• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bussiness Continuity Management dalam menjaga Consistency

BAB V PEMBAHASAN

A. Bussiness Continuity Management dalam menjaga Consistency

Bussiness continuity management (BCM) dalam sebuah perusahaan akan berfungsi sebagai mencegah, mengurangi, menangani dan merecovery terjadinya sebuah bencana yang kemungkinan akan terjadi dalam sebuah daerah sehingga akan berdampak pada kelangsungan kinerja perusahaan.

BCM kerapkali dikesampingkan oleh perusahaan karena BCM tidak selalu dibutuhkan oleh perusahaan setiap saat, namun perusahaan akan sangat membutuhkan BCM ketika perusahaan sedang terdampak bencana yang mengharuskan perusahaan harus melakukan kajian-kajian untuk menghadapi masa bencana tersebut.

Terjadinya bencana memang sulit untuk diprediksi sehingga membuat setiap perusahaan harus mempersiapkan sedini mungkin akibat-akibat yang akan ditimbulkan dengan adanya bencana. Tak terkecuali dengan mitigasi covid-19. Secara lahiriah, virus ini memang tergolong baru ditemukan dan sulit untuk ditemukan bagaimana cara pencegahan yang paling efektif sehingga perusahaan mengalami beberapa dampak baik positif dan negatif yang mulai bermunculan karena adanya pandemi covid-19.

Disinilah peran BCM bagi perusahaan akan sangat dibutuhkan, celakanya, banyak dari perusahaan yang mengesampingkan hal tersebut dan

pandemi covid-19 ini tidak pernah terprediksi sebelumnya akan begitu lama dan begitu besar multiplyer effectnya terhadap perusahaan. Sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan untuk bertahan pada masa pandemi covid-19.

Jikalau ada perusahaan yang sudah memiliki BCM dalam kerangka bisnis plannya, namun BCM yang berkembang di perusahaan berfokus pada bencana alam yang mengakibatkan pada kerusakan infrastruktur perusahaan, tidak menjangkau kondisi darurat bencana yang disebabkan oleh virus, sehingga perusahaan harus menata ulang bagaimana cara beradaptasi di masa pandemi covid-19.

1. PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang

PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang sebagai perusahaan yang bergerak dibidang otomotif tidak dapat menghindari multiplayer effect dari kehadiran covid-19. Hal itu dibuktikan dengan menurunnya angka penjualan yang mengalami penurunan saat memasuki masa pandemi covid-19. Bukan berarti perusahaan tersebut tidak memiliki planning BCM dalam kelangsungan usahanya, hanya saja BCM yang dimiliki oleh perusahaan adalah BCM yang berfokus pada bencana alam yang disebabkan oleh gempa bumi, kebakaran dan bencana banjir, sementara dalam menanggulangi pandemi seperti saat ini, perusahaan tidak memprediksi dan tidak pernah mempersiapkan sebelumnya.

Jika kita melihat pembahasan pada bab II, kita akan diarahkan bagaimana cara kerja BCM dalam kinerja perusahaan, baik bersifat

sebaagai pencegahan, penanganan, pengurangan dampak maupun bagaimana cara merecovery bisinis yang sedang terdampak dari adanya bencana alat.114

Sehingga perusahaan mengalami kesulitan saat memasuki masa pandemi covid-19, mengingat virus ini tidak memberikan dampak langsung terhadap infrastruktur perusahaan, namun lebih kepada snawball effect yang berdampak kepada perusahaan, sehingga perusahaan melakukan perombakan terhadap BCM yang sudah di miliki dengan menambaahkan item-item yang menyesuaikan dengan era new normal dan berlandaskan aturan-aturan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19.

BCM dalam sebuah bisnis berfungsi untuk menstabilkan kondisi bisnis pasca terjadinya sebuah bencana115 sehingga dengan diterapkannya BCM perusahaan akan lebih stabil menghadapi masa sulit akibat bencana dan cenderung lebih cepat saat melakukan sebuah recovery bisnis akibat dampak pandemi.

Dalam rangka memutus rantai penyebaran covid-19, perusahaan menambahkan item 3 M dalam rangka penyesuaian di era new normal dan mitigasi covid-19. Penerapan protocol kesehatan inilah yang dijadikan perusahaan dalam mengantisipasi dan mencegah penularan pada masa pandemi covid-19. Secara konsepsi, penerapan 3 M sebagai langkah

114 Susan Snedaker, Business Continuity and Disaster Recovery Planning for IT Professionals, United State of America, (America: Amorette Pedersen, 2007), 77.

115 Gerrard Blokdijk, ITIL IT Service Management -100 Most Asked Question on IT Service Management ITIL Foundation Certification, Training and Exams. Queensland: Emerco Publishing, 115.

mitigasi covid-19 dilakukan perusahaan untuk mencegah agar sumber daya manusia yang ada di dalamnya terhindar dari penyebaran covid-19.

