BAB III METODE PENELITIAN
F. Teknik Pengumpulan Data
Lembar validasi media digunakan lembar yang berisi beberapa pernyataan dengan melihat beberapa aspek. Aspek validasi terdiri dari aspek pembelajaran, ketahanan alat, efisiensi alat dan estetika.
2. Lembar Angket Respon Pendidik
Lembar angket respon pendidik digunakan angket yang berisi pernyataan untuk mengetahui respon pendidik bidang studi terhadap penggunaan alat peraga berbasis eksperimen sederhana. Aspek penilaian terdiri dari dua aspek yaitu aspek media dan aspek materi.
32
3. Lembar Angket Respon Peserta didik
Lembar angket respon peserta didik digunakan angket yang berisi pernyataan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan alat peraga berbasis eksperimen sederhana.
4. Tes
Tes yang digunakan adalah tes dalam bentuk essai. Tes ini dilakukan sebelum pertemuan awal materi (pre-test) dan diakhir pertemuan (post-test).
G. Teknik Analisis Data
Analisis data pada instrumen non-tes dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif menggunakan skala Likert. Jenis data yang dipeoleh ialah data kualitatif yang kemudian dianlisis menggunakan data kuantitatif beruapa data angka dan di interpretasikan dalam bentuk kata-kata. Skala likert digunakan untuk mengkur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2018: 93). Penelitian ini menggunakan skala 1 sampai 4, dengan skor 1 terendah dan skor tertinggi 4.
1) Analisis tingkat kevalidan
Instrumen validasi ahli berisi pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti. Nilai akhir dari butir adalah persentase dari nilai rata-rata individu dari semua jawaban validator. Dari perhitungan skor setiap pernyataan, persentase responden dihitung dengan rumus
𝑃 = ∑ 𝑥
∑ 𝑥𝑖× 100%
Keterangan :
P : Persentase
Σx : Jumlah jawaban responden dalam satu item Σxi : Jumlah nilai ideal dalam item
Rumus untuk menghitung nilai rata-rata perindikator adalah sebagai berikut:
𝑋̅ =∑ 𝑋 𝑛 Keterangan:
𝑋̅ : Nilai rata-rata per aspek penilaian
∑ 𝑋 : Jumlah total skor dari responden n : Jumlah responden
(Sumber: Diadaptasi dari Supardi, 2017 :57) Kemudian dicari persentase kriteria validasi. Adapun kriteria validasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Konversi Interpretasi Skor Persentase (%) Kriteria
0-20 Tidak valid
21-40 Kurang valid
41-60 Cukup valid
61-80 Valid
81-100 Sangat valid
(Sumber : Riduwan, 2013)
Dari tabel kriteria interperetasi hasil validitas di atas, maka kriteria validitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Semakin tinggi nilai rata-rata interpretasi maka validitas/kelayakan alat peraga berbasis eksperimen sederhana juga semakin baik.
34
b. Kualifikasi kriteria sangat tinggi dan tinggi, maka perlu dilakukan revisi kecil sesuai dengan saran validator dan tidak perlu dilakukan validasi kembali.
c. Kualifikasi kriteria sedang, maka perlu dilakukan revisi besar dan tidak perlu dilakukan validasi kembali.
d. Kualifikasi kriteria rendah atau sangat rendah, maka perlu dilakukan revisi besar dan perlu dilakukan validasi kembali.
2) Analisis tingkat kepraktisan
Dari perhitungan skor masing-masing pernyataan, dicari presentasi jawaban keseluruhan responden dengan rumus:
𝑃 = ∑ 𝑥
∑ 𝑥𝑖× 100%
Keterangan :
P : Persentase
Σx : Jumlah jawaban responden dalam satu item Σxi : Jumlah nilai ideal dalam item
Penentuan kriteria interpretasi skor angket dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Konversi Interval Persentase Menjadi Kategori (Kemenarikan) Persentase (%) Kriteria
0-20 Tidak praktis
21-40 kurang praktis
41-60 Cukup praktis
61-80 Praktis
81-100 Sangat praktis Sumber: Diadaptasi dari riduwan (2013)
Dari tabel kriteria interpretasi diatas, maka kriteria kemenarikan dapat dijelaskan sebagai berikut
1. Semakin tinggi nilai interpretasi maka semakin menarik alat peraga berbasis eksperimen sederhana.
2. Kualifikasi kriteria sangat menarik dan menarik, maka perlu dilakukan revisi kecil dan tidak perlu dilakukan uji coba kembali.
