• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Temuan Khusus

1. Perencanaan Sekolah dalam Meningkatkan Penerimaan Peserta Didik Baru

a. Perencanaan sekolah

Perencanaan yang dilakukan oleh sekolah yang mana merupakan tahap awal dalam menentukan suatu tujuan atau target dari penerimaan peserta didik baru. Hal ini berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut :

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah “1) promosi kepada sekolah dasar yang mana cakupan sekolah untuk wilahayah SMPN 2 Sungayang ada 4 sekolah, 2) menentukan persyaratan siswa yang akan masuk ke SMPN 2 Sungayang yaitu akta kelahiran, kartu keluarga, surat tanda lulus, mengisi formulir pendaftaran dan minimal usia yaitu 15 tahun kalau lewat 15 tahun makan tidak akan diterima, 3) SMPN 2 Sungayang tidak melakukan seleksi peserta didik karena lingkungan SMPN 2 Sungayang hanya 4 sekolah dasar” (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama disampaikan oleh wakil kesiswaan “1) promosi kepada sekolah dasar yang mana cakupan sekolah untuk wilayah SMPN 2 Sungayang ada 4 sekolah, 2) menentukan persyaratan siswa yang akan masuk ke SMPN 2 Sungayang yaitu: akta kelahiran, kartu keluarga, surat tanda lulus, mengisi formulir dan minimal usia yaitu 15 tahun kalau lewat dari 15 tahun maka tidak akan diterima, 3) SMPN 2 Sungayang tidak melakukan seleksi peserta didik baru karena lingkungan SMPN 2 Sungayang hanya 4 sekolah dasar“(Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal senada juga disampaikan oleh guru “meningkatkan semangat semangat belajar siswa yang sekarang masih loyo terutama dalam mata pelajaran IPA dan matematika” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan bahwa rencana yang dilakukan oleh sekolah system penerimaan peserta didik baru telah menggunakan sistem zonasi dimana pada saat perekrutan mencakup 4 sekolah dasar yang mana peserta didik baru tersebut harus memiliki umur 15 tahun jika berlebih maka tidak akan diterima serta dalam penyeleksian tidak ada.

b. Program perencanaan sekolah

Di sini penulis mengenai program sekolah yang mana program merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk kemudian harinya. Berikut wawancara penulis dengan kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru :

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah“1) membentuk panitia penerimaan peserta didik baru yang mana dilakukan rapat sebelum membentuk panitia penerimaan peserta didik baru, 2)adanya ektrakurikuler seperti pramuka, drum band, tahfizt alquran, O2SN, tari, story telling, bola kaki, pidato, puisi yang mana jadwal ektrakurikuler ini di

masukkan ke dalam daftar pelajaran siswa, 3) program peningkatan disiplin siswa, 4) program pengenalan budaya daerah seperti : pembuatan kerupuk dari kolang kaling dan tari daerah“ (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama disampaikan oleh wakil kesiswaan “1) melakukan promosi ke masyarakat dan sekolah dasar, 2) di bidang akademik di arahakan untuk mengikuti olimpiade dengan pengikut sertakan anak mengikuti lomba-lomba baik yang diadakan ditingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. Di bidang non akademik kita juga member kesempatan kepada siswa untuk mengikuti event-event local maupun provinsi seperti dala bidang aspek bola, tari, pidato, dan puisi. Di bidang akademik melakukan pelatihan-pelatihan dalam rangka persiapan siswa mengikuti olimpiade yang mana dilatih oleh guru-guru yang ada di SMPN 2 Sungayang. Di bidang non akademik misalnya seni, olaraga kita juga mendatangkan pelatih-pelatih di samping guru olahraga juga mendatangkan pelatih-pelatih dari luar sekolah untuk member pelatihan khusus ke anak-anak yang mengikuti lomba di bidang seni/ olahraga” (Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal yang senada juga disampaikan oleh guru “dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih mudah dalam memahami pelajaran seperti menggunaka infokus, globe, dan alat peraga serta SMPN 2 Sungayang juga menggunaka sistem movingclass yang mana siswa yang mencari local saat jam pelajaran berganti” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan bahwa program harus ada di dalam suatu sekolah seperti bidang intrakurikuler yaitu olimpiade,

eksperimen, dan muhadaroh sedang bidang ektrakurikuler yaitu tari, bola kaki, story telling, pidato, puisi, marching band, dan tahfizt alquran. Selain itu sekolah juga memiliki kegiatannya sendiri seperti program peningkatan disiplin siswa dan pengenalan budaya daerah.