Sementara ini perusahaan hanya sampai pada tahap pencegahan saja, dan untuk penanggulangan serta pemulihan perusahaan masih haru melibatkan pihak lain untuk menjaga eksistensi perusahaan, baik dari kebijakan pemerintah dan beberapa elemen lain.

Akibat pandemi covid-19, perushaan harus melakukan sebuah langkah strategis dimana perusahaan harus melakukan sebuah strategi atau bisnis plannya, sementara disisi yang berbeda perusahaan harus bertahan di tengah masa pandemi, dan PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang lebih rentan terinveksi virus tersebut karena perusahaan masih menggunakan strategi promosi dor to dor sebagai media memikat para konsumennya.

Untuk menjaga eksistensi perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan dibutuhkan sebuah konsistensi strategi untuk mendorong semua elemen dalam perusahaan. Jika terdapat ketidak konsistenan dalam sebuah perusahaan maka tidak menutup menutup kemungkinan perusahaan akan kewalahan dalam menghadapi masa pandemi covid-19.

Tentunya banyak aspek yang mempengaruhi perusahaan dalam menjaga tingkat kekonsistensiannya Lamberg mengungkapkan setidaknya perusahaan harus memerhatikan 3 aspek penting dalam mewujudkan konsistensi strategi yang dilakukan perusahaan diantaranya kemampuan

individu, kemauan untuk bergerak dan administrasi yang terpusat116. Tidak cukup sampai disitu, Porter menambahkan jika perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang lain maka perusahaan harus memenuhi 3 aspek utama yaitu biaya operasional, perbedaan produk dan fokus strategi,117 jika perusahaan sudah mampu mencapai kedua poin tersebut maka perusahaan akan mudah beradaptasi dengan semua kondisi baik itu di masa pandemi maupun pasca pandemi covid-19.

Jika kita menganalisa perusahaan PT. Istana Mobil Roda Mas di masa pandemi ini, maka kita akan menemukan bahwa perusahaan saat menghadapi masa pandemi ini melakukan dua aspek perubahan strategi diantaranya dengan memodifikasi strategi penjualan dan meringankan sanksi jika karyawan tidak mengalami target capaian penjualan sehingga dengan kondisi tersebut sejatinya perusahaan melakukan sebuah usaha stabilisasi kondisi di masa pandemi covid-19, namun secara kekonsistensiannya perusahaan dipertanyakan karena kita tahu target capaian penjualan merupakan pendorong utama untuk meningkatkan kuantitas penjualan dan perusahaan mengurangi sanksi tersebut sehingga dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa secara garis besar BCM pada PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang memiliki pengaruh negatif bagi konsistensi perusahaan namun memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan kompetisinya.

116 Juha-Antti Lamberg dkk, Competitive dynamics, Strategic Consistency and Organizational survival, Strategic Management Journal, 2008, Wiley Intersciense, 48.

117 Porter, Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, Alih Bahasa : Sigit Suryanto, (Tanggerang : Kamirma Publishing Group, 2007). 37.

Oleh sebab itu, hemat kami bahwa Bussiness Continuity Management yang dimiliki oleh PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang tidak memiliki berpengaruh dalam menjaga konsistensi strategi, itu dibuktikan dengan keputusan perusahaan yang melakukan perubahan terutama dalam aspek punnishment jika terdapat penurunan penjualan unit yang mereka tawarkan. Sementara mereka lebih diunggulkan karena mereka memiliki produk yang sangat diminati di kalangan masyarakat hanya saja untuk saat ini keunggulan itu dibatasi dengan menurunnya animo masyarakat untuk membeli barang-barang yang bersifat sekunder/tersier.

Dampak pandemi memang tidak menjadi penyebab langsung terjadinya gejolak didalam perusahaan banyak faktor yang mempengaruhi baik internal dan eksternal. Jika kita melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh Leonardo Zebe yang mengemukakan bahwa jika perusahaan mengalami BCM yang baik maka perusahaan akan lebih terproteksi dalam menghadapi masa bencana118, namun temuan tersebut belawanan dengan hasil penelitian yang ditemukan di PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang, maka peneliti menyimpulkan bahwa tidak selamanya perusahaan yang memiliki BCM yang baik lebih terproteksi dengan potensi bencana, karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam masa pandemi covid-19.

118 Leonardo Ratmon Zebe, Penyusunan Bussiness Continuity Planning Perusahaan Peternakan dan Pemotongan Ayam Pedaging DI PT. SR. Untuk Meningkatkan Kesiapan Perusahaan Dalam Menghadapi Keberadaan Ancaman Bencana, (Bandung, Tesis Universitas Katolik Parahlayang, 2017).

Gambar 5.1

Bussiness Continuity Management dalam menjaga Consistency Strategyc dan survival competitive perusahaan di masa pandemi

covid-19 di PT. Roda Mas Cabang Lumajang

2. PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember

PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jual beli online ini merupakan sebuah perusahaan yang melayani jual beli barang-barang kebutuhan rumah tangga yang memperhatikan aspek kesehatan dalam item produk yang dijualnya.

