• Tidak ada hasil yang ditemukan

DPRD Kota Medan dalam melaksanakan fungsi pengawasannya terhadap kinerja Pemerintah Daerah Kota Medan pada tahun 2011 menemukan beberapa program pemerintah daerah yang belum terlaksana atau belum memenuhi target (sasaran) sesuai dengan rencana pada tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya temuan-temuan DPRD atas pelaksanaan kinerja KD di tahun 2011.

Beberapa masalah-masalah tersebut sekaligus menjadi catatan bagi anggota DPRD Kota Medan di tahun 2011, antara lain:

1. Muatan informasi LKPJ akhir tahun anggaran 2011.

2. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). 3. Statistik dan data perencanaan daerah.

4. Tumpang tindih kegiatan antar SKPD.

5. Penguatan fungsi kecamatan.

6. Potensi pendapatan asli daerah.

7. Penataan fungsional atas ruang dan bangunan. 8. Urusan kependudukan dan catatan sipil. 9. Urusan kesehatan.

11.Urusan sosial dan ketenagakerjaan. 12.Urusan lingkungan hidup.

13.Urusan pendidikan.

Beberapa masalah dalam urusan-urusan tersebut di atas dijelaskan sebagai berikut:

1. Muatan informasi LKPJ akhir tahun anggaran 2011

Dalam muatan informasi LKPJ Pemerintah Daerah Kota Medan (disingkat Pemdakot Medan) Tahun 2011, terdapat kecenderungan bahwa Pemdakot Medan hanya memberikan laporan proforma, terutama karena PP No.3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. Muatan dalam PP ini menegaskan bahwa LKPJ berupa keterangan KD di hadapan DPRD dengan format dan sistematika yang telah tersedia dalam PP tersebut.

Sehingga Pemdakot Medan memberikan hanya laporan keterangan dalam LKPJ Tahun 2011 sedangkan DPRD hanya menerima informasi kinerja tanpa kewenangan untuk menolak LKPJ Tahun 2011 dimaksud. Dalam pelaksanaannya LPKJ Tahun 2011 tidak memuat informasi yang terang dan jelas mengenai fakta di lapangan, melainkan hanya berupa kumpulan informasi statis, bukan yang dinamis, sehingga sulit untuk diukur kebenarannya.

Berdasarkan LKPJ pemerintah daerah Tahun Anggaran 2011, diketahui bahwa temuan-temuan Panitia Khusus (Pansus) DPRD seperti pada tahun-tahun sebelumnya, muatan informasi LKPJ Tahun 2011 masih sangat sumir karena tidak menjelaskan keterangan tentang capaian kinerja KD, temuan-temuan tersebut antara lain:

a. Pada bab I LKPJ Tahun 2011 disajikan informasi tentang Gambaran Umum

Daerah. Namun isinya adalah data statis, sebagaimana bukan data laporan sebagaimana dalam penjelasan berikutnya.111

b. Pada bab II LKPJ Tahun 2011 disajikan informasi tentang Kebijakan

Pemerintah Daerah. Tidak diuraikan secara terukur dan terfokus dan tidak dapat dipahami dengan mudah. Hanya memuat informasi rumusan kebijakan nomenklatur program serta kegiatan. Tidak ada informasi yang jelas dan terukur mengenai program mana yang telah memberikan sumbangan terhadap pembangunan ekonomi daerah, agrobisnis daerah, dan lain-lain. Sesuai dengan Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah terutama yang menyangkut tata urutan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah, maka informasi yang disajikan dalam bab II LKPJ Tahun 2011.

112

111

Pemerintah Kota Medan, “Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2011”, Pemerintah Kota Medan Tahun 2012, hal. 3-8.

