• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dokumentasi, Observasi, dan tes. Ketiga teknik pengumpulan data dijelaskan sebagai berikut.

1. Metode dokumentasi untuk memenuhi data yang bersifat sekunder seperti foto selama penelitian berlangsung, perijinan dan data administrasi sekolah. 2. Metode observasi digunakan untuk mengetahui / mengamati apakah model

pembelajaran yang digunakan guru selama proses pembelajaran berlangsung sudah sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dibuat atau belum.

3. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa kedua kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol pada mata pelajaran Geografi dengan kompetensi dasar atmosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan di muka bumi.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka data yang diambil adalah hasil belajar Geografi siswa SMA kompetensi dasar atmosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan di muka bumi dengan tes awal (pretest) dan tes akhir (postest) ditinjau dari aspek kognitif yang diperoleh langsung dari siswa dengan menggunakan tes objektif.

1. Instrumen Penelitian

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang telah ditetapkan, data yang didapatkan adalah data pengamatan model pembelajaran pada saat dilaksanakannya penelitian dari hasil observasi dan hasil belajar Geografi yang diperoleh dari tes.

a. Observasi

Observasi merupakan alat pengumpul data yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana dan Ibrahim, 1989). Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengamati kesesuaian model pembelajaran yang digunakan

commit to user

guru selama berlangsungnya proses pembelajaran berlangsung. Instrumen obeservasi berisi tentang aktifitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran. Penilaian instrumen observasi dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai instrumen salah satunya instrumen observasi. Skala likert menilai/mengukur instrumen yang disajikan dengan menggunakan penilaian sangat kurang setuju, kurang setuju, setuju, sangat setuju dan sangat-sangat setuju yang disimbolkan dengan angka 1, 2, 3, 4, dan 5.

b. Tes

Menurut Arikunto (2006: 32) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang dibuat merupakan tes penilaian kognitif dengan menggunakan instrumen berupa soal-soal bentuk objektif dengan lima alternatif jawaban a, b, c, d, dan e. Soal-soal tersebut digunakan pada saat pretest dan postest, sehingga soal pretest dan postest isinya sama baik dalam kalimat, urutan nomor dan strukturnya. Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya perubahan hasil belajar setelah diberi materi. Penggunaan soal-soal pretest dan postest pada kelas quantum learning dan konvensional sama. Langkah-langkah pembuatan tes objektif sebagai berikut:

a. Membuat kisi-kisi soal tes b. Menyusun soal-soal tes

c. Mengadakan uji coba tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal.

2. Uji Coba Instrumen

Untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas butir soal yang telah dibuat maka perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu.

a. Uji Validitas Soal

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002: 158). Tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak di ukur.

commit to user

Teknik yang digunakan dalam menentukan validitas item soal adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product

moment sebagai berikut.

  

 



2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY n rxy (Arikunto, 2006: 72) Keterangan :

rxy = kooefisien validitas suatu item

X = nilai tiap-tiap item dari semua responden Y = Nilai total seluruh responden

N = Jumlah seluruh responden

Kriteria : rxy> r tabel (0,05), maka item dinyatakan valid

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama, dalam waktu yang berlainan atau kepada subjek yang berbeda pada waktu yang sama. Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas yaitu rumus KR 20.

Rumus KR 20

[ ]

(Arikunto, 2006: 100) Keterangan :

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1 – p ) ∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

k : banyaknya item

commit to user

Kriteria : Apabila r11 > rtabel (0,05) maka instrumen dinyatakan reliabel Patokan yang digunakan:

0,00 ≤ rxy < 0,20 : sangat rendah 0,20 ≤ rxy < 0,40 : rendah 0,40 ≤ rxy < 0,60 : cukup 0,60 ≤ rxy < 0,80 : tinggi 0,80 ≤ rxy < 1,00 : sangat tinggi (Arikunto, 2006: 75) c. Indeks Kesukaran

Menurut Arikunto (2006: 207) indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal. Soal yang baik untuk alat ukur hasil belajar adalah soal yang mempunyai indeks kesukaran yang memadai dalam artian soal tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi memecahkan masalah yang dihadapi dan akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi. Untuk mengetahui indeks kesukaran dari masing-masing butir soal digunakan rumus:

(Arikunto, 2006 : 210) Keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi derajat kesukaran butir soal sebagai berikut: Item dikategorikan sukar jika 0,00 < P ≤ 0,30

Item dikategorikan sedang jika 0,03 < P ≤ 0,70 Item dikategorikan mudah jika 0,70 < P ≤ 1,00 (Arikunto, 2006 : 210)

commit to user

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah (Arikunto, 2006: 211). Rumus untuk menghitung daya pembeda sebagai berikut.

(Arikunto, 2006 : 218) Keterangan :

D : Daya pembeda J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA = : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda:

0,00 ≤ D < 0,20 : Jelek 0,20 ≤ D < 0,40 : Cukup 0,40 ≤ D < 0,70 : Baik 0,70 ≤ D < 1,00 : Baik sekali (Arikunto, 2006 : 218)

Dokumen terkait