• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indone-

BAB VI BELA NEGARA

A. MAKNA BELA NEGARA

1. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indone-

Dalam UUD 1945 :

1. Pasal 27 Ayat (3) berbunyi, “Setiap warga negara berhak dan wajib ikutserta

dalam upaya pembelaan negara.”

2. Pasal 30 Ayat (1) berbunyi, “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikutserta

dalam usaha pertahanan keamanan negara.”

Dengan demikian usaha pembelaan dan pertahanan keamanan negara merupakan

hak sekaligus kewajiban setiap warga negara Indonesia. Konsekuensinya setiap warga negara berhak dan wajib turutserta dalam menentukan kebijakan pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan per-aturan perundang-undangan yang berlaku. Pembelaan negara dimaksud dalam implementasinya sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing.

Usaha pembelaan dan pertahanan keamanan negara dilaksanakan melalui Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), yaitu :

1. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik

Indone-sia (POLRI) sebagai kekuatan utama.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini dikemukakan tentang peran, fungsi, tugas, serta wewenang TNI dan POLRI :

a. Kedudukan, Peran, Fungsi, dan Tugas TNI : (1) Kedudukan :

- Dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan militer, TNI berkeduduk-an di bawah Presiden;

- Dalam kebijakan dan strategi pertahanan serta dukungan administrasi, TNI di bawah koordinasi Departemen Pertahanan;

Angkatan Udara yang melaksanakan tugasnya secara matra atau ga- bungan di bawah pimpinan Panglima;

- Tiap-tiap angkatan mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat. (2) Peran :

TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.

(3) Fungsi :

TNI sebagai alat pertahanan negara berfungsi sebagai :

- Penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dari dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa;

- Penindak terhadap setiap bentuk ancaman tersebut di atas;

- Pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan.

Dalam melaksanakan fungsi tersebut di atas, TNI merupakan komponen utama sistem pertahanan negara.

(4) Tugas :

Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara,

mempertahan-kan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarmempertahan-kan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Tugas pokok ini dilakukan dengan :

- Operasi militer untuk perang;

- Operasi militer selain perang, yaitu untuk : . mengatasi gerakan separatis bersenjata; . mengatasi pemberontakan bersenjata; . mengatasi aksi terorisme;

. mengamankan wilayah perbatasan;

. mengamankan obyek vital nasional yang bersifat strategis;

. melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan po-litik luar negeri;

. mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya; . memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya

secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta; . membantu tugas pemerintahan di daerah;

. membantu POLRI dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dengan undang-undang;

. membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia; . membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan

pemberian bantuan kemanusiaan;

. membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and

rescue);

. membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan pener-bangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan. Ketentuan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan kepu-tusan politik negara.

b. Kedudukan, Tugas Pokok, Tugas, dan Wewenang POLRI : (1) Kedudukan :

- POLRI berada di bawah Presiden.

- POLRI dipimpin oleh KAPOLRI yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Presiden sesuai dengan peraturan per-undang-undangan.

(2) Tugas Pokok :

- Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; - Menegakkan hukum;

- Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada ma-syarakat.

(3) Tugas :

- Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terha-dap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;

- Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, keter-tiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan;

- Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat, serta ketaatan warga masyarakat ter-hadap hukum dan peraturan perundang-undangan;

- Turutserta dalam pembinaan hukum nasional;

- Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;

- Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa;

- Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya;

- Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, la-boratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;

- Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan ling-kungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;

- Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang;

- Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepenting-annya dalam lingkup tugas kepolisian;

- Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

(4) Wewenang :

Dalam rangka penyelenggaran tugas pokok dan tugas tersebut di atas,

secara umum POLRI berwenang :

- Menerima laporan dan/atau pengaduan;

- Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum;

- Mencegah dan menaggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;

- Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengan- cam persatuan dan kesatuan bangsa;

- Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian;

- Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepo-lisian dalam rangka pencegahan;

- Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;

- Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang; - Mencari keterangan dan barang bukti;

- Menyelenggarakan pusat informasi kriminal nasional;

- Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat;

- Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat; - Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan lainnya, POLRI ber-wenang :

- Memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya;

- Menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor; - Memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor;

- Menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik;

- Memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam;

- Memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa mengamanan;

- Memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian; - Melakukan kerjasama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik

- Melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait; - Mewakili pemerintah RI dalam organisasi kepolisian internasional; - Melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas

kepolisian.

Di bidang proses pidana, POLRI berwenang untuk :

- Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan; - Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian

perkara untuk kepentingan penyidikan;

- Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan;

- Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri;

- Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;

- Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

- Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;

- Mengadakan penghentian penyidikan;

- Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum;

- Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menagkal orang yang disangka melakukan tindak pidana;

- Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum;

- Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab. Tindakan lain adalah tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilak-sanakan jika memenuhi syarat sebagai berikut :

- Selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan;

- Harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya; - Pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa; - Menghormati hak asasi manusia.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya POLRI senantiasa bertin-dak berdasarkan norma hukum dan mengindahkan norma agama, keso-panan, kesusilaan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia. Dan lebih diutamakan adalah tindakan pencegahan.

Dokumen terkait