• Tidak ada hasil yang ditemukan

Telaah Literatur .1 Audit Delay .1 Audit Delay

LANDASAN TEORI DAN TELAAH LITERATUR

2.2 Telaah Literatur .1 Audit Delay .1 Audit Delay

Arens,etal. (2017) mendefifinisikan audit sebagai proses mengumpulkan danevaluasi bukti tentang infomasi dalam penentuan dan pelaporan tingkat sesuainya suatu informasi dengan peraturan yang berlaku. Sehingga audit wajib dilakukan oleh orang yang berkompeten serta independen. Tujuan dari dilakukan audit atas laporan keuangan yaitu untuk pernyataan akan opini mengenai pendapat atau peniliaian atas wajarnya suatu laporan keyangan pada semua hal yang material dan pembuktian keyakinan atau penyajian laporan sudah seusai dengan PABU yang berlaku di indonesia. Kwajaran dari laporan ini dilihat berdasar asesrsi yang terkandung pada setiap uinsur yang unsur yang tersaji pada laporan keuangan.Asersi adalh suatu pernyataan dari manajemen yang terdapat pada komponen dari lappran keuangan yang bisa bersifat eksplisit maupun implisit (Arens,et al. 2017).

Dalam pelaksanaan suatu audit yang akan selesai, umumnya KAP akan menyampaikan laporan auditor indpenden. Tanggal pada laporan auditor harus sesuai dengan tanggal penyelesaian audit tersebut, termasuk tanggal dari surat pernyataan tanggungjawab atas laporan oleh auditee. Jangka waktu tanggal antara penyelesaian laporan keuangan audited dengan tanggal berakhirnya tahun buku laporan keuangan di sebut audit delay. Tanggal tersebut bisa menjadi petunjuk sampai tanggal berapa akuntan memiliki tanggung jawab dalam memberi penjelasan mengenai hal-hal penting yang terjadi.

Buruknya kandunga dari isi laporan keuangan dapat menyebabkan terjadinya audit delay/audit report baik entotas besar maupun entitas kecil.

Auditdelay yaitu jarak waktu dari melaksanakan suatu audit pada laporan tahunan, dan bisa diukur dari lamanya hari yang diperlukan dalam mendapatkan laporan auditorindependen atas audit suatu laporantahunan suatru entitas, dimulai dari tanggal tutu buku perusahaan tigasatu desember sampai tanggal yang terdapat dalam laporanauditor indpenden (Iskandar & Trisnawati,2010).;

Auditdelay ini memberi pengaruh pada informasi yang ada dalamlaporan keuangan, yang juga dapat mempengaruhi ketidapastian keputusanatas informasi yang telah dipublikasi. Waktu yang diperlukan oleh auditor KAP dalam penyelesaian audit hingga terbit suatu opini atas laporan keyangan tahunan sesuai batas waktu yang sudah ditentukan menjadi salah satu faktor utama yang bisa memberi pengaruh pada peorses penyajian laporan keuangan kepada publik.

2.2.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusaahaan adalh ukuran akan besar/kecil dari satu entitas yang diperlihatkan dari nilai total assetnya, total penjualannya, jumlah labanya,beban pajak dan lainnya. (Brigham&Houston,2014). Ukuran perusahaan yaitu kenaikan dari keadaan real dimana perushaaan yang besar akan mempunyai kepitalisasi pasar dan nilai buku yang besar sertalaba yang tinggi.Sedangkan pada perusahaankecil makan akan sebaliknya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan ukuran perusahaan yaitu kecil besarnya satu entitas yang dapat ditilik dari besarnya total asetnya yang dipunyai perusahaan. Selain itu dapat juga diukur dari nilai ekuitas, penjiualan, atau

laba. Pada penelitian ini, ukuran dari satu perusahaan diukur dengan menggunakan total asetnya. Indikator ini digunakan karena dianggap mampu memperlihatkan ukuran perusahaan daripada pendapatan. Total asset memperlihatkan kekayaan entitas dari awal berdiri, sedangkan pendapatan hanya berupa hasul yang didapatkan perusahaan dalam periode tertentu.

Terdapat dugaan diaman entitas yang besar akan menselesaikan proses audit laporannya lebih ceoar daripada perusahaan kecil, ini disebabkan oleh manajemen entitas yang besar cenderung mendapatkan insentif dalam rangka meminimalisir terjadinya audit delay dekarenakan pada perusahaan besar akan diawasi langsung dan dengan ketat oleh investor serta regulator. Selain itu, perusahaan besar juga akan selalu menjaga image sehingga akan selalu berusaha menyampaikan laporan secara tepat waktu.

