• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori

2.1.5 Tendangan Jarak Jauh

Tendangan jauh dalam permainan sepak bola memiliki fungsi yang penting.

Dengan tendangan jauh seorang kipper dapat langsung memberikan bola kepada pemain penyerang yang jauh berada di depan, pemain belakang dapat menggunakannya untuk menyapu atau menjauhkan bola dari area pertahanan ketika tim dalam keadaan terdesak, dan pemain sayap banyak menggunakan tendangan jauh untuk mengumpan kepada penyerang, bahkan seorang penyerang bisa menggunakannya untuk mencetak gol ketika posisi penjaga gawang terlalu jauh dari gawangnya.

Menurut Sukatamsi ( 2004 : 2.41 ) atas dasar kegunaan dan fungsi dari tendangan sebagai berikut :

a. untuk memberikan operan bola kepada teman

b. untuk menenmbakan bola ke arah mulut gawang lawan c. untuk menyapu

d. untuk melakukan bermacammacam tendangan khusus sepaerti tendangan bebas, tendangan sudut dan tendangan pinalti.

Untuk dapat menendang bola melambung dengan hasil yang jauh di samping membutuhkan power otot tungkai juga memerlukan penguasaan teknik menendang bola yang baik. Perlu diperhatikan pula bahwa teknik-teknik tertentu dapat memberikan hasil yang diharapkan sedangkan untuk menghasilkan suatu tendangan yang melambung dan jarak yang jauh lebih tepat jika menggunakan

kura-kura kaki bagian dalam (inside of the instep). Analisis gerak menendang dengan menggunakan punggung kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

a. Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong kurang lebih 40 derajat dari garis lurus bola, kaki tumpu diletakkan di samping belakang bola kurang lebih 30 cm dengan ujung kaki membuat 40 derajat dengan garis lurus bola. b. Kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki serong kurang

lebih 40 derajat ke arah luar. Kaki tendang tarik ke belakang bola dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola. Perkenaan kaki dengan bola tepat di punggung kaki bagian dalam dan tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola pergelangan kaki dikunci.

c. Gerak kaki lanjutan kaki tendang diangkat dan di arahkan kedepan d. Pandangan mengikuti jalannya bola ke sasaran

e. Lengan dibuka berada di samping badan sebagai keseimbangan, (Sucipto dkk, 2000:21)

Uraian di atas dapat diketahui bagaimana teknik atau pola dasar melakukan tendangan lambung yang baik dan benar. Agar para pemain dapat melakukan tendangan lambung sejauh mungkin maka diperlukan suatu bentuk latihan teknik dan fisik terutama yang dapat meningkatkan kemampuan tendangan lambung dalam permainan Sepakbola. Seorang pemain untuk dapat menendang bola dengan hasil yang terjauh pada tendangan lambung secara teoritis tergantung pada: a) sudut elevasi saat bola lepas dari kaki dan, b) kecepatan gerak bola saat meninggalkan kaki. Sudut 45 derajat adalah sudut maksimum untuk menghasilkan tendangan terjauh.

Tendangan jarak jauh sering digunakan oleh pemain sepak bola guna mengoper teman yang berada jauh di depan atau pun bisa digunakan untuk menembak bebas maupun pinalti..Tendangan jarak jauh harus dikuasai dengan benar oleh pemain sepak bola karena apabila pemain tersebut tidak mampu menendang jarak jauh maka pemain tersebut perlu memperhatikan teknik menendang dengan benar terlebih dahulu. Tendangan jarak jauh dapat dilakukan dengan punggung kaki, kaki sebelah dalam maupun kaki bagian luar yang terpenting adalah pemain harus menguasai teknik dasar tendangan tersebut dengan benar. Untuk menghasilkan tendangan jauh tersebut bisa dilakukan dengan latihan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan.

2.1.4 Kekuatan Otot Tungkai

Kekuatan (strength) adalah kemampuan kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewktu bekerja, (M. Sajoto, 1995 : 98). Kekuatan yang dominan dalam permainan sepak bola adalah kekuatan otot tungkai yaitu kemampuan kerja otot tungkai dalam menerima beban untuk melakukan teknik menendang bola.

