• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS SEKOLAH DI SMPN 2 SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS SEKOLAH DI SMPN 2 SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR SKRIPSI"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS SEKOLAH DI SMPN 2 SUNGAYANG

KABUPATEN TANAH DATAR

SKRIPSI

Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Manajemen Pendidikan Islam

Oleh

EVAN RAHMATUL HUDA NIM. 15 300 3000 15

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR

(2)
(3)
(4)
(5)

v

Daftar Riwayat Hidup

Biodata Pribadi

Nama : Evan Rahmatul Huda Nim : 15 300 3000 15

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Tempat/ tanggal lahir : Baruh Bukit/ 16 Januari 1997 Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Baruh Bukit

Nagari : Andaleh Baruh Bukik Kecamatan : Sungayang

Kabupaten : Tanah Datar Golongan darah : A Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia E-mail : rahmatulhudaevan@gmail.com No. HP/ Telpn : 085274436819 Riwayat Pendidikan

SD 20 Baruh Bukit Tahun lulus 2009 MTsN 10 Tanah Datar Tahun lulus 2012 MAN 1 Tanah Datar Tahun lulus 2015

(6)

vi

KATA PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas berkat

rahmat dan hidayah-Nya dan sholawat serta salam selalu tercurahkan

kepada baginda Nabi Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas

bersama perjuangan dan jerih payah penulis Alhamdulillah penulis

telah selesaikan skripsi ini, dan skripsi ini penulis persembahkan

kepada :

1.

Kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, Ayahanda Fauzal dan

Ibunda Ratfil Mahdewi yang telah memberikan dorongan dan

semangat kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

2.

Kepada adik tersayang, Adik Putri Dwi Latifa yang

satu-satunya adik yang selalu menyemangati penulis dalam

penyelesaikan skripsi ini.

3.

Kepada etek yang cantik-cantik, Etek Miftahur Rahmi dan

Etek Miza Wardanis yang selalu memberikan dorongan berupa

materi maupun non materi kepada penulis demi penyelesaian

skripsi ini.

4.

Kepada pembimbing skripsi , Bapak Dr. Abhamda Amra, M. Ag

yang sangat penulis hormati yang telah meluangkan waktu dan

tenaga untuk membimbing penulisan skripsi penulis.

5.

Kepada sahabat minang kocak, Refika Yuliani, Suci Safriana,

dan Yuri Yustiti yang tiada lelah telah mengingatkan penulis

(7)

vii

untuk secepatnya menyelesaikan skripsi ini sehingga penulis

sampai ke tahap ini.

6.

Kawan-kawan sehidup semati, Ade, Pani, Sabar, Anif, Agus,

Fikri yang selalu menemani penulis dan membantu penulis

dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga rekan-rekan cepat

menyusul dan dipermudahkan segala urusan bimbingannya.

7.

Kepada teman-teman seperjuangan jurusan Manajemen

Pendidikan Islam BP. 2015 yang telah menemani penulis dari

semester satu sampai semester akhir ini.

Penulis menyadari bahwa hasil skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna tetapi penulis harap isi skripsi saya tetap memberi manfaat

sebagai ilmu dan pengetahuan bagi para pembacanya.

Penulis

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur penulis kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar”. Shalawat Seriring salam penulis tujukan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dan menanamkan pengajaran uswat alhasanat

kepada umatnya.

Dengan selesainya skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu selayaknyalah jika pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen pembimbing I Bapak Dr. Abhanda Amra, M. Ag yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar yang memberi segala fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Bapak Dr. Sirajul Munir, M. Pd. 4. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Bapak Drs. Hafulyon, M. M. 5. Kepala SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar Bapak Basri, S. Pd. 6. Wakil kesiswaan SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar Ibuk Lasmi, S.

Pd.

7. Guru SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar Ibuk Yuliwazni, S. Pd. 8. Ayahanda Fauzal dan Ibunda Ratfil Madewi serta seluruh keluarga yang

penulis cintai, telah memberikan dorongan dan kasih sayang tak terhingga merupakan semangat terbesar demi kesuksesan penulis.

(9)
(10)

x ABSTRAK

EVAN RAHMATUL HUDA NIM 15300300015 Judul SKRIPSI

“Implementasi Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar”. Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar Tahun 2019.

Dalam menghadapi segala urusan mengenai pendidikan diperlukan manajemen yang baik agar mencapai tujuan yang diharapkan serta menghasilkan outpu yang baik dan berkualitas. Peserta didik merupakan sasaran dalam pendidikan sehingga penyelenggaraan pendidikan harus diupayakan untuk memberikan pelayanan kpada peserta didik. Masalah yang terjadi di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar adalah dalam proses penerimaan dan seleksi peserta didik tidak melakukan seleksi pada hal cukup banyak pendfatar yang masuk ke SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data fenomenologis, metode ini melihat manajemen peserta didik di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Data yang diperoleh berupa hasil observasi, wawancara, dokumentasi. Untuk menganalisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun uji keabsahan menggunakan perpanjangan waktu lapangan, meningkatkan ketekunan pengamatan, tringulasi, dan member check.

Hasil penelitian di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar adalah 1) Perencanaan yang dilakukan di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar yaitu dengan mempromosian kepada sekolah dasar tentang syarat-syarat siswa yang akan masuk ke sekolah mereka tanpa melalui seleksi atau tes tetapi dengan syarat harus memiliki umur 15 tahun, 2) Pengorganisasian yang dilakukan di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar yaitu menempatkan orang-orang dengan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya kemudian dilakukan pemantauan dan monitoring, 3) Pelaksanaan yang dilakukan di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar yaitu pelaksanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah menggunakan kepemimpinan kolaborasi, 4) Pengawasan yang dilakukan di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar dengan memperhatikan siapa melakukan apa serta apa-apa saja target yang sudah dilakukan sehingga bisa dievaluasi dan dilakukan penindak lanjutan. Selain itu juga ada pengembangan pembinaan peserta didik baru dimana diadakan ekstrakurikuler dan intrakurikuler: 1) ektrakurikuler yaitu drumband, story telling, menari, musik dan banyak lagi, 2) intrakurikuler yaitu kegiatan yang berada dalam kegiatan proses belajar mengajar seperti olimpiade dan pramuka.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PEBGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

KATA PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Kegunaan dan Luaran Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional... 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah ... 8

B. Dasar-dasar Manajemen Peserta Didik ... 20

C. Tujuan Manajemen Peserta Didik ... 21

D. Fungsi Manajemen Peserta Didik ... 22

E. Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik ... 23

F. Proses Manajemen Peserta Didik ... 24

G. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik ... 26

(12)

xii BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Latar dan Waktu Penelitian ... 37

C. Instrumen Penelitian... 38

D. Sumber Data ... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Teknik Analisis Data ... 41

G. Teknik Keabsahan Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum... 46 B. Temuan Khusus ... 52 C. Pembahasan ... 62 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 72 B. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Kegiatan Manajemen Peserta Didik ... 6 Tabel 3. 1 Waktu Penelitian ... 6