3. Kualifikasi kriteria cukup menarik, maka perlu di lakukan revisi besar dan tidak perlu dilakukan uji coba kembali.
4. Kualifikasi kriteria tidak menarik atau sangat tidak menarik, maka perlu dilakukan revisi besar dan perlu dilakukan uji coba kembali.
3) Analisis keefektifan
Nilai pada posttest dan pretest digunakan dengan menggunakan rumus:
Gain (𝑔) = Skor post−tes −skor pre−test skor maksimum−skor pre−test
Berikut interpertasi kriteria nilai gain pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Nilai Gain
(Hake, 1999)
Indeks Gain Kriteria
g > 0,70 Tinggi
0,70 ≥ g ≥ 0,30 Sedang
0,30 <g Rendah
36 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pengembangan produk dalam bentuk alat peraga fluida statis mengikuti model pengembangan ADDIE yang mempunyai lima tahap penelitian yaitu: tahap analysis (analisis), tahap design (desain), tahap development (pengembangan), tahap implementation (implementasi), dan tahap evaluation (evaluasi). Langkah-langkah dalam penelitian ini dijelaskan dalam uraian berikut.
1. Tahap Analisis (Analysis) a. Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum bertujuan untuk mengetahui apa yang diterapkan oleh pihak sekolah serta bagaimana implementasinya di kelas oleh pendidik mata pelajaran terutama pendidik mata pelajaran fisika. Hasil Observasi menunjukkan bahwa kurikulum yang digunakan sekolah SMA Negeri 9 Sinjai adalah kurikulum 2013.
Namun pada realita yang terjadi di lapangan masih sederhana dan belum menekankan pada eksperimen atau percobaan. Hal ini didukung pada proses pembelajaran di kelas, penerapan dalam kelas masih kurang mencerminkan penerapan kurikulum 2013.
b. Analisis kebutuhan
Kegiatan observasi dilakukan pada saat magang 1 dan II di SMA Negeri 9 Sinjai, di mana belajar di kelas masih berpusat pada pendidik. Belajar di kelas hanya bergantung pada materi yang disampaikan oleh pendidik, sementara peserta didik
hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh pendidik tanpa secara aktif terlibat dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran fisika, terutama peserta didik, mereka terlihat bosan karena mereka hanya mendengarkan materi dan melakukan latihan yang diberikan oleh pendidik. Untuk alasan ini, peserta didik memerlukan media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transfer ilmu yang menyenangkan dan tidak membosankan.. Berdasarkan analisis ini peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa alat peraga yang di terapkan pada proses pembelajaran fisika.
c. Analisis materi pembelajaran
Berdasarkan dari observasi yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa masalah utama yang terjadi pada proses pembelajaran adalah kurangnya partisipasi peserta didik dalam proses belajar mengajar yang disebabkan karena keterbatasan media pembelajaran di sekolah tersebut. Penggunaan alat peraga dalam materi fluida statis berupa miniatur pompa hidrolik dan pesawat hartl dinilai efektif untuk mengatasi kurangnya partisipasi peserta didik. Selain alat peraga mudah digunakan, alat peraga ini juag menjelaskan konsep fisika pada materi fluida statis . Hal ini juga karena konsep fluida statis yang abstrak, sehingga perlu diubah kedalam bentuk konkret (nyata) agar dapat dengan mudah dipahami dan menerima materi fluida statis. Dari analisis tersebut materi yang dikembangkan adalah materi fluida statis dengan kompetensi dasar yang dipilih menerapkan konsep hukum pascal dan tekanan hidrostatis.
d. Perumusan tujuan pembelajaran
Media pembelajaran dibuat peneliti sebagai alternatif yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan peserta didik di SMA Negeri 9 Sinjai. Dari analisis
38
kurikulum, analisis kebutuhan peserta didik dan analisis materi pembelajaran, dirumuskan tujuan pembelajaran peserta didik dapat dengan mudah memahami materi dan tidak membosankan dengan menggunakan alat peraga pada materi fluida statis.
2. Tahap Desain (Design)
Berdasarkan tahap analisis yang telah dilakukan, yang terdiri dari beberapa 4 tahap analisis, maka tahap selanjutnya adalah tahap desain. Pada tahap desain adalah tahap perancangan terhadap alat peraga berbasis eksperimen sederhana, dimana mencakup alat peraga yang akan dikembangkan, alat dan bahan yang akan digunakan, desain buku petunjuk penggunaan alat, instrumen lembar validasi untuk validator dan kuesioner untuk pendidik dan peserta didik serta instumen tes untuk peserta didik.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Pada Tahapan ini merupakan tahapan produksi alat peraga berbasis eksperimen sederhana yang layak digunakan. rancangan alat peraga berbasis eksperimen sederhana adalah alat peraga yang siap untuk divalidasi oleh validator. Validasi produk dilakukan oleh 2 (dua) validator yang merupakan dosen fisika di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Alat peraga yang telah dibuat selanjutnya divalidasi oleh validator, pendidik dan peserta didik. Pada tahap validasi ini bertujuan agar mendapatkan perbaikan alat peraga dari komentar, masukan dan saran yang diberikan oleh validator, pendidik dan peserta didik.
a. Validasi
Produk yang telah dibuat akan divalidasi oleh validator yang ahli pada bidangnya. Validator ada dua yaitu Ibu Salwa Rufaida, S.Pd.,M.Pd dan Ibu Dewi Hikma Marisda, S.Pd.,M.Pd selaku dosen fisika Universitas Muhammadiyah Makassar. Validasi ini dilakukan oleh validator ditinjau dari beberapa aspek yaitu (1) aspek pembelajaran, (2) ketahanan alat, (3) efisiensi alat, dan (4) estetika media pembelajaran.
Perolehan data yang dilakukan menggunakan angket. Jenis skala yang digunakan dalam angket adalah skala likert dimana menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu baik sekali, baik, kurang baik dan tidak baik. Berdasarkan hasil penlilaian kelayakan dari validator dapat dijabarkan dalam pembahasan berikut:
Data dari hasil penilaian kelayakan oleh dua validator media pembelajaran dengan menggunakan lembar validasi untuk menilai kelayakan dari media pembelajaran dengan materi fluida statis di SMA Negeri 9 Sinjai dengan hasil penilaian sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil Validasi Alat Peraga Berbasis Eksperimen Sederhana Aspek Rata-rata Aspek pembelajaran 3.50 87.5 Sangat valid
Ketahanan alat 3.84 96.0 Sangat valid
Efisiensi alat 3.62 90.0 Sangat valid
Estetika 3.50 88.0 Sangat valid
Rata-rata 3.62 90.4 Sangat valid
40
Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel 4.3 menunjukkan persentase hasil validasi oleh dua dosen atau validator pada 13 kriteria penilaian dari dalam 4 aspek terhadap instrument alat peraga berbasis eksperimen sederhana. Penilaian di berikan oleh maisng-masing validator mendapatkan hasil dan komentar atau saran yang berbeda-beda.
