• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

METODOLOGI PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Suharsimi Arikunto (2002:99) menyebutkan bahwa, “data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah pengolahan data yang dipakai untuk keperluan dalam penelitian”. Oleh karena itu, data merupakan faktor yang sangat penting karena melalui data dapat diperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan untuk membuktikan suatu kebenaran.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:223, “Teknik pengumpulan data yaitu bagaimana peneliti menentukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data, kemudian disusul dengan cara menyusun alat pembantunya, yaitu instrumen.

Oleh karena itu pengumpulan data dalam penelitian harus tepat karena mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut dan dengan pengumpulan data atau keterangan yang benar-benar dapat dipercaya dalam penelitian. Adapun jenis-jenis data dalam penelitian kuantitatif ada 4 (empat) macam, yaitu:

1. Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase.

2. Ordinal

Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.

3. Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka- angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametrik.

4. Ratio

Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua ) macam, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari mahasiswa berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, arsip, dan dokumen. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut :

1) Variabel minat menjadi guru

Sumber data yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat mahasiswa menjadi guru adalah dengan menggunakan sumber data primer yang berupa angket. Dalam hal ini, angket digunakan untuk memperoleh jawaban langsung mahasiswa terhadap pertanyaan dalam angket atau kuesioner.

2) Variabel lingkungan keluarga

Sumber data yang digunakan untuk mengetahui seberapa kondusif lingkungan keluarga mahasiswa adalah dengan menggunakan sumber data primer yang berupa angket. Dalam hal ini, angket digunakan untuk memperoleh jawaban langsung mahasiswa terhadap pertanyaan dalam angket atau kuesioner.

3) Variabel prestasi akademik

Sumber data yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar prestasi akademik mahasiswa adalah dengan menggunakan sumber data sekunder yang berupa dokumen. Dalam hal ini, dokumen yang digunakan adalah Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa yeng terdapai nilai berupa Indeks Prestasi (IP).

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data berguna sebagai landasan yang akan menentukan apakah penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil atau tidak. Untuk itu peneliti harus memperhatikan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu metode angket dan metode dokumentasi. Metode dokumentasi digunakan agar data yag diperoleh mencakup seluruh aspek individu yang akan diteliti.

a. Angket atau Kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 117), “ Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi daftar pertanyaan tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna”. Kuesioner atau angket dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :

1. Dipandang dari cara menjawabnya, terdiri dari :

1) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

2) Kuesiner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2. Dipandang dari cara jawaban yang diberikan, terdiri dari :

1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya sendiri. 2) Kuesioner tidak langsung, yaitu reponden menjawab tentang orang lain.

3. Dipandang dari bentuknya, terdiri dari :

1) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup 2) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka

3) Check list, yaitu sebuah daftarr pernyataan dimana responden tinggal

membubuhkan tanda check (v) pada kolom yang sesuai.

4) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, peneliti menggunakan angket tertutup, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah tersedia.

Suharsimi Arikunto (2002 : 128) menyebutkan, “Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon (jawaban) sesuai dengan permintaan pengguna”.

Metode pengumpulan data dengan angket terdapat keuntungan dan kelemahannya. Keuntungan dan kelemahan menggunakan angket menurut Suharsimi Arikunto(2002:141) adalah :

1) Keuntungan angket :

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b) Dapat dibagikan secara serentak kepada para respondennya.

c) Dapat dijawab responden menurut kecepatan dan kesenggangan

waktunya.

d) Dapat dibuat terstandar. 2) Kelemahan angket :

a) Responden kurang teliti menjawab sehingga ada yang terlewati, padahal sukar untuk diulangi dan diberikan kembali padanya.

b) Seringkali sukar dicari validitasnya. c) Responden sering menjawab tidak jujur.

d) Waktu pengembalian angket tidak bersama-sama, bahkan ada yang terlewat.

Alasan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa angket adalah sebagai berikut :

1) Mengingat jumlah responden yang tidak mungkin ditemui satu persatu serta untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga.

