• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dokumentasi, wawancara dan angket motivasi

1. Observasi

Obervasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, dan rasional mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki (Zainal Arifin, 2001: 90).

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 30) bahwa, ”Pengamatan atau observasi (observation) adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis”.

Nana Sudjana dan Ibrahim (2001: 109) mengemukakan bahwa, ”Observasi sebagai alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan”.

Pauline V. Young dalam Bimo Walgito (1999: 49) mengemukakan bahwa, ”Observasi merupakan suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematik dan dengan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (mata) terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 31), ada 3 jenis observasi, yaitu : a. Observasi partisipan

Observasi partisipan ini dilakukan oleh pengamat sendiri dimana pengamat (peneliti) memasuki dan mengikuti semua kegiatan yang sedang diamatinya.

commit to user

b. Observasi sistematik

Observasi ini semua semua aspek yang akan diamati sudah terdaftar secara sistematik. Observasi ini dilakukan oleh pengamat (peneliti) tanpa memasuki dan mengikuti semua kegiatan yang sedang diamatinya.

c. Observasi eksperimental

Observasi ini, pengamat (peneliti) tidak ikut berperan dalam pengamatan, tetapi pengamat mengendalikan unsur-unsur observasi dengan tujuan evaluasi.

Dalam penelitian ini bentuk observasi yang digunakan adalah observasi partisipan, dimana pengamat (peneliti) berperan langsung atau aktif dalam semua kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan observasi partisipan ini, pengamat lebih menghayati, merasakan, dan mengalami sendiri semua kegiatan dalam pembelajaran.

Observasi ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Observasi ini dilaksanakan untuk mendapatkan data-data yang dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut, dan dengan observasi ini akan diperoleh data-data mengenai aktivitas tingkah laku siswa dan guru dalam proses pembelajaran sebelum tindakan, pada tindakan siklus I, siklus II dan siklus III dengan menerapkan pengajaran remedial.

2. Tes

Amir Daien Indrakusuma dalam Suharsimi Arikunto (2002: 31-32) mengemukakan bahwa, "Tes adalah alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.” Sedangkan Muchtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto (2002: 32) “Tes ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid.”

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan suatu pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat lain tes

commit to user

ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Suharsimi Arikunto, 2002: 33).

Zainal Arifin (2001: 22) mengemukakan bahwa, “Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang didalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut.”

Menurut Zainal Arifin (2001: 46), jenis tes hasil belajar ada 4 macam, yaitu :

a. Tes formatif

Tes ini dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan (feed back) bagi penyemburnaan program belajar mengajar, serta untuk mengetahui kelemahan-keleamahan yang memerlukan perbaikan sehingga hasil belajar mengajar menjadi lebih baik.

b. Tes sumatif

Tes ini diberikan dengan maksud untuk menetapkan apakah seorang siswa berhasil mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan atau tidak. Tujuan tes sumatif ini adalah menetukan angka berdasarkan tingkatan hasil belajar siswa yang selanjutnya dipakai sebagai angka rapor. c. Tes penempatan (placement test)

Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program belajar, dan sampai di mana siswa telah mencapai tujuan instruksional sebagaimana yang tercantung dalam pelajaran.

d. Tes diagnostik

Tes ini digunakan untuk mengetahui kelemahan/kesulitan siswa berdasarkan tescformatif sebelumnya. Tes ini digunakan untuk menjajaki pengetahuan dan ketrampilan pada siswa yang telah dikuasainya.

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes formatif, yang diberikan pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

commit to user

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa dalam mempelajari matematika khususnya operasi hitung pecahan, sehingga dapat diadakan perbaikan guna meningkatkan hasil belajar.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini metode dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang nama-nama yang menjadi subyek penelitian, yaitu nama siswa-siswi kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

4. Wawancara

Metode wawancara (disebut pula interview) adalah salah satu teknik pengumpulan dan pencatatan data, informasi, dan atau pendapat yang dilakikan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan sumber data (Zainal Arifin, 2001: 54).

Suharsimi Arikunto (2002: 30) mengungkapkan bahwa, “Wawancara atau interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya diajukan oleh subyek evaluasi.”

Suharsimi Arikunto (2002: 30), mengungkapkan bahwa interview dapat dilakukan dengan 2 cara :

a. interview bebas, dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subyek evaluasi.

b. interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh subyek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu.

commit to user

Pada penelitian ini wawancara atau interview yang dilakukan merupakan interview bebas. Wawancara dilakukan pada siswa kelas V SD negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 yang memperoleh nilai hasil belajar yang rendah, hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan atau kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dan keinginan-keinginan siswa dalam pembelajaranan Matematika.

Subyek wawancara dipilih berdasarkan hasil analisis tes, yaitu siswa- siswa dengan hasil belajar setengah ke bawah dari jumlah kelompok belajar dan siswa yang mewakili kelompok siswa bawah dengan prestasi belajar rendah.

5. Angket atau Kuesioner

Angket juga biasa disebut dengan kuesioner. Suharsini Arikunto (2002: 128) menjelaskan bahwa “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

Menurut Bimo Walgito (1999: 49), “Angket adalah sutau metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi objek dari penelitian tersebut”. Dengan angket ini dapat diketahui keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapat responden dan lain-lain.

Zainal Arifin (2001: 63), mengungkapkan bahwa ada beberapa bentuk angket, diantaranya :

a. Angket terstruktur, yaitu angket yang dapat menyediakan kemungkinan jawaban. Bentuk angket terstruktur diantaranya :

1) Bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang pada setiap pertanyaannya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban.

2) Bentuk jawaban tertutup tetapi alternatif jawaban terakhir diberikan secara terbuka. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab secara bebas.

commit to user

dalam bentuk gambar.

b. Angket tak terstruktur, yaitu angket yang memberikan jawaban secara terbuka yang respondennya secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.

Angket dalam penelitian ini adalah angket motivasi. Bentuk angket ini adalah terstruktur dengan jawaban tertutup, dimana responden hanya memberikan jawaban pada setiap pertanyaan yang sudah tersedia. Angket ini diberikan pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 guna mengetahui peningkatan motivasi siswa berkesulitan belajar Matematika sebelum dan sesudah dilaksanakan pengajaran remedial pada pokok bahasan Pecahan.

F. Uji Coba Instrumen

Dokumen terkait