Kita dapat bergerak karena adanya otot dan persendian, kekuatan kontraksi tergantung dari otot. Otot dalam menjalankan fungsinya dibedakan menjadi dua macam yaitu otot sinergis dan otot antagonis. Otot sinergis adalah otot-otot yang mempunyai kerja sama, umumnya otot-otot yang menekuk. Otot antagonis adalah otot-otot yang mempunyai kerja yang berlawanan, sebagai contoh otot untuk meluruskan dan menekuk. Otot merupakan 40-45% dari berat badan tubuh seseorang, di dalam tubuh manusia terdapat 217 pasang otot rangka. Untuk dapat mempelajari fungsi otot dengan jelas maka perlu kita ketahui struktur otot. Otot

terdiri dari empat macam komponen yaitu : a) jaringan otot yang terdiri dari sel-sel otot, b) jaringan ikat, c) syaraf, d) urat-urat darah, (Soekarman, 1987 : 27-29). Menurut Soekarman (1987 : 31) fungsi otot adalah untuk berkontraksi. Kontraksi ini terdiri dari : (a) Kontraksi isotonik, dalam kontraksi ini terjadi pemendekan otot. (b) Kontraksi isometrik, kontraksi ini tidak kelihatan adanya gerakan untuk mempertahankan sikap tubuh. (c) Kontraksi eksentrik, tidak ada perpanjangan otot pada waktu kontraksi. (d) Kontraksi isokinetik, ketegangan yang timbul pada otot pada waktu menjadi pendek dengan kecepatan yang sama.

Apabila otot itu dapat berkontraksi berturut-turut secara maksimal untuk jamgka waktu yang lama dikatakan mempunyai ketahanan otot yang baik. Dalam proses latihan, kadang-kadang otot mengalami kepayahan, dan otot-otot yang cepat payah ini dikatakan bahwa ketahanannya rendah.

Kekuatan otot tungkai sangat menentukan dalam teknik sepak bola sebab kekuatan otot tungkai pada dasarnya adalah kemampuan otot atau sekelompok otot tungkai untuk melakukan kerja tertentu, dalam hal ini adalah pada saat melakukan teknik-teknik dasar sepak bola yaitu teknik menendang bola.

Kekuatan adalah energi untuk melawan suatu tahanan, atau kemampuan untuk membangkitkan tegangan (tension) terhadap suatu tahanan (resistance), (Harsono, 1988 : 47). Menurut Sugianto (1993 : 226) kekuatan otot adalah unsur kemampuan fisik yang menjadikan sesorang mampu menahan beban atau tahanan dengan menggunakan kontraksi otot. Kekuatan otot ditentukan oleh besarnya penampang otot serta kualitas kontrol pada otot yang bersangkutan.

Tungkai adalah kaki atau seluruh kakinya dari pangkal paha ke bawah (Depdiknas, 2001 : 895). Tungkai dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan

sebagai ”kaki” atau seluruh kaki dari pangkal paha ke bawah (Poewodarminto, 2003 : 1226). Kekuatan otot tungkai yang dimaksud di sini adalah kemampuan otot untuk menerima beban dalam waktu tertentu dimana kemampuan itu dihasilkan oleh kontraksi otot yang terdapat pada tungkai dan kontraksi ini timbul untuk melakukan gerakan atau tahanan pada saat melakukan teknik sepak bola. Kekuatan otot adalah kemampuan sekelompok otot yang secara maksimal dalam sekali angkat, atau sekali dorong melawan beban yang berat. Semakin kuat seseorang, maka semakin besar pula beban yang dapat diangkat atau didorong, (Yunusul Hairy, 2004 : 1.22).

Menurut Sudarminto (1992 : 60-61), tungkai terdiri dari tungkai atas yaitu pangkal paha sampai lutut dan tungkai bawah yaitu lutut sampai kaki. Otot-otot tungkai atas (otot paha) mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu :

1. Otot abduktor terdiri dari : a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam. b.

Muskulus abduktor brevis sebelah tengah. c. Muskulus abduktor longus

sebelah luar. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor

femoralis. Fungsinya menyelenggarakan gerakan abduksi dari femur.

2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala 4. Otot ini merupakan otot yang terbesar terdiri dari : a. Muskulus rektus femoris. b.

Muskulus vastus lateralis eksternal. c. Muskulus vastus medialis internal. d.