112

Ibid., hal. 13-18. Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah telah 2 (dua) kali direvisi yaitu melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah kemudian direvisi melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri

c. Pada bab III LKPJ Tahun 2011 disajikan tentang Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah. DPRD menemukan bahwa informasi dalam bab ini masih sangat sumir dan tidak tertata dengan baik. Kesannya informasi tentang target KD menurut DPRD dikhawatirkan ditetapkan secara moderat atau lebih rendah dari potensi yang sebenarnya agar terkesan Pemdakot Medan telah dapat memenuhi target tersebut.113

d. Pada bab III poin B LKPJ Tahun 2011 disajikan tentang Pengelolaan Belanja

Daerah, Pansus DPRD menemukan:114

1) Pemdakot Medan sangat terpaku pada pola pembagian alokasi anggaran

dengan cara mendistribusikan nomenklatur dan kegiatan pada setiap SKPD.

2) Nomenklatur dimaksud hanya berorientasi pada pelayanan administrasi

birokrasi SKPD.

3) Sejumlah SKPD menyusun rencana kegiatan yang kurang relevan dengan

RPJM daerah dan kurang sesuai dengan kebutuhan daerah.

4) Pemdakot Medan menerapkan kebijakan anggaran defisit tanpa

perhitungan yang teliti.

2. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

(Permendagri) Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

113

Ibid., hal. 2-19. 114

Temuan-temuan Pansus DPRD dalam Renstra SKPD dalam LKPJ Pemdakot Medan tahun 2011 antara lain:115

a. Rencana kegiatan yang disusun dalam Renstra kurang terkait secara

fungsional dan secara teknis dengan RPJM daerah karena muatan Renstra SKPD adalah kumpulan kegiatan tahunan yang tidak terukur.

b. Setiap SKPD tidak menguasai statistik turunan kewenangan masing-masing

sehingga fokus kegiatan SKPD tidak tertuju pada upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, melainkan lebih dipusatkan pada kegiatan administrasi umum lingkungan internal setiap SKPD.

c. Target kinerja setiap kegiatan dan kelompok sasaran tidak dinyatakan secara tegas sehingga sangat sulit untuk diukur.

3. Statistik dan data perencanaan daerah

Temuan Pansus DPRD terkait dengan statistik dan data perencanaan daerah dalam LKPJ Pemdakot Medan tahun 2011 ditemukan bahwa bagian terbesar SKPD penyusunan rencana program tidak dilengkapi dengan statistik data terkini sehingga penentuan target kinerja dan penilai atas capaian kinerja nayata oleh Pansus DPRD menjadi sangat sulit dilakukan.116

115

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, “Catatan dan Saran Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun 2011, hal. 5.

116

4. Tumpang tindih kegiatan antar SKPD

Pansus DPRD menemukan dalam LKPJ tahun 2011 adalah sejumlah program dan kegiatan sejenis yang dilaksanakan oleh dua atau lebih SKPD yang berbeda sehingga menimbulkan benturan pelaksanaan tugas.117

5. Penguatan fungsi kecamatan

Pansus DPRD menemukan dalam LKPJ tahun 2011 bahwa kecamatan- kecamatan belum dimanfaatkan sebagai ujung tombak pemerintahan terdepan. Kecamatan-kecamatan ini merupakan unit kerja pemerintahan yang berbasis kewilayahan, kecamatan dapat memainkan peranan yang cukup strategis dalam menampung aspirasi rakyat guna menentukan jenis-jenis kegiatan pelayanan umum yang benar-benar diperlukan masyarakat. Tetapi upaya Pemdakot Medan dalam hal ini tidak memberdayakan kecamatan-kecamatan sehingga nampak dimarginalisasi sehingga terkesan tidak lagi sebagai aparat wilayah melainkan sebagai SKDP.118 6. Potensi pendapatan asli daerah

Pansus DPRD menemukan dalam LKPJ tahun 2011 bahwa potensi pendapatan asli daerah baik pajak dan retribusi belum digali secara maksimal sehingga mengurangi jumlah pendapatan tahunan daerah.119

7. Penataan fungsional atas ruang dan bangunan

117

Ibid. 118

DPRD Kota Medan, “Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2011”, Risalah Rapat Paripurna Tanggal 05 April s/d 07 Mei 2012, Medan, 2012, hal. 60.