2. Pengorganisasian sekolah dalam penerimaan peserta didik baru a. Pihak yang terlibat dalam penerimaan peserta didik baru

Dalam penerimaan peserta didik baru harus melibatkan seluruh komponen sekolah sehingga semua akan berpartisipasi dalam pembentukan panitia dalam perekrutan peserta didik baru. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru:

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah“semua pihak yang terlibat yaitu kepala sekolah, guru, pegawai TU, orang tua, komite wali nagari, serta pemuda pemudi nagari dalam pengembangan dan pembinaan peserta didik baru” (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama disampaikan oleh wakil kesiswaan “semua pihak yang terlibat yaitu kepala sekolah, guru, pegawai TU, orang tua, komite wali nagari, serta pemuda pemudi nagari dalam pengembangan dan pembinaan peserta didik. Yang mana pihak pemuda dan pemudi juga ikut serta dalam pengembangan dan pembinaan peserta didik yaitru ikut serta dalam bergotong royong dalam pemberisihan sekolah agar siswa bisa senang dalam melakukan proses pembelajaran” (Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal senada juga disampaikan oleh guru “kepala sekolah, waka, serta guru-guru yang ada di SMPN 2 Sungayang yang sehingga lebih mudah dalam pengembangan dan membina peserta didik” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan bahwa semua pihak terlibat dalam penerimaan peserta didik baru yaitu kepala sekolah, wakil kesiswaa, wakil kurikurulum, semua guru, pegawai tata usaha, pegawai pustaka, komite wali nagari, dan pemuda pemudi nagari.

b. Kerjasama sekolah

Dalam sekolah kerjasama merupakan tempat memudahkan suatu pekerjaan berjalan dengan lancar. Kerjasama keterkaitan antara satu orang dengan orang lain dalam melakukan tujuan yang sama. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru sebagai berikut :

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah“seperti kerjasama dengan semua pihak sekolah dalam bentuk sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan program-program dalam penerimaan serta seleksi peserta didik dan pengembangan serta pembinaan peserta didik ke semua pihak yang terkait baik orang tua, guru, masyarakat, agar mereka semua berperan dalam peningkatan mutu tersebut” (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama disampaikan oleh wakil kesiswaan “kerjasama dengan berbagai pihak terutama guru dan wali murid untuk pengembangan potensi siswa dan memperbaiki akhlak dan tingkah laku siswa yang masih kurang sopan” (Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal senada juga disampaikan oleh guru “ guru dan komponen sekolah contohnya kerjasama dalam meningkatkan semangat belajar siswa dan meningkatkan kedisiplinan serta tingkah laku siswa yang lebih baik lagi” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan kerjasama yang dilakukan di dalam sekolah melibatkan semua pihak atau warga sekolah. Sehingga SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar melibatkan kerjasama diluar

lingkungan sekolah seperti dengan orang tua murid maupun masyarakat namun dalam lingkungan dalam sekolah melibatkan semua komponen sekolah seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai-pegawai di sekolah.

c. Keterbukaan sekolah

Di sini penulis ingin melihat keterbukaan yang dilakukan sekolah dalam melakukan suatu urusan sehingga tidak akan terjadi diskriminasi social dalam sekolah maupun kecurigaan antar tim, sehingga penulis mewawancarai kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru sebagai berikut :

