• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dalam kajian penelitian ini menggunakan uji F dari masing-masing regresi sederhana linear. Apabila nilai p value < 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas yaitu kekuatan otot tungkai,

keseimbangan, dengan hasil tendangan jarak jauh bersifat linier. Hasil uji linieritas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Linieritas

Sumber variasi

Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dengan Hasil tendangan

jarak jauh

Hubungan

Keseimbangan dengan hasil tendangan jarak jauh Model regresii Y = 7.636 + 0,847X1 Y = 13,551 + 0,729X2

Fhitung 45,803 20,412

P value 0,000 0,000

Kriteria Linier Linier

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan jarak jauh dinyatakan dengan persamaan regresi linear: Y = 7,636 + 0,847X1

Model tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan satu satuan kekuatan otot tungkai akan terjadi perubahan hasil tendangan sebesar 0,847, begitu juga sebaliknya. Model regresi linear tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji F dan diperoleh F hitung = 45,803 dengan pvalue = 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa hubungan kedua variabel membentuk regresi linear.

Tabel 4.3 juga memperlihatkan bahwa hubungan antara keseimbangan dengan hasil tendangan jarak jauh dinyatakan dengan persamaan regresi linear: Y = 13,551 + 0,729X2

Model tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan satu satuan keseimbangan akan terjadi perubahan hasil tendangan sebesar 0,729, begitu juga sebaliknya. Model regresi linear tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji

F dan diperoleh F hitung = 20,412 dengan pvalue = 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa hubungan kedua variabel membentuk regresi linear.

4.1.3 Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda seperti terlihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Analisis Regresi Ganda

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa model regresi yang diperoleh adalah: Y = -1,067 + 0,640X1 + 0,381X1

Model regresi tersebut menunjukkan bahwa:

1. Setiap terjadi perubahan satu satuan kekuatan otot tungkai akan terjadi perubahan hasil tendangan jarak jauh sebesar 0,640, apabila keseimbangan dikontrol.

2. Setiap terjadi perubahan satu satuan keseimbangan akan terjadi perubahan hasil tendangan jarak jauh sebesar 0,381, apabila kekuatan otot tungkai dikontrol.

4.1.3.1 Uji Hipotesis I

Hipotesis I yang menyatakan ada sumbangan kekuatan otot tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan Winong Pati diuji menggunakan uji t. Hasil uji t seperti tercantum

Coefficientsa

-1.067 5.938 -.180 .859

.640 .122 .640 5.227 .000 .785

.381 .122 .381 3.112 .006 .602

(Constant)

Kekuatan otot tungkai Keseimbangan Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Partial Correlations

Dependent Variable: Hasil tendangan jarak jauh a.

pada tabel 4.4 diperoleh thitung = 5,227 dengan pvalue = 0,000 < 0,05 yang berarti hipotesis I diterima. Besarnya sumbangan kekuatan otot tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh mencapai (0,785)2 x 100% = 61,62%.

4.1.3.2 Uji Hipotesis II

Hipotesis II yang menyatakan ada kontribusi keseimbangan terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan Winong Pati diuji menggunakan uji t. Hasil uji t seperti tercantum pada tabel 4.4 diperoleh thitung = 3,112 dengan pvalue = 0,000 < 0,05 yang berarti hipotesis II diterima. Besarnya sumbangan keseimbangan terhadap hasil tendangan jarak jauh mencapai (0,602)2 x 100% = 36,24%. Hipotesis I dan II menunjukkan besarnya kontribusi mencapai 97,86%.

Dengan demikian dari hasil hipotesis tersebut yang 2,14% merupakan kontribusi teknik yang lain.

4.1.3.3 Uji Hipotesis III

Hipotesis III yang menyatakan ada sumbangan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan Winong Pati diuji menggunakan uji F.

Tabel 4.5.