1. Aspek pembelajaran
Hasil analisis menunjukkan validator melakukan penilaian pada aspek pembelajaran yang terdiri dari 3 (tiga) pernyataan yaitu Konsep yang diajarkan,Tingkat keperluan alat untuk pembelajaran dan Materi yang disajikan dalam alat peraga mudah dipahami. Setelah melakukan analisis validasi dari validator 1 dan validator II dapat diketahui bahwa rata-rata yang diperoleh pada aspek pembelajaran yaitu 3.50 dengan kategori baik dan persentase mencapai 87.5 % dengan kategori sangat valid.
2. Aspek ketahanan alat
Hasil analisis menunjukkan validator melakukan penilaian pada aspek pembelajaran yang terdiri dari 3 (tiga) pernyataan yaitu Ketahanan terhadap cuaca Kemudahan perawatan dan Tidak berbahaya untuk digunakan. Pada aspek ketahanan alat rata-rata yang diperoleh yaitu 3.84 dengan kategori baik dan persentase mencapai 96 % dengan kategori sangat valid.
3. Aspek Efisiensi
Hasil analisis menunjukkan validator melakukan penilaian pada aspek pembelajaran yang terdiri dari 4 (empat) pernyataan yaitu Kemudahan dirangkaikan, Kemudahan digunakan/dijalankan, Memiliki ukuran ideal untuk dijadikan sebagai alat praktikum dan Menggunakan bahan sederhana. Pada
aspek efisiensi alat rata-rata yang diperoleh yaitu 3.62 dengan kategori baik dan persentase mencapai 90 % dengan kategori sangat valid.
4. Aspek Estetika
Hasil analisis menunjukkan validator melakukan penilaian pada aspek pembelajaran yang terdiri dari 3 (tiga) pernyataan yaitu Warna, Bentuk, dan Menarik.Pada aspek estetika rata-rata yang diperoleh yaitu 3.50 dengan kategori baik dan persentase mencapai 88 % dengan kategori sangat valid. Hasil ini menunjukkan bahwa produk layak untuk digunakan. Walaupun demikian masih perlu adanya perbaikan sesuai saran dari masing-masing validator. Selain dalam bentuk tabel persentase hasil validasi diatas , juga sajikan dalam bentuk diagram batang.
Gambar 4.1 Persentase Hasil Validasi Alat Peraga b. Revisi alat peraga
Setelah pembuatan desain produk alat peraga berbasis eksperimen sederhana, kemudian dilakukan validasi terhadap instrument-instrumen berupa
87,50%
42
angket validasi alat peraga, angket persepsi pendidik dan angket persepsi peserta didik yang di validasi oleh beberapa ahli. Validasi dilakukan dalam ranah konstruk dan isi oleh dua validator untuk menentukan layak dan tidaknya produk alat peraga digunakan.
Tabel 4.4 Nama-Nama Validator
No. Nama Validator Jabatan
1. Dewi Hikmah Marisda S.Pd.,M.Pd Dosen Pendidikan Fisika 2. Salwa Rufaida S.Pd.,M.Pd Dosen Pendidikan Fisika
Penilaian oleh para validator dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada aspek yang sesuai dan dilengkapi catatan-catatan kecil pada bagian yang perlu diperbaiki beserta sarannya. Berikut hasil revisi produk berdasarkan saran-saran yang diberikan
Tabel 4.5 Hasil Revisi Berdasarkan Saran Yang Diberikan
Saran Perbaikan
Berikan label pada alat peraga Sudah diberikan label pada setiap alat peraga
Tidak ada nama alat peraga Sudah diberikan nama alat Warna alat peraga kurang bagus Warna alat peraga sudah diganti
dengan warna lain Alangkah baiknya menggunakan
gelas ukur yang transparan
Gelas ukur sdah diganti dengan gelas ukur yang transparan Pengunaan bahasa dan
penyusunan dalam Petunjuk
Petunjuk penggunaan alat telah diperbaiki bahasanya agar mudah di mengerti
penggunaan alat masih kurang jelas
Penggunaan angket pendidik diperbaiki agar lebih komunikatif.
