• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan aktivitas penelitian ini dilakukan diFakultas EkonomiUniversitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Dr. T. Mansur No. 9 Kampus USU, Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan padaNovember 2013 sampai April 2014

3.3 Batasan Operasional

1. Variabel independen (variabel bebas)

Dalam penelitian ini variabel independen yang ditentukan ada 4 , yaitu: produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan Cuaca (X4).

2. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen (Y)

3. Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa/MahasiswiFakultas Ekonomi Universitas Sumatera UtaraProgram studi S1Reguler dan Diploma III yang pernah membeli Teh Botol Sosro.

3.4 Definisi Operasional 1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung dari variabel lain, terdiri dari :

a. Produk (X1)

Produk adalah Teh Botol Sosro yang ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan pemakaian dan konsumsi.

b. Harga (X2)

Harga adalah Jumlah uang yang dibayarkan kosumen untuk mendapatkan produk Teh Botol Sosro

c. Promosi (X3)

Promosi adalah Kegiatan yang dilakukan oleh Teh Botol Sosro dalam mempengaruhi atau memperbanyak konsumen untuk membeli.

d. Cuaca (X4)

Keadaan udara pada saat tertentu untuk menarik konsumen membeli Teh Botol Sosro

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas, terdiri dari:

Keputusan Pembelian (Y)adalahtahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Tabel 3.1 Berikut menyajikan oprasionalisasi variabel yang digunakan dalam penelitian:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi operasional Indikator Skala

Produk (X1) Teh Botol Sosro yang ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan

pemakaian dan konsumsi

1. Teh Botol Sosro aman untuk kesehatan

2. Teh Botol sosro adalah merek yang pertama kali diingat 3. Teh Botol Sosro cocok untuk

banyak jenis makanan 4. Desain kemasan Teh Sosro menarik

5. Teh Botol Sosro terbuat dari bahan-bahan alami

likert

Harga (X2) Jumlah uang yang dibayarkan kosumen untuk mendapatkan produk Teh Botol Sosro

1. Harga Teh Botol Sosro dengan manfaat yang dirasakan

2. Harga Teh Botol Sosro terjangkau

3. Harga yang kompetitif

4. Harga yang sesuai dengan kualitasnya

likert

Promosi (X3) Kegiatan yang

dilakukan oleh Teh Botol Sosro dalam mempromosikan

produknya

1. Melakukan promosi melalui surat kabar, media elektronik, dll

2. Kuantitas penayangan iklan 3. Kualitas penyampaian pesan

dalam penayangan iklan di media promosi

saat tertentu untuk menarik konsumen membeli Teh Botol Sosro

2. Cuaca Dingin 3. Hujan

Keputusan pembelian (Y)

Kegiatan atau perilaku yang muncul sebagai respon terhadap Teh Botol Sosro

1. Membeli teh btol sosro karena adanya kebutuhan

2. Pencarian informasi sebelum membeli Teh Botol Sosro

3. Telah membandingkan dengan Teh dalam kemasan yang lain 4. Yakin membeli Teh Botol Sosro karena kealamiannya

Likert

Sumber : Tjiptono, 2001 (diolah)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Adapun yang menjadi skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:132).

Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2008:132)

3. 6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2008:133). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi program S1 reguler dan D3 (Diploma) angkatan 2010 sampai 2013 yang pernah mengkonsumsi Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tidak diketahui Jumlahnya.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi terebut Sugiyono (2008:132). Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian adalah mahasiswa dan mahasiswi yang pernah mengkonsumsi Teh Botol Sosro diFakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sehingga untuk menentukan sampel digunakan rumus ( Supramono, 2003:62)

(Za)2( p) ( q) n =

d2 Keterangan :

n = jumlah sampel

(Za)2 = nilai tabel Z berdasarkan tingkat signifikan tertentu (a)

Bila a=0,05 maka Z=1,96 Bila a=0,01 maka Z= 1,96

p = estimasi proporsi populasi yang sesuai criteria sampel q = proporsi populasi tidak sesuai kriteria sempal (1-p) d = penyimpangan yang ditolerir

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p yang belum diketahui, maka dapat digunakan p=0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

(1,96)2 . 0,5 . 0,5 n =

0,12 = 96,04

Berdasarkan uraian diatas maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang.

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih dengan kriteria tertentu (Sugiono, 2005:78). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang melakukan pembelian Teh Botol sosro di Fakultas Ekonomi USU minimal dua kali.

3. 7 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah: a. Data primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber pertama di lapangan (Bungin, 2001:127).

a. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder (Bungin, 2001). Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber pustaka seperti buku-buku, jurnal-jurnal, dan dokumen lain yang berhubungan dengan materi kajian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2008:199).Kuesioner penelitian ini deilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada pembeli yang telah ditetapkan menjadi sampel atau responden penelitian.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal-jurnal penelitian, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.

3.9Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner).Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian Validitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid. 2. Jika r hitung < r tabel pertanyaan tersebut tidak valid.

Tabel 3.3 Uji Validitas

No Variabel Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation(rHitung)

1 Produk (X1) P1 .527 2 P2 .719 3 P3 .615 4 P4 .379 5 P5 .507 6 Harga(X2) P1 .615 7 P2 .454 8 P3 .443 9 P4 .723 10 Promosi (X3) P1 .702 11 P2 .380 12 P3 .506 13 Cuaca (X4) P1 .366 14 P2 .570 15 P3 .482 16 Keputusan Pembelian (Y) P1 .367 17 P2 .435 18 P3 .485 19 P4 .618 20 P5 .666

Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (diolah)

2 . Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apa bila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2003:110).

Untuk melakukan uji ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0.for windows, dengan kriteria sebagai berikut:

1.Jika r alpha positif dan lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel. 2.Jika r alpha negatif dan lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel.

Pengujian validitas dan reliabilitas ini dilakukan terhadap 30 responden di luar sampel, tetapi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel yang dikonsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang merupakan responden yang dijadikan sebagai uji validitas dan reliabilitas dan menggunakan bantuan Software SPSS versi. 18.00 dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

No Variabel Crobach's alpha N of Items

1 Produk (X1) .729 5 2 Harga (X2) .718 4 3 Promosi (X3) .798 3 4 Lokasi (X4) .667 3 5 Keputusan Pembelian (X5) .639 5

Sumber: Hail Penelitian, 2014 (diolah)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha > 0,60. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Metode Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan adalah:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmograv Smirnov.Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 % maka jika nilai Asymp.sig.(2-tailed) diatas signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Muslich, Syafrizal, 2012:100).

b. Uji Heterokedastisitas

Adanya varians variabel independent adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas).Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji

statistik mempengaruhi variabel dependen, maka akan ada nilai indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. (Muslich, Syafrizal, 2012:108).

c. Uji Multikolinearitas

Istilah kolineritas ganda (multicollinearity) diciptakan oleh Ragner Frish di dalam bukunya :Statistical Confluence Analysis By Means Of Complete Regression Sistem. Aslinya istilah ini berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak (perfect or exact) diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi multikolinear sempurna muncul ketika jumlah obervasi nol, sedangkan multikolinear tak sempurna muncul ketika jumlah observasi lebih kecil dari jumlah parameter yang akan ditaksir. (Muslich, Syafrizal 2012:133).

2. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti.

3. Metode Analisis Regresi Berganda

Metode analisis kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Pada metode ini peneliti menggunakan

metode analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen (X1, X2, X3,dan X4) terhadap variabel dependen (Y). Analisis data menggunakan bantuan Software SPSS versi 17.0.for windows dengan rumus:

Y = a + b1+ b2+ bX3+ bX4+ e

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

b1-2 = Koefisien arah regresi

X1 = Produk

X2 =Harga

X3 =Promosi

X4 =Cuaca

E = Variabel pengganggu (standart error )

4. Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara stastistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah Ho diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan, yaitu:

a. Uji Signifikan Parsial ( Uji- t)

Yaitu menemukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

Ho : b1 = 0

Artinya secara parsial tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3 dan X4) yaitu berupa Produk, Harga, Promosi, dan Cuaca terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ 0,

Artinya secara parsial ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3 dan X4) yaitu berupa Produk, Harga, Promosi, dan Cuaca terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

Ho diterima jika Thitung < Ttabel pada � = 5%

Ha diterima jika Thitung > Ttabel pada � = 5%

b. Uji Signifikan Simultan ( Uji-F)

Yaitu untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serentak (simultan) terhadap variabel terikat.

Artinya secara serentak (simultan) tidak dapat berpengaruh yang positif dan tidak signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3,dan X4) yaitu berupa Produk, Harga, Promosi, dan Cuaca terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y).

Ha : b1. b2, b3,b4 ≠ 0,

Artinya secara serentak (simultan) terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1, X2, X3,dan X4) yaitu berupa Produk, Harga, Promosi, dan Cuaca terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

Ho tidak ditolak jika Fhitung < Ftabel pada � = 5%

Ha ditolak jika Fhitung > Ftabel pada � = 5%

c. Koefisien Determinasi (��)

Koefisien Determinasi (�2) pada intinya digunakan untuk mengukur

seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (�2) semakin besar nilainya atau mendekati satu maka kontribusi

variabel bebas (X1, X2, X3,dan X4) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaiknya koefisien determinasi (�2) semakin kecil nilainya atau mendekati nol maka dapat dikatakan

semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Dokumen terkait