• Tidak ada hasil yang ditemukan

Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS TAHUN (Halaman 45-49)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Dalam RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021-2026 visi Kabupeten Lima Puluh Kota dalam jangka menengah tersebut adalah Mewujudkan Lima Puluh Kota Yang Madani, Beradat dan Berbudaya dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah . Dengan penjelasan sebagai berikut. Madani adalah masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota yang harmonis,demokratis, menjunjung tinggi etika, moralitas, berpartisipasi, mampu berordinasi, sederhana, sinkron, integral, emansipasi, menghargai hak asasi dan nilai-nilai kemanusiaan, serta maju dan modern dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Beradat dan Berbudaya adalah Masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota yang santun bertutur kata, sopan dalam berprilaku sesuai dengan adat istiadat dan budaya yang ada, mengekspresikan dan menghargainilai-nilai adat budaya dalam kehidupan bermasyarakat luas. Sedangkan Nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah adalah kondisi dimana seluruh unsur pemerintahan, lembaga, organisasi dan masyarakat secara bersama-sama mewujudkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau dalam setiap aktivitas kehidupan yang berlandasan kepada ajaran agama islam.

Untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah di atas maka ditetapkanlah lima misi pembangunan daerah yaitu :

1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang berbudaya dan berdaya saing berlandasan keimanan.

2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi lintas sektoral yang memiliki keunggulan ditingkat lokal dan regional.

3. Mendorong potensi Nagari sebagai poros Pembangunan Daerah.

4. Meningkatkan kualitas layanan publik melalui reformasi biokrasi seutuhnya.

5. Meningkatan pembangunan infrastruktur secara terpadu yang mendorong pertumbuhan ekomoni dan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Renstra Bapelitbang Kab. Lima Puluh Kota 2021-2026

III-4

Terkait dengan urusan pembangunan maka dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan, sangat diperlukan perencanaan pembangunan daerah yang matang serta melalui proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan pembangunan merupakan langkah awal dalam tahapan pelaksanaan pembangunan dan dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berwawasan lingkungan.

Ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Adapun prinsip-prinsip perencanaan pembangunan daerah meliputi :

1. Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.

2. Dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing.

3. Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah.

4. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Pendekatan yang dilakukan dalam melakukan perencanaan pembangunan daerah adalah sebagai berikut :

1. Penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program pembangunan daerah selama masa jabatan.

2. Konsultasi pertimbangan dari landasan hukum, teknis penyusunan, sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

3. Mengkaji ulang secara menyeluruh kinerja pembangunan daerah periode yang lalu dan merumuskan capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah masa kini.

Renstra Bapelitbang Kab. Lima Puluh Kota 2021-2026

III-5

4. Merumuskan peluang dan tantangan yang mempengaruhi capaian sasaran pembangunan daerah.

5. Merumuskan tujuan, strategi, dan kebijakan pembangunan daerah.

6. Memproyeksikan kemampuan keuangan daerah dan sumber daya lainnya berdasarkan perkembangan kondisi makro ekonomi.

7. Merumuskan prioritas program dan kegiatan OPD berbasis kinerja serta menetapkan tolok ukur dan target kinerja keluaran dan hasil capaian, lokasi serta kelompok sasaran program/kegiatan pembangunan daerah dengan mempertimbangkan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

8. Memproyeksikan pagu indikatif program dan kegiatan pada tahun yang direncanakan, serta prakiraan maju untuk satu tahun berikutnya dengan memproyeksikan kemampuan keuangan daerah dan sumber daya lainnya berdasarkan perkembangan kondisi makro ekonomi.

9. Menetapkan OPD penanggungjawab pelaksana, pengendali, dan evaluasi rencana pembangunan daerah.

10. Penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program pembangunan daerah selama masa jabatan.

11. Konsultasi pertimbangan dari landasan hukum, teknis penyusunan, sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

Dikaitkan dengan visi dan misi RPJMD 2021-2026 serta sebagai unsur penunjang Urusan Pemerintahan pada perencanaan serta penelitian dan pengembangan yang diselenggarakan Bapelitbang maka fungsi dan tugas Bapelitbang terkait erat dengan pencapaian misi ke-4, yaitu Meningkatkan kualitas layanan publik melalui reformasi biokrasi seutuhnya . Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bapelitbang terhadap pencapaian visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sebagai berikut :

Renstra Bapelitbang Kab. Lima Puluh Kota 2021-2026

III-6

Tabel 3.2

Faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bapelibang terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi : Mewujudkan Lima Puluh Kota Yang Madani, Beradat dan Berbudaya dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah .

Faktor Penghambat Faktor Pendorong

1 2 3 4 5

1. Diterbitkannya Surat Edaran Bupati terkait Kalender

1. Belum optimalnya perumusan indikator kinerja dan

penentuan kegiatan prioritas pembangunan pada setiap bidang urusan.

2. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur perencana pada Perangkat Daerah.

3. Belum optimalnya sinkronisasi dan sinergitas perencanaan

1. Dukungan Sistem Informasi Perencanaan dan Sistem

3. Dukungan SDM Bapelitbang dengan kompetensi

1. Ketersediaan hasil analisa data dan informasi capaian kinerja OPD belum optimal.

2. Evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan dokumen perencanaan belum optimal.

3. Belum optimalnya fungsi pengendalian pembangunan sebagai salah satu kontributor yang mempengaruhi tingkat pencapaian sasaran prioritas daerah.

4. Belum optimalnya dukungan Perangkat Daerah terhadap pencapaian sasaran Prioritas

1. Pemantauan perencanaan pembangunan yang didukung Sistem Informasi Pembangunan Daerah.

2. Pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengendalian setiap triwulan untuk mengendalikan dan memantau konsistensi OPD terhadap perencanaan pembangunan.

3. Adanya arahan Bupati kepada TAPD untuk mengkoordinasikan

dan mensinkronkan

perencanaan dan penganggaran baik perencanaan lima tahunan maupun tahunan.

4. Melibatkan unsur perencanaan

Renstra Bapelitbang Kab. Lima Puluh Kota 2021-2026

III-7

Visi : Mewujudkan Lima Puluh Kota Yang Madani, Beradat dan Berbudaya dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah .

Faktor Penghambat Faktor Pendorong

1 2 3 4 5

Pembangunan Daerah dan Program Prioritas Daerah.

5. Belum optimalnya peran Bapelitbang pada perencanaan dalam mengarahkan anggaran pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah.

6. Belum adanya kesamaan persepsi dalam memahami prioritas pembangunan antara pemegang otoritas

penganggaran dengan institusi perencana.

dan penganggaran dalam

penyusunan dokumen

perencanaan dan penganggaran.

5. Dukungan Sistem Informasi Pembangunan Daerah

1. Terbatasnya SDM kelitbangan baik secara kuantitas maupun

3. Belum adanya perangkat daerah yang khusus melaksanakan urusan kelitbangan.

1. Adanya gerakan Satu Instansi, Satu Inovasi (One Agency, One Innovation).

1. Rendahnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur perencana.

1. SDM aparatur perencana dapat mengikuti Diklat-diklat teknis yang difasilitasi oleh Pusbindiklatren Bappenas

3.3 Telaahan Renstra Kementrian PPN/Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS TAHUN (Halaman 45-49)

Dokumen terkait