Hasil Uji Simultan (Uji F)

Model Summaryb .906a .820 .799 4.48185 38.794 2 17 .000 Model 1 R R Sq uare Adjusted R Sq uare Std. Error of

the Estimate F Change df1 df2

Sig . F Change Change Statistics

Predictors: (Constant), Keseimbangan, Kekuatan otot tungkai a.

Dependent Variable: Hasil tendangan jarak jauh b.

Hasil uji F seperti tercantum pada tabel 4.5 diperoleh Fhitung = 38,794 dengan pvalue = 0,000 < 0,05 yang berarti hipotesis III diterima. Besarnya sumbangan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap hasil tendangan jarak jauh mencapai 82 %.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Hasil Tendangan Jarak Jauh

Hasil analisis data menunjukan bahwa secara parsial kekuatan otot tungkai memberikan sumbangan yang nyata terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan Winong Pati, terbukti dari hasil uji t dengan pvalue < 0,05.

Analisis data ini memberikan bukti nyata bahwa jauh dekatnya hasil tendangan dipengaruhi kekuatan otot tungkai pemain. Semakin besar kekuatan otot tungkainya diikuti dengan semakin jauh hasil tendangan bola, begitu juga sebaliknya. secara biomekanika, bola hasil tendangan jarak jauh membentuk lintasan parabola sehingga hasil yang dicapai tergantung dari kecepatan tendangan dan sudut tendangan. Jarak tempuh hasil tendangan (R) dinyatakan dengan R =

 2 Sin g V0 .

Vo yang semakin besar maka nilai R juga semakin naik, ini artinya bahwa kecepatan awal tendangan sebanding dengan jarak yang ditempuh bola. Kecepatan awal akibat dari momentum atau tumbukan antara kaki yuang menendang dengan bola. Tendangan dengan kekuatan otot tungkai besar akan menghasilkan momentum yang besar pula sehingga kecepatan awal bola juga semakin besar.

4.2.2 Sumbangan Keseimbangan terhadap Hasil Tendangan Jarak Jauh

Hasil analisis data menunjukan bahwa secara parsial keseimbangan memberikan sumbangan yang nyata terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan Winong Pati, terbukti dari hasil uji t dengan pvalue < 0,05. Sesuai dengan rumus di atas, apabila sudut elevasinya 450 maka nilai R akan optimal karena sin 2(450) = sin 900 = 1 (maksimum), dengan demikian agar hasil tendangan jarak jauh lebih optimal diperlukan sudut elevasi yang tepat yaitu mendekati 450. Penentuan sudut tersebut diperlukan koordinasi yang tepat. Keseimbangan kaki dalam hal ini diperlukan dalam penentuan sudut elevasi. Kaki yang seimbang akan mudah mengkoordinasi tendangan sehingga memungkinkan menghasilkan sudut elevasi yang tepat sehingga menghasilkan tendangan yang semakin jauh.

4.2.3 Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan terhadap Hasil Tendangan Jarak Jauh

Hasil analisis data menunjukan bahwa secara simultan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan memberikan sumbangan yang nyata terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan Winong Pati, terbukti dari hasil uji F dengan pvalue < 0,05. Dalam pergerakan menendang bola, peran kekuatan otot tungkai sangat besar. Otot tungkai yang kuat menghasilkan momentum (tumbukan) kaki dengan bola semakin besar, sehingga tendangan yang dihasilkan semakin jauh.

Disamping kekuatan otot tungkai, faktor lain yang berpengaruh adalah keseimbangan. Saat menendang bola tubuh mengupayakan untuk menjaga keseimbangan dengan memusatkan pada satu tumpuan kaki. Keseimbangan kaki yang semakin besar yang menyebabkan kecepatan awal gerakan bola yang besar

serta koordinasi penentuan sudut elevasi yang tepat, semakin baik hasil yang dicapai dalam menendang bola. Kondisi tersebut secara signifikan berpengaruh terhadap hasil tendangan jarak jauh.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait