• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user BAB

METODOLOGI PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan strategi yang digunakan untuk mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dilihat dari segi cara, terdapat lima macam teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dokumen dan gabungan keempatnya. (Sugiyono, 2006:253). Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan mencatat dokumen.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk menggali data atau informasi dari sumber data yang berupa tempat atau lokasi, peristiwa, benda dan rekaman gambar baik langsung maupun tidak langsung. Menurut Spradley yang dikutip H.B.Sutopo (2002), observasi dapat dibagi menjadi observasi tak berperan dan observasi

commit to user

berparan yang terdiri dari berperan pasif, berperan aktif dan berperan penuh.(h. 65).

a. Observasi tak berperan

Kehadiran peneliti dalam observasi ini tidak diketahui oleh subjek yang diteliti. Observasi ini dapat dilakukan dengan jarak jauh untuk mengamati perilaku seseorang atau sekelompok orang di suatu lokasi tertentu dengan memilih tempat khusus yang berada dilokasi tetapi di luar perhatian kelompok yang diamati.

b. Observasi berperan

Observasi ini dilakukan dengan cara peneliti mendatangi suatu lokasi atau peristiwa sehingga kehadirannya diketahui oleh pihak yang diamati. Dalam observasi ini peneliti berada di kompleks makam Banyubiru mengamati keadaan makam beserta para pengunjung dalam hal ini para peziarah dan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan oleh mereka.

1) Observasi berperan pasif

Menurut Spradley yang dikutip H.B.Sutopo (2002:185), observasi berperan pasif pada penelitian kualitatif disebut juga sebagai observasi langsung. Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.

2) Observasi berperan aktif

Peneliti memainkan berbagai peran yang memungkinkan berada dalam situasi yang berkaitan dengan penelitiannya. Peneliti tidak hanya berperan dalam dialog yang mengarah pada pendalaman dan kelengkapan data tetapi juga dapat mengarahkan peristiwa yang sedang dipelajari demi kemantapan data.

3) Observasi berperan penuh

Peneliti memiliki peran dalam lokasi studinya sehingga benar- benar terlibat dalam suatu kegiatan yang ditelitinya dan peran peneliti tidak bersifat sementara sehingga peneliti tidak hanya mengamati tetapi bisa berbuat sesuatu , berbicara dan sebagainya.

commit to user

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi langsung. Peneliti datang ke lokasi penelitian yaitu di Desa Jatingarang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo untuk melihat dan mengamati situasi dan kondisi yang ada untuk mendapatkan kebenaran dan melihat kenyataan yang terjadi. Peneliti mengamati kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tradisi ziarah makam Banyubiru.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Lexy J. Moloeng, 2002:135). Menurut H.B. Sutopo (2002:58-59), secara umum teknik wawancara dibedakan menjadi teknik wawancara terstruktur dan wawancara yang tidak terstruktur yang disebut wawancara mendalam. Wawancara terstruktur merupakan jenis wawancara yang terfokus dan pertanyaannya telah disiapkan oleh peneliti secara pasti. Menurut Patton yang dikutip H.B.Sutopo(2002:184), wawancara mendalam adalah wawancara yang bersifat lentur dan terbuka, tidak berstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan dapat dilakukan berulang kali.

Wawancara dalam penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang open-ended dan mengarah kedalaman informasi, dilakukan dengan cara yang tidak secara formal, terstruktur, untuk menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam.(H.B.Sutopo, 2002:59).

Teknik wawancara mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. Menurut Gorden yang dikutip James A.Black dan Dean J.Champion (1992:319) dan diterjemahkan oleh Koeswara dkk, wawancara mempunyai lima kelebihan utama, yaitu:

a. Peneliti dapat menggunakan wawancara untuk lebih cepat memperoleh

informasi yang dibutuhkan.

b. Peneliti lebih yakin bahwa responden menafsirkan pertanyaan dengan benar

commit to user

d. Banyak pengendalian dalam konteks pertanyaan yang diajukan dan jawaban

yang diberikan.

e. Informasi yang diperoleh dapat lebih siap diperiksa kesahihannya.

Menurut Kartini Kartono (1976:239-240), wawancara mempunyai beberapa kelemahan yaitu:

a. Proses wawancara sangat mudah dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sekitar serta suksesnya suatu wawancara sangat tergantung pada suasana hati

interviewee, pada kesediaan dan kemampuannya sehingga informasi yang

diberikan mungkin kurang tepat.

b. Kurang efisien dalam hal waktu, tenaga dan biaya.

c. Penguasaan bahasa harus baik khususnya penguasaan bahasa yang digunakan oleh subjek wawancara.

d. Ada kemungkinan interviewee sengaja memutar balikkan fakta, bersikap tidak

jujur dan memberi informasi yang salah.

e. Interviewee sering juga memberikan respon yang salah sebagai hasil dari daya

persepsi dan ingatan yang tidak akurat sehingga data informasinya kurang reliable.

f. Interviewee akan memberikan jawaban yang hidup mengenai situasi yang sering berulang atau yang baru terjadi sedang situasi yang jarang terjadi dan sudah lama terjadinya sering terlewatkan atau terlupakan sehingga informasinya sangat sempit. Pengalaman yang menimbulkan trauma juga sengaja dihindari sehingga respon yang diberikan tidak lengkap.

Dengan memperhatikan beberapa kelebihan dan kekurangan teknik wawancara, maka wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam karena dalam wawancara ini pertanyaan yang diajukan dapat semakin rinci dan mendalam serta dapat mengorek kejujuran informan untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya. Yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun informal, dan penduduk yang mengerti tentang masalah yang diteliti. Contohnya wawancara kepada juru kunci makam Banyubiru dan penduduk yang mengetahui segala sesuatu tentang makam Banyubiru. Wawancara ini meliputi wawancara mengenai

commit to user

sejarah keberadaan makam Banyubiru, kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan tradisi ziarah makam Banyubiru dan hal-hal lain yang mendukung penelitian ini, contohnya tujuan peziarah datang ke makam Banyubiru; keyakinan peziarah terhadap makam Banyubiru dan seterusnya.

3. Analisis Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. (Sugiyono, 2006:270). Dokumen dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Menurut Yin yang dikutip H.B Sutopo

(2002:69-70), mencatat dokumen disebut sebagai content analysis dan

dimaksudkan bahwa peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. Data-data yang dicatat adalah data-data yang mendukung informasi yang didapatkan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dokumen dengan cara mencatat dan menyimpulkan makna atau isi setiap dokumen dan arsip. Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip- arsip yang relevan seperti foto-foto mengenai tradisi ziarah makam banyubiru dan monografi desa.

Dokumen terkait