• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sugiyono, (2010:15) Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sebab bagi peneliti kualitatif dapat dimengerti maknanya secara baik apabila dilakukan interaksi dengan subjek melalui penelitian wawancara mendalam observasi, dan dokumentasi dimana fenomena tersebut berlangsung juga disamping itu untuk melengkapi data diperlukan sebuah dokumentasi.

Dalam mencari data dalam menyusun penulisan ini digunakan beberapa teknik yang mendukung untuk pelaksanaan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud yakni:

1. Observasi

Observasi kualitatif adalah ketika peneliti langsung turun kelapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian.

Dalam pengamatan ini, peneliti merekam atau mencatat baik dengan cara

terstruktur maupun semistruktur (misalnya dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti) segala aktifitas-aktifitas di lokasi penelitian.

Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai non-partisipan hingga partisipan yang utuh. Creswell (2016: 254), Nasution dalam Sugiyono (2016:309) menyatakan bahwa, observasi merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan pada data, yaitu fakta mengenai kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Menurut Sanafiah Faisal dalam Sugiyono, (2016:310) Mengklasifikasikan observasi menjadi observasi partisipasi, observasi secara terang-terangan atau tersamar dan observasi yang tidak berstruktur.

a. Observasi partisipatif, dalam observasi ini peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

b. Observasi terang-terangan atau tersamar, dalam observasi ini peneliti dalam melaksanakan atau mengumpulkan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian.

c. Observasi tak berstruktur, observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas.

Teknik pengumpulan data dalam bentuk observasi yang digunakan oleh peneliti terdiri dari dua jenis diantaranya observasi partisipatif serta observasi terang-terangan atau tersamar. Adapun alasan peneliti menggunakan kedua jenis

observasi tersebut karena peneliti sendiri terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian serta peneliti memiliki sifat yang terbuka serta tersamar terhadap proses pengumpulan data bahwa itu digunakan untuk penelitian.

2. Wawancara

Dalam wawancara kualitatif peneliti dapat melakukan dengan cara face to face Interview (wawancara yang dilakukan secara berhadapan langsung) dengan partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview (wawancara dalam kelompok tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan setiap kelompok. Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum tidak terstruktur dan bersifat terbuka yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para partisipan Creswell (2016: 254).

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2010: 233) mengemukakan terdapat dua jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, dan tidak terstruktur yaitu :

a. Wawancara Terstruktur (Structured Interview)

Wawancara terstruktur (structured interview) digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara pewawancara telah menyiapkan instrumen pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.

b. Wawancara Tidak Berstruktur (Unstructured Interview)

Wawancara tidak terstruktur (unstructured interview) merupakan wawancara yang bebas dan peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Penjelasan tersebut diatas dapat juga ditarik kesimpulan bahwa dalam mengumpulkan informasi yang akurat diperlukan teknik wawancara baik yang terstruktur maupun tidak berstruktur dalam proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai.

Teknik pengumpulan data dalam bentuk wawancara yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara terstruktur (structured interview). Adapun alasan peneliti menggunakan wawancara terstruktur tersebut karena peneliti sendiri telah mengetahui dengan pasti mengenai informasi yang akan diperoleh selama proses wawancara, karena sebelum melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan beberapa instrumen dalam bentuk pertanyaan.

3. Dokumentasi

Menurut Louis Gottschalk dalam Ina Malyadin (2013) Pengertian dari kata dokumen seringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian, yang pertama adalah sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan dari pada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan tertulis, dan petilasan-petilasan arkeologis. Dari beberapa penjelasan teknik diatas maka dapat ditarik benang merahnya bahwa dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk

melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semua itu memberikan informasi bagi proses penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti salah satunya adalah dokumentasi karena sebelumnya peneliti telah mengetahui bahwa data penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia, melalui observasi dan wawancara, serta terdapat pula sumber hukum manusia, terdiri dari dokumen, foto dan bahan statistik sehingga penggunaan studi dokumentasi dalam penelitian kualitatif sangat menunjang berjalannya proses penelitian itu sendiri.

Tabel 3.1 Klasifikasi Pengumpulan Data n

No Teknik Pengumpulan Data Aspek yang Ingin Diteliti

1

Observasi

a. Upaya pemerintah setempat dalam mencegah penyebaran virus corona b. Upaya masyarakat dalam melakukan

pencegahan penyebaran covid-19 c. Kondisi Lingkungan

d. Keadaan Masyarakat

e. Cara Berinteraksi Antar Masyarakat dalam masa pandemi ini

f. Bagaimana Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat selama masa pandemic

2 .

Wawancara

a. Bagaimana Pendapat Masyarakat Sekitar Mengenai virus corona

b. Bagaimana Bentuk-Bentuk Kontribusi Yang Dilakukan oleh pemerinta dan masyarakat dalam pencegahan penyebaran virus corona

c. Bagaimana Implikasi Sosial adanya Virus Corona terhadap kehidupan masyarakat d. Bagaimana Solusi Terhadap Implikasi

Sosial virus corona terhadap kehidupan masyarakat

3 a. Sarana dan prasarana pencegahan

penularan covid-19

.

Dokumentasi

b. Dokumentasi lingkungan fisik

c. Dokumentasi kegiatan masyarakat selama masa pandemi

d. Dokumentasi selama proses penelitian berlangsung

Dokumen terkait