Orang 8 Orang
4. IV 3 Orang 7 Orang 10 Orang
5. V 6 Orang 6 Orang 12 Orang
6. VI 9 Orang 3 Orang 12 Orang
Jumlah 28 Orang 21 Orang 49 Orang
Sumber Data : Kantor SDN 34 LIbureng Kecamatang Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep
3. Keadaan sarana dan prasarana
Sarana juga merupakan hal yang penting penulis kemukakan karena salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kelancaran proses belajar mengajar. Adapun keadaan sarana dan prasarana di SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep dapat di lihat pada tebel berikut:
Tabel 4
Keadaan Prasarana SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep
No Jenis Barang Jumlah Keterangan
1. Kursih & meja murid 60 buah Utuh
2. Meja Ka. Sek & guru 8 Buah Utuh
3. Kursih Ka. Sek & guru 8 Buah Utuh
4. Kursih tamu 4 Buah Utuh
5. Lemari 8 Buah Utuh
6. Papan Absen 6 Buah Utuh
7. Papan memori 1 Buah Utuh
8. Papan potensih 1 Buah Utuh
10. Buku Paket 315 exp Utuh
11. Rak Buku 11 Buah Utuh
Sumber data : Kantor SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa keadaan prasarana sekolah ini sudah cukup memadai. Adapun keadaan sarana gedun dan ruangan kantor SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep adalah sebagai berikut:
Tabel 5
Keadaan Saran Gedung SDN 34 LIburen Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep
No Jenis Luas Banyaknya Ket
1. Ruang Belajar 8 x 7 6 Ruangan Dipakai
2. Ruang Kantor 8 x 7 1 Ruangan Dipakai
3. Ruang Perputakaan 8 x 6 1 Ruangan Dipakai
4. WC 3 x 2 2 Ruangan Dipakai
Sumber data : Kantor SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep
Dengan melihat tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa keadaan gedung SDN 34 libureng Kecamatang Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep sudah cukup menunjang dalam proses pembelajaran.
B. Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Qur`an Siswa SDN 34 Libureng Kecamatang Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep.
Kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an adalah suatu kecakapan yang dimiliki atau yang diperoleh dari pengalaman. Dengan demikian kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan aktivitas dalam jangka waktu tertentuh.
Kemampuan membaca Al-qur`an dapat diketahui dengan kemampuan siswa membaca secara lancer, kemampuan membaca Al-qur`an dengan tajwid dan makhraj, kemampuan membaca Al-Al-qur`an
tampa tajwid dan makhraj, dan tidak mampu membaca Al-qur`an, dan hal ini dapat diketahui apabila guru pendidikan Agama Islam melaksanakan praktek membaca Al-qur`an dan apabila guru mendapat siswa yang belum mampu membaca Al-qur`an maka hendaknya guru tesebut memberikan bimbingan khusus dan melakukan metode yang bervariasi agar minat siswa terhadap mata pelajaran pendidkan Agama Islam dapat meningkat.
Dalam menulis Huruf Hijaiyyah, diperlukan suatu keterampilan dan potensi yang harus dikembangkan. Jika potensi yang dimiliki seseorang tidak dilatih secara continu dan konsisten, maka potensi tersebut manjadi hilang perlahan-lahan. Untuk mengetahui kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an siswa SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep dapat dilihat dari hasil penyebaran angket berikut :
Tabel 6
Tanggapan siswa dalam membaca Al-qur`an mengalami kesulitan tentang ilmu tajwid
Pilihan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)
a. Ya 7 20,6 %
b. Kadang-kadang 24 70,6 %
c. Tidak 3 8,8 %
Jumlah 34 100 %
Angket No 1
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa dalam membaca Al-qur`an mengalami kesulitanten tentang ilmu tajwid yang menjawab selalu
sebanyak 7 atau 20,6 %, siswa yang menjawab kadang-kadang 24 atau 70,6 % dan siswa yang menjawab tidak perna 3 atau 8,8 %.
Tabel 7
Tanggapan siswa memperhatikan guru agama dengan baik ketika menerangkan materi pelajaran
Pilihan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)
a. Ya 24 70,6 %
b. Kadang-kadang 10 29,4 %
c. Tidak - -
Jumlah 34 100 %
Angket No 2
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang memperhatikan guru agama dengan baik ketika menerangkan materi pelajaran yang menjawab selalu sebanyak 24 atau 70,6 %, siswa yang menjawab kadang-kadang 10 atau 29,4 % dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah.
