• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Asuhan Kebidanan

Dalam dokumen Rani Budiarti Pratiwi BAB II (Halaman 44-51)

1. Konsep dasar menurut varney : Pengertian

Manajemen kebidanan adalah bentuk pendekatan yang digunakan bidan dalam memberikan alur pikir bidan, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan klinik. Asuhan yang dilakukan harus dicatat benar, sederhana, jelas, logis, sehingga perlu sesuatu metde pendokumentasian (varney, 2008).

a. Langkah-langkah dalam manajemen kebidanan

Agar proses manajemen pada ibu dapat dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan langkah sistematis. Adapun langkah-langkah yang harus dilaksanakan menurut varney (2008) adalah sebagai berikut:

Pengkajian adalah tahap awal yang dipakai dalam menerapkan asuhan kebidanan pada pasien dan merupakan suatu pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nursalam, 2009).

a) Data subyektif

Data subyektif adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak dapat ditemukan oleh tim kesehatan secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2009).

(1) Biodata yang menyangkut identitas pasien (Ambarwati,2008). (a) Nama

Nama jelas atau nama lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan pelayanan.

(b) Umur

Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap sedangkan umur lebih dari 35 rentan sekali untuk terjadi perdarahan masa nifas.

(c) Agama

Untuk mengetahui pasien tersebut dalam membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa.

Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari (e) Pendidikan

Berpengaruh terhadap tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.

(f) Pekerjaan klien

Gunanya untuk mengetahui tingkat sosial ekonominya, karena ini mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.

(g) Alamat

Ditanyakan karena mungkin memiliki nama yang sama dengan alamat yang berbeda.

(h) Keluhan utama

Keluhan yang terjadi pada ibu hamil pada TM III adalah kenceng-kenceng teratur, pusing, pandangan mata kabur, cemas pada saat persalinan.

(i) Riwayat menstruasi

Umur menarche, lamanya haid, siklus, banyaknya darah, haid teratur atau tidak, sifat darah (cair atau ada bekuan warnanya), dismenorhea (Rohani, dkk. 2011).

(j) Riwayat perkawinan

Perlu dikaji tentang nikah berapa kali, pernikahan syah atau tidak karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan berkaitan dengan psikologisnya, sehingga akan mempengaruhi proses nifas (Ambarwati, 2008).

(k) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu di tanyakan untuk mengetahui jumlah kehamilan yang lalu dan apakah ada masalah pada persalinan dan nifas yang lalu, untuk ibu hamil dengan multigravida.

(l) Riwayat kehamilan sekarang

Dilakukan untuk mengetahui dan mengetahui dan mengawasi perkembangan kehamilan dengan pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan obstetri pada ibu hamil Trimester III.

(m) Riwayat persalinan dahulu dan sekarang

Dikaji untuk mengetahui cara persalinan, penolong persalinan, lama persalinan, penyulit yang menyertai persalinan pada multigravida.

(n) Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan ibu, usia perkawinan ibu apakah umur ibu di atas 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

b) Data Obyektif

Data yang diperoleh dari observasi dan diukur oleh tenaga kesehatan yang didapat dari pemeriksaan pasien.

Kita bisa sekilas menilai keadaan umum ibu, apakah pucat, baik atau tidak.

(2) Kesadaran

Bisa menilai dengan kita mengasih pertanyaan, apakah dijawab dengan sadar, jelas dan tepat. Ada macam-macam kesadaran yaitu : composmentis, amnesia, apatis, samnolensi, spoor, sub koma dan koma.

(3) Pemeriksaan fisik (a) TTV :

Tekanan darah : kita bisa menilai apakah tensi pasien rendah atau tinggi. Normalnya 110/80 mmHg dan tidak lebih dari 130/80 mmHg. Suhu : suhu badan inpartu tidak melebihi 372 oC umumnya sesudah partus naik 0,5 oC dari keadaan normal. Nadi : pada orang dewasa nadi normal antara 70-100 x per menit.

(b) TB : kita bisa melihat apakah pasien tersebut sudah memenuhi syarat atau tidak, normalnya tinggi badan orang indonesia 150 cm.

(c) BB : untuk melihat apakah kenaikan berat badan orang hamil normal atau tidak.

(d) Lila : untuk menilai status gizi, apakah pasien KEK (kekurangan energi kronik) atau tidak.

Dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk menilai apakah ada kelainan tanda bahaya atau tidak. (f) Palpasi

Dilakukan palpasi pada ibu hamil TM III untuk mengetahui bagian-bagian janin. Ada 4 macam palpasi yang dilakukan, yaitu : leopold I, II, III dan IV.

(g) Auskultasi

Untuk mendengarkan suara denyut jantung janin apakah ada atau tidak.

(h) Perkusi

Dilakukan pemeriksaan reflek patella, untuk mengetahui apakh ibu kekurangan vitamin B