2.2.3 Profitabilitas

Profiitabilitas menjadi suatu alat yang bisa dipakai dalam menganlisan dan melihat kinerja manajemen. Para pemegang saham biasanya akan memperhatikan trend profit perusahaan sehingga dapat melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkanlaba. Ini menjadi suatu daya tari bagi investor dalam menjual atau membeli sahamnya, sehingga manajemen harus mampu mencapai target yang telah ditentukan.

Menurut Hanafi& Halim (2012), profitabilitas merupakan kesanggupan entitas dalam menghasilkan keuntungan(profit) baik itu yang berhubungan dengan aset, penjualan maupun modal saham tertentu. Sedangkan Harahap (2013) menyatakan bahwa profitabilitas yaitu gambaran mengenai kesanggupan entitas

untuk mendapatkan laba melalui sumber kegiatan perusahaan baik dari sales,kas, modal, SDM, Jumlah cabang dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan adalaha kemampuan dari perushaan dalam mendapatkan keuntungan sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya, yang tergantung oada tingkat eifisiensi dan efektifitas dari pelkasanaan operasi sumber daya yang dipakai.

Profitabilitas menunjukan kesuksesan perusahaan dalam mendapatkan hasil/profit. Profit menjadi baik bagi perusahaan, sehingga perusahaan ingin secepatnya menyampaikan berita baik ini ke investor. Sehingga dapat dikatakan entitas yang memiliki tingkat p[rofitabilitas yang tinggi akan berkoordinasi dengan auditor KAP agar dapat menyelesaikan proses auditnya lebih cepat sehingga laporan keuangan audited segera dapat diterbitkan. Begitu juga sebaliknya, auditor akan lama dalam melakukan proses audit dan cenderung hati-hati apoabila perusahaan mengalami kerugian. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa pada entitas yang tingkat profitabilitas lebih tinggi akan menyebabkan auditdelay akan lebih pendek.

2.2.4 Audit Tenur

Lamaya waktu perikatan antar auditor dari suatu kantor audit dengan klien yang sama disebut dengan audit tenur (Werastuti, 2013). Dalam pelaksanaannya, pemerintah menetapkan batasan waktu perikatan Kantor Akuntan Publik, pembatasan tersebut dimaksudkan guna membatasi agar KAP tidak terlalu dekat dengan auditee karena dianggap dapat mempengaruhi tingkat independensi auditor..

KAP hanya dapat mengaudit suatu laporan keuangan klien selama 6 tahu berturut-turut dan tiga tahun runut jika auditor yang sama. Tapi dapat mengaudit kembali klien yang sama pada masa setelah 1 tahun berikutnya masa perikatan berakhir. Ini diatur dalam aturan Menteri Keuangan No.17/PMK.01/2008.

Pada awal perikatan audit, auditor biasanya butuh waktu audit yanglebih lama dan berdampak pada audit delay yang panjang. Hal tersebut disebabkan karena auditor harus memahami telebih dahulu terkait klien dan industri yang diaudit. Sehingga keseringan mengganti auditor akan berpengaruh pada kualitas hasil audit. Namun sebaliknya beberapa peneliti menyebutkan bahwa sikap kurang objektif dan skeptis akan muncul apabila auditor memiliki masa audit yang panjang dengan klien sehinggan hal ini mempengruhi kualitas audit yang dihasilkan.

2.2.5 Financial Distress

Kondisi finansial distres sering di identikkan kondisi bangkrut. Namun pada dasarnya, kedua hal ini berbedaa. Financial distres merupakan gejala awal dari sebelum kebangkrutan suatu perusahaan terjadi. Beberapa gejala awal ini dapat dilihat dari laporan keuangan. Tingkat kesulitan keuangan perusahaan dimulai dari tidak mampunya perusahaan dalam membayar kewajibannya terutama yang besifta jangka pendek, misalnya kewajiban likuiditas atau termasuk juga kewajiban yang termasuk solvabilitas. Financial distress terjadi pada suatu perusahaan saat arus kas operasi tidak sanggi lagi memenuhi kewajiban jangka pendeknya, misalnya

pembayaran bunga yang jatuh tempo. Resiko financial distresi akan bertambah besar seiring dengan besarnya kewajiban yang dimiliki perusahaan.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa finansial distres adalah problem keuangan yang akan dihapi oleh suatu entitas. Tingkat kesulitan keuangan ini merupakan salah satu tahapan sebbelum terjadinya kebangkrutan pada perusahaan atau sebelum perusahaan benar-benar bangkrut..

Kondisi financial ditres ini dilihat dari 2 titik ekstrim yang sulit pada likiditas jangka pendek sampai insovabel. Kesulitan jangka pendek ini biasanya bersifat sementara, namun bisa menjadi parah apabila dibiarkan terus-menerus.

Indikator pengukuran untuk variabel ini dapat dilihat dari analisis stategi perusahaan,aliran kas, dan laporan keuangannya.

Dokumen terkait