Berdasarkan keterangan diatas dipertegas sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Nur Aeni, A. Ma selaku guru Pendidikan Agama Islam ketika penulis mengadakan wawancara tentang bagaimana kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an siswa SDN 34 Libureng mengemukakan bahwa :
Menurut saya siswa SDN 34 Libureng dalam membaca dan menulis Al-qur`an ada yang lancar dan ada pula yang belum lancar, bagi siswa yang duduk di kelas rendah masih kurang mampu membaca Al-qur`an atau masih terbatah-batah. Namun siswa yang duduk di kelas tinggi sudah mulai lancar cara membaca
qur`annya, akan tetapi masih banyak siswa yang membaca Al-qur`an tidak sesuai dengan makhrajnya karena siswa-siswi lebih paham apa yang diajarkan oleh guru mengajinya. Dan saya selaku guru agama mengalami kesulitan dalam mengajar cara penyebutan hurur-huruf hijaiyyah atau makhraj, karena anak-anak sudah terbiasa mengaji seperti yang di ajarkan oleh guru mengajinya.
Walaupun keadaannya seperti itu kami tetap selalu melatih anak-anak belajar mengaji sesuai dengan kaidah-kaidah bacaan Al-qur`an. Dan kemampuan menulis Al-qur`an siswa SDN 34 libureng masih banyak siswa yang kurang rapi cara menulis Al-qur`annya.
(wawancara tanggal 30 juli 2015 di SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.)
Dan di pertegas kembali oleh Abd. Rasyid, S.Pd selaku guru kelas VI SDN 34 Libureng kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep ketika penulis mengadakan wawancara tentang bagaimana kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an siswa SDN 34 Libureng maka beliau mengemukakan bahwa:
Kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an siswa-siswi di sekolah ini masih kurang yang memiliki kemampuan baca tulis Al-qur`annya oleh karena itu kami para guru akan kerja sama dengan orang tua siswa untuk meningkatkan minat baca tulis Al-qur`an.
(wawancara tanggal 30 juli 2015 di SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.)
Dari keterangan tersebut, maka penulis menarik kesimpulan bahwa siswa yang memiliki kemampuan membaca dan menaulis Al-qur`an akan lebih mudah belajar Pendidikan Agama Islam, apalagi ketika sudah mampu membaca Al-qur`an sesuai dengan makhrajnya, tajwidnya dan membaca dengan tartil. Dan akan lebih mendukun apabila siswa mampu menulis Al-qur`an dengan rapi dan sesuai dengan tata cara penulisannya.
C. Minat belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep.
Dalam hubungannya dengan pendidikan agama, minat siswa akan bertambah dan berkembang di samping karena ada nilai praktis yang diperoleh dari mempelajari pendidikan agama juga karena merupakan salah satu bidang studi yang menjadi syarat kelulusan siswa. Dua faktor itu mendorong siswa belajar pendidikan agama. Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa diantara siswa ada yang belajar dengan tujuan untuk lulus. Sinyelemen terakhir bukan saja berlaku dalam bidang studi pendidikan agama, tetapi juga bagi bidang studi lainnya.
Minat belajar pendidikan agama dengan motivasi pertama akan mendorong siswa untuk lebih mempelajari dan memperdalam materi-materi. Karena materi-materi itu secara praktis bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan ajaran agama yang dianut. Dengan demikian minat siswa untuk lebih mendalami dan mempelajari ajaran-ajaran agama semakin meningkat.
Minat belajar pendidikan agama yang pada awalnya karena motivasi ingin memperoleh nilai kelulusan dapat berubah disebabkan karena pengaruh nilai praktis yang dapat dirasakan manfaatnya. Minat siswa-siswa untuk mempelajari pendidikan agama disamping karena faktor materi pendidikan agama, penampilan guru agama, metode mengajar dan praktikum juga karena mereka merasakan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pergaulan sesama manusia maupun dalam hubungan dengan Tuhan. Untuk mengetahui minat belajar
pendidikan Agama Islam siswa SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep dapat dilihat dari hasil penyebaran angket berikut:
Tabel 8
Tanggapan siswa mempunyai kemauan yang tinggi untuk bisa membaca Al-qur`an
Pilihan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)
a. Ya 29 85,3 %
b. Kadang-kadang 5 14,7 %
c. Tidak - -
Jumlah 34 100 %
Angket No.3
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai kemauan yang tinggi untuk bisa membaca Al-qur`an yang menjawab selalu sebanyak 29 atau 85,3 %, siswa yang menjawab kadang-kadang 5 atau 14,7 % dan tidak ada siswa yang menjawab tidak perna.