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Triangulasi Teknik ... 6 Gambar 3. 2 Triangulasi Sumber ... 6

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Kisi-Kisi Wawancara ... 87

Lampiran Transkip Wawancara Kepala Sekolah ... 91

Lampiran Transkip Wawancara Wakil Kesiswaan ... 94

Lampiran Transkip Wawancara Guru ... 97

Lampiran Rencana Kerja Jangka Menengah... 110

Lampiran Surat Izin Penelitian... 147

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak, bagi setiap bangsa hal tersebut menyangkut masa depan bangsa. Berarti bahwa sebuah kemajuan dalam bangsa terletak dari kualitas peserta didik. Adapun tujuan dari pendidikan itu ialah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan salah satu usaha sadar meningkatkan kualitas sumber daya itu sendiri adalah melalui proses pembelajaran disekolah. Kualitas sumber daya manusia yang terdidik tentu beda dengan yang tidak terdidik. Seperti ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an QS. Az-Zummar ayat 9 berikut:



 “(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”(QS.Az-Zumar:9)

Secara terperinci Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya (Tim Redaksi Aulia, 2010:2).

Komponen utama dari proses pendidikan adalah “sekolah/madrasah dan

peserta didik”. Madrasah adalah tempat berlangsungnya proses pembinaan

(17)

peserta didik melalui pembelajaran. Madrasah diharapkan memberikan ruang seluas-luasnya pada peserta didik dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.

Baik pada pengembangan pola pikir (kognitif), efektif (sikap), psikomotorik (keterampilan). Keberhasilan suatu pendidikan melalui proses pembelajaran di madrasah sangat dipengaruhi oleh manajemen peserta didik untuk penyelenggaraan madrasah terus mengalami perubahan dan perkembangan, maka manajemen peserta didik yang ada di madrasah tersebut perlu melakukan inovasi yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang ada, agar kegiatan manajemen peserta didik bisa mendukung keterlaksanaan program madrasah dan tercapainya tujuan pendidikan secara umum.

Peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu yang sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan. Abu Ahmadi berpendapat bahwa peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu artinya “orang yang tidak mau bergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menetukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar mempunyai sifat-sifat dan

keinginan sendiri.”

Oemar menyebutkan, peserta didik sebagai suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan hak-haknya untuk memperoleh layanan pendidikan yang baik, berikut adalah hak setiap peserta didik:

1. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

2. mendapatkan layanan oleh pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

3. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi dan orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

(18)

4. Mendapatkan biaya bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

5. pindah program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara.

6. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan (Tim Redaksi Aulia, 2010:6).

Sebagai upaya memenuhi hak-hak peserta didik di atas maka madrasah menerapkan manajemen peserta didik dengan baik. Manajemen peserta didik atau personel administration menurut Knevich adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan danlayanan peserta didik di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minta, kebutuhan samapai ia matang di sekolah (Ali Imron, 2011:6).

Manajemen peserta didik juga dapat menunjuk kepada pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik sejak dari proses penerimaan sampai saat peserta didik meninggalkan sekolah karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu (Suryo Subroto, 200:74).

Manajemen peserta didik adalah “usaha pengaturan terhadap peserta didik, mulai dari peserta didik itu masuk sekolah sampai dengan mereka

lulus”.Manajemen peserta didik juga merupakan upaya untuk memberikan

layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik meninggalkan lembaga pendidikan (sekolah) karena sudah tamat/lulus mengikuti pendidikan pada lembaga pendidikan (madrasah) itu. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, 2011:205).

Pada akhirnya semua kegiatan disekolah/madrasah ditujukan untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Upaya itu akan optimal jika peserta didik itu secara sendiri berupaya aktif dalam mengembangkan dirinya sesuai dengan program-program yang dilakukan madrasah. oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan kondisi agar peserta didik dapat mengembangkan diri secara optimal. Dengan demikian,

(19)

kegiatan manajemen peserta didik itu bukan hanya dalam pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara operasional dapat dipergunakan dalam membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.

Dalam pelaksanaan manajemen peserta didik terdapat indikator pelaksanaan kegiatan manajemen peserta didik, menurut buku Manajemen Pendidikan karta Tim Dosen Administrasi UPI (2011:207) yang disebutkan bahwa:

1. Analisis kebutuhan peserta didik rekrutmen peserta didik. 2. Seleksi peserta didik.

3. Orientasi.

4. Pengembangan dan pembinaan peserta didik. 5. Penempatan peserta didik.

6. Pengembangan dan pembinaan peserta didik. 7. Pencatatan dan pelaporan.

8. Kelulusan dan alumni.

Tabel 1.1

Kegiatan Manajemen Peserta Didik Di SMPN 2 Sungayang Kab. Tanah Datar

No Indikator Kegiatan

Manajemen Peserta Didik

Terlaksana

Ya Tidak

1. Analisis kebutuhan peserta didik  2. Rekrutmen peserta didik 

3. Seleksi peserta didik 

4. Orientasi 

5. Penempatan Peserta didik  6. Pengembangan dan pembinaan

peserta didik

7. Pencatatan dan pelaporan  8. Kelulusan dan alumni 

(20)

Berdasarkan hasil prasurvey di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar didapatkan gambaran bahwa pelaksanaan manajemen peserta didik belum berjalan dengan baik dan belum terlaksana secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa poin indikator yang terlaksana kurang baik diantaranya seperti tahap analisis kebutuhan peserta didik, seleksi peserta didik, penempatan peserta didik, pembinaan dan pengembangan peserta didik.

Kegiatan manajemen peserta didik merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah. Program-program kegiatan manajemen peserta didik yang diselenggarakan harus didasarkan kepada kepentingan, pertimbangan dan peningkatan kemampuan peserta didik dalam bidang kognitif, efektif, dan psikomotor sesuai dengan keinginan, bakat dan minat peserta didik. Pengadaan program kegiatan manajemen kepeserta didikan diharapkan menghasilkan keluaran yang bermutu,

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan penelitian dengan judul

Implementasi Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar

B. Fokus Penelitian

Di lihat dari latar belakang masalah di atas maka fokus pada penelitian ini adalah:

1. Perencanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah. 2. Pengorganisasian manajemen peserta didik berbasis sekolah. 3. Pelaksanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah. 4. Pengawasan manajemen peserta didik berbasis sekolah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah ? 2. Bagaimana pengorganisasian manajemen peserta didik berbasis sekolah ? 3. Bagaimana pelaksanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah ?

(21)

4. Bagaimana pengawasan manajemen peserta didik berbasis sekolah ?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perencanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah.

2. Untuk mengetahui pengorganisasian manajemen peserta didik berbasis sekolah.

3. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen peserta didik berbasis sekolah.

