• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER PROGRAM STUDI PASCASARJANA EKONOMI ISLAM JUNI 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER PROGRAM STUDI PASCASARJANA EKONOMI ISLAM JUNI 2021"

Copied!
306
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Magister Ekonomi (M.E) Program Studi Ekonomi Islam

Oleh :

AGUS ZAINAL ABIDIN NIM. 0839219020

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER PROGRAM STUDI PASCASARJANA EKONOMI ISLAM

JUNI 2021

(2)

COMPETITIVE DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Multikasus PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang dan PT. Lejel Home Shoping Cabang Jember) yang ditulis oleh Agus Zainal Abidin ini telah disetujui untuk diuji dan dipertahankan di depan dewan penguji tesis

Jember, 2 Juni 2021 Pembimbing I

Dr. H. Misbahul Munir, MM NIP. 19671201 199303 1 001

Jember, 2 Juni 2021 Pembimbing II

Dr. Abdul Rohim, S.Ag, M.E.I NIP. 19730830 199903 1 002

(3)

COMPETITIVE DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Multikasus PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang dan PT. Lejel Home Shoping Cabang Jember) yang ditulis oleh Agus Zainal Abidin ini telah disetujui untuk diuji dan dipertahankan di depan dewan penguji tesis Pasca Sarjana IAIN Jember pada hari ... Juni 2021 dan diterima sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Megister Ekonomi (M.E)

DEWAN PENGUJI

1. Ketua Tim : Dr. Ahmadiono, M.E.I : 2. Anggota

a. Pengujji Utama : Dr. H. Hepni, MM :

b. Penguji I : Dr. H. Misbahul Munir, MM :

c. Penguji I : Dr. Abdul Rohim, S.Ag, M.E.I :

Jember, 2 Juni 2021

Mengesahkan Pascasarjana IAIN Jember

Prof. Dr. H. Halim Soebahar, M.A NIP. 19610104 198703 1 006

(4)

kesenantiasaan-Nya mengilhamkan inspirasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini beserta ridloNya selalu terus mengiringi hingga akhir hayat nanti.

2. Sholawat beserta salam atas junjungan baginda besar nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan dan suri tauladan atas setiap tarikan nafasnya, dan semoga syafaatnya kelak menjadi penolong di hari pembalasan.

3. Untuk orang tua tercinta, Ibu Hafsah yang tiada pernah mengeluh dalam membesarkan, mendidik, merawat dan mendo’akan kami hingga saat ini.

Bapak Alm. Shadiqul Anwar, meski hanya diberikan waktu yang singkat dalam mendidik tapi sosoknya tetap menjadi panutan dan selalu menjadi teladan sampai saat ini. Serta Bapak A. Faisol pahlawan yang tidak pernah lelah menggantikan kakaknya yang telah terlebih dahulu mendalui, dan terus menjadi spirit untuk melangkah, bekerja keras, dan terus menjadi penuntun dalam setiap langkah.

4. Kepada istri tercitnta (Dinda Ayu Shinta Dewi) yang tidak pernah lelah menemani hingga tugas akhir ini terselesaikan dengan tepat waktu, dan semoga tahun depan bisa melanjutkan ke jenjang Strata 2 (S2).

5. Kepada kedua mertua Bapak Slamet dan Ibu Islamiati yang tidak pernah berhenti memberi support dan motivasi dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

(5)

Banyuanyar.

8. Keluarga besar PMII Komisariat IAIN Jember yang mengajariku arti sebuah pengabdian.

9. Keluarga besar PMII Rayon FEBI yang menjadi wadah inspirasi dan kreasi.

10. Suku kecil KOREK (yang tidak bisa kami sebut satu persatu) yang terus menjadi teman diskusi.

11. Sahabat-sahabat Daar al-Falasifah yang juga menjadi arena berpacu dalam alam pikir.

12. Keluarga besar IMADA yang terus memotifasi.

13. Seluruh Almamater UIN KHAS Jember yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.

(6)

Alhamdulillah, puji syukur penulis kepada Allah yang Maha Penyantun atas kesenantiasaan-Nya mengilhamkan inspirasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Sholawat serta salam penulis persembahkan kepada sang revolusioner dunia Nabi besar Muhammad SAW, yang telah menciptakan mata air peradaban dengan maslahah yang dapat dinikmati oleh seluruh alam semesta.

Selesainya penyusunan karya ilmiah ini tidak terlepas dari keterlibatan pihak-pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itulah, sebagai bentuk penghargaan, penulis haturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Dr. H. Hepni, MM, selaku Warek III sekaligus Penguji dalam proses penulisan tesis dan telah berkenan meluangkan waktunya untuk membina dan mengarahkan sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Dr. Ahmadiono, M.E.I selaku Ketua Tim dalam proses ujian tesis dan telah berkenan meluangkan waktunya untuk membina dan mengarahkan sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Dr. H. Misbahul Munir, MM, selaku Kaprodi Ekonomi Syariah Pasca Sarjana UIN KHAS Jember sekaigus Pembimbing I, yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membina dan mengarahkan sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Dr. Abdul Rohim, S.Ag, M.E.I selaku Wadek I FEBI UIN KHAS Jember sekaigus menjadi Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya

(7)

yang sempurna, yang mana kekurangan pasti ada didalamnya. Namun, walaupun dengan waktu yang sangat terbatas penulis mencoba untuk menyusunnya berdasarkan kemampuan yang ada, dan untuk menyempurnakannya tentu tidak lepas dari kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca.

Dalam penulisan tesis ini, penulis hanya berharap ridho Allah SWT, semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan barokah di dunia dan di akhirat, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Amin ya robbal almin.

Jember, 2 Juni 2021 Penulis

Agus Zainal Abidin

(8)

Kehadiran covid-19 memiliki dampak yang sangat signifkan bagi kehidupan sosial dan ekonomi, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar (Perusahaan), banyak dari pelaku usaha yang mulai kewalahan dalam menghadapi dan menanggulangi pandemi covid-19, terutama dalam sektor mewujudkan daya saing saat memasuki masa pandemi dan langkah dalam merecovery sebuah kejadian sosial dan ekonomi yang terjadi. Upaya mitigasi-pun terus dilakukan mulai dengan penerapan lock down, sosial distancing maupun penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seharusnya dampak dari pandemi ini dapat diminimaisir dengan penerapan Bussiness Continuity Management (BCM) dalam upaya mitigasi covid-19.

Dari konteks diatas peneliti merumuskan fokus penelitian: 1) Bagaimana BCM dalam menjaga konsistensi strategi dan menjaga kelangsungan kompetisi kedua perusahaan di masa pandemi covid-19? 2) Langkah apa yang dilakukan kedua perusahaan dalam memproteksi atau merecovery dampak dari covid-19 sehingga perusahaan tetap survive? 3) Bagaimana BCM dan konsistensi Strategi dapat dikomparasikan oleh perusahaan dalam menghadapi masa pandemi covid-19?

Sementara tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penyusunan tesis ini adalah: 1) Menganalisis dan mendeskripsikan BCM di kedua perusahaan dalam menjaga konsistensi strategi dan kelangsungan bersaing sebagai bentuk mitigasi pandemi covid- 19. 2) Menganalisis dan mendeskripsikan masukan kepada stakeholder yang ada dalam menjaga eksistensi perusahaan dimasa pandemi covid-19. 3) Menganalisis, mendeskripsikan dan mengkomparasikan BCM dan konsistensi Strategi dapat dikomparasikan oleh perusahaan dalam menghadapi masa pandemi covid-19.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti ingin mengetahui langsung dari pelaku di tempat penelitian, yaitu menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Peneliti berupaya untuk menggambarkan dan menjelaskan tentang mitigasi prekonomian ditengah pandemi beserta pasca pandemi covid-19. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi multikasus yang berbasis lapangan (field research). Objek penelitian yang diteliti adalah PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang dan PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember.

Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut diantaranya: 1) a. BCM PT. Istana Mobil Roda Mas Cab. Lumajang memiliki dampak terhadap konsistensi strategi dan tidak berdampak pada survival competitive perusahaan. b. BCM PT. Lejel Home Shopping Cab. Jember tidak memiliki dampak terhadap konsistensi strategi dan berdampak pada survival competitive perusahaan. 2) a. Menerapkan protokol kesehatan, mendorng penghapusan pajak kendaraan mewah, mengurangi sanksi target dan melakukan strategi penjualan menggunakan media sosial. b. Menerapkan protokol kesehatan, merupakan sebagian karyawan dan memberikan discount 20-30%. 3) Database berbasis internet sistem (internet databased system), kemampuan untuk bergerak (competitive behavior), sistem mitigasi (mitigation system), skill sumber daya manusia (SDM), manajemen administrasi yang terpusat/ kuat (central of adminstration/corporate headquarter).

Keyword: Covid-19, Bussiness Continuity Management, Strategyc Consistency Dan Survival Competitive.

(9)

انوروك سويرف دوجو

-

91 عساو قاطن ىلعو يرغص قاطن ىلع ءاوس ،ةيداصتقلااو ةيعامتجلاا ةايلحا ىلع ادج يربك يرثأت هل

انوروك سويرف ءابو ةلجاعمو ةهجاوم في ىغطت تأدب تاكرشلا نم ديدعلا ،)ةكرشلا(

- 91 لوخد دنع ةيسفانتلا ةردقلا قيقتح عاطق في ةصاخو ،

ا في تاوطلخاو ةحئالجا داعتبلااو لافقلإا قيبطتب اءدب لذبت فيفختلا دوهج لازت لاو .ثدح يذلا يداصتقلااو يعامتجلاا ثدلحا ةداعتس

في تلافالحا ةيرارمتسا ةرادإ ذيفنت للاخ نم دح نىدأ لىإ ءابولا اذه رثأ نم ليلقتلا يغبنيو .ةمراص ةيحص تلاوكوتورب قيبطتو يعامتجلاا انوروك سويرف فيفختلا دوهج -

91 .

:ةساردلا رومح نوثحابلا غاص ،هلاعأ قايسلا نم 9

رارمتساو ةيجيتاترسلاا قاستا ىلع ةيرارمتسلاا ةيرادلإا لامعلأا ظفتح فيك )

انوروك سويرف ءابو للاخ ينتكرشلا ينب ةسفانلما -

91 ؟ 2 انوروك سويرف يرثأت ةداعتساوأ ةياحم في ناتكرشلا اهذختت تيلا تاوطلخا يه ام ) -

91

كمتت تىح ؟ءاقبلا نم ةكرشلا ن 3

سويرف ءابو ةهجاوم في ةيجيتاترسلااو ةيرارمتسلاا ةيرادلإا لامعلأا قاستا نع غلبت نأ تاكرشلل نكيم فيك )

انوروك - 91

؟ :يه ةحورطلأا هذه دادعإ في اهقيقتح ينعتي تيلا ثحبلا فادهأ نأ ينح في 9

اتلك في اهفصوو ةيرارمتسلاا ةيرادلإا لامعلأا ليلتح )

شلا انوروك سويرف ءابو ىلع ةحئالجا نم فيفختلا لاكشأ نم لكشك ةيسفانتلا ةيرارمتسلااو ةيجيتاترسلاا قاستا ىلع ظافلحا في ينتكر -

91 . 2 )

انوروك سويرف ءابو للاخ نم ةكرشلا دوجو ىلع ظافلحا في ةحلصلما باحصلأ تلاخدلما في اهفصوو ةيرارمتسلاا ةيرادلإا لامعلأا ليلتح -

91 .

3 لتح ) انوروك سويرف ءابو ةهجاوم في تاكرشلا اهلسرت نأ نكيم قاستلاا تايجيتاترساو اهفصوو ةيرارمتسلاا ةيرادلإا لامعلأا لي -

91 .

اهليلتحو تانايبلا يمدقت يأ ،ثحبلا عقوم في ةانلجا نم ةرشابم اوفرعي نأ نوثحابلا ديري ،ايفصو ايعون اجنه مدختست ةساردلا هذه

ابلا لوايحو .اهيرسفتو انوروك سويرف ءابو ىلع ةحئالجا دعب امو ةحئالجا فصتنم في هحرشو يداصتقلاا فيفختلا فصو نوثح

- 91 عون .

ةرايس ةعلق ةيلوؤسم تاذ ةكرش وه اهتسارد تتم تيلا ثوحبلا نم فدلها .تلاالحا ةددعتم نياديم ثبح وه ةساردلا هذه في مدختسلما ثحبلا تاذ ةكرش و غناجامولب ةيبهذلا ةلجعلا .برمبج ليزنلما قوستلل لجيل ةيلوؤسم

:ةساردلا نم اهيلع لوصلحا تم تيلا جئاتنلا لمشتو 9

ايرثأت غناجامولب ةيبهذلا ةلجعلا ةرايس ةعلق ةيلوؤسم تاذ ةكرش كلتم .أ )

تلل لجيل ةيلوؤسم تاذ ةكرش كلتم لا .ب .ةيسفانتلا تاكرشلا ءاقب ىلع يرثأت اله سيلو ةيجيتاترسلاا قاستا ىلع لاو .ةرجأ برمبج ليزنلما قوس

.ةيسفانتلا تاكرشلا ءاقب ىلع رثؤتو ةيجيتاترسلاا قاستا ىلع رثؤت 2

تارايسلا بئارض ءاغلإ لجأ نم طغضلاو ،ةيحصلا تلاوكوتوبرلا ذيفنت .أ )

ب .يعامتجلاا لصاوتلا لئاسو مادختساب تاعيبلما تايجيتاترسا ءارجإو ،ةفدهتسلما تابوقعلا ضفخو ،ةرخافلا -

تلاوكوتوبرلا ذيفنت مزلا

نم مصخ يرفوتو ينفظولما ضعبو ،ةيحصلا 22

- 32

3 ماظنو ، )يسفانتلا كولسلا( كرحتلا ىلع ةردقلاو ، تنترنلإا تانايب ةدعاق ماظن )

.)ةكرشلا رقم / ةرادلإل ةيزكرم( ةيزكرم ةرادإو ، )ةيرشبلا دراولما( ةيرشبلا دراولما تاراهمو ، فيفختلا

ا تاملكلا :هيسيئرل انوروك سويرف ءابو -

91 ةايلحا ديق ىلع ءاقبلاو ةيتجاترسلإا قاستا ىلع ظافلحا في ةيرارمتسلاا ةيرادلإا لامعلأا ليلتح ،

.ةيسفانتلا

(10)

The presence of covid-19 has a very significant impact on social and economic life, both on a small scale and on a large scale (company), many business actors are starting to be overwhelmed in facing and overcoming the covid-19 pandemic, especially in the sector of realizing competitiveness when entering a pandemic period and steps in recovering a social incident and the economy that's going on. Mitigation efforts have continued to be carried out, starting with the implementation of lock downs, social distancing and the application of strict health protocols. The impact of this pandemic should be minimized by implementing Business Continuity Management (BCM) in efforts to mitigate covid-19.

From In the context above, the researcher formulates the focus of the research: 1) How is BCM in maintaining consistency in strategy and maintaining the continuity of the competition between the two companies during the Covid-19 pandemic? 2) What steps have been taken by the two companies in protecting or recovering the impact of Covid-19 so that the company can still survive? 3) How can BCM and strategy consistency be compared by companies in the face of the Covid-19 pandemic?

While the research objectives to be achieved in the preparation of this thesis are:

1) Analyzing and describing BCM in both companies in maintaining consistency in strategy and continuity of competition as a form of mitigation of the Covid-19 pandemic.

2) Analyze and describe input to stakeholders in maintaining the company's existence during the Covid-19 pandemic. 3) Analyze, describe and compare BCM and consistency of strategies that companies can compare in facing the Covid-19 pandemic.