Muskulus vastus intermedial.

3. Otot fleksor femoris, yang terdapat dibagian belakang paha terdiri dari : a.

Biseps femoris, otot berkepala 2 (dua). Fungsinya membengkokkkan paha dan

selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah. c. Muskulus semi

tendinosis, otot seperti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta

memutarkan ke dalam. d. Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat dibagian paha. Fungsinya eksorotasi femur, memutar keluar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan keluar.

Gambar : 7

Struktur otot tungkai atas (Syaifuddin, 1997:45-46)

Otot tungkai bawah, terdiri dari :

1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsimya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.

2. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan jari kelingking kaki.

3. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.

4. Urat Akiles (tendo achilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Otot-otot tersebut terletak dengan berpangkal pada kondilus tulang kering, melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar tibia ke dalam endorotasi. Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam. 5. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada

betis, uratnya melewati tulang jari dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.

6. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posteior) Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam. 7. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki. Fungsinya dapat

meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5) Otot-otot yang lain antara lain :

1. Otot ketul

3. Otot pronasi, terletak di sebelah punggung kaki. Aponeurosis plantaris, tapak kaki yang ditutupi oleh selaput. Fasia flontaris, bagian khusus dari fasia yang terletak di bawah telapak kaki.

Gambar : 8

Struktur otot tungkai bawah (Syaifuddin, 1997:48)

Jadi yang dimaksud kekuatan otot tungkai adalah komponen kondisi fisik tulang kemampuannya dalam mempergunakan otot tungkai untuk menahan beban sewaktu melakukan aktifitas kerja. Kekuatan otot tungkai memiliki peranan yang sangat penting untuk keberhasilan pemain sepak bola dalam melakukan teknik-teknik sepak bola khususnya pada waktu menendang bola.

Hasil aplikasi kekuatan otot tungkai dapat dilihat berdasarkan hasil tendangan bola lambung jauh.

2.1.6 Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ-organ syaraf otot (M. Sajoto, 1995 : 9). Kesimbangan adalah suatu kemampuan

untuk mempertahankan posisi tubuh dalam keseimbangan pada situasi gerakan statis maupun dinamis. Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang pada saat melakukan gerakan tergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semisis kuralis pada telinga dan reseptor pada otot. Diperlukan tidak hanya pada olah raga tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari (Dangsina Moeloek, 1984 : 10). Keseimbangan ini penting dalam kehidupan maupun olahraga, untuk itu penting dimana tanpa keseimbangan orang tidak dapat melakukan aktivitas dengan baik. Seorang pemain sepak bola apabila memiliki keseimbangan yang baik, maka pemain itu akan dapat mempertahankan tubuhnya pada waktu menguasai bola. Apabila keseimbangannya baik maka pemain tersebut tidak akan mudah jatuh dalam perebutan bola maupun dalam melakukan body contact terhadap pemain lawan.

Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang mana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda. Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang rendah. Dalam cabang olahraga kususnya sepak bola keseimbangan merupakan salah satu faktor yang penting agar dapat bermain sepak bola dengan baik. Sepak bola adalah cabang olahraga yang senantiasa bergerak. Dan selain itu gerak dalam sepak bola dalam waktu yang cukup lama yaitu 2x 45menit.

Keseimbangan dalam sepak bola ada dalam berbagai contoh seperti : 1) Saat kontak fisik 2) Saat bertumpu sesudah melakukan heading 3) Berlari dan bergerak ke samping 4) Saat menendang bola 5) Penggunaan sepatu berspoul enam. Menurut Sukatamsi, (2004 : 2.39) dalam melakukan tendangan, tumpuan kaki

harus tepat dan benar. Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada persiapan akan menendang bola dan kaki tumpu merupakan letak titik berat badan. Posisi kaki tumpu atau dimana harus meletakkan kaki tumpu terhadap letak bola, akan menentukan arah lintasan bola dan tinggi rendahnya lambungan bola.

Bentuk-bentuk kegiatan di atas merupakan penerapan keseimbangan dalam kegiatan sepak bola, meskipun dapat dikatakan bahwa keseimbangan tersebut tidak mutlak, tetapi erat sekali hubungannya dengan gerakan menendang bola.

Dokumen terkait