4. Untuk mengetahui pengawasan manajemen peserta didik berbasis sekolah.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian terhadap Implementasi Manajemen Peserta Didik Berbasis sekolah di SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar ini diharapkan bisa memberikan sejumlah manfaat atau kegunaan antara lain:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah kepustakaan, kependidikan, khususnya mengenai manajement peserta dididk serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk menindak lanjut hasil penelitian ini dengan mengambil kancah penelitian yang berbeda dengan sampel penelitian yang lebih banyak.

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi SMPN 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar untuk terus meningkatkan implementasi manajemen peserta didik berbasis sekolah.

b. Bagi akademisi, hasil penelitian dapat diharapkan dapat menjadi salah satu bahan bacaan bagi para mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di IAIN Batusangkar.

(22)

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan makna dalam penafsiran dari judul proposal ini, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah, yaitu sebagai berikut: 1. Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan, penerapan (A.A Waskito, 2010:214).Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan kebijakan dalam pembelajaran sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil sebagaimana yang diharapkan.Dari keterangan tersebut bisa kita pahami bahwa implementasi suatu penerapan atau inovasi yang memberi dampak atau efek kepada sesuatu. 2. Manajemen Peserta Didik

Menurut Knezevich mengartikan bahwa manajemen peserta didik atau personel administration adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah (Ali Imron, 2011:6).

(23)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah

1. Pengertian Manajemen

Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari

management (Bahasa Inggris). Kata management berasal dari kata

manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action).

Pembahasan berikutnya adalah pengertian tentang manajemen. Banyak definisi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

a. Kementerian Pendidikan Nasional memberikan definisi manajemen sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran (Depdikbud, 1997: 623). Berdasarkan pembahasan di atas manajemen adalah makna dari definisi ini lebih umum dan terlihat adanya kelemahan secara teknis yaitu proses penggunaan sumber daya organisasi harus dilaksanakan dalam upaya pencapaian tujuan.

b. Menurut G.R.Terry menyatakan bahwa manajemen adalah usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain (dalam Hafulyon dkk, 2015: 2). Berdasarkan pembahasan di atas manajemen adalah kegiatan meneruskan kegiatan orang lain namun dengan menggunakan inovasi-inovasi baru dalam mengelolanya kembali. c. Menurut Siagian mengemukakan bahwa manajemen adalah

kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain (dalam Gunawan dkk, 2017: 22). Berdasarkan pembahasan di atas manajemen adalah suatu seni yang dilakukan oleh pemimpin dalam mengelola lembaganya.

(24)

Manajemen sebagai suatu profesi manajemen diartikan sebagai profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai tujuan, di zaman modern ini semua jenis kegiatan harus di manajemen, dalam arti aturan yang jelas dan sekarang boleh dikatakan bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya (Fazis dkk, 2014: 3). Berdasarkan pembahasan di atas profesi manajemen merupakan suatu keahlian yang dimiliki oleh seseorang dalam mengelola pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan suatu sekolah.

Proses manajerial dapat diartikan dengan proses kepemimpinan dalam organisasi. Di dalamnya terdapat fungsi manajemen, terutama adanya pemimpin dan yang dipimpin. Dalam usaha untuk mencapai tujuan terdapat beberapa unsur mendasar yaitu :

a. Organisasi sebagai wadah utama adanya manajemen.

b. Manajer yang memimpin dan memikul tanggung jawab penuh dalam organisasi.

c. Aturan main dalam organisasi tersebut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

d. Tujuan organisasi yang ditetapkan sebelumnya.

e. Perencanaan yang didalamnya mengandung berbagai program yang akan dilaksanakan.

f. Pengarahan yang memberikan jalan pada sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.

g. Teknis dan mekanisme pelaksanaan kegiatan organisasi.

h. Pengawasan terhadap semua aktivitas organisasi agar tidak menyimpang dari rencana yang ditetapkan.

i. Sarana dan prasarana yang mendukung.

j. Penempatan personalitas sesuai dengan keahlian pekerjaan masing-masing.

(25)

Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik serta memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/ mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien (Prihatin, 2011: 1-3). Berdasarkan pembahasan di atas manajemen adalah suatu kegiatan yang mana di dalamnya memuat tahap-tahap yang harus dilalui oleh sekolah dalam menyelenggarakan sekolahnya agar berjalan sesuai yang diharapkan yang terdiri dari perencanaan, pembagian tugas, pelaksanaan, dan pengawasan.

Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu asal dari kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani.

Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda managemen, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.Akhirnya Management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Menurut pendapat Sutarno (2011:204), manajemen mempunyai beberapa pengertian antara lain:

a. Pemimpin

Baik dalam arti orang-orangnya maupun fungsinya, dalam kegiatan organisasi, terutama di dalam mengambil keputusan-keputusan yang dilakukan dengan mengadakan rapat.

b. Pengurus atau kepengurusan

Diangkat melalui pemilihan. Oleh sebab itu di dalam menjalankan manajemen bersifat demokratis, artinya apa yang dilaksanakan adalah yang diputuskan dalam rapat pemilih atau pembentukan kepengurusan tersebut.

(26)

c. Ketatalaksanaan

Ketatalaksanaan adalah manajemen yang bersifat menata, mengatur pelaksanaan, dan menjalankan keputusan-keputusan atau perintah atasan.

d. Pengelolaan

Pengelolaan adalah manajemen sumber daya, misalnya personil, keuangan, material, inventaris, waktu dan sebagainya. e. Pengendalian

Pengendalian adalah manajemen suatu situasidan kondisi (kontrol). Misalnya pengendalian wilayah, keamanan, dan ketertiban wilayah.

f. Pembinaan

Pembinaan adalah manajemen yang bersifat pengembangan: jiwa, kemampuan, keahlian orang, kelompok orang,dan masyarakat. Misalnya pembinaan masyarakat dan pembinaan teritorial.

Manajemen memiliki unsur –unsur didalamnya. Unsur adalah elemen yang ada di dalam suatu hal. Unsur-unsur tersebut harus ada karena sebagai inti dan penggerak dalam menjalankan aktivitas manajemen. Unsur-unsur manajemen menurut Terry adalah man, material, machine, methods, money, and market (dalam Gunawan dkk, 2017: 23-24). Berdasarkan pembahasan di atas unsur manajemen adalah adanya manusia, bahan, teknik, metode, uang, dan pemasaran.

Unsur manusia merupakan unsur utama dalam manajemen. Herujito berpendapat bahwa manusia tidak dapat disamakan dengan benda, karena manusia memiliki peranan, pikiran, harapan dan gagasan. Oleh sebab itu, manusia perlu senantiasa diperhatikan untuk dikembangkan ke arah yang positif sesuai dengan martabat dan kepribadiannya sebagai manusia. Jika penataan manusia dilaksanakan dengan baik dalam aktivitas manajemen, maka unsur-unsur yang lain juga tertata dengan baik.