This study uses a descriptive qualitative approach, the researcher wants to know directly the actors in the research place, namely presenting the data, analyzing and interpreting it. Researchers seek to describe and explain economic mitigation in the midst of a pandemic and after the covid-19 pandemic. This type of research used in this research is a multicasus study based on field research (field research). The research object under study is PT. Istana Mobil Roda Mas Lumajang Branch and PT. Lejel Home Shopping Jember Branch.

The results obtained from these studies include: 1) a. BCM PT. Istana Mobil Roda Mas Cab. Lumajang has an impact on strategy consistency and has no impact on the competitive survival of the company. b. BCM PT. Lejel Home Shopping Cab. Jember has no impact on strategy consistency and has an impact on the competitive survival of the company. 2) a. Implement health protocols, push for the elimination of luxury vehicle taxes, reduce target sanctions and carry out sales strategies using social media. b.

Implementing health protocols, are part of the employees and give a discount of 20-30%.

3) Internet database based system (internet databased system), ability to move (competitive behavior), mitigation system (mitigation system), human resource skills (HR), centralized administrative management (central of administration / corporate headquarter).

Keyword: Covid-19, Business Continuity Management, Strategyc Consistency And Survival Competitive.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konteks penelitian ... 1

B. Fokus penelitian ... 10

C. Tujuan penelitian ... 11

D. Manfaat penelitian ... 11

E. Definisi istilah ... 12

F. Sistematika penulisan ... 13

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 15

A. Penelitian terdahulu ... 15

B. Kajian teori ... 20

C. Kerangka konseptual ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Pendekatan dan jenis penelitian ... 35

B. Lokasi penelitian ... 37

(12)

C. Kehadiran peneliti ... 38

D. Objek penelitian ... 38

E. Sumber data ... 39

F. Teknik pengumpulan data ... 39

G. Analisis data ... 41

H. Keabsahan data ... 43

I. Tahap-tahap penelitian ... 45

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS ... 48

A. Paparan data penelitian dan analisis data ... 48

B. Temuan Penelitian PT. Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang dan PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember ... 103

BAB V PEMBAHASAN ... 110

A. Bussiness Continuity Management dalam menjaga Consistency Strategyc dan survival competitive perusahaan di masa pandemi covid- 19 ... 110

B. Langkah yang dilakukan perusahaan dalam memproteksi atau merecovery dampak dari covid-19 sehingga perusahaan tetap survive .. 119

C. Komparasi BCM dan konsistensi Strategi oleh perusahaan dalam menghadapi masa pandemi covid-19 ... 123

BAB VI PENUTUP ... 127

A. Kesimpulan ... 127

B. Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 132

(13)

A. Konteks Penelitian

Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) yang dewasa ini muncul di China tepatnya di kota Wuhantelah memberikan dampak yang sangat besar terhadap sendi-sendi kehidupan. Kesehatan, ekonomi, sosial, politik bahkan pendidikan, mengalami dampak negatif dari hadirnya virus tersebut. Krisis akibat pandemi covid-19 melumpuhkan total aktifitas manusia, pemulangan paksa mahasiswa indonesia yang sedang menempuh perkuliahan di China harus dipulangkan dan dijemput langsung oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), bahkan adapula yang tidak bisa pulang karena faktor keamanan dan kesehatan yang mengharuskan mereka untuk tetap berada di kota tersebut dalam cengkraman covid-19, penyebaran virus yang tidak bisa terdeteksi menjadi alasan utama mengapa virus ini sangat berbahaya dan sulit untuk dibendung pergerakannnya.

Penyebaran virus yang tidak terdeteksi oleh mata secara langsung menjadi faktor utama dalam penyebaran covid-19 hingga masuk ke indonesia.

Dilansir dari laman harian kompas, covid-19 terdeteksi masuk ke Indonesia pada awal bulan Maret 2020. Banyak isu yang berkembang dari penyebaran tersebut, dengan hitungan hari covid-19 mulai menyebar ke seluruh pelosok tanah air. Keberadaannya pun tak jauh berbeda dengan yang ada di Wuhan China, melumpuhkan total sendi-sendi kehidupan, yang semula normal dan berkembang harus mandeg karena adanya pandemi tersebut, bahkan

(14)

pemerintah memutuskan untuk lock-down total di awal kemunculannya sehingga berdampak pada sektor pereknomian yang juga berhenti seketika.

Lock down dipilih pemerintah karena penyebaran covid-19 terus meyebar hingga ke pelosok desa, tak ayal banyak orang yang prihatin dengan kondisi tersebut bahkan tak sedikit kaum grashroot yang berusaha melawan karena merasa terancam tidak dapat memenuhi kebutuhan pangannya saat melakukan lock down, keputusan tersebut dinilai ampuh dalam mencegah penyebara covid-19 namun disisi yang lain juga berdampak pada mandegnya aktifitas masyarakat, baik dari segi pendidikan, sosial kemasyarakatan, bahkan dalam lignkup ekonomi masyarakat yang mulai terancam dengan pandemi yang tak kunjung usai. Sehingga perubahan strategi penyebaran dirubah menjadi Work Form Home (WFH) yang diambil pemerintah untuk melakukan pemulihan yang sempat terhenti dengan dilaksanakannya lock down.

WFH (work from home) diambil pemerintah dalam rangka menstabilkan kondisi yang sempat berhenti karena terjadinya pandemi, dan untuk membuka kembali akses prekonomian, pendidikan, sosial, politik yang mandeg karena pandemi. Pemberlakuan WFH diawal-awal penerapannya mulai berdampak positif, masyarakat sudah mulai melakukan aktifitasnya meski hanya berdiamdiri dirumah, sehingga kurva landai penyebaran covid-19 mulai terjadi, aktifitas pendidikan yang sudah bisa diakses dari rumah, dan aktifitas prekonomian yang sudah mulai berjalan walupun tidak sepenuhnya maksimal, entah karena bayang-bayang covid yang masih tetap ada disekitar, atau karena ketidak siapan masyarakat dalam beradaptasi dengan kebiasaan

(15)

menjadi faktor penghambat dari pemberlakuannya WFH tersebut. Upaya stabilisasi yang dilakukan pemerintah dengan menerapkan WFH sebagai pola hidup baru menjadi landasan dibukanya kran kenormalan yang sempat tertutup dengan peraturan yang diterapkan sebelumnya.

Pemberlakuan kenormalan baru (New Normal) mulai diterapkan pemerintah dalam menanggulangi pandemi covid-19 yang sedang menyebar Indonesia.1 Istilah kenormalan baru diambil pemerintah selain untuk pemulihan leading sector akibat pandemi covid-19 juga diharapkan menghapus phobia yang sedang berkembang dimasyarakat. Masyarakat yang semula sangat dihantui oleh keberadaan covid-19 kini sudah mulai bisa mengimbangi dengan aktifitas yang sudah mulai stabil. Namun celakanya pemilihan tersebut bukan berdampak positif terhadap penyebaran covid-19 tetapi, menjadi cikal bakal munculnya claster baru dalam penyebaran covid- 19.

Penyebaran covid-19 tidak hanya menghantui masyarakat, namun juga menjadi momok bagi pertumbuhan prekonomian di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 secara virtual, Senin (15/6/2020)."Di bidang kesehatan kita harus mengendalikan covid-19 agar tidak menyebar lebih luas, yang sehat jangan tertular dan yang sakit kita rawat sampai sembuh. Di bidang sosial ekonomi kita juga harus menjamin warga yang kurang mampu, warga yang terdampak

1 https://news.detik.com/kolom/d-5118459/catatan-untuk-komite-penanganan-covid-19-dan- pemulihan-ekonomi diakses pada tgl 2 Januari 2021.

(16)

covid-19 untuk mendapatkan perlindungan dan bantuan sosial".2 Sebagai langkah pemulihan prekonomian nasional, tentu diperlukan sebuah langkah extraordinary untuk segera tanggap dalam penanganan dan pemulihan prekonomian pasca pandemi covid-19.

