• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI KAJIAN

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Berikut waktu kajian pengembangan masyarakat di Kelurahan Kebonlega Kecamatan Bojongloa Kidul:

Tabel 1.Jadwal Pelaksanaan (Bulan dan Tahun) Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Kebonlega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung No. Kegiatan 2006 2007

12 1 5 6 8 9 10 11 12

1. Pemetaan Sosial (PL I) 2. Evaluasi Program ( PL II) 3. Penyusunan Proposal dan

Kolokium

4. Pengumpulan data kajian 5. Pengolahan, analisis data dan

pengolahan laporan KPM

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan yang lainnya ( Lofland seperti yang dikutip Moleong, 1998).

Proses pengumpulan data dilakukan melalui tiga sumber utama yaitu; (a) data primer yang diperoleh dari responden dan informan kunci/key informant, (b) sumber data sekunder dan tertulis seperti laporan dinas, potensi kelurahan, statistik wilayah, dan (c) Observasi lapangan secara langsung.

Data primer diperoleh dari responden dan informan, terdiri dari; (a) dari unsur pengelola DKM Al-Hudda antara lain; H. Saeful Anwar sebagai

ketua DKM Al-Hudda, Ahmad Rusdi pada seksi kemakmuran mesjid, Ahmad Efendi pada seksi perlengkapan, Insan Kamil pada seksi sosial/humas dan dua anggota yaitu Anton dan Siti, (b) dari unsur pemerintahan setempat; Ahmad Fachrozi, S.Sos selaku Kepala Kelurahan Kebonlega, Kardono selaku sekretaris kelurahan Kebonlega, Nining Astuti sebagai pekerja sosial masyarakat setempat (c) dari unsur tokoh agama; Sulton Aulia selaku iman sholat di mesjid Al-Hudda, Heri Timotheus selaku pendeta geraja filadelfia musa, dan Sidharta Muda Bahana selaku pimpinan wihara.

33 Data Sekunder diperoleh dari laporan-laporan dinas sektoral yang terkait meliputi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dinas Sosial Kota Bandung, Dinas Pendidikan Kota Bandung, Kantor Agama Kota Bandung, Polisi Sektor Bojongloa Kidul, Lapas Banceuy, dan BNK, dokumen-dokumen hasil penelitian dan pengkajian terdahulu dengan program sejenis atau dokumen lainnya. Observasi lapangan dilaksanakan dalam periode tertentu di lokasi penelitian sehingga diperoleh gambaran utuh mengenai masalah yang dikaji.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini meliputi: a. Wawancara Mendalam

Wawancara dilakukan untuk memahami pandangan aparat kelurahan Kebonlega, tokoh masyarakat (para pimpinan rumah ibadah, PKK, Ketua RW dan RT) tentang perkembangan Kelurahan Kebonlega. Teknik ini dilakukan dengan maksud diperoleh informasi kapasitas yang dimiliki lembaga tersebut dalam menghadapi permasalahan, hambatan-hambatan yang dihadapi, serta harapan-harapan di masa yang akan datang.

Dalam menggunakan teknik wawancara ini, penulis menunjuk individu-individu yang berkenaan dengan aktivitas lembaga keagamaan atau memanfaatkan keberadaan seseorangan memiliki pengetahuan luas mengenai salah satu aspek kehidupan di masyarakat yaitu pimpinan rumah ibadah, yang terdiri dari Imam sholat di masjid, Pendeta di geraja Filadelfia Musa, dan seorang Bhiksu di wihara sebagai informan selama pengkajian.

Untuk mempermudah penulis dalam proses pencarian data di Kelurahan Kebonlega, penulis meminta bantuan dan dukungan dari segenap aparat kelurahan Kebonlega dan seorang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang membantu penulis dalam menggali informasi yang dibutuhkan yaitu dalam bentuk data primer maupun data sekunder yang berkaitan dengan kajian ini. Alasan penulis menggunakan informan-informan di atas karena adanya keyakinan bahwa informan tersebut adalah orang yang mengetahui permasalahan atau peristiwa yang sedang terjadi atau pernah terjadi di Kelurahan Kebonlega.