Sistem jual beli online yang secara pelayanan pembelian dilakukan dengan menggunakan medai massa sebagai strategi penjualan dan sistem operasional perusahaan yang berbasis online ini sebetulnya secara kelangsungan usahanya sudah bisa dikata lebih siap saat menghadapi masa pandemi covid-19. Banyak platform jual beli online justru mengalami peningkatan jumlah transaksi meskipun berada pada kondisi yang terancam akibat pandemi covid-19, seperti contoh lazada, shopee dan bukalapak yang justru mengalami peningkatan angka transaksi di tengah pandemi.

Berbeda dengan platform digital lainnya, PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember justru mengalami penurunan angka penjualan saat memasuki pertengahan tahun, bahkan awal tahun perusahaan tersebut mengalami penurunan penjualan yang cukup drastis sehingga untuk menjaga stabilitasnya, perusahaan terpaksa memulangkan satu pekerjanya untuk mencegah terjadinya pembengkakan operasional perusahaan.

Secara garis besar sistem berbasis online sebetulnya lebih mapan dalam menghadapi dampak dari terjadinya pandemi covid-19 karena dalam aktifitasnya sangat sedikit melibatkan kontak langsung dengan konsumen, baik dalam rangka mempromosikan item produknya maupun dalam rangka melakukan transaksi jual belinya.

Keberadaan BCM dalam kelangsungan usaha PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember tentunya menambah kesiap siagaan perusahaan dalam menghadapi masa pandemi ini, sehingga perusahaan tidak melakukan langkah besar dalam menjaga eksistensi perusahaannya di tengah masa pandemi covid-19. Hal itu dapat dilihat dari beberapa strategi yang direncanakan oleh perusahaan sat menghadapi masa pandemi tidak ada yang mengalami perubahan, meskipun perusahaan ini mengalami dampak negatif dari keberadaan covid-19, sehingga perusahaan dengan terpaksa untuk menjaga stabilitasnya harus melakukan pemulangan satu orang karyawannya agar perusahaan dapat berjalan stabil ditengah masa pandemi.

Salah satu kelebihan saat perusahaan konsisten dengan strategi yang telah ditentukan, maka perusahaan tersebut akan lebih tahan banting dalam menghadapi tekanan baik dari internal maupun eksternal, karena sebuah perusahaan yang melaksanakan konsistensi strategi akan mendorong semua elemen di perusahaan untuk melakukan sebuah terobosan-terobosan baru yang lebih inovatif dalam kelangsungan usahanya.119

Meskipun perusahaan ini lebih konsisten dari perusahaan sebelumnya, namun yang menjadi persoalan berikutnya adalah, perusahaan gagal untuk melakukan inovasi promosi sehingga perusahaan lebih cenderung tidak memiliki kemampuan untuk bersaing lebih baik.120 Kondisi tersebut terlihat saat mayoritas platform jual beli online sedang mengalami peningkatan, perusahaan ini justru mengalami penurunan angka penjualan sehingga mengakibatkan perusaahaan untuk memulangkan salah seorang karyawannya untuk menjaga stabilitas perusahaan.

Dari analisis tersebut maka peneliti menarik kesimpulan bahwa BCM yang ada di PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember memiliki pengaruh positif dalam menjaga konsistensi strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam kelangsungan usahanya. namun memiliki pengaruh negatif bagi kemampuan bersaing perusahaan saat inovasi-inovasi produk dan promosi dari beberapa kompetitornya terutama saat memasuki masa pandemi covid-19, sehingga tidak menutup kemungkinan dalam jangka

119 Juha-Antti Lamberg dkk, Competitive dynamics, Strategic Consistency and Organizational survival, Strategic Management Journal, 2008, Wiley Intersciense, 48.

120 Porter, Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, Alih Bahasa : Sigit Suryanto, (Tanggerang : Kamirma Publishing Group, 2007). 37.

waktu tertentu akibat dampaak tidak memiliki kesiapan dalam bersaing ini kemungkinan besar akan berdampak pula terhadap konsistensi perusahaan sehingga perusahaan akan mengalami persoalan-persoalan baru yang bermunculan.

Kondisi tersebut harus diperhatikan lebih serius oleh perusahaan mengingat dalam beberapa bulan atau tahun kedepan sebuah inovasi produk dan strategi penjualan akan semakin berkembang sehingga dengan inovasi yang terus dilakukan perusahaan diharapkan akan keluar dari keterpurukan akibat pandemi covid-19.

Gambar 5.2

Bussiness Continuity Management dalam menjaga Consistency Strategyc dan survival competitive perusahaan di masa pandemi

covid-19 di PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember

B. Langkah yang dilakukan perusahaan dalam memproteksi atau

Dokumen terkait