(27)

Menurut Imron unsur manajemen yakni 1) adanya suatu proses, 2) adanya penataan, 3) terdapat sumber-sumber potensial yang harus dilibatkan, 4) adanya tujuan yang hendak dicapai, 5) pencapaian tujuan tersebut harus secara efektif (dalam Gunawan dkk, 2017: 22-13).

Prinsip adalah asas atas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak. Rinciannya sebagai berikut :

a. Efisiensi dan efektivitas

Efisiensi dan efektivitas merupakan bagian dari prinsip-prinsip manajemen. Titik tolak pelaksanaan manajemen dalam organisasi memanfaatkan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien. Fungsi manajemen dioperasikan dengan mempertimbangkan sarana prasarana yang seirama dengan keadaaan dan kemampuan organisasi. Berdasarkan pembahasan di atas efisiensi adalah sejauh mana keberhasilan program didapat dengan menggunakan keefektifan dalam pengelolaan secara tepat waktu.

b. Prinsip pengelolaan

Manajer yang baik adalah manajer yang bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang fungsional yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol. Dengan demikian, target yang dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik. Berdasarkan pembahasan di atas pengelolaan adalah cara seseorang dalam mengatur suatu kegiatan sehingga apa yang dilakukan tersebut sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi.

c. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan

Pengutamaan tugas pengelolaan bukan semata-mata berkaitan dengan manajerial internal karena manajerial internal sangat berkepentingan dan memiliki hubungan fungsional dengan manajerial eksternal. Berdasarkan pembahasan di atas

(28)

pengutamaam tugas pengelolaan adalah mengutamakan tugas organisasi di atas tugas pribadi atau personal.

d. Prinsip kepemimpinan yang efektif

Manajer adalah seorang pemimpin yang memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, tidak bertele-tele, dan menghemat waktu, Dengan demikian seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan yang baik dengan semua bawahanya. Berdasarkan pembahasan di atas kepemimpinan yang efektif yaitu gaya seorang pemimpin dalam pemimpin organisasinya harus tepat sasaran sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.

e. Prinsip kerjasama

Prinsip kerjasama didasarkan pada pengorganisasian dalam manajemen. Semua tugas dan kewajiban manajer tidak diborong satu orang, melainkan dikerjakan menurut keahlian dan tugas masing-masing (Hikmat, 2014: 41-45). Berdasarkan pembahasan di atas kerjasama adalah kegiatan satu orang atau lebih melakukan suatu urusan guna mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Menurut Douglas, merumuskan prinsip-prinsip manajemen yaitu: 1) memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja, 2) mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab, 3) memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya, 4) mengenal secara baik factor-faktor psikologis manusia, 5) relativitas nilai-nilai (dalam Asmendri, 2012: 13). Berdasarkan pembahasan di atas prinsip-prinsip manajemen adalah harus adanya kerjasama dimana kerjasama ini mencakup orang-orang yang bertanggung jawab atas tugas yang dibebankan serta lebih mengutamakan kepentingan kelompok daripada kepentingan individu.

Adapun tujuan manajemen menurut Usman sebagai berikut :

a. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna.

(29)

b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya.

c. Terpenuhinya kompetensi tenaga kependidikan.

d. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan.

f. Teratasinya masalah mutu pendidikan. g. Terciptanya perencanaan yang merata.

h. Meningkatnya citra positif pendidikan (dalam Gunawan, 2017: 32).

Tujuan dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu : 1) tujuan makro sangat berhubungan dengan nilai yang dibentuk dari aktivitas organisasi untuk kepentingan pihak intern dan pihak extern, 2) tujuan manajer berhubungan dengan manajer pada seluruh hierarki organisasi, 3) tujuan individu berhubungan dengan kepuasan ekonomis, psikologis, dan sosial (Siswanto, 2015: 12). Berdasarkan pembahasan di atas tujuan makro merupakan tujuan dalam cakupan yang besar, tujuan manajer merupakan tujuan pemimpin dalam mengatur organisasinya, dan tujuan individu merupakan tujuan yang berasal dari diri orang tersebut.

Macam-macam manajemen dapat di lihat dari berbagai pandang sebagai berikut :

a. Manajemen berdasarkan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai Lembaga pendidikan yang menerapkan manajemen berdasarkan sasaran senantiasa membuat perencanaan program organisasi sesuai dengan struktur unit kerja yang ada.

b. Manajemen berdasarkan struktur

Struktur adalah organisasi maka melakukan strukturalisasi adalah mengorganisasikan personalia dala kedudukan, wewenang, jabatan, pangkat, tanggung jawab, dan semua hal yang melekat sehubungan dengan keadaan seseorang yang duduk pada

(30)

struktur tertentu. Sebagaimana adanya perbedaan insentif antara struktur yang satu dengan struktur yang lainnya.

c. Manajemen berdasarkan teknik

Manajemen berdasarkan teknik adalah pengelolaan organisasi dengan acuan yang bersifat teknik operasional. Teknik-teknik yang harus diterapkan sebelumnya telah dikuasai dan seluruh fasilitas untuk menerapkan teknikpun telah disediakan. d. Manajemen berdasarkan personal organisasi

Manajemen berdasarkan personal organisasi adalah pengelolaan organisasi dengan mempertimbangkan sepenuhnya sumber daya manusia yang dimiliki organisasi.

e. Manajemen berdasarkan informasi

Informasi merupakan agen yang menopang kehidupan organisasi. Oleh karena itu, organisasi perlu mengembangkan manajemen berdasarkan informasi guna pengembangan usaha-usahanya.

f. Manajemen lingkungan

Manajemen lingkungan meliputi manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, manajemen pembiayaan atau permodalan, manajemen pemasaran (Hikmat, 2014: 35-41). 2. Pengertian Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari kata manajemen dan peserta didik. Istilah manajemen memiliki banyak arti, bergantung pada orang yang mengartikannya. Manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari kata manajemen dan peserta didik.Secara Etimologis, kata manajemen merupakan managemen (Bahasa Inggris). Kata ini berasal dari bahasa latin, Perancis dan Italia yaitu manus, mano, manage/menege dan maneggiare. Sementara itu menurut para ahli seperti, Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.

(31)

Andrew (2011:6) mengemukakan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktifitas-aktifitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

Menurut Sondang Palan Siagian (2010:2), manajemen adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian Sudjana mengemukakan bahwa manajemen merupakan rangkaian kegiatan wajar yang dilakukan seseorang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya memiliki hubungandan saling keterkaitan dengan lainnya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,mengarahkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat diartikan sebagai orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan. Menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

(32)

Hamalik (2010:205) menyebutkan bahwa peserta didik sebagai suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujan pendidikan nasional.Abu Ahmadi berpendapat bahwa peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu artinya “seseorang yang tidak bergantung dari orang lain, dalam arti bahwa benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.