Tabel 9
Tanggapan siswa untuk mempunyai kemauan yang tinggi untuk bisa menulis Al-qur`an
Pilihan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)
a. Ya 26 76,4 %
b. Kadang-kadang 6 17,7 %
c. Tidak 2 5,9 %
Jumlah 34 100 %
Angket No 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai kemauan yang tinggi untuk bisa menulis Al-qur`an yang menjawab ada sebanyak 26 atau 76,4 %, siswa yang menjawab kadang-kadang 6 atau 17,7 % dan siswa yang menjawab tidak 2 atau 5,9 %.
Tabel 10
Tanggapan siswa merasa senang belajar membaca dan menulis Al-qur`an di dalam kelas
Pilihan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)
a. Ya 23 67,7 %
b. Kadang-kadang 11 32,3 %
c. Tidak - -
Jumlah 34 100 %
Angket No 5
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang merasa senang belajar membaca dan menulis Al-qur`an di dalam kelas yang menjawab selalu sebanyak 23 atau 67,7 %, siswa yang menjawab kadang-kadang 11 atau 32,3 % dan tidak ada siswa yang menjawab tidak perna.
Tabel 11
Tanggapan siswa senang jika dapat menguasai materi pelajaran Agama Islam
Pilihan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)
a. Ya 29 85,3 % menguasai materi pelajaran Agama Islam yang menjawab selalu sebanyak 29 atau 85,3 %, siswa yang menjawab kadang-kadang 5 atau 14,7 % dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah.
Berdasarkan keterangan diatas dipertegas sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Nur Aeni, A. Ma selaku guru Pendidikan Agama Islam ketika penulis mengadakan wawancara tentang bagaimana minat belajar pendidikan Agama Islam siswa SDN 34 Libureng maka beliau mengemukakan bahwa:
Menurut saya siswa SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep dalam belajar Agama Islam sangat berminat karena dia ingin mengetahui huruf-huruf Al-qur`an dan ingin tau cara membacanya bengitu pun ketika mereka di beri materi yang lain (wawancara tanggal 30 juli 2015 di SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.)
Dan di pertegas kembali oleh Hambali, S.Pd, selaku kepala sekolah SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupateng
Pangkep ketika penulis mengadakan wawancara tentang bangaimana minat belajar pendidikan Agama Islam SDN 34 Libureng maka beliau mengemukakan bahwa:
Menurut saya Minat belajar Agama Islam siswa SDN 34 Libureng ini cukup rendah karena kurangnya buku paket khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. (wawancara tanggal 29 juli 2015 di SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.)
Dan menurut Abd. Rasyid, S.Pd selaku guru kelas VI SDN 34 Libureng kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep ketika penulis mengadakan wawancara tentang bagaimana minat belajar PAI siswa SDN 34 Libureng maka beliau mengemukakan bahwa:
Bagi siswa yang memiliki jiwa keagamaan maka minat belajar PAI itu tinggi dan senang dalam belajar. Jika dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki jiwa keagamaan maka dalam belajar Pendidikan Agama Islam biasanya kurang senang dalam mengikuti pelajaran. (wawancara tanggal 30 juli 2015 di SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.)
Dari keterangan tersebut, maka penulis menarik kesimpulan bahwa minat belajar siswa SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep dalam mengikuti mata pelajaran Agama Islam masih rendah, sehingga diupayakan peningkatan minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran pendidikan Agama Islam dengan cara menyampaikan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode yang berfariasi, sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dan merasa tertarik untuk mengikuti mata pelajaran pendidikan Agama Islam.
