• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, terlebih dahulu ditentukan sumber data, dan intrumen yang digunakan. Untuk lebih jelasnya, dapat digambarkan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data Jenis Data Teknik

Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Siswa kelas eksperimen 1. Penerimaan siswa terhadap model PBI 2. Hasil belajar siswa

1. Penyebaran angket

2. Pre-test dan post-test

1. angket 2. tes pilihan

ganda

Siswa kelas

kontrol Hasil belajar siswa

Pre-test dan post-test Tes pilihan ganda

1. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kedua kelas sampel ini kemudian diberikan pre-test sebelum proses pembelajaran dimulai dan post-test sesudah proses pembelajaran. Hal itu dilakukan untuk mengukur sejauh mana persiapan siswa atau

pengetahuan awal siswa tentang materi (pre-test) dan untuk mengukur hasil belajar siswa (post-test) setelah proses pembelajaran dilakukan. Soal yang diberikan baik pre-test maupun post-test adalah sama. Dari kedua sumber inilah (pre-test dan post-test) data penelitian akan diambil.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati47. Instrumen yang digunakan dalam penelitina ini berjumlah dua buah yaitu angket dan tes.

Angket digunakan untuk melihat seberapa besar penerimaan siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan (model problem based instruction). Angket ini disebarkan hanya pada kelas eksperimen karena kelas ini dalam proses pembelajarannya menggunakan model problem based instruction. Angket yang digunakan menggunakan skala likert dengan 4 pilihan alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk lebih jelasnya mengenai empat alternatif jawaban dan skor setiap jawaban tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. di bawah ini.

Tabel 3.5 Alternatif Jawaban Dan Skoring Setiap Jawaban No. Alternatif Jawaban Positif Negatif

1 Sangat setuju 4 1

2 setuju 3 2

3 Tidak setuju 2 3

4 Sangat tidak setuju 1 4

Instrumen yang kedua yaitu tes digunakan untuk mengukur hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa. Instrumen yang berupa tes ini dibagikan pada kedua kelas, baik kelas ekperimen maupun kelas kontrol. Adapun bentuk pemberian tes berupa pre-test pada awal pembelajaran dan post-test pada akhir pembelajaran sebagai evaluasi. Tipe tes yang diberikan berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan 5 pilihan jawaban yaitu a, b, c, d, dan e.

       47

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal 148

Sebelum instrumen tes ini digunakan maka terlebih dahulu diuji cobakan ke kelas selain kelas sampel. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah tes yang akan digunakan telah memenuhi persyaratan dari sebuah tes, seperti validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda setiap soal. Untuk memudahkan dalam menganalisis data maka setiap soal tes perlu diberi skor. Pemberian skor 1 digunakan untuk setiap butir soal yang dijawab dengan benar, sedangkan skor 0 dikunakan untuk setiap butir soal yang dijawab salah.

Kedua instrumen diatas (angket dan tes) Agar dapat mencapai tujuan sebagai alat ukur terhadap sesuatu hal yang akan diukur maka perlu di buat indikator. Agar dapat mengetahui instrumen tersebut sudah sesuai dengan pencapaian indikator maka dibuatlah kisi-kisi instrumen. Adapun kisi-kisi instrumen dan indikator dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Intrumen Penerimaan Siswa Terhadap Penerapan PBI

No Indikator pernyataan jumlah Positif Negatif

1 Penerimaan siswa terhadap model

Problem Based Instrucion 6, 12, 15 11, 14, 18 6

2 Tanggapan siswa terhadap model

Problem Based Instruction 17, 19 1, 16 4

3 Penilaian siswa terhadap model

Problem Based Instrution 10, 20 4, 2 4

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Untuk Mengukur Hasil Belajar Pada Konsep Protista Standar

komptensi

Kompetensi

dasar Indikator

Jenjang nomor soal

jmlh C1 C2 C3 C4 2.Memahami prinsip-prinsip pengelompo kan makhluk hidup 2.3. Menjelaskan ciri-ciri umum filum dari Kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan 2.3.1 Mendeskripsikan perbedaan ciri Kingdom Protista dengan kingdom lainnya *39 3,*6, 10, *13, 19 35 7 2.3.2 Mendeskripsikan karakteristik setiap filum dalam kingdom protista 1,20 *12 22 7,17, 21, *25, 33, *37 10 2.3.3Menjelaskan cara-cara perkembangbiaka n protista *2,29 *36 27, *28, *40 8, 30 8 2.3.4 Mendeskripsikan peran protozoa yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia *9,11, *32, *34 4,*5, 14, 31 *15, 16, 23, 24, *26, 38 *18 15

NB: * merupakan soal yang valid 3. Uji Validitas

Data evaluasi yang baik adalah data yang sesuai dengan kenyataan atau asli yang biasa disebut data valid48. Untuk memperoleh data yang valid dari lapangan maka syarat yang paling utama yaitu alat ukur atau instrumen yang digunakan haruslah valid. Valid atau tidaknya instrumen evaluasi yang digunakan sangat menentukan valid atau tidaknya hasil evaluasi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat49.

      

48Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan ,(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal 64

49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta; Rineka Cipta, 2006) hal 168

4. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur.50 Dengan ini menunjukkan bahwa suatu instrumen instrumen itu dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

5. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar, akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya51.

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Indeks kesukaran semakin mendekati 0,00 berarti soal tersebut semakin sukar dan sebaliknya indeks kesukaran semakin mendekati 1,00 berarti soal tersebut semakin mudah.

Taraf kesukaran menurut ketentuan dapat diklasifikasikan sebagai berikut52 : Soal dengan P = 0,10 – 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah 6. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang bodoh (berkemampuan

      

50Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal 127

51Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan ,(Jakarta: Bumi Aksara, 206), hal 207

52

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hal 210

rendah)53. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi (D). Seperti halnya dengan indeks kesukaran, indeks diskriminasi berkisar antara 0,00-1,00. Perbedaannya, indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif tetapi pada indeks diskriminasi ada tanda negatif. Tanda negatif pada indeks diskriminasi digunakan jika suatu soal ”terbalik” menunjukkan kualitas testee. Yaitu anak pandai disebut bodoh dan anak bodoh disebut anak pandai.

Bagi suatu soal yang dapat dijawab oleh siswa pandai maupun bodoh, atau tidak bisa dijawab oleh keduanya maka soal tersebut tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pandai saja.

Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: D = 00.00-0,20 jelek

D = 0.0-0,20 cukup D = 0,20-0,40 baik D = 0,40-0,70 baik sekali

Untuk penghitungan keempat uji di atas (validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda) dihitung dengan menggunakan penghitungan automatis yang tersedia dalam progaram khusus ANATES V4.54

Dokumen terkait