Peserta didik dalam pemaknaan regulasi kependidikan adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4). Selain itu peserta didik yang menuntut ilmu di pesantren disebut santri. Sebutan santri bersifat umum bagi seluruh peserta didik pesantren, tidak dibatasi dengan usia, jenjang pendidikan dan jenis kelamin mereka (Abd. Halim Subahar, 2013: 39).

Dengan menggabungkan dua kata dasar “manajemen dan

peserta didik” tersebut, maka “manajemen peserta didik” dapat dirumuskan sebagai penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai keluarnya peserta didik tersebut dari suatu lembaga pendidikan (Mulyasa, 2006:46). Pengaturan itu dimaksudkan untuk memberikan layanan sebaik-baiknya bagi peserta didik, agar mereka merasa nyaman dan betah mengikuti seluruh program sekolah (Ali Imron, 2002012:6). Kegiatan penataan tersebut melibatkan seluruh sumber daya baik sumber daya manusia seperti guru, kepala sekolah, peserta didik itu sendiri, wali murid, maupun sumber lain seperti sarana, keuangan, pembelajaran dan kurikulum, menuju tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri. Pengertian yang dirumuskan Mulyasa tersebut, memberikan cakupan dan wilayah kerja yang sangat luas pada manajemen peserta

(33)

didik. Dengan mangacu pada pengertian manajemen peserta didik tersebut maka manajemen peserta didik memiliki cakupan sebagai berikut:

Cakupan manajemen peserta didik menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:

a. Perencanaan peserta didik yang meliputi kuota daya tampung, komposisi kelas dan ukuran ruang belajar untuk setiap kelas (Ali Imron, 2012:18).

b. Mengatur penerimaan siswa berdasarkan kriteria penerimaan siswa baru (Burhanuddin, 1994:54). Pengaturan penerimaan ini juga meliputi prosedur yang ditetapkan, sistem seleksi, dan tahapan-tahapan yang direncanakan (Ali Imron, 2012:18).

c. Pengelompokan siswa.

d. Mencatat kegiatan administratif peserta didik seperti kehadiran, mutasi, drofout, pencatatan prestasi, pencatatan laporan hasil belajar dan sebagainya.

e. Merumuskan kode etik atau tata tertib peseta didik.

f. Pengaturan program bimbingan dan penyuluhan (Burhanuddin, 1994:54).

g. Pengaturan kepenasihatan pemilihan program studi. h. Mengatur program kegiatan ekstrakurikuler.

i. Mengatur kegiatan organisasi siswa.

j. Pengaturan program belajar di waktu bebas.

k. Memberikan perhatian terhadap permasalahan disiplin peserta didik (Richard A. Gorton, 1976:255).

l. Pengaturan cara menanggulangi permasalahan disiplin peserta didik.

m. Pemberian pelayanan pribadi peserta didik. n. Pengaturan program kegiatan sisiwa.

Beberapa para ahli mendefinisikan manajemen peserta didik seperti, Knezevich (2011:6) mengartikan bahwa manajemen peserta

(34)

didik atau personel administration adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan peserta didik di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di madrasah.

Handayat Soetopo dan Wasty Soemanto (2007:135) berpendapat bahwa manajemen peserta didik adalah suatu penataan dan pengaturan segala aktifitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau lembaga pendidikan.

3. Pengertian Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah

Kata manajemen peserta didik berbasis sekolah merupakan pengabungan dari kata manajemen, peserta didik, dan berbasis sekolah yang mana manajemen peserta didik yang memberikan tekanan pada empat pilar manajemen berbasis sekolah yaitu: mutu, kemandirian, partisipasi masyarakat, dan transparansi.

Jadi manajemen peserta didik berbasis sekolah adalah pengaturan peserta didik yang meliputi kegiatan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksankan, dan mengevaluasi program kegiatan peserta didik sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajement berbasis sekolah.

Berdasarkan Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar nasional pendidikan dinyatakan bahwa sekolah menyususn dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik yang meliputi criteria calon peserta didik, tata cara penerimaan peserta didik di sekolah, dan orientasi peserta didikbaru. Penerimaan peserta didik baru di sekolah dilakukan secara: a. Secara objektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana yang

tertuang dalam aturan sekolah.

b. Tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, dan status sosial.

(35)

c. Sesui dengan daya tampung sekolah .

d. Orientasi peserta didik baru bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru.

Dimensi manajemen peserta dididk berbasis sekolah tersebut menduduki tempat yang sangat penting, karena sentral layanan pendidikan di sekolah adalah kepada peserta didik. Semua kegiatan yang ada di sekolah baik yang berkenaan dengan manajemen pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keungan, hubungan sekolah dengan masyrakat, maupun layanan khusus pendidikan, semua di arahkan agar peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang baik dan bermutu.

B. Dasar-dasar Manajemen Peserta Didik

Secara berurutan, manajemen peserta didik memiliki dasar hukum Rohiat ( 2009:206) sebagai berikut :

1. Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Indonesia harus dapat melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesahjeteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2. Begitu pula dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945

mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap warga Negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun dan pemerintah wajib membiayainya.

3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang tentu saja diatur dalam undang-undang.

4. Dan sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan

(36)

efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

5. Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. 6. Peraturan pemerintah RI Nomor 28 Tahun 1990 tentang pendidikan

Dasar dan Menengah.

C. Tujuan Manajemen Peserta Didik

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah) lebih lanjut, proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.Seorang manajer sekolah (kepala

sekolah) memiliki tugas utama “menjalankan” tugasnya.Ia dengan dibantu administrator sekolah yang lain berusaha agar segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan berjalan dengan lancar, siswa belajar tepat waktu, tujuan pendidikan tercapai, hubungan dengan masyarakat baik dan sebagainya (Daryanto, 1998:81).

Tujuan khusus manajemen peserta didik menurut ali imron (2012:43) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan prikomotor peserta didik.

2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.

3. Menyalurkan aspiras, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik. 4. Dengan terpenuhinya keseluruhan hal tersebut di atas peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.

(37)

D. Fungsi Manajemen Peserta Didik

Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri secara optimal mungkin baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitas, sosial, aspirasi, kebutuhannya dan potensi lainnya dari peserta didik tersebut.Agar fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.

1. Fungsi manajemen peserta didik secara khususmanajemen sekolah, (2009:12-14) dirumuskan sebagai berikut:

a. Fungsi yang berkenaan dengan perkembangan individualitas peserta didik, adalah mereka dapat mengambangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi-potensi-potensi bawaan tersebut meliputi kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat) dan kemampuan lainnya.

b. Fungsi berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik, adalah agar peserta didik dapat mengembangkan sosialisasi dengan sebanyak-banyaknya, orang tua dan keluarganya, lingkungan sosial sekolahnya dan masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial. c. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan

peserta didik adalah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi, kesenangan dan minat peserta didik demikian patut disalurkan. Oleh karena itu ia juga dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.

d. Fungsi berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik adalah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya.Kesejahteraan yang demikian sangatlah penting karena dengan demikian ia juga akan turut memikirkan kesejahteraan sebayanya.