D. Hubungan antara kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an dengan minat belajar PAI siswa SDN 34 Libureng kecamatan Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep
Salah satu kemampuan dasar yang yang harus dimiliki oleh guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, karena itu kemampuan-kemampuan ini untuk membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggunjawabnya sebangai pendidik dan pengajar. Namun demikian guru sebagai tenaga pengajar atau pendidik tentu sangat berperan dalam melaksanakan tugas serta mengelolah terhadap program yang hendak diterapkan pada siswa, maka dari itu sabagai guru sangat dibutuhkan dalam mendidik siswanya dan dapat memberi suatu motivasi belajar yang baik demi tercapainya tujuan pengajar tersebut.
Usaha yang dilakukan guru dalam mengefektifkan pengetahuan siswa dalam baca tulis Al-qur`an yaitu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa dan baca tulis Al-qur`an dengan menyiapakan sarana, motivasi belajar, karena adanya hal tersebut tentu kemampuan siswa mereka akan semakin bertambah dan meningkatkan kreatifitasnya setiap hari untuk itu pada guru harus dapat membankitkan minat dan motivasi belajar siswa dengan sebaik-baiknya.
Saat ini kemampuan menulis menjadi hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Mampu dan terampil menulis dengan baik dan benar menjadi salah satu tujuan pembelajaran di sekolah-sekolah baik yang formal maupun infoformal. Dengan menulis anak dapat membaca kembali
huruf-huruf yang ditulisnya. Selain itu, anak akan lebih cepat dan tahan lama untuk mengingatnya. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an siswa SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep dapat dilihat dari hasil penyebaran angket berikut :
Tabel 12
Tanggapan siswa tentang hubungan antara kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an dengan minat belajar PAI
Pilihan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)
a. Ya 31 91,2%
b. Kadang-kadang 2 5,9 %
c. Tidak 1 2,9 %
Jumlah 34 100 %
Angket No 7
Data di atas diketahui bahwa ada 31 siswa atau 91,2 %, siswa yang menjawab bahwa ada hubungan antara kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an dengan minat belajar PAI, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 siswa atau 5,9 % dan yang menjawab tidak 1 siswa atau 2,9 %.
Berdasarkan keterangan diatas diperkuat oleh hasil wawancara pada tanggal 30 juli 2015 di SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Nur Aeni, A.Ma selaku guru pendidikan Agama Islam bahwa:
“Hubungan antara kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an dengan minat belajar PAI itu sangat erat, karena apabila siswa mampu membaca dan menulis Al-qur`an dengan baik dan benar maka minat belajar terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam akan meningkat”.
Dan menurut Abd. Rasyid, S. Pd selaku guru kelas VI SDN 34 Libureng kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep ketika penulis mengadakan wawancara tentang apakah ada hubungan antara kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an dengan minat balajar PAI siswa SDN 34 Libureng maka beliau mengemukakan bahwa:
Hubungan antara kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an dengan minat belajar PAI itu ada, karena siswa yang memiliki kemampuan membaca dan menulis Al-qur`an maka minat belajar Pendidikan Agama Islam juga tinggi. (wawancara tanggal 30 juli 2015 di SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.)
Dari keterangan tersebut, maka penulis menarik kesimpulan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-gur`an dapat berpengaruh terhadap peningkatan minat belajar pendidikan Agama Islam seperti jawaban angket tersebut diatas bahwa siswa senag ketika di beri tugas menulis Al-qur`an oleh guru agamanya.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian di atas, maka pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan antara lain:
1. kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an siswa SDN 34 Libureng Kecamatan Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep rata-rata siswa mempelajari Al-Qur‟an dengan cara tradisional, dimana siswa tidak diajarkan cara menyebutkan huruf dengan benar akan tetapi hanya diajarkan cara membaca tanpa memperhatikan kaidah-kaidah, makhrajil huruf serta ilmu tajwid dengan demikian hendaknya ada kerjasama antara guru, orang tua dan masyarakat dalam upaya melatih siswa membaca Al-Quran dengan baik. Dan dalam kemampuan menulis Al-qur`an sebagian besar cara menulis mereka belum rapi.
2. Minat belajar Pendidikan Agama Islam siswa SDN 34 Libureng kecamatang Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep memiliki minat
2. Minat belajar Pendidikan Agama Islam siswa SDN 34 Libureng kecamatang Tondong Tallasa Kabupateng Pangkep memiliki minat