2) Dengan angket, responden dapat leluasa menjawab karena tidak dipengaruhi oleh sikap peneliti terhadap responden.

3) Dalam menjawab pertanyaan dapat dipertimbangkan dengan matang karena ada kesempatan untuk berpikir terlebih dahulu.

4) Data yang terkumpul lebih mudah untuk dianalisis karena pertanyaan yang diajukan adalah sama dan telah ditentukan dahulu standar nilainya.

Sebelum angket dibuat, maka perlu disusun langkah-langkah pembuatan angket penelitian. Adapun langkah-langkah penyusunan angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan angket.

Menetapkan tujuan angket terlebih dahulu akan memberikan arah dalam langkah penelitian untuk mempermudah item-item pertanyaan.

2) Menyusun matrik spesifik data.

Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang dituangkan dalam angket termasuk batasan konsep yang akan diteliti dan variabel- variabel apa saja yang perlu diidentifikasi.

3) Menyusun kisi-kisi angket.

Penyusunan kisi-kisi angket bertujuan agar di dalam menyusun butir-butir item angka dapat menyebar pada seluruh variabel maupun indikator yang telah ditetapkan.

4) Merumuskan item angket.

Perumusan aitem angket menggunakan kata-kata yang menunjukkan tindakan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

5) Uji coba angket (try out angket)

Tujuannya adalah untuk mengetahui kelemahan angket yang dibuat termasuk berbagi kesulitan yang ada, serta untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas.

6) Revisi.

Revisi dilakukan setelah mengetahui hasil dari try out angket yang telah disebarkan kepada responden. Apabila ada item angket yang tidak valid maka perlu dihilangkan sepanjang masih mewakili.

7) Memperbanyak angket sesuai jumlah responden yang menjadi sampel. 8) Menarik angket dan menganalisis.

Adapun angket yang akan dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini berdasarkan cara menjawabnya adalah angket tertutup karena responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan, dan angket berbentuk langsung karena responden menjawab angket tentang dirinya sendiri. Sedangkan dari bentuknya, angket yang akan digunakan oleh peneliti adalah angket pilihan ganda.

b.Dokumentasi.

Suharsimi Arikunto (2002:206) mengemukakan bahwa, “Metode

dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya”.

Metode dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan untuk mendapatkan data mengenai prestasi akademik mahasiswa pendidikan Sejarah. Data mengenai prestasi akademik mahasiswa Pendidikan Sejarah tersebut didokumentasikan dalam bentuk Kartu Hasil Studi (KHS) dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).

c. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

a) Validitas

Validitas merupakan kriteria seberapa jauh alat pengukur dapat mengungkapkan dengan tepat gejala atau bagian-bagian gejala yang hendak diukur sehingga alat pengukur benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Validitas yang digunakan dalam instrumen ini adalah :

1. Validitas isi (Content Validity)

Validitas ini merupakan validitas dipandang dari segi alat pengukur yaitu sejauh mana isi alat pengukur dapat mengukur hal-hal yang telah mewakili

keseluruhan isi dari hal-hal yang diukur. Instrumen penelitian Minat menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga, agar memenuhi syarat validitas isi maka langkah- langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : (1) Membuat kisi-kisi instrument untuk menjaring data Minat menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga; dan (2) Kisi-kisi setiap variabel dan butir-butir soal instrumen penelitian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

2. Validitas Kontruk (Constuct Validity)

Butir-butir soal dianggap memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal dalam seperangkat instrumen tersebut mampu mengukur aspek berpikir yang menjadi tujuan instruksional. Validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang diukur. Suatu instrumen memiliki validitas konstruk apabila instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai yang diinginkan.