(38)

E. Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik

Prinsip adalah sesuatu yang harus di pedomani dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka hal itu bukan suatu prinsip lagi. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam rangka manajemen peserta didik, prinsip-prinsip yang disebutkan di bawah ini haruslah selalu dipegang dan dipedomani.

Manajemen peserta didik sebagai bagian dari keseluruhan manajemen madrasah. Oleh karena itu, ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap tujuan manajemen secara keseluruhan. Segala bentuk kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik.

1. Prinsip-prinsip manajemen peserta didik menurut tim dosen administrasi UPI (206) yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Dalam mengembangkan program manajemen kepeserta didikan, penyelenggaraan harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.

b. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen peserta didik. Oleh karena itu harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap tujuan manajemen peserta didik secara keseluruhan.

c. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.

d. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang danpunya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk mempersatukan,

(39)

saling memahami dan salng menghargai. Sehingga peserta didik memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.

e. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian akanbermanfaat tidak hanya ketik berada di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.

f. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik d sekolah lebih-lebih dimasa depan. Dengan demikian kegiatan-kegiatan peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan memiliki banyak perbedaan.Kegiatan-kegiatan dipandang sebagai pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik, mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Kegiatan-kegiatan tersebut akan membuat peserta didik mandiri tidak hanya pada saat di madrasah, melainkan juga ketika sudah terjun kemasyarakat.

F. Proses Manajemen Peserta Didik

Proses pelaksanaan manajemen peserta didik tidak terlepas dari proses manajemen pendidikan secara umum. Proses tersebut meliputi: perencananan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan (actuating), pengawasan (controlling). Berikut ini akan dijelaskan secara singkat dari bagian-bagian proses tersebut:

1. Perencanaan (planning)

Dalam manajemen peserta didik pihak yang perlu diperhatikan dalam membuat rencana adalah kondisi wakil kepala sekolah bidang peserta didik sebagai penanggung jawab tertinggi, kondisi guru pembimbing yang akan dilibatkan dalam kegiatan peserta didik, kondisi siswa dan kondisi orang tua.

Secara sistematis perencanaan dalam manajemen peserta didik adalah merencanakan untuk melaksanakan kegiatan, menganalisis daya tampung siswa, penerimaan peserta didik baru, orientasi peserta didik baru, pengelompokkan peserta didik, layanan individu peserta didik,

(40)

masalah disiplin peserta didik, pembinaan kegiatan peserta didik, pelepasan peserta didik purna studi, penyaluran alumni dan pengkoordinasian alumni.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian dimaksudkan untuk menempatkan posisi instrument organisasi pada tempat yang sesuai untuk menjalankan roda organisasi. Dalam pendidikan, pengorganisasian pelaksanaan kegiatan belajar megajar sesuai dengan perencanaan, dan dilaksanakan oleh satuan tim (staf) yang bertanggung jawab pada bidangnya masing-masing.seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan tersebut harus diatur sebaik-baiknya. Untuk mencapai produktifitas kerja maksimal.

Dalam manajemen peserta didik, kepala sekolah mengorganisasian stafnyauntuk menjalankan program-program yang telah direncanakan. Sebagai contoh kepala sekolah membuat panitia khusus penerimaan peserta didik baru, penunjukan guru pembimbing organisasi kegiatan peserta didik, pengangkatan guru Pembina olahraga dan sebagainya. 3. Penempatan staf atau pengarahan staf (staffing atau actuating)

Contoh dalam manajemen peserta didik yaitu sebuah sekolah yang menerapkan sistem pengelompokkan peserta didik dengan mengacu pada perbedaan jender, maka dalam memilih staf untuk membidangi peserta didik harus mempertimbangkan latar belakang organisasi, jenis kelamin, tingkat pendidkan dan sebagainya. Kondisi pembimbing yang terlalu berbeda dengan kondisi umum peserta didik akan menyebabkan kesulitan dalam pelaksanaan sebuah kegiatan.

4. Pengawasan (controlling)

Pengawasan biasa juga disebut dengan pengontrolan. Fungsi dari pengawasan adalah mengidentifikasi efektifitas organisasi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. Dalam kasus manajemen peserta didik pengontrolan mutlak dibutuhkan untuk bahan evaluasi program untuk masa yang akan datang.

(41)

G. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Ruang lingkup manajemen peserta didik sebenarnya meliputi pengaturan aktifitas-aktifitas peserta didik sejak yang bersangkutan masuk ke sekolah hingga yang bersangkutan lulus, baik yang berkenaan dengan peserta didik langsung maupun yang berkenaan dengan peserta ddik tidak langsung (tentang kependidikan) sumber-sumber pendidikan, sarana dan prasarananya.

Adapun ruang lingkup manajemen peserta didik menurut tim dosen administrasi pendidikan FIP IKIP malang (96) meliputi:

1. Analisis kebutuhan peserta didik

Langkah pertama dalam kegiatan peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan, yaitu penetapan peserta didik yang dibutukan oleh madrasah.Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah:

a. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima. b. Menyusun program kegiatan peserta didik.

2. Rekruitmen peserta didik

Rekruitmen peserta didik merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan yang besangkutan. Langkah-langkah rekruitmen peserta didik adalah sebagai berikut:

a. Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru. b. Menentukan syarat pendaftaran calon.

c. Menyediakan formulir pendaftaran. d. Pengumuman pendaftaran calon. e. Menyediakan buku pendaftaran. f. Waktu pendaftaran.

g. Penentuan calon yang akan diterima. 3. Seleksi peserta didik

Seleksi peserta didik dilakukan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan sistem promosi dan menggunakan sistem seleksi. Seleksi dengan sistem promosi adalah penerimaan peserta

(42)

didik, yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi.Mereka yang mendaftar sebagai peserta didik disuatu madrasah, tidak diterima semua dengan begitu saja.

Karena itu, mereka yang mendaftar menjadi peserta didik tidak ada yang ditolak.Sistem ini yang berlaku untuk peserta didik yang tidak menetap di asrama sekolah. Sedangkan bagi peserta didik yangakan menetap di asrama sekolah peserta didik akan mengikuti sistem seleksi yaitu dengan menggunakan 3 cara. Pertama, seleksi dengan berdasarkan Daftar Nilai Ebta Murni (DANEM), yang kedua berdasarkan Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK), sedangkan yang ketiga dengan berdasarkan tes membaca Al-qur‟an. 4. Orientasi

Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan peserta didik baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi sekolah tempat peserta didik itu menempuh pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain yaitu:

a. Perkenalan dengan guru dan staf sekolah. b. Perkenalan dengan peserta didik lama. c. Penjelasan tata tertib sekolah.

d. Perkenalan dengan pengurus OSIS.

e. Mengenal situasi dan kondisi fasilitas-fasilitas/sarana dan prasarana sekolah.