Kondisi pandemi covid-19 ini memang banyak diperhatikan oleh beberapa pengamat politik, kesehatan bahkan ekonomi, diperkirakan kondisi akan stabil dari pandemi covid-19 ini pada tahun 2022-2023dengan syarat vaksinasi harus massif dilakukan oleh pemerintah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada, tak hanya sampai disitu, pakar ekonomi juga mengemukakan bahwa kondisi perekonomian akan stabil menyusul stabilnya kondisi sehatan masyarakat dari masa pandemi covid-19, sehingga pakar ekonomi memperkirakan stabilitas ekonomi baru akan tercapai kisaran 2023-20253, sehingga kemungkinan besar ketika perusahaan tidak dapat menyesuaikan dengan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami kemunduran bahkan tidak jarang ada yang mengalami kebangkrutan akibat masa pandemi covid-19.

Sri Mulyani selaku menteri Keuangan menyebutkan bahwa pandemi covid-19 mulai berdampak pada sektor UMKM dan Informal prekonomian nasional, ia mengatakan "Sekarang sektor UMKM dan informal pun juga terpukul karena Covid-19 ini mengisyaratkan orang tidak boleh atau membatasi interaksi" Sri Mulyani dalam diskusi daring dengan BNPB,

2 https://katadata.co.id/yuliawati/berita/5e9a41c9878b7/jokowi-waspadai-dampak-corona- terhadap-ekonomi-berlanjut-tahun-depan diakses pada tgl 2 Januari 2021.

3 Bappenas Prediksi Pemulihan Ekonomi Indonesia Membaik di Akhir 2020, Berlanjut ke 2021 - Ekonomi Bisnis.com diakses pada tgl 20 Juni 2021.

(17)

Jakarta, Selasa (30/6/2020)."Sehingga berbagai kegiatan yang dulu berjalan lancar terhenti, economy activity informal pun terpukul karena orang tidak melakukan interaksi fisik. Hanya aktivitas yang bisa pindah ke online digital bisa survive," lebih lanjut ia menyebutkan bahwa pandemi covid-19 setidaknya memberi tiga dampak besar bagi perekonomian Indonesia.

Pertama, membuat konsumsi rumah tangga atau daya beli jatuh sangat dalam.

Padahal konsumsi 60 persen menopang ekonomi. Dalam estimasi dampak Covid-19 kita melihat pertama konsumsi masyarakat akan drop dan kita semua tahu konsumsi mempengaruhi ekonomi hampir 60 persen. Kedua, dengan adanya ketidakpastian, investasi ikut melemah, mereka terhenti akibat Covid-19. Ketiga, seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga membuat ekspor Indonesia ke beberapa negara tujuan terhenti.

Tidak hanya berdampak pada sektor impor-ekspor yang melemah dimasa pandemi, kelangsungan sebuah perusahaan-pun juga mengalami dampak yang signifikan akibat pandemi Covid-19 ini. Banyak perusahaan yang memulangkan para pekerjanya untuk menjaga stabilitas perusahaan tetap terjaga, ada pula yang menerapkan sistem masuk bergantian, untuk menjaga kelangsungan perusahaan tetap berjalan di era pandemi, sehingga diperlukan sebuah strategi yang baik untuk menghadapi masa yang begitu sulit ini.

Salah satu perusahaan yang sempat mengalami kesulitan dalam menangani pandemi ini adalah PT Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang otomotif pabrikan honda. Perusahaan beberapa bulan belakangnan mengalami penurunan

(18)

penjualan yang mengharuskan perusahaan harus menata ulang strategi yang dilakukan untuk dapat bertahan di masa pandemi covid-19.

Awal mula pandemi perusahaan ini mengalami kerugian yang cukup besar dari adanya virus ini sehingga kelangsungan perusahaan sempat terganggu dengan adanya pandemi covid ini, namun seiring dengan berjalannya waktu dan diterapkannya mitigasi bencana yang diterapkan akhirnya perusahaan bisa survive lagi meskipun pemulihannya tahap demi tahap yang terus dibenahi oleh menejemen perusahaan yang didorong oleh kebijakan pemerintah sehingga perusahaan tetap eksis di tengah masa pandemi covid-19.

Pola penyesuaian perusahaan dalam menghadapi pandemi covid-19 terhitung cukup berhasil, dengan pola komunikasi intensif antara pihak perusahaan dengan para konsumennya, perusahaan dapat menjaga daya saing mereka dengan para kompetitornya. Tentu hal itu berbeda dengan beberapa perusahaan lain yang sangat kesulitan untuk keluar dari lembah pandemi covid-19 bahkan tak ayal jika perusahaan sampai harus menutup usahanya saat masa pandemi covid-19.

Disamping itu terdapat juga perusahaan yang bergerak dibidang jual beli peralatan rumah tangga online, yaitu PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember. Perusahaan yang bergerak dibidang jual beli online ini tidak mengalami dampak yang sama dengan platform jual beli online lain yang justru mengalami peningkatan saat memasuki masa pandemi, perusahaan tersebut terus mengalami penurunan omset penjualan sehingga untuk

(19)

menstabilkan kondisi dalam perusahaan, ia memutuskan untuk memulangkan seorang pekerjanya, dengan mengurangi jumlah karyawan tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas kondisi perusahaan yang mengalami penurunan omset saat memasuki masa pandemi.

Banyak hal yang perlu digaris bawahi dalam kondisi tersebut, salah satu yang masih kental dengan perusahaan tersebut adalah penggunaan website sebagai media komunikasi dan transaksi yang mempertemukan perusahaan dengan para kostumernya, tentu hal ini berbeda dengan platform digital lainnya yang sudah melakukan transformasi dengan menggunakan media aplikasi sebagai langkah inovatif yang memberikan unsur kemudahan dalam menghubungkan antara pihak penjual dengan para pembelinya. Karena ketidak mampuan perusahaan dalam melakukan inovasi tersebut menyebabkan perusahaan mengalami perubahan nasib yang berbeda dengan platform jual beli online lainnya yang justru mengalami peningkatan omset penjualan saat memasuki masa pandemi covid-19.

Kedua perusahaan tersebut merupakan sebagian contoh dari beberapa perusahaan yang mengalami pasang surut saat menghadapi masa pandemi covid-19, selain pandemi ini tergolong salah satu jenis bencana yang baru, namun kedua perusahaan tersebut dapat dikatakan memiliki kekurangan dalam mempersiapkan dan mengantisipasi akan adanya bencana covid-19 yang sangat berdampak kepada semua leading sector kehidupan. Karena kurangnya mitigasi tersebut menambah parah kondisi yang akan terjadi sehingga dibutuhkan sebuah respon dalam menghadapi masa pandemi covid-19.

(20)

Langkah tersebut tentu tidak sebaik perusahaan-perusahaan yang lebih matang dalam menghadapi masa-masa pandemi, sehingga dibutuhkan sebuah respon yang matang untuk tetap bertahan di tengah pandemi covid-19.

Kedua perusahaaan tersebut seccara kasat mata memang merupakan sebuah perbandingan yang kurang setara, namun kedua perusahaan memiliki persamaan yaitu sebagai salah satu perusahaan yang masuk dalam kategori perusahaan besar dengan omset penjualan bisa mencapai ratusan juta rupiah dalam setuap bulannya, dan memiliki aset perusahaan diatas Lima Ratus Juta Rupiah sehingga kedau perusahaan layak untuk dibandingkan antara yang satu dengan yang lainnya. Disamping itu kedua perusahaan juga memiliki strategi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, dimana perusahaan PT.

Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang memilih strategi konfensional dengan menenrapkan sistem promosi yang sudah lama diterapkan namun karena penguasaan pangsa pasar strategi tersebut berhasil menutupi kelemahan promosi perusahaan dalam menguasai pangsa pasar. Kondisi tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi di PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember, dengan innovasi promosi menggunakan via online yang lebih mudah menjangkau seluruh konsumennya, justru perusahaan terus mengalami penurunanan yang mengakibatkan ketidak stabilan kondisi keuangan perusahaan dan mengakibatkan persoalan-persoalan baru di masa pandemi covid-19 yang masih belum teratasi dengan baik.

