• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENULISAN

D. Teknik Pengumpulan Data

D.Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penulisan ini dikumpulkan dengan menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber nonmanusia (Syamsuddin, 2006: 108). Dokumen dalam penulisan adalah naskah TKM dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Dalam prakteknya, data dari naskah TKM dan terjemahannya dikumpulkan berdasarkan kategori data, direduksi berdasarkan kebutuhan penulisan, kemudian ditabulasikan dan masing-masing data diberi kode, dan selanjutnya disiapkan untuk dianalisis.

commit to user

179

Contoh dari teknik dokumentasi yang telah dilakukan adalaah sebagai berikut:

001/An/Novel/ Idiom 15/April/ 2009

Tsu

They never took anything off of anybody, they get along on what they have. They don't have much, but they get along on it."

Chapter 2; Page 9

Tsa

Mereka tidak pernah mengambil apa pun dari siapa pun, mereka merasa tercukupi dengan apa yang mereka punya. Mereka tidak punya banyak, tapi mereka mencukupkannya.”

Bab 2; Halaman 38

2. Teknik Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan. Kerisauan, dan sebagainya (Syamsuddin, 2006:94). Dalam penulisan ini teknik wawancara dilakukan untuk memperoleh data dari penerjemah Novel TKM tentang latara belakang, pengalaman, kompetensi, dan strategi penerjemah. Dalam prakteknya, penerjemah diberi beberapa pertanyaan terbuka (open-ended interview) dan interviu tersebut direkam dengan alat rekam (tape recorder). Kemudian hasil rekaman tersebut ditranskripsi, sehingga berbentuk transkrip wawancara.

Dalam praktek wawancara, penulis menggunakan panduan wawancara. Panduan wawancara ini pada dasarnya berisi cara-cara melakukan wawancara dan daftar pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan bersifat lentur dan bisa berubah, tetapi selalu terfokus pada tujuan penulisan yang hendak dicapai.

commit to user

180

Berikut adalah contoh-contoh pertanyaan yang diajukan:

1. Pada saat Anda menerjemahkan data nomor ...., mengapa Anda menggunakan metode harfiah, tidak menggunakan metode idiomatik? Apa alasan Anda menggunakan metode itu?

2. Ketika Anda menerjemahkan data nomor ...., Anda menggunakan teknik peminjaman (borrowing). Apa alasan Anda menggunakan teknik tersebut?

3. Apa yang Anda lakukan ketika menemukan kesulitan untuk menerjemahkan sebuah istilah? Mengapa Anda lakukan hal yang demikian?

4. Untuk menambah wawasan teori penerjemahan, kegiatan apa saja yang Anda ikuti?

3. Teknik Kuesioner

Teknik angket atau kuesioner adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi dari informan (Sutopo, 2006:18). Kuesioner yang digunakan dalam penulisan ini adalah angket tertulis. Angket ini terdiri dari instrumen skala penilaian tingkat kesepadanan, tingkat keberterimaan, dan tingkat keterbacaan dan sejumlah data tuturan yang dianalisis oleh pembaca ahli dan awam. Pembaca ahli diberi angket yang memuat instrumen skala penilaian tingkat kesepadanan dan tingkat keberterimaan beserta sejumlah data tuturan dari novel TKM dan terjemahannya, sedangkan pembaca awam diberi angket yang memuat instrumen skala penilaian tingkat keterbacaan.

commit to user

181

Berikut adalah tiga instrumen skala penilaiannya yang sudah dimodifikasi sesuai dengan penerjemahan karya sastra:

1. Skala Penilaian Tingkat Kesepadanan

Skala Indikator Kesimpulan

3

Tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi bahasa sumber dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi.

Akurat

2

Sebagian tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi bahasa sumber sudah dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Namun, masih terdapat distorsi makna yang mengganggu keutuhan pesan.

Kurang Akurat

1

Tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat ke dalam bahasa sasaran.

Tidak Akurat

2. Skala Penilaian Tingkat Keberterimaan

Skala Indikator Kesimpulan

3

Terjemahan terasa alamiah; istilah yang digunakan lazim dan akrab bagi pembaca; tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

Berterima

2

Pada umumnya terjemahan sudah terasa alamiah, namun ada sedikit masalah pada penggunaan istilah; terjadi sedikit kesalahan gramatikal.

Kurang Berterima

1

Terjemahan tidak alamiah atau terasa janggal dan istilah yang digunakan tidak lazim; tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

Tidak berterima

commit to user

182

3. Skala Penilaian Tingkat Keterbacaan

Skala Indikator Kesimpulan

3

Tuturan idiom, metafora, kiasan, personifikasi, dan aliterasi terjemahan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.

Tingkat Keterbacaan

Tinggi

2

Pada umumnya terjemahan dapat dipahami oleh pembaca, namun ada bagian tertentu yang harus dibaca lebih dari satu kali untuk

memahami terjemahannnya.

Tingkat Keterbacaan

Sedang

1 Terjemahan sulit dipahami oleh pembaca.

Tingkat Keterbacaan

Rendah Pada saat pengisian angket tingkat kesepadanan, pembaca novel ahli hanya mengisi ruang bagian kosong dengan mencantumkan angka 3, 2, atau 1, pada angket tingkat keberterimaan pembaca ahli hanya mencantumkan tanda () pada ruang kosong di bawah skala 3, 2, atau 1 dan menulis alasannya, sedangkan untuk tingkat keterbacaan pembaca awam hanya menilai hasil terjemahannya dengan cara mencantumkan tanda () pada ruang kosong di bawah skala 3, 2, atau 1 dan menulis alasannya. Berikut adalah contoh data tuturan yang dinilai oleh pembaca ahli dan sasaran:

1. Data Tuturan Tingkat Kesepadanan

001/An/Novel/ Idiomatic Expressions 15/April/ 2009

Tsu

They never took anything off of anybody, they get along on what they have. They don't have much, but they get along on it."

Skala ….

Tsa

Mereka tidak pernah mengambil apa pun dari siapa pun, mereka merasa tercukupi dengan apa yang mereka punya. Mereka tidak punya banyak, tapi mereka

commit to user

183

2. Data Tuturan Tingkat Keberterimaan

001/An/Novel/ Idiom 15/April/ 2009

Tsu They never took anything off of anybody, they get along on what they

have. They don't have much, but they get along on it."

Tsa

Mereka tidak pernah mengambil apa pun dari siapa pun, mereka merasa tercukupi dengan apa yang mereka punya. Mereka tidak punya banyak, tapi mereka mencukupkannya.”

Skala 3= Berterima 2=Kurang Berterima 1=Tidak Berterima

…. …. ….

Alasan

……… ……… ………

3. Data Tuturan Tingkat Keterbacaan

001/An/Novel/ Idiom 15/April/ 2009

Tsa

Mereka tidak pernah mengambil apa pun dari siapa pun, mereka merasa tercukupi dengan apa yang mereka punya. Mereka tidak punya banyak, tapi mereka mencukupkannya.”

Skala 3= Tingkat Keterbacaan Tinggi 2= Tingkat Keterbacaan Sedang 3= Tingkat Keterbacaan Rendah …. …. …. Alasan ……… ……… ………