Waktu orientasi biasa digunakan juga untuk penelusuran bakat khusus dari peserta didik baru, misalnya penelusuran bakat-bakat olahraga, bakat-bakat-bakat-bakat seni, bakat-bakat-bakat-bakat menulis (mengarang) dan lainnya.Oleh karena itu selama orientasi banyak diisi kegiatan-kegiatan tersebut.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa orientasi itu merupakan suatu kegiatan dalam rangka perkenalan bagi peserta didik baru baik itu perkenalan terhadap lingkungan fisik sekolah maupun terhadap lingkungan sekolah.

(43)

Disini ada beberapa tujuan diadakannya orientasi peserta didik baru adalah sebagai berikut:

a. Agar peserta didik mengenal lebih dekat mengenai diri mereka sendiri di tengah-tengah lingkungannya yang baru.

b. Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social.

c. Pengenalan lingkungan sekolah demikian sangat penting bagi peserta didik dalam hubungannya dengan, pemanfaatan semaksimal mungkin terhadap layanan yang dapat diberikan oleh sekolah dan sosialisasi diri dan pengembangan diri secara optimal. d. Menyiapkan peserta didik secara fisik, mental dan emosional agar

siap mengahadapi lingkungan baru sekolah.

e. Peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah.

f. Peserta didik dapat aktif dalam kegiatan sekolah.

g. Agar calon peserta didik merasa betah di sekolah, semua warga sekolah yang lama harus bersikap ramah kepada calon peserta didik dan selalu siap membantu apabila diperlukan.

Sedangkan fungsi dari orientasi peserta didik diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi peserta didik sendiri, orientasi peserta didik berfungsi sebagai:

1) Wahana untuk menyatakan dirinya dalam kontek keseluruhan lingkungan sosial. Di wahana ini peserta didik dapat menunjukkan: inilah saya kepada teman sebayanya.

2) Wahana untuk mengenal siapa lngkungan barunya sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan sikap. b. Bagi personalia sekolah dan atau tenaga kependidikan dengan

mengetahui siapa peserta didik barunya, akan dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam memberikan layanan-layanan yang mereka butuhkan.

(44)

c. Bagi peserta didik senior, dengan adanya orientasi ini, akan mengetahui lebih dalam mengetahui peserta didik penerusnya disekolah tersebut. Hal ini sangat pentng terutama berkaitan dengan kepemimpinan estafet organisasi peserta didik di sekolah tersebut.

5. Pengelompokkan peserta didik

Sebelum peserta didik yang diterima pada suatu madrasah mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Berdasarkan hasil tes dan seleksi yang telah dilaksanakan sebelumnya. Menurut Hendyat Soetopo, dasar-dasar pengelompokkan peserta didik ada 5 macammenurut tim dosen administrasi pendidikan FIP IKIP malang (211), yaitu:

a. Urgensi pengelompokkan

Pengelompokkan atau lazim dikenal dengan grouping

didasarkan atas pandangan bahwa di samping peseta didik tersebut mempunyai kesamaan, juga mempunyai perbedaan. Kesamaa-kesamaan yang ada pada peserta didik melahitkan pemikiran penempatan pada kelompok yang sama, sementara perbedaan yang ada pada peserta didik melahirkan pemikiran pengelompokkan mereka pada kelompok yang berbeda.

Pengelompokkan bukan dimaksudkan untuka mengkotak-kotakan peserta didik, melainkan justru bermaksud membantu mereka agar dapat berkembang seoptimal mungkin.Jika dimaksud pengelompokkan demikian malah tidak tercapai, maka peserta didik justru tidak perlu dikelompokkan atau digolong-golongkan.

Alasan pengolompokkan peserta didik juga didasarkan atas realitas bahwa peserta didik secara terus menerus bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang satu dengan yang lain berbeda.

(45)

b. Wacana pengelompokan

Pengelompokkan atau grouping adalah pngelompokkan peserta didik berdasarkan karakteristik-karakteristiknya. Karakteristik demikian perlu digolongkan agar mereka berada dalam kondisi yang sama. Adanya kondsi yang sama ini bisa memudahkan pemberian layanan yang sama. Oleh karena itu pengelompokkan (grouping) ini lazim dengan istilah pengklasifikasian (classification).

Adapun alat ukur yang lazim dipergunakan untuk membedakan peserta didik antara lain adalah tes. Dalam hal ini, banya tes yang dipergunakan unutuk membedakan peserta didik.Tes minat dapat dipergunakan untuk membedakan minat yang dimiliki oleh peserta didik.Tes prestasi belajar dapat dipergunakan untuk membedayakan daya serap masing-masing peserta didik terhadap bahan ajar yang telah disampaikan kepada peserta didik.

c. Dasar-dasar pengelompokkan peserta didik

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hendyat Soetopo (1982) bahwa terdapat emapat dasar pengelompokkan peserta didik, yaitu :friendsip grouping, achievement grouping dan

intelligent grouping.

1) Pengelompokkan berdasarkan kesukaan teman (Friendship Grouping), yang dimaksud dengan friendship grouping adalah pengelompokkan peserta didik yang didasarkan atas kesukaan memilih teman. Masing-masing peserta didik diberi kesempatan untuk memilih anggota kelompoknya sendiri serta menetapkan orangorang yang dijadikan sebagai pemimpin kelompoknya. Ada kecendrungan, pengolompokkan demikian menjadikan peserta didik yang pandai cenderung memilih temannya yang pandai sebagai anggota kelompoknya maupun sebaliknya.

(46)

2) Pengelomokkan berdasarkan prestasi (Achievement Grouping),

pengelompokkan peserta didik didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh peserta didik.Dalam pengelompokkan ini biasanya diadakan pencampuran antara peserta didik yang berprestasi tinggi dengan peserta didik yang berprestasi rendah.

3) Aptitude Grouping

Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas kemampuan dan bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki peserta didik itu sendiri.

4) Attention Or Interest Grouping

Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas perhatian atau minat yang didasari kesenangan peserta didik itu sendiri.Pengelompokkan ini didasari oleh adanya peserta didik yang mempunyai bakat dalam bidang tertentu namun si peserta didik tersebut tidak senang dengan bakat yang dimilikinya.

5) Intelligence Grouping

Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas hasil tes inteligensi yang diberikan kepada peserta didik itu sendiri. 6. Pembinaan dan pengembangan peserta didik

Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang. Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan dan pengembangan peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler.

Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran. Kegiatan kurikuler dalam bentuk proses belajar mengajar di kelas dengan nama mata pelajaran atau bidang studi yang ada di madrasah, diamana setiap peserta didik ini wajib mengikuti kegiatan kurikuler ini.

