• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori

2.1.5 Media Massa Televisi

2.1.5.1 Televisi Sebagai Media Iklan

2.1.5.1.1Pengertian dan Sifat Televisi

Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele (bahasa yunani) yang berarti jauh, dan visi (videre – bahasa latin) yang berarti pengelihatan. Dengan demikian televisi atau television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi) dapat dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima (televisi set).

Secara operasional, pengertian televisi adalah sistem pengambilan, registrasi, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar ditangkap melalui kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kawat kepada pesawat penerima. Lazimnya, cara penyampaian gambar sekarang menggunakan gelombang elektromagnetik, yang disiarkan stasiun pemancar televisi. Pesawat penerima mengubah gelombang elektromagnetik manjadi gambar dan suara.

Sifat media televisi adalah menguasai ruang, tetapi tidak menguasai waktu. Artinya televisi hanya dapat dilihat dan didengar oleh penontonnya secara sepintas, tatapi tidak dapat diulang. Sifatnya yang hanya dapat dilihat sepintas ini sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian pesannya, yaitu selain harus menarik, setiap pesan yang disampaikan haruslah mudah dimengerti oleh pemirsanya. Televisi memiliki sifat yang istimewa.

2.1.5.1.2Perkembangan Televisi di Indonesia

Televisi dirintis oleh para ahli sejak awal abad 19 dan berkembang dengan pesat pada akhir abad ke 20, sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi elektronika yang banyak mendukung perkembangan dunia pertelevisian itu sendiri.

Di Indonesia, siaran televisi untuk pertama kalinya dapat dinikmati pemirsanya tanggal 17 Agustus 1962, melalui siaran percobaan dari istana merdeka, untuk menyiarkan secara langsung Upacara Peringatan Hari Proklamasi ke-17. Berdasarkan siaran percobaan tersebut, mulai tanggal 24 Agustus 1962 mulailah TVRI menyiarkan siaran secara tetap diawali dengan menyiarkan Upacara Pembukaan Asian Games IV. Siaran ini merupakan siaran langsung dari stadion utama Gelora Bung Karno yang sekarang bernama Stadion Gelora Senayan. Tanggal 24 Agustus 1962 tersebut ditetapkan secara resmi sebagai Hari jadi TVRI. Pada saat itu, siaran televisi masih dibatasi anatara 1-2 jam sehari.

Sejak saat itu televisi di Indonesia terus berkembang, begitu juga dengan iklannya, walaupun sebenarnya sejarah periklanan televisi sudah dimulai pada tahun 1947 berupa iklan sponshorship. Kegiatan periklanan televisi di Indonesia sudah ada sejak tahun 1963 dan terus berkembang sampai pada tanggal 1 April 1981 adanya Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No. 30/1981 yang menutup sama sekali siaran iklan di Televisi. Sejak saat itu media lainnya seperti radio, surat kabar, dan majalah menjadi sasaran pemasang iklan. Kemudian pada tahun 1987 tentang Siaran Saluran Terbatas. Sejak saat itu mulai muncul kembali harapan periklanan di dunia pertelevisian Indonesia. Pada saat itu masih dengan system kabel jadi diarannya masih terbatas, diawali dengan mengudaranya RCTI pada tahun 1988. Kemudian system kabel dibuka untuk umum pada tanggal 26 Agustus 1990 sehingga iklan yang dimuat di televisi swasta dapat disimak oleh orang umum. Berdasarkan SK Menteri Menpen tanggal 24 Juli 1990, siaran televisi tidak lagi menjadi monopoli TVRI, dan siaran swasta dapat dinikmati oleh umum tanpa sistem berbayar, maka sejak itu televisi-televisi swasta di Indonesia mulai bermunculan satu per satu hingga sekarang

Industri periklanan di Indonesia pun mengalami perkembangan yang pesat setelah adanya deregulasi pemerintah di bidang pertelevisian tersebut. Munculnya televisi-televisi swasta di Indonesia yang secara kondisional diizinkan untuk menayangkan iklan-iklan komersial menyebabkan industri periklanan harus mengakselerasikan diri untuk mengimbangi perkembangan yang ada. Anggaran ikllan yang selama ini dinikmati oleh media cetak dan radio secara perlahan beralih ke televisi. Dari tahun ke tahun total belanja iklan di televisi terus meningkat dibandingkan media-media lainnya.

2.1.5.1.3 Kelebihan dan Kelemahan Televisi

Salah satu media periklanan adalah televisi. Menurut Morissan (2010:240), televisi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan jenis media lainnya untuk beriklan hal ini karena televisi dapat mencangkup daya luas, selektivitas dan fleksibilitas, fokus perkatian, kreativitas dan efek, prestise, serta waktu tertentu.

A. Kelebihan

1. Daya Jangkau Luas

Penetrasi televisi dewasa ini sudah sangat luas, khususnya televisi yang bersiaran secara nasional. Harga pesawat televisi yang semakin murah dan daya jangkau siaran yang semakin luas menyebabkan banyak orang yang sudah dapat menikmati siaran televisi. Daya jangkau siaran yang luas ini memungkinkan pemasar memperkenalkan dan mempromosikan produk barunya secara serentak dalam wilayah yang luas bahkan ke seluruh wilayah suatu negara.

2. Selektivitas dan Fleksibilitas

Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif dalam menjangkau audiensinya sehingga sering dianggap sebagai media yang lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit untuk menjangkau segmen audiensi yang khusus atau tertentu. Namun, sebenarnya televisi dapat menjangkau audiensi tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audiensi sebagai hasil dari isi program, waktu siaran, dan cakupan geografis siaran televisi

Stasiun televisi juga dapat menayangkan program siaran yang mampu menarik perhatian kelompok audiensi tertentu yang menjadi target promosi suatu produk tertentu. Selain audiensi yang besar, televisi juga menawarkan fleksibilitasnya dalam hal audiensi yang dituju. Jika suatu perusahaan manufaktur ingin mempperomosikan barangnya pada suatu wilayah tertentu, maka perusahaan itu dapat memasang iklan pada stasiun televisi yang terdapat si wilayah yang bersangkutan.

3. Fokus Perhatian

Siaran iklan televisi akan selalu menjadi pusat perhatian audiensi pada saat iklan itu ditayangkan. Jika audiensi tidak menekan remote control nya untuk melihat program stasiun televisi lain, maka ia harus menyaksikan tayangan iklan televisi itu satu per satu.

4. Kreativitas dan efek

Televisi merupakan media iklan yang paling efektif karena dapat menunjukkan cara bekerja suatu produk pada saat digunakan. Iklan yang disiarkan dapat menggunakan kekuatan personalitas manusia untuk mempromosikan produknya.

5. Prestise

Perusahaan yag mengiklankan produknya di televisi biasanya akan menjadi sangat dikenal orang. Baik perusahaan yang memproduksi barang tersebut maupun barangnya itu sendiri akan menerima status khusus dari masyarakat.

6. Waktu Tertentu

Suatu produk dapat diiklankan di televisi pada waktu-waktu tertentu ketika pembeli potensialnya berada di depan televisi. Dengan demikian, pemasang iklan akan menghindari waktu-waktu tertentu pada saat target konsumen mereka tidak menonton televisi.

B. Kekurangan

1. Biaya besar mulai pre-produksi sampai produksi

3. Kesulitan teknis dimana iklan-iklan tidak bisa secara leluasa dipindah jam tayang karena kepadatan program televisi.

2.1.6 Positioning