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah“kita sangat terbuka di dalam sebuah tim/ apapun program yang kita rancang itu kita diskusikan bersam-sama serta masukan-masukan kemudian kita putuskan bersama kita laksanakan bersama” (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama disampaikan oleh wakil kesiswaan “bekerjasama dan saling menukar pendapat dengan semua pihak yang terlibat di sekolah sehingga lebih memudahkan dala penerimaaan serta seleksi peserta didik dan pengembangan dan pembinaan peserta didik” (Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal senada juga disampaikan oleh guru “secara demokratis” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan bahwa keterbukaan yang dilakukan oleh sekolah sudah berjalan dengan baik. Karena telah terlihat situasi bagaimana keterbukaan itu berjalan di dalam sekolah tersebut baik kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru.

3. Pelaksanaan sekolah dalam penerimaan peserta didik baru a. Strategi sekolah

Strategi sekolah adalah cara-cara alternative dalam melaksanakan kegiatan atau urusan dalam pencapaian tujuan bersama. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru sebagai berikut :

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah“1) melakukan sosialisasi ke anak-anak, 2) sosialisasi kepda orang tua, 3) mengenalkan budaya local sehingga siswa bisa menghasilkan suatu karya yang bermanfaat seperti yang telah dilakukan yaitu pembuatan kerupuk dari kolang kaling, 4) mengingkatkan prestasi siswa agar bisa diterima di sekolah unggul yang ada di sumatera barat ini” (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama juga disampaikan wakil kesiswaan “dengan melibatkan semua pihak dan bekerjasama dalam tim baik itu pihak sekolah maupun masyarakat agar bisa mengembangkan potensi siswa sehingga bisa dikenal oleh masyarakat banyak terutama bisa masuk ke sekolah unggul yang ada di sumatera barat” (Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal senada juga disampaikan oleh guru “melatih dan membina siswa agar lebih cepat dalam pelajaran khususnya dalam pembelajran IPA dan matematika” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan bahwa strategi yang dilakukan sekolah untuk penerimaan peserta didik baru adalah dengan mengadakan sosialisasi baik dari siswa itu sendiri dan orang tua murid tersebut sehingga akan meningkatkan prestasi siswa baik bidang akademik maupun non akademik sehingga mampu bersaing dalam mendapatkan sekolah unggul yang ada di sumatera barat .

b. Kepemimpinan kepala sekolah

Kepala sekolah harus bisa dalam mengelola sekolahnya dan mengarahkan anggotanya dalam bekerja sehingga tujuan yang diharapkan dalam berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru sebagai berikut :

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala

Sekolah“kepemimpinan kolaboratif, kolaborasi, dan demokratis dengan pihak-pihak terkait dengan berbagai unsure agara semuanya berjalan dengan sesuai yang diharapkan” (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh wakil kesiswaan “kepemimpinan kepala sekolah adalah demokrasi yang mana setiap dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu mengadakan rapat atau bermusyawarah kepada pihak-pihak yang terlibat. Peran kepala sekolah sangat menentukan sekali support dan meningkatkan prestasi sekolah sebab dengan support yang diberikan oleh kepala sekolah tentu juga memotivasi siswa, guru, dalam meningkatkan kinerjanya” (Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal yang senada juga disampaikan oleh guru “demokratis dan sangat bagus contoh adanya keterbukaan dan kerjasama dalam pengembangan dan pembinaan peserta didik” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan kepemimpinan kepala sekolah SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datardilakukan secara demokratis serta

adanya kolaborasi di dalam memimpin sehingga adanya

kesinambungan kepemimpinan yang dilakukan tanpa adanya paksaan kepada anggota sekolah.