Bahasa pada angket sudah diubah menjadi lebih komunikatif
Penggunaan angket peserta didik diperbaiki agar mudah dimengerti oleh peserta didik
Bahasa pada angket sudah diubah menjadi mudah untuk dimengerti oleh peserta didik.
Tahap selanjutnya dilakukan perbaikan terhadap alat peraga berdasarkan masukan/saran dari validator. berdasarkan hasil saran dan masukan yang diberikan validator, maka dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan validator. Berdasarkan saran yang telah dijabarkan maka bagian yang diperbaiki adalah sebagai berikut.
Tabel 4.6 Perbandingan Alat Peraga Sebelum Dan Sesudah Revisi
Sebelum Revisi Setelah Revisi
44
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Produk awal yang telah direvisi dan divalidasi pada tahap awal selanjutnya masuk ke tahap selanjutnya yaitu tahap implementasi. Pada tahap ini produk diimplementasikan ke peserta didik.
a. Penilaian respon pendidik terhadap alat peraga
Pada lembar penilaian pendidik terdapat 2 aspek yang akan dinilai yaitu aspek materi dan aspek media. Setelah produk selesai divalidasi oleh beberapa ahli
selanjutnya produk diberikan kepada pendidik mata pelajaran fisika di sekolah SMA Negeri 9 Sinjai. Hal ini bertujuan untuk mengetahui respon pendidik terhadap produk yang telah peneliti kembangkan.
Respon pendidik fisika terdiri dari ibu Muliati,S.Pd dan ibu Haerul Bariah,S.Pd. dari pendidik fisika. Selain penilaian kelayakan, pendidik fisika juga memberikan komentar/saran mengenai alat peraga yang dikembangkan untuk memperbaiki media.
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Alat Peraga Oleh Pendidik Aspek
Aspek materi 3.50 87.5 Sangat praktis
Aspek media 3.14 78.6 Praktis
Rata-rata 3.32 83.1 Sangat praktis
Berdasarkan analisis deskriptif pada hasil respon pendidik mengenai alat peraga berdasarkan tabel 4.7 dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Aspek materi
Hasil analisis menunjukkan validator melakukan penilaian pada aspek pembelajaran yang terdiri dari 4 (empat) pernyataan. Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa pada aspek materi rata-rata yang diperoleh yaitu 3.50 dengan kategori baik dan persentase sebesar 87.5 % dengan kategori sangat praktis.
2. Aspek media
Hasil analisis menunjukkan validator melakukan penilaian pada aspek pembelajaran yang terdiri dari 7 (tujuh) pernyataan. Pada aspek media rata-rata yang diperoleh yaitu 3.14 dengan kategori baik dan persentase sebesar 78.6 % dengan katgeori sangat praktis.
46
Hasil ini menunjukkan bahwa produk praktis untuk digunakan walaupun masih perlu adanya perbaikan sesuai dengan komentar/saran pendidik.selain dalam bentuk tabel, juga disajikan salam bentuk diagram batang.
Gambar 4.2 Persentase Hasil Penilaian Pendidik b. Uji coba
Uji coba dilakukan di SMA Negeri 9 Sinjai pada kelas XI IPA 3 yaitu sebanyak 25 peserta didik yang dipilih berdasarkan saran dari pendidik mata pelajaran fisika. Uji coba ini berutjuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan peserta didik terhadap alat peraga yang dikembangkan pada materi fluida statis.
Uji coba dilaksanakan pada hari jum’at 25 maret 2021 dan sabtu 26 maret 2021. Sebelum melaksanakan kegiatan peserta didik diberi motivasi dan manfaat belajar fluida statis sehingga peserta didik diharapkan lebih bersemangat untuk belajar fluida statis. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok, peneliti membagi kelompok dengan jumlah 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
Setiap kelompok membaca petunjuk penggunaan alat sebelum menggunakan alat peraga. Pada tahap ini peneliti juga membagikan angket respon peserta didik untuk
87,50%
menilai produk yang telah dikembangkan yaitu alat peraga miniature pompa hidrolik dan pesawat hartl. Berikut hasil rekapitulasi hasil penilaian peserta didik.