(47)

Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik yang dilaksanakan di luar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum.Kegiatan ekstra kurikuler ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik.Setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua kegiatan ekstra kurikuler.Bisa dikatakan bahwa kegiatan ekstra kurikuler ini merupakan wadah kegiatan peserta didik di luar pelajaran atau di luar kegiatan kurikuler. Contoh kegiatan ekstra kurikuler: OSIS (Organsasi Siswa Intra Sekolah), ROHIS (Rohani Islam), kelompok karate, kelompok silat, kelompok basket, pramuka, kelompok teater, dan lain-lain.

7. Pencatatan dan pelaporan

Kegiatan pencatatan dan pelaporan ini dimulai sejak peserta didik itu diterima di madrasah tersebut sampai mereka tamat atau lulus dari madrasah tersebut. Untuk melakukan pencatatan dan pelaporan diperlukan peralatan dan perlengkapan yang dapat mempermudah. Peralatan dan perlengkapan tersebut biasanya berupa:

a. Buku induk peserta didik

Buku ini disebut juga buku pokok atau stambuk.Buku ini berisi catatan tentang peserta didik yang masuk pada sekolah tersebut. b. Buku klapper

Pencatatan buku ini dapat diambil dari buku induk, tetapi penulisannya disusun beradasarkan abjad.Hal ini untuk memudahkan pencarian data peserta didik kembali jika sewaktu-waktu diperlukan.

c. Daftar presensi

Daftar hadir peserta didik sangat penting sebab frekuensi kehadiran setiap peserta didik dapat diketahui/dikontrol.

d. Daftar mutasi peserta didik

Untuk mengetahui jumlah keadaan peserta didik dengan persis, sekolah harus mempunyai buku/daftar mutasi peserta didik.Daftar

(48)

mutasi itu digunakan untuk mencatat ke luar masuk peserta didik dalam setiap bulan, semester atau setahun

e. Buku catatan pribadi peserta didik

Buku catatan pribadi peserta didik ini lebih lengkap lagi tentang data peserta didik. Buku ini antara lain berisi: identitas peserta didik, keterangan mengenai keadaan keluarga, keadaan jasmani dan kesehatan, riwayat pendidikan serta hasil belajar, data psikologis (sikap, minat dan cita-cita) dan juga kegiatan diluar sekolah.

f. Daftar nilai

Daftar nilai ini dimiliki oleh setiap guru bidang studi, khusus untuk mencatat hasil tes setiap peserta didik pada bidang studi/mata pelajaran tertentu.

g. Buku legger

Legger merupakan kumpulan nilai dar seluruh bidang studi untuk setiap peserta didik.Pengisian/pencatatan nilai-nilai dalam legger ini dekerjakan oleh wali kelas sebagai bahan pengisian raport. h. Buku raport

Buku raport merupakan alat untuk melaporkan prestasi belajar peserta didik kepada orang tua/ wali atau kepada peserta didik itu sendiri.Selan prestasi belajar, dilaporkan pula tentang kehadiran, tingkah laku peserta didik dan sebagainya.

8. Kelulusan dan alumni

Proses kelulusan adalah kegiatan yang paling akhir dari manajemen peserta didik, kelulusan adalah pernyataan dari sekolah tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik.

Dengan demikian ruang lingkup manajemen peserta didik adalah pengaturan aktifitas-aktifitas peserta didik yang berkaitan dengan segala sesuatu kebutuhan peserta didik dari peserta didik masuk sampai dengan lulus dari madrasah.

(49)

H. Penelitian Relevan

Berkenaan dengan tema penelitian yang dilakukan oleh penulis, adabeberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya yang memiliki relevansi atauberkaitan langsung dengan tema penelitian yang dilakukan

oleh penulis saatini yaitu tentang “Manajemen Peserta Didik”, akan tetapi

merekamengkajinyadari sudut pandang yang berbeda. Beberapa penelitian tersebut diantaranyaadalah sebagai berikut :

1. Penelitian berupa tesis karya Nanik Istiroah dengan judul“Manajemen

Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas Patria Bantul“. Dalamtesis Nanik Istiroah lebih menitik beratkan pada hambatan manajemen pesertadidik di SMA Patria Bantul. Adapun hambatan yang dialami adalah kuotayang disediakan jarang terpenuhi, pencatatan buku induk tidak berjalan, tidakmempunyai tenaga pengampu dan sarana untuk menyelenggarakan kegiatanekstrakurikuler,layanan perpustakaan, kantin, dan UKS tidak berjalanmaksimal, rendahnya motivasi peserta didik dalam memperbaiki nilai yangbelum tuntas, dan terjadi penundaan kenaikan kelas untuk peserta didik yangbelum menuntaskan nilainya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mashud Syahroni dalamtesisnya yang

berjudul “ Manajemen Peserta Didik Program Kelas KhususOlahraga pada SMA Se- Kabupaten Kulon Progo”. Hasil penelitian dari

tesisMashud Syahroni lebih dititik beratkan pada pembinaan peserta didik kelasolahraga terdiri dari pembinaan akademik dan pembinaan bakat kecabanganolahraga. Pembinaan akademik diberlakukan sama dengan kelas regular berupa remidial pembelajaran. Pembinaan bakat kecabangan olahraga meliputilatihan rutin, pembinaan mental dan pemberian tambahan nutrisi. Pemantauanpembinaan ditunjuk guru pendamping pada setiap cabang olahraga.

3. Tesis karya Hitta Alfi Muhimah yang berjudul “ Manajemen Peserta Didik pada Sekolah Inklusi ( Studi Multi Kasus SDN Mriyunan Sidayu dan SD Setia Budhi Gresik)”. Hasil penelitiannya lebih difokuskan

Gambar

Tabel 3.1  Waktu Penelitian  N
Gambar 3.2 triangulasi Sumber ( Sugiyono, 2013: 331) Observasi Partisipan Sumber Data sama Wawancara Mendalam Dokumentasi A Wawancara mendalam B C

Referensi

Dokumen terkait

PENAWARAN HARGA, ADM INISTRASI & TEKNIS

Tahapan klarifikasi dokumen penawaran dan pembuktian dokumen kualifikasi ini merupakan bagian dari evaluasi dokumen, sehingga apabila peserta lelang tidak menghadiri undangan ini

20/2003 tentang sistem Pendidikan Nasional khususnya pasal pasal 17 ayat 2 dan pasal 18 ayat 3, sudah sangat jelas menyebutkan bahwa status madrasah tidak hanya

Dari hasil evaluasi panitia pengadaan barang / jasa Biro Sarpras Polda Sumsel, menetapkan sebagai berikut :. Nama calon penyedia :

Tahap Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pembelajaran Pendahuluan.

USER MANUAL MINIMUM SISTEM

Untuk mempermudah ketika mengimplementasi jaringan yang diperlukan dalam perancangan load balancer yang tepat dan efisien, supaya semua bagian dapat bekerja secara maksimal,

Pada kondisi awal sistem berada pada tekanan dan temperatur rendah, adsorben.. memiliki konsentrasi refrigeran yang tinggi dan vessel lain