4. Pengawasan sekolah dalam penerimaan peserta didik baru a. Pengawasan sekolah

Pengawasan harus ada dalam sistem sekolah karena dari pengawasan kita mampu dalam melakukan penilaian apakah program yang kita lakukan dapat berjalan dengan baik maupun gagal. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru sebagai berikut :

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala

Sekolah“secara internal setiap saat dengan memperhatikan siapa mengerjakan apa, apa target yang sudah dilakukan sehingga kita bisa mengevaluasi dan menindak lanjuti kelemahan-kelemahan yang masih terjadi pada saat pengembangan dan pembinaan peserta didik yaitu dengan mengadakan rapat” (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh wakil kesiswaan “pengawasan sudah dibagi berdasarkan jobnya yang misalnya untuk pengawasan prestasi bidang olahraga itu ada tanggung jawabnya, prestasi bidang pelajaran ada yang guru yang termasuk di dalam yang sesuai dengan bidang masing-masing” (Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal senada juga disampaikan oleh guru “apabila ada siswa yang telat maka akan dilaporkan ke BK serta sebelum belajar siswa diwajibkan untuk membaca alquran terlebih dahulu dan menegur siswa yang berkata kotor” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan pengawasan yang dilakukan di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar dilakukan setiap saat kegiatan dilakukan serta adanya penindak lanjutan terhadap kesalahan yang telah ditemui pada saat pelaksanaan sedang berjalan maupun telah selesai. Bagi siswaa yang telah melakukan keterlambatan terhadap

kehadiran maka guru yang bersangkutan akan membawa anak yang telat tersebut ke ruangan BK untuk ditindak lanjuti untuk hukuman yang akan diperolehnya.

b. Hambatan penerimaan peserta didik baru

Hambatan merupakan kendala-kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam melaksanakan suatu kegiatan atau program yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru sebagai berikut :

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah“1) banyak siswa yang memilih masuk ke sekolah lain daripada ke SMPN 2 Sungayang, 2) kurangnya disiplin para siswa, 3) kurangnya motivasi belajar dalam diri siswa, 4) pengaruh negative lingkungan yang sangat pesat di dalam diri siswa, 5) kurangnya sopan santun siswa” (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama disampaikan oleh wakil kesiswaan “1) adanya pembatasan usia untuk anak yang akan masuk SMPN yaitu 15 tahun, 2) kurangnya disiplin pada siswa yaitu masih adanya siswa yang datang terlambat ke sekolah, 3) pengaruh lingkungan sangat pesat sehingga siswa banyak yang sudah merokok, 4) kurangnya sopan santun dalam diri siswa yaitu masih banyak siswea berkata-kata kotor sesame temannya dan ada siswa yang membangkang ke gurunya” (Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal senada juga di sampaikan oleh guru “kurangnya motivasi belajar siswa dan siswa lebih banyak mengandalkan temannya yang pintar saat ujian terutama pada mata pelajaran IPA dan matematika” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan hambatan yang ditemui SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar banyak siswa yang ingin masuk ke sekolah tersebut melebihi umur 15 tahun sehingga tidak bisa

diterima serta kurangnya disiplin peserta didik dalam mengembangkan dan membina pengetahuannya serta banyak siswa yang berbicara sesame mereka dengan bahasa yang kurang sopan. c. Solusi untuk prestasi sekolah

Solusi ini juga harus dimusyawarahkan bersama-sama karena dalam menyelesaikan masalah harus dilakukan secara mufakat. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru sebagai berikut :

Pertama wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah“kita akan tingkatkan disiplin kepada orang tua tentang disiplin sekolah agar orang tua memahami dan bisa dilakukan dengan baik kunci dari segala kesuksesan itu adalah kedisplinan” (Informan 1, wawancara 30 Agustus 2019).

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh wakil kesiswaan “dengan memberikan sanksi baik itu sanksi berat, sedang, dan ringan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa” (Informan 2, wawancara 26 Agustus 2019).

Hal senada juga juga disampaikan oleh guru “memotivasi dan membimbing siswa agar lebih giat lagi belajar” (Informan 3, wawancara 26 Agustus 2019).

Dapat penulis uraikan bahwa solusi yang diberikan sekolah akan penerimaan peserta didik baru dengan memberikan motivasi kepada para peserta didik dan memberikan reward atau hukuman kepada siswa yang melanggar aturan sekolah.

Dokumen terkait