Tabel 4.8 Data Uji Coba Media Pembelajaran Kepada Peserta Didik
No Kriteria Penilaian(%)
SS S TS STS 1. Alat peraga yang dikembangkan dapat
menunjukkan penerapan fluida statis dalam kehidupan sehari-hari.
60 40 - -
2. Dengan penggunaan alat peraga saya lebih mudah memahami materi fluida statis
60 40 - -
3. Saya merasa panggunaan alat peraga mampu memunculkan konsep fluida statis
56 44 - -
4. Saya merasa lebih berkonsentrasi mengikuti pembelajaran jika menggunakan alat peraga
72 24 4 -
5. Penggunaan Alat peraga membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran
40 60 - -
6. Penggunaan Alat peraga membuat saya semangat untuk mempelajari materi fluida statis.
60 40 - -
7. Alat pearaga yang dikembangkan dapat menghilangkan rasa bosan saat proses pembelajaran.
56 44 - -
8. Alat peraga yang digunakan tidak ada pengaruh bahan kimia berbahaya (tidak mudah terbakar dan tidak menyebabkan iritasi)
60 40 - -
9. Alat peraga memiliki desain yang menarik dan tampilan yang sederhana.
60 40 - -
10. Pemilihan warna pada alat peraga ini menarik 56 44 - - 11. Saya merasa alat peraga ini mudah untuk
digunakan
64 36 - -
12. Saya merasa alat peraga ini aman digunakan dan tidak mengandung unsur yang berbahaya
48 52 - -
48
Berdasarkan tabel 4.8 Dengan 15 kriteria pada uji coba media pembelajaran alat peraga , dimana pada pernyataan pertama Alat peraga yang dikembangkan dapat menunjukkan penerapan fluida statis dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa 60 % peserta didik memilih sangat setuju, 40 % peserta didik memilih setuju. Pernyataan kedua menyatakan bahwa dengan penggunaan alat peraga lebih mudah memahami materi fluida statis sebanyak 60 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 40 % memilih setuju. Pernyataan ketiga yaitu penggunaan alat peraga mampu memunculkan konsep fluida statis, sebanyak 56 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 44 % memilih setuju. Pernyataan keempat yaitu lebih berkonsentrasi mengikuti pembelajaran jika menggunakan alat peraga, sebanyak 72 % peserta didik memilih sangat setuju, 24 % memilih setuju dan 4 % memilih tidak setuju. Pernyataan kelima mengenai Penggunaan Alat peraga membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran, sebanyak 40 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 60 % memilih setuju. Pernyataan keenam yaitu penggunaan Alat peraga membuat saya semangat untuk mempelajari materi fluida statis, sebanyak 60 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 40 % memilih setuju. Pernyataan ketujuh menyatakan bahwa alat pearaga yang dikembangkan dapat menghilangkan rasa bosan saat proses pembelajaran, sebanyak 56 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 44 % memilih setuju.