Suatu butir instrumen tingkat validitasnya tinggi apabila mempunyai sumbangan terhadap keseluruhan instrument. Untuk mengetahui apakah angka korelasi signifikan atau tidak digunakan rumus Produk Momen dengan Angka Kasar dari Pearson sebagai berikut :

r

xy =

( )(

)

( )

(

(

)

({

}

− − − 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N Dimana :

r

xy : koefisien korelasi product moment

Y : skor total tiap responden

X : skor tiap butir pertanyaan

N : jumlah sampel

Kemudian hasil dari rxy dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product

moment, apabila hasil yang diperoleh adalah rhitung rtabel dengan taraf

signifikansi 5%, maka angket tersebut valid.

1) Angket minat menjadi guru yang tidak valid dari hasil penelitian yaitu nomor 7 dengan rxy adalah 0, 289. Nomor 15 denganrxy adalah 0,188, kemudian nomor 18 dengan rxy adalah 0, 298, dan nomor 28 denganrxy adalah 0, 137. Masing-masing rxy dari butir nomor tersebut lebih kecil dari r tabel pada N=30 karena r tebel adalah 0, 361 sehingga butir angket nomor tersebut tidak valid. Butir angket tersebut kemudian dihilangkan dengan pertimbangan pada tiap indikator masih diwakili item pernyataan yang lain (lampiran 3). Dengan demikian, angket minat menjadi guru terdiri dari 26 item pertanyaan.

2) Angket lingkungan keluarga yang tidak valid dari hasil penelitian yaitu nomor 25 dengan rxy adalah 0, 125 pada N=30, taraf signifikansi 5% diperoleh r tabel adalah 0, 361 sehingga rxy < r tabel dan butir angket nomor tersebut tidak valid. Butir angket tersebut kemudian dihilangkan dengan pertimbangan pada tiap indikator masih diwakili item pernyataan yang lain (lampiran 7). Dengan demikian, angket minat menjadi guru terdiri dari 28 item pertanyaan.

b.Reliabilitas alat ukur

Syarat kedua sebagai alat ukur yang baik adalah reliabilitas. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur suatu alat ukur dan dapat diandalkan serta sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila pengukuran dilakukan berulang-ulang.Untuk mengetahui reliabilitas kuesioner digunakan rumus Alpha sebagai berikut:

11 r =      −1) (k k         −

2 1 2 1 σ σb Keterangan : 11 r = reliabilitas instrumen

∑σ2

b = jumlah varians butir

σ2

1 = varians total

Kemudian dari hasil r11 dikonsultasikan dengan tabel product moment,

apabila diperoleh r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka angket tersebut adalah reliabel.

Berdasarkan hasil try out angket diketahui :

1) Pernyataan angket minat menjadi guru dinyatakan reliabel karena diperoleh r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan N=30 (lampiran 3). Adapun r tabel dengan N=30 dengan taraf siginifikansi 5% menurut Suharsimi Arikunto adalah 0,361.

2) Pernyataan angket lingkungan keluarga dinyatakan reliabel karena diperoleh r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan N=30 (lampiran 7). Adapun r tabel dengan N=30 dengan taraf siginifikansi 5% menurut Suharsimi Arikunto adalah 0,361.

Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut : (1) Mencari varian tiap-tiap butir.

(2) Mencari jumlah varian dengan jalan menjumlahkan varians tiap butir. (3) Mencari varian total.

(4) memasukkan ke dalam rumus angka.

(5) Mengkonsultasikan hasil nomor 4 dengan tabel product moment. (6) Revisi angket.

(7) Dari hasil uji coba angket, dijadikan dasar untuk revisi, apabila ternyata terdapat item yang tidak valid atau tidak reliabel.

(8) Memperbanyak angket sejumlah responden yang menjadi anggota sampel.

(9) Menggunakan angket sebagai alat pengumpul data, selanjutnya hasil yang diperoleh dari rhitung dikonsultasikan r product moment dengan taraf kepercayaan 95% dengan N=30. R product moment atau rtabel

Apabila rhitung > rtabel atau rhitung > 0,361 , maka angket tersebut reliabel. Sedangkan apabila rhitung > rtabel atau rhitung < 0,361 ,maka angket tersebut tidak reliabel.

Dokumen terkait