119

Temuan DPRD adalah adanya gejala perubahan fungsi ruang pemukiman menjadi kawasan bisnis dan adanya renovasi bangunan yang belum dilengkapi dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pemutihan sesuai dengan perubahan koefisien dasar dan bangunan.120

8. Urusan kependudukan dan catatan sipil

Ditemukan oleh anggota DPRD adalah bahwa dalam pelaksanaan sosialisasi elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) belum maksimal. Masih ditemukan penduduk di Kota Medan yang belum memiliki e-KTP maupun Kartu Keluarga (KK). Masih banyak masyarakat di Kota Medan yang belum mempunyai akta kelahiran yang diakibatkan sulitnya pengurusan akta kelahiran tersebut.121

9. Urusan kesehatan

Pemutakhiran data JPKMS sudah dilakukan pad tahun 2011 ternyata masih banyak penduduk Kota Medan yang belum memiliki Kartu Medan Sehat. Masih belum maksimalnya pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas rawat inap maupun rawat jalan yang disebabkan kurangnya tenaga medis khususnya tenaga dokter spesialis. Masih ditemukan masalah gizi buruk bagi Balita dana anak-anak dan

semakin tingginya korban DBD.122

120

Ibid.

Khusus untuk Rumah Sakit Umum Daerah (dr. Pirngadi Medan) walaupun telah berubah menjadi BLU ternyata masih ditemukan

121

Keputusan Dewan Perwakilan rakyat Daerah Kota Medan Nomor: 171/4285/Kep- DPRD/2012 tentang Rekomendasi Atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun AnggarN 2011, hal. 6.

122

persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pelayanan medis dan lemahnya Sumber

Daya Manusia (SDM).123

10.Urusan Badan Kepegawaian Daerah

Dalam urusan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) ini, DPRD menemukan dalam LKPJ Tahun 2011 antara lain BKD tidak memiliki data base tentang tenaga

honor dan outchorsing yang ada di jajaran Pemdakot Medan. Masih banyak

ditemukan PNS yang menempati jabatan yang tidak sesuai dengan latar belakang keahliannya. Tidak meratanya penempatan PNS pada setiap SKPD sehingga mengakibatkan lemahnya kinerja aparatur daerah di tempat-tempat tertentu.124

11.Urusan sosial dan ketenagakerjaan

Masih banyak ditemukan penyandang JPMKS seperti Anak Jalanan (Anjal), Gelandangan dan Pengangguran (Gepeng), Pekerja Seks Komersil (PSK) di pusat Kota Medan. Masih banyak pengangguran usia produktif yang diakibatkan kurang tersedianya lapangan kerja. Masih banyak pelanggaran hak-hak normatif yang berkaitan dengan UMK dan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) serta kesehatan dan keselamatan kerja.125

12.Urusan lingkungan hidup

Masih banyak ditemukan oleh DPRD perusahaan-perusahaan dan rumah sakit serta hotel-hotel yang belum memiliki Instalasi Pengelolaan Limbah (IPAL). Selain

123

http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=14466, diakses tanggal 03 Mei 2013. Berita di Situs Resmi Pemerintah Kota Medan, judul “Pelayanan di RSUD Pirngadi Harus Ditingkatkan”.

124

Pemerintah Kota Medan, “Laporan....Op. cit., hal. 8. 125

Ibid. Dalam Laporan ini tidak disajikan data statistik untuk mendukung pernyataan tersebut di atas.

itu juga masih banyak perusahaan-perusahaan, rumah sakit, dan hotel-hotel yang belum memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UPL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) serta SPPL.126

13.Urusan pendidikan

Masih rendahnya SDM dalam hal pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana yang berdampak banyaknya sarana dan prasarana pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMA/SMK masih bermasalah. Dinas Pendidikan Kota Medan tidak memiliki data base terkait sarana dan prasarana sekolah, akibatnya banyak gedung- gedung sekolah yang membutuhkan perbaikan (renovasi) terabaikan, di samping itu terdapat pula sekolah yang belum seharusnya direnovasi dijadikan prioritas. Belum meratanya tenaga pengajar di Kota Medan. Tenaga pengajar di inti kota berlebih dalam berbagai bidang pelajaran, sementara di bagian pinggiran kota masih sangat minim jumlah tenaga pengajar.127

B. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD Terhadap Pemerintah Kota Medan