13. Alat peraga yang digunakan memiliki bentuk yang cukup ideal untuk melakukan percobaan
44 56 - -
14. Alat peraga ini menggunakan bahan yang sederhana dan mudah untuk ditemukan
40 56 4 -
15. Saya merasa merasa alat peraga ini mudah untuk dirangkai
48 48 4 -
Selanjutnya pernyataan kedelapan yaitu alat peraga yang digunakan tidak ada pengaruh bahan kimia berbahaya (tidak mudah terbakar dan tidak menyebabkan iritasi), sebanyak 60 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 40 % memilih setuju. Pernyataan kesembilan yaitu alat peraga memiliki desain yang menarik dan tampilan yang sederhana, ssebanyak 60 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 40 % memilih setuju. Pernyataan kesepuluh mengenai pemilihan warna pada alat peraga ini menarik, sebanyak 56 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 44 % memilih setuju. Pernyataan kesebelas menyatakan bahwa alat peraga ini mudah untuk digunakan, sebanyak 64 % peserta didik memilih sangat setuju, dan 36 % memilih setuju. Pernyataan keduabelas menyatakan bahwa alat peraga ini aman digunakan dan tidak mengandung unsur yang berbahaya, sebanyak 48 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 52
% memilih setuju. Pernyataan ketigabelas bahwa alat peraga yang digunakan memiliki bentuk yang cukup ideal untuk melakukan percobaan, sebanyak 44 % peserta didik memilih sangat setuju sedangkan 56 % memilih setuju. Pernyataan keempatbelas menyatakan bahwa alat peraga ini menggunakan bahan yang sederhana dan mudah untuk ditemukan, sebanyak 40 % peserta didik memilih sangat setuju, 56 % memilih setuju dan 4 % memilih tidak setuju. Dan pernyataan kelimabelas menyatakan bahwa alat peraga ini mudah untuk dirangkai, sebanyak 48 % memilih sangat setuju, 48 % memilih setuju dan 4 % memilih tidak setuju.
Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Media Pembelajaran Kepada Peserta Didik
No Pernyataan
Rata-rata
Persentase (%) 1. Alat peraga yang dikembangkan
dapat menunjukkan penerapan fluida statis dalam kehidupan sehari-hari.
3.60 90.0
50
2. Dengan penggunaan alat peraga saya lebih mudah memahami materi fluida statis
3.60 90.0
3. Saya merasa penggunaan alat peraga mampu memunculkan konsep fluida statis
3.56 89.0
4. Saya merasa lebih berkonsentrasi mengikuti pembelajaran jika menggunakan alat peraga
3.76 94.0
5. Penggunaan Alat peraga membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran
3.40 85.0
6. Penggunaan Alat peraga membuat saya semangat untuk mempelajari materi fluida statis.
3.60 90.0
7. Alat pearaga yang dikembangkan dapat menghilangkan rasa bosan saat proses pembelajaran.
3.56 89.0
8. Alat peraga yang digunakan tidak ada pengaruh bahan kimia berbahaya (tidak mudah terbakar dan tidak menyebabkan iritasi)
3.60 90.0
9. Alat peraga memiliki desain yang menarik dan tampilan yang sederhana.
3.60 90.0
10. Pemilihan warna pada alat peraga ini menarik
3.56 89.0 11. Saya merasa alat peraga ini mudah
untuk digunakan
3.60 90.0 12. Saya merasa alat peraga ini aman
digunakan dan tidak mengandung unsur yang berbahaya
3.48 87.0
13. Alat peraga yang digunakan memiliki bentuk yang cukup ideal untuk melakukan percobaan
3.44 86.0
14. Alat peraga ini menggunakan bahan yang sederhana dan mudah untuk ditemukan
3.36 84.0
15. Saya merasa merasa alat peraga ini mudah untuk dirangkai pembelajaran mempunyai rata-rat sebesar 3.33 dengan kategori baik dan pesentase
sebesar 88.6 % dengan kategori sangat layak, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran alat peraga berbasis eksperimen sederhana pada materi fluida statis layak untuk digunakan dengan sedikit revisi. Selain dalam bentuk tabel persentase hasil penilaian peserta didik juga di sajikan dalam bentuk grafik.
Gambar 4.3 Persentase Hasil Penilaian Peserta Didik 5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Kelayakan alat peraga diperoleh berdasarkan penilaian validator, pendidik dan peserta didik. Penilaian kelayakan alat peraga berdasarkan validator meliputi aspek pembelajaran, ketahanan alat,efisiensi alat dan estetika alat. Pendidik di SMA
Kelayakan alat peraga diperoleh berdasarkan penilaian validator, pendidik dan peserta didik. Penilaian kelayakan alat peraga berdasarkan validator meliputi aspek pembelajaran, ketahanan alat,efisiensi alat dan estetika alat. Pendidik di SMA