34 b. Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok dilakukan terhadap pimpinan, pengelola dan anggota lembaga keagamaan, kelompok tokoh masyarakat, dan kelompok lembaga terkait lainnya. Dari diskusi ini diperoleh informasi kondisi lembaga keagamaan beserta permasalahan dan hambatan yang dihadapi, serta harapan-harapan di masa yang akan datang.

Diskusi kelompok ini dilakukan pada saat membahas dan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada lembaga keagamaan, menyusun alternatif pemecahan masalah yang dibutuhkan dan penyusunan program. c. Pengamatan atau Observasi

Observasi menurut Adimihardja dan Hikmat (2004), merupakan metode perolehan informasi yang mengandalkan pengamatan langsung di lapangan, baik yang menyangkut obyek, kejadian, proses hubungan maupun kondisi masyarakat dan lingkungannya yang berkaitan dengan proses dialog. Dalam observasi langsung, penulis ke lokasi penelitian selama beberapa kali sesuai dengan kalender kegiatan hingga data dapat diperoleh selengkap mungkin. Jenis data yang diperoleh adalah data primer. Observasi yang dilakukan penulis adalah mengamati keberadaan DKM Al Hudda dalam kapasitasnya sebagai salah satu kekuatan sosial yang diharapkan mampu memfasilitasi masyarakat dalam mengatasi suatu permasalahan sosial yang ada, sekaligus kelemahan-kelemahan yang dimiliki dari lembaga tersebut.

d. Studi Dokumentasi

Menurut Yin (2002), penggunaan dokumen yang paling penting adalah mendukung dan menambah bukti dari sumber yang lain. Data ini disebut data kedua, penulis mempelajari dokumen tersebut berupa data numerik dan non-numerik. Kajian dokumentasi dilakukan dengan menelaah beberapa laporan atau catatan, termasuk dalam bentuk foto dokumentasi dari pihak lain.

Kegiatan ini dilakukan dengan menelaah beberapa laporan atau catatan termasuk foto yang relevan dengan masalah pengkajian. Pada akhirnya diperoleh informasi data profil desa (jumlah penduduk, mata pencaharian

35 penduduk, pendidikan, dan lembaga-lembaga termasuk lembaga keagamaan yang ada di kelurahan, potensi-potensi kelurahan, program-program pengembangan masyarakat, dan program kerjasama lintas sektoral yang memiliki korelasi dengan bahasan kajian, seperti Lapas Khusus Narkotika Klas II Banceuy, Dinas Sosial Kota Bandung, Kantor Agama Kota Bandung, Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Kepolisian Sektor Bojongloa Kidul, BNP/BNK Kota Bandung. Berikut adalah gambaran teknik pengumpulan data berdasarkan sumber dan jenis data yang diperoleh :

Tabel 2. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Penguatan Lembaga Keagamaan di Kelurahan Kebonlega, Tahun 2007

Jenis Data Sumber Data

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

P GD W SD

1 2 3 4 5 6

1. Aktivitas Lembaga Keagamaan

a. Pendidikan Pimpinan, Pengelola dan anggota lembaga keagamaan

f.C f.B1 f.A1 f.D

b. Sosial Kemasyarakatan f.C f.B1 f.A1 f.D 2. Performa Lembaga Keagamaan

a. Pimpinan Pimpinan, Pengurus, Anggota lembaga keagamaan, tokoh masyarakat, aparat kelurahan f.A f.B1 f.B2 f.A1 f.A2 f.A3 f.D b. Penggalangan dana f.A f.B1 f.B2 f.B3 f.A1 f.A2 f.A3 f.D c. Manajemen f.A f.B1 f.B2 f.B3 f.A1 f.A2 f.A3 f.D d. Kelengkapan Fisik f.A f.B1 f.B2 f.B3 f.A1 f.A2 f.A3 f.D e. Jejaring f.A f.B1 f.B2 FB.3 f.A1 f.A2 f.A3 f.D

Dokumen terkait