Terdapat beberapa strategi dalam upaya menstabilkan kondisi ditengah pandemi, salah satu bentuk kesiapsiagaan perusahaan dalam menghadapi masa

(21)

pandemi ini dapat diketahui dari adanya sebuah manajemen bisnis berkelanjutan, dimana dengan rencana bisnis tersebut perusahaan lebih matang dalam menghadapi kondisi dan situasi di masa-masa pandemi terlebih masa pandemi covid-19. Secara kesiapan perusahaan yang sudah memiliki rencana bisnis tersebut memang bisa dikata sudah lebih siap jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki rencana bisnis sehingga mereka lebih kebal saat diterpa badai pandemi yang tak kunjung berkesudahaan ini, sehingga perusahaan harus melakukan penyesuaian- penyesuaian dalam masa pandemi covid-19.

Dalam sebuah menejemen terdapat sebuah rencana dalalm menghadapi kondisi bencana baik itu alamiah maupun non alamiah sehingga perusahaan yang memiliki rencana mitigasi ini diharapkan terhindar atau meminimalisir risiko kerugian yang dihadapi ketika masa pandemi, Bussinesss Continuity Management (BCM) adalah salah satu planing yang disusun perusahaan dalam menghadapi masa-masa bencana (pandemi), penyususunan BCM diharapkan dapat menstabilkan perusahaan ketika bencana datang. Maka perusahaan yang baik akan lebih terproteksi dari adanya bencana karena rencana mitigasinya sudah tercover dan perusahaan lebih siap dalam menghadapi bencana yang akan terjadi.

Kendati demikian, kedua perusahaan tidak memiliki sistem mitagasi yang cukup untuk menghadapi masa pandemi covid-19, sehingga perusahaan mengalami kegagalan dalam menghadapi masa pandemi covid-19 sehingga kedua perusahaan perlu beradaptasi ulang karena keduanya tidak memiliki

(22)

sistem penanggulangan bencana yang memadai, kondisi inilah yang harus menjadi perhatian perusahaan untuk dapat beradaptasi ditengah pandemi, dimana hingga penulisan tesis ini terselesaikan kondisi pandemi covid-19 masih belum teratasi dengan maksimal, bahkan beberapa minggu terakhir mengalami kenaikan yang signifikan di berbagai daerah sehingga perusahaan harus memperhatikan dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi pandemi dan terus mempertahankan kelangsungan usahanya.

Dari ulasan diatas, penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang bagaimana Bussiness Continuity Manajemen yang ditetapkan oleh kedua perusahaan dalam melakukan proteksi bahkan recovery diera pandemi covid-19 ini, sehingga kedua perusahaan tetap menjaga eksistensinya. Oleh sebab itu penulis mengangkat judul “Analisis Bussiness Continuity Management dalam menjaga Consistency Strategyc dan survival competitive di masa pandemi COVID-19 (studi multikasus adalah PT Istana Mobil Roda Mas Cabang Lumajang dan PT. Lejel Home Shopping Cabang Jember)” untuk mengetahui bagaimana BCM itu berjalan di perusahaan tersebut.

B. Fokus Penelitian

Dari beberapa kupasan diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang;

1. Bagaimana Bussiness Continuity Manajamenen dalam menjaga konsistensi strategi dan menjaga kelangsungan kompetisi kedua perusahaan di masa pandemi covid-19?

(23)

2. Langkah apa yang dilakukan kedua perusahaan dalam memproteksi atau merecovery dampak dari covid-19 sehingga perusahaan tetap survive?

3. Bagaimana BCM dan konsistensi Strategi dapat dikomparasikan oleh perusahaan dalam menghadapi masa pandemi covid-19?

C. Tujuan Penelitian

Bruggink berpendapat bahwa tujuan penelitian adalah suatu penentuan tujuan atau untuk kepentingan suatu pengetahuan.4 Adapun tujuan penelitian ini yang ingin dicapai dalam penyusunan tesis ini adalah:

1. Menganalisis dan mendeskripsikan BCM di kedua perusahaan dalam menjaga konsistensi strategi dan kelangsungan bersaing sebagai bentuk mitigasi pandemi covid-19.

2. Menganalisis dan mendeskripsikan masukan kepada stakeholder yang ada dalam menjaga eksistensi perusahaan dimasa pandemi covid-19.

3. Menganalisis, mendeskripsikan dan mengkomparasikan BCM dan konsistensi Strategi dapat dikomparasikan oleh perusahaan dalam menghadapi masa pandemi covid-19

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak dicapai dalam penyusunan karya tulis tesis hukum ini adalah :

1. Manfaat Teoritis Memberikan suatu bentuk kontribusi pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan tentang mitigasi prekonomian ditengah pandemi beserta pasca pandemic covid-19.

4 J.J.H. Bruggink, Arief Sidarta, Refleksi Tentang Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996), 216.

(24)

2. Manfaat praktis diharapkan menjadi dasar pertimbangan dan masukan bagi Pemerintah terkait dan juga semua pihak-pihak yang aktif dan turut andil dalam pembangunan mitigasi prekonomian ditengah pandemi beserta pasca pandemi covid-19.

E. Definisi Istilah

1. Bussiness Continuity Management

Bussiness continuity management (BCM) merupakan sebuah manajemen bisnis berkelanjutan yang mendorong perusahaan menyiapkan beberapa aspek dalam mengantisipasi terjadinya resiko-risiko dalam bisni, perusahaan yang memiliki BCM yang baik tentu akan lebih siap menghadapi risiko bisnis yang akan terjadi, termasuk ketika bencana alam maupun dalam kondisi pandemi, sehingga kesiap-siagaan perusahaan sebagai langkah mitigasi bencana akan mapan dan akan memberikan kesiap-siagaan untuk bersaing dalam jangka panjang.

2. Consistency Strategyc

Konsistensi strategi dalam hal ini adalah sebagai upaya menejemen perusahaan dalam mempertahankan strateginya dalam bersaing dengan para kompetitornya, perusahaaan yang konsisten memegang strategi yang dimiliki akan memberikan ketahanan dan kesiap-siagaan dalam menghadapai para kompetitornya termasuk pada para kompetitor baru yang bermunculan sehingga perusahaan tetap eksis memperthannkan dan mampu bersaing dengan yang lain. Dalam hal ini peneliti berusaha mengarahkan penelitian terhadap konsistensi perusahaan dalam

(25)

menghadapi masa pandemi sehingga perusahaan tetap bisa survive meski berada dalam kondisi yang sulit.

3. Survival Competitive

Survival Competitive dalam hal ini diartikan sebagai sebuah strategi yang akan digunakan perusahaan dalam menghadapi masa pandemi.

Perusahaan yang tidak memiliki daya saing yang bagus akan mengalami masalah dalam kelangsungan bisnisnya, sehingga dibutuhkan sebuah strategi bersaing untuk tetap bertahan dan berkompetisi dengan yang para kompetitornya, bukan tidak mungkin jika perusahaan sudah tidak siap untuk bersaing perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran bahkan bisa gulung tikar, terlebih dalam masa pandemi seperti saat ini, dimana perusahaan dituntut untuk untuk tetap berkompitisi dengan perusahaan lain sementara kondisi didalam (internal) perusahaan harus berusaha keluar dan menyesuaikan dengan masa pandemi. Sehingga dibutuhkan sebuah strategi berdsaing yang mapan untuk tetap survive dalam masa covid-19.

F. Sitematika Penulisan

Penelitian tesis ini terdiri atas lima bab, masing-masing bab membahas permasalahan yang berbeda yang diuraikan menjadi beberapa sub bab. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas serta mempermudah dalam pembahasan, secara global sistematika penelitian ini sebagaimana berikut;

BAB I : PENDAHULUAN, pada bagian bab ini merupakan dasar dalam sistematika penelitian skripsi, yang mengemukakan latar belakang masalah,

(26)

fakus penelitian, tujuan penelitian, definisi istilah, dan sistematika penelitian.

Hal tersebut berfungsi sebagai gambaran skripsi secara umum.

BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN, pada bagian ini berisi tentang penelitian terdahulu sebagai perbandingan untuk menyusun kepustakaan dan kajian teori sebagai pendukung karya ilmiah ini, yaitu tentang mitigasi prekonomian ditengah pandemi beserta pasca pandemic covid-19.

BAB III : METODE PENELITIAN, pembahasan pada bab ini membahas tentang pendekatan-pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penlitian yang dilakukan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN, pembahasan dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian yang meliputi latar belakang, objek penelitian, penyajian data, analisis dan pembahasan temuan.

BAB V : PENUTUP, pembahasan pada bab terakhir ini adalah menarik kesimpulan yang ada setelah proses di bab-bab sebelumnya, yang kemudian menjadi sebuah hasil atau analisa dari permasalahan yang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan saran-saran untuk pihak-pihak yang terkait di dalam penelitian skripsi secara khusus, ataupun pihak-pihak yang membutuhkan penelitian ini secara umum.

(27)

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan sebuah hasil penelitian yang telah dilaksanakan orang lain yang berguna untuk memberi gambaran dan simpul- simpul yang bisa digunakan dalam penelitian yang akan digunakan. Sebagai sumber pendukung dalam penelitian ini maka peneliti sematkan beberapa penelitian terdahulu yang bisa dijadikan sumber bacaan dan sumber referensi tambahan untuk mendukung penelitian ini, berikut beberapa sumber penelitian terdahulu tersebut.

Tabel 2.1 Kajian Terdahulu

No Peneliti & Judul Metode Persamaan Perbedaan

1 2 3 4 5

1 Leonardo

Raymon Zebe (2017)5

Penyusunan Bussiness Continuity Planning Perusahaan

Peternakan dan Pemotongan

Ayam Pedaging Di PT. SR Untuk Meningkatkan Kesiapan Perusahaan

Penelitian ini menggunaakan pendekatan kualitatif deskriptif

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama- sama ingin mengungkapkan kesiap-siagaan perusahaan dalam memproteksi

akan adanya bencana

Perbedaaan dengan

penelitian yang akan dilakukan ini yaitu objek penelitian yang berbeda dari beberapa tesis diatas, selain itu titik ppenekanannya

juga berbeda antara tesis yang satu dengan yang

5 Leonardo Ratmon Zebe, Penyusunan Bussiness Continuity Planning Perusahaan Peternakan dan Pemotongan Ayam Pedaging DI PT. SR. Untuk Meningkatkan Kesiapan Perusahaan Dalam Menghadapi Keberadaan Ancaman Bencana, (Bandung, Tesis Universitas Katolik Parahlayang, 2017).

(28)

Dalam Menghadapi Kebereadaan Ancaman Bencana

lain, titik fokus yang ingin dikembangkan dari penelitian ini adalah penyusunan

mitigasi

bencana yang ada dalam BCP sehingga perusahaan memiliki ketahanan

dalam masa pandemi

covid-19.

2 Yuliana Sari Dewi (2012)6 Analisis Bersaing

Rusunami Kalibata City

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif

Dalam

penelitian ini sama-sama mengungkapkan strategi bersaing yang diterapkan oleh perusahaan

Perbedaan dalam

penelitian ini adalah objek penelitian dan variabel yang digunakan dalam penelitian 3 Indra Priyana

(2016)7 Kajian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dalam Upaya

Mengoptimalkan Potensi Human Capital

Perusahaan

(Studi Kasus Pada Pt Simnu Di Bandung)

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

Persamaan yang bisa diambil dalam

penellitian ini adalah sama- sama mengkaji tentang

komponen dalam

meningkatkan persaingan perusahaan

Perbedaannya, antara

penelitian

yang akan kami lakukan lebih kepada penerapan BCM dalam meningkatkan persaingan perusahaan

6 Yuliana Sari Dewi, Analisis Bersaing Rusunami Kalibata City, (Jakarta, Tesis UI Press, 2012).

7 Indra Priyana, Kajian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Mengoptimalkan Potensi Human Capital Perusahaan (Studi Kasus Pada Pt Simnu Di Bandung), (Bandung;

Universitas Pasundan Press, 2016).

(29)

4 Kalam Tukiman (2010)8 Business Plan Ppt. Xyz Mmendirikan Ccity Hotel Non Bintang di Jjakarta

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

Persamaan dalam penelitian ini dalah sama- sama

membicarakan strategi yang digunakan

perusahaan untuk bersaing dengan

perushaan yang lain

Perbedaanya, dalam

penelitian ini lebih di fokuskan pada aspek strategi dan

kelayakan bisnis sementara penelitian

yang akan kami lakukan lebih kepada strategi dalam memproteksi pandemi covid-19

5 Jie Chrisina

(2002)9 Sushi Bin Restaurant A Strategic Business Plan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif

Persamaan dalam tesis ini adalah sama- sama membahas tentang strategi bersaing

perusahaan

dalam bisnis plan

Sementara perbedaan dalam

penelitian ini, penelitian

yang akan dilakukan

lebih kepada aspek kesiap- siagaan terhadap bencana alam yang akan terjadi

6 Prodjo Sunarjanto (2010)10 Penerapan Manajemen

Strategis Pada

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

Dalam

penelitian ini sama—ama

membahas penerapan strategi

Perbedaannya adalah

penelitian ini lebih

ditekankan pada kesiap

8 Kalam Tukiman, Business Plan Ppt. Xyz Mmendirikan Ccity Hotel Non Bintang di Jakarta, (Jakarta; Tesis UI Press, 2012).

9 Jie Christina, Sushi Bin Restaurant A Strategic Business Plan, (Surabaya; Univeristas Katolik Widya Mandala Surabaya, 2002).

10 Prodjo Sunarjanto, Penerapan Manajemen Strategis Pada Pt.S Untuk Memenangkan Kompetisi Dan Menghadapi Turbulensi Dalam Bisnis Car Rental Di Indonesia, (Jakarta; Tesis UI Press, 2010).

(30)

Pt.S Untuk Memenangkan

Kompetisi Dan Menghadapi Turbulensi

Dalam Bisnis Car Rental Di Indonesia

persaingan yang dilakukan oleh perusahaan

siagaan perusahaan dalam menghadapi masa pandemi

7 Muflihatul Fauza (2017)11 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Eksistensi Ritel Tradisional Dalam

Menghadapi Ritel Modern Di Kecamatan Medan Amplas

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama membahas tentang strategi perusahaan dalam bersaing dengan para kompetitornya

Perbedaan dalam penelitian terdapat pada variabel yang dikaji dan objek

penelitian yang diangkat dalam

penelitian 8 Uning Hadiyati

(2006)12 Membangun Learning Organization Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif Di Lingkungan Perusahaan Kecil- Menengah Studi Empiris:

Wirausaha Mebel Rotan Di Sentra Industri Mebel Rotan Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama- sama membahas tentang strategi bersaing yang diterapkan oleh perusahaan

Sementara perbedaannya adalah terletak pada variabel yang diangkat dalam

penelitian tersrebut.

9 Kardi (2016)13 Hubungan

Penelitian ini Persamaannya Sementara

11 Muflihatul Fauza, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Eksistensi Ritel Tradisional Dalam Menghadapi Ritel Modern Di Kecamatan Medan Amplas, (Medan; Universitas Islam Negeri Suatera Utara Medan, 2017).

12 Uning Hidayati, Membangun Learning Organization Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif Di Lingkungan Perusahaan Kecil-Menengah Studi Empiris: Wirausaha Mebel Rotan Di Sentra Industri Mebel Rotan Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, (Surakarta; Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2006).

(31)

Intensitas

Persaingan Pasar, Pengadopsian Ukuran Kinerja Keuangan Dan Nonkeuangan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Kawasan Industri Batam)

menggunakan metode kuantitatif untuk mengukur interaksi

antara kedua variabel yang ada didalam perusahaan

adalah sama- sama

mengangkat pembahasan tentang strategi bersaing

perusahaan

perbedaan dalam

penelitian ini adalah

variabel,

objek dan metode yang digunakan dalam penelitian keduanya berbeda.

10 Eddy Cahyadi14 Kajian Business Continuity Plan Berdasarkan Kuantifikasi Nilai Ekonomis Sistem Aplikasi Pada Industri Penerbangan:

Studi Kasus Pada Pt Garuda Indonesia

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif

Dalam

penelitian ini memiliki

persamaan tentang variabel yang daingkat yaitu sama- sama

membicarakan tentang BCM

Sementara perbedaannya terletak pada objek kajian antara

penelitian yang sebelumnya dilakukan dengan penelitian

yang akan dilaksanakan

Dari beberapa penelitian diatas dapat kita tarik benang merah bahwa penelitian yang akan kami lakukan dalam pelaksanaan ini memiliki beberapa perbedaan, diantaranya isu yang digunakan dalam beberapa penelitian terdahulu berusaha mengungkapkan penerapan BCM dan konsistensi strategi yang dilakukan perusahaan ketika berada dalam kondisi yang normal, sementara dalam penelitian kali ini kondisinya yang sangat jauh berbeda yaitu

13 Kardi, Hubungan Intensitas Persaingan Pasar, Pengadopsian Ukuran Kinerja Keuangan Dan Nonkeuangan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Kawasan Industri Batam), (Padang;

Universitas Andalas Padang, 2016).

14 Eddy Cahyadi, Kajian Business Continuity Plan Berdasarkan Kuantifikasi Nilai Ekonomis Sistem Aplikasi Pada Industri Penerbangan: Studi Kasus Pada PT Garuda Indonesia, (Jakarta; UI press).

(32)

dalam kondisi pandemi. Sementara dilain pihak kondisi bencana alam dalam penelitian terdahulu terfokus pada bencana alam yang ditimbulkan oleh faktor alamiah sementara dalam penelitian ini lebih kepada bencana yang disebabkan oleh adanya virus yang mengharuskan para pekerja dan manusia pada umumnya harus menerapkan beberapa protokol sehingga dinilai akan mengganggu aktifitas/kinerja dari beberapa karyawan.

B. Kajian Teori

1. Mengenal bencana

Bencana tidak hanya menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia, lebih jauh bencana juga menjadi ancaman yang sangat menakutkan bagi sebuah perusahaan. Terjadinya bencana memang disebabkan oleh beberapa faktor baik disebabkan oleh faktor alamiah maupun non alamiah. Menurut Snedaker15, bencana terbagi menjadi 4 kriteria diantaranya:

a. Ancaman bencana yang disebabkan oleh bencana yang terjadi karena faktor alamiah atau secara natuaral seperti pandemi, sunami dan beberapa bentuk bencan lain yang bersumber dari sehingga bencana ini disebut dengan Natural/Environtmental Threats.

b. Ancaman bencana yang disebabkan oleh ulah tangan manusia, yang menyebabkan sebuah kerusakan sistem ekologi sehingga menimbulkan sebuah bencana, seperti terorisme, kerusakan akibat ulah tangan

15 Susan Snedaker, Business Continuity and Disaster Recovery Planning for IT Professionals, United State of America, (America: Amorette Pedersen, 2007). 77.

(33)

manusia dll. Sehingga bencana ini disebut dengan Human-caused Threats.

c. Bencana yang disebabkan oleh adanya kerusakan infrastruktur atau Infrastructure Threats, yang mengakibatkan adanya kerugian- kerugian-yang ditimbulkan dan berimplikasi negatif kepada perusahaan. Seperti contoh; building specific failure; non-IT equipment failure; heating/cooling failure; electricity failure.

d. Selain itu terdapat juga ancaman yang disbabkan oleh sistem IT, dengan beberapa kerugian yang disebabkan oleh para hacker-hacker sehingga perusahaan mengalami kerugian akibat peretasan yang dilakukan olh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, selain itu juga terdapat virus-virus software yang sangat mmerugikan perusahaan.

1) Bencana alam (natural disaster)

Pertama; Bencana yang disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari bagian dalam bumi, atau yang juga dikenal dengan sebutan gaya endogen (geologis). Yang termasuk dalam bencana alam endogen adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.

Kedua, Bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan (klimatologis). Contoh bencana alam eksogen adalah banjir, badai, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan.

Ketiga; Bencana alam ekstra-terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh: hantaman meteor. Benda-benda

(34)

langit yang terjatuh mengenai permukaan bumi akan menimbulkan pengaruh yang cukup besar pada kondisi bumi.

Keempat; Bencana environmental adalah bencana yang disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan sehingga menyulitkan pengerjaan hal–hal yang sebelumnya dapat dilakukan. Bencana jenis ini mencakup pencemaran lingkungan (air, udara, tanah, suara), dan penyebaran wabah penyakit (epidemi).

2) Bencana non-alamiah (unnatural disaster)

Pertama; Bencana yang disebabkan oleh ketidakstabilan kondisi sosial masyarakat di suatu tempat pada suatu waktu. Bencana sosial mencakup peperangan, kerusuhan, aksi anarki, pemogokan pegawai, konflik budaya, dan lain sebagainya.

Kedua; Bencana yang berkaitan dengan malfungsi teknologi.

Bencana jenis ini mencakup kerusakan data, sistem informasi, alat dan perlengkapan, dan lain-lain.

Ketiga; Selain dari berbagai macam bencana yang sudah dijabarkan sebelumnya, bencana juga dapat disebabkan oleh faktor manusia, baik secara sengaja maupun tidak. Bencana jenis ini sangat beragam dan dapat dikatakan lebih kerap terjadi dibandingkan dengan jenis bencana lainnya. Contoh bencana karena manusia misalnya, ancaman bom, cyber attack, penghapusan data secara tidak sengaja, pencurian, dan lain sebagainya.

(35)

2. Bussiness Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan

Snedaker berpendapat jika rencana bisnis berkelanjutan merupakan sebuah rancanagan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan mencegah adanya risiko kelangsungan bisnis karena disebabkan oleh kerusakan-kerusakan akibat bencana yang kemungkinan akan terjadi.

Rencana bisinis ini akan berfungsi untuk melakukan antisipasi dini dari adanya kemungkinan-kemungkinan yang akan di sebabkan oleh adanya bencana.16

Sementara Blokdijk, memberikan sebuah argumentasi yang cukup menarik bahwa perusahaan yang mmiliki BCP akan lebih siap dalam mengantisipasi atau memitigasi risiko yang diakibatkan oleh adanya bencana berserta membantu perusahaan dalam merecovery dampak akibat bencana alam yang berdampak pada kelangsungan kerja perusahaan.17

DRP adalah sebuah usaha komperhensif yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengantisipasi risiko eksternal dan inernal dalm sebuah titik kritis kelangsungan kerja perusahaan. Dengan adanya titik krtisi ini maka perusahaan dapat berjalan dengan maksimal dan tanpa adanya hambatan saat bencana mengancam perusahaan.18

Secara garis besar BCP dan DRP memiliki beberaa tujuan dalam mitigasi perusahaan terhadap risiko bisnis yang kemungkinan akan

16 Ibid. 77.

17 Gerrard Blokdijk, ITIL IT Service Management -100 Most Asked Question on IT Service Management ITIL Foundation Certification, Training and Exams. Queensland: Emerco Publishing. 115.

18 Karim, A. J.. Business Disaster Preparedness: An Empirical Study for measuring The Factors of Business Continuity to face Business Disaster. International Journal of Business and Social Science, 2(18), 2011, 183-192.

(36)

berdampak kepada perusahaan sehingga perusahaan dapat menjalankan aktifitas usahanya. Disini perusahaan akan melakukan sebuah rencana strategis yang berguna untuk menemukan dan mengurangi adanya dampak dari sebuah bencana yang akan mengancam perusahaan (reduce).

Selain mereduksi, BCP disini juga mensiap siagakan perusahaan dari semua ancaman-ancaman, sehingga perusahaan dapat merespon bencana yang ada dan akan menambah kebalkan perusahaan dalam berbagai kondisi (respond). Setelah perusahaan dipersiapkan dengan matang maka perusahaan perlu mempersiapkan sebuah rencana pemulihan kinerja jika perusahaan masih terdampak dari adanya bencana, langkah ini diambil agar perusahaan melakukan sebauh strategi percpatan dalam memulihkan kondisi akibat adanya bencana (recover). Sementaraa yang terakhir merupakan langkah perusahaan dalam mengembaikan kondisi semula sebelum bencana tersebut berdampak pada kelangsungan usaha perusahaan, usaha tersebut biasa dikenal dengan sebuah restorasi perusahaan dalam merespon dampak bencana yang ditimbulkan (restore).

3. Mitigasi Bencana

Mitigasi bencana dalam sebuah perusahaan memiliki implikasi yang signifikan dalam menjaga kelangsungan usaha yang dilakukan oleh perusahaan Menurut (S. Arie Priambodo, 2009) mitigasi bencana akan membentuk sebuah sistem operasional prosedur yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan

(37)

diakibatkan oleh adanya bencana alam. Mitigasi bencana meliputi 4 tahap, yaitu: 19

a. Mtigasi merupakan sebuah langkah dalam raangka mengurangi adn mencegah adanya kemungkinan-kemungkinan risiko yang disebabkan oleh bencana. Sebuah konsepsi mitigasi akan berfungksi untuk melakukan sebuah pencegahan dan pengurangan dari sebuah bencana, sifat proteksi ini akan menghasilkan kesiapsiagaan perusahaan dalam menghadapi bencana baik yang bersifat internal maupun eksternal perusahaan.

b. Perencanaan/Persiapan merupakan langkah strategis perusahaan dalam mengurangi dampak risiko dalam sebuah bencana yang berdampak pada perusaahaan, dengan sebuah persiapam yang matang, perusahaan akan lebih terproteksi dan lebih kuat saat perusahaan sedang mengalami dampak dari adanya bencana, sehingga dengan adanya perencanaa tersebut elemen yang ada di dalam akan mempersiapkan instrumen-instrumen yang akan dipersiapkan sebelum bencana tersebut menyerang perusahaan.

c. Upaya penyelamatan dan pertolongan terhadap ast-aset perusahaan yang sedang terdampak bencana, sebuah langkah penyelamatan dalam aset yang dilakukan oleh perusahaan pertama kali harus menyelamatkan dan melakukan pertolongan terhadap sumbr daya manusia, sebaagaimana yang kita pahami bahwa sumberdaya manusia

19 Priambodo, S.A. Panduan Praktis Mengatasi Bencana. (Yogyakarta: Kanisius, 2009). 89.

(38)

yang dimiliki perusahaan merupakan aset terbesar yang harus dilindungi dari segala risiko yang ditimbulkan oleh bencana maupun non bencana, baru setelah sumberdaya terselamtakan, selanjutnya terdapat unsur-unsur lain yang sifanya alat operasional kerja, dalam hal ini perusahaan harus pula melakukan respon penyelamatan terhadap aset di luar sumberdaya manusia, sehingga kelangsungan usaha perusahaan mudah untuk dipulihkan.

d. Selanjutnya yaitu tahap pemulihan, setelah prusahaan melakukan sebuah perencanaan dan langkah merespon bencana, selanjutnya terdapat langkah pemulihan pasca datanya sebuah bencana. Upaya recovery harus dilakukan perusahaan dalam memulihkan kondisi internal dan eksernal perusahaan, sehingga perusahaan dapat bangkit dan kembali normal pasca datangnya sebuah bencana.

4. Proses Bussiness Continuity Plan

Proses BCM akan diketahui dari dampak dari adanya bencana yang beradmpak terhadap perusahaan, sebuah mitigasi akan mengurangi risiko yang ditimbulkan dari adanya sebuah sistem yang terstruktur dan mampu mengurangi risiko yang ditimbulkan dari adanya bencana . Federal Financial Institutions Examination Council (FFIEC, 2015) mengumumkan terdapat beberapa proses yang harus dilalui persahaan dalam melakukan proses penting didalam business continuity plan, yaitu: melakukan Analisis dampak bisnis (Business Impact Analysis), Identifikasi risiko

(39)

(Risk Assessment), Manajemen risiko (Risk Management), Pemantauan risiko dan pengujian (Risk Monitoring and Testing)

Sementara Puspitasari20, mengungkapkan bahwa proses pembuatan BCP meliputi beberapa tahapan diantaranya, risk assessment, Bussiness Impact Analysis, mitigation strategi manajemen, BCP Plan development, training, testing, dan auditing, plan maintenance.

5. Proses pengujian BCP

Pengujian BCP atau BCM terdapat beberapa aspek pengujian yang akan dilakukan, proses pengujian ini akan mengetahui bagaimana BCM di sebuah perusahaan telah berjalan dengan baik atau perlu adanya perbaikan.

Krutz & Vines, menjelaskan bahwa ada lima bentuk pengujian disaster recovery plan yaitu: Pertama, check List Test, proses ini merupakan langkah awal untuk mengetahui bagaimana kesiapan BCM dalam menghadapi bencana yang kemungkinan akan berdampak pada perusahaan. Pengujian ini akan mereview setiap unit kesiapan perusahaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, prosedur yang akan dijalani serta membentuk sebuah titik kritis dari sebuah mitigasi bencana.

Kedua, structured walk-through test, proses tes dilakukan dengan cara mempertemukan beberapa perwakilan dari masing-masing unit dalam perusahaan untuk menentukan bagaimana langkah yang akan dilakukan

20 Puspitasari, A. R. Perancangan Kebijakan Business Continuity. Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia, (Seminar Nasioanal 2011).

risk

assessment BIA mitigation

strategy BCP

development

training, testing dan

auditing

plan maintenance

(40)

dalam menghadapi bencana. Proses ini dilakukan agar semua unit dalam perusahaan mempersiapkan elemen-elemen yang dibutuhkan dalam menghadapi situasi bencana, sehingga perusahaan dapat melakukan percepatan dalam memulihkan kondisi perusahaan akibat adanya sebuah bencana.

Ketiga, simulation test, sangat besar manfaatnya, terutama untuk mengantisipasi kesalahan prosedural dalam menghadapi kondisi bencana, tentu sebuah simulasi akan memudahkan elemen yang ada di dalam perusahaan dalam mengambil sikap saat bencana datang secara tiba-tiba.

Dengan adanya simulasi ini akan memberikan pembelajaran bagi semua unit dalam perusahaan untuk mempersiapkan langkah yang harus dilakukan saat bencana menghampiri dan mengancam perusahaan.

Keempat, paralel test, paralel tes merupakan sebuah simulasi berjangka yang dilakukan oleh perusahaan dalam melaukan antisipasi dan respon dari adanya bencana yang akan mengancam kelangsungan perusahaan. Uji paralel biasanya dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan rencana yang telah dirumuskan sehingga dengan adanya uji paralel ini kelemahan dari sistem penanggulangan bencana yang telah dirumuskan, sehingga dari proses ini akan menimbulkan sebauh titik ktiris yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Kelima, full-interuption test, tahapan tes ini memang sangat berisiko tinggi dan cenderung tidak melibatkan sumbrdaya manusia dalam peroses ujinya, karena proses ini memiliki risiko yang sangat tinggi dalam

Referensi

Dokumen terkait

Peranserta masyarakat yang diharapkan dalam kegiatan pengelolaan sampah 3R setelah pendampingan adalah perubahan perilaku masyarakat terhadap sampah yaitu

Hasil penelitian menunjukkan pada masyarakat berdasar responden masyarakat yang pernah menanam tanaman mimba di lingkungan didapatkan presentase 5% sering dan

Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri

Penelitian ini berjudul strategi dakwah mahasiswa KPI di masa pandemi covid-19 menggunakan media online Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram 2021,

Peningkatan Mutu Lulusan Program Studi Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta. Program Magister Pendidikan Agama Islam, Universitas

3717058, Program Studi Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi dengan judul “Analisis Upaya

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Pencalonan diri sendiri tidak diperbolehkan sebagai ketentuan umum, akan tetapi pencalonan diri sendiri diperbolehkan jika dituntut suatu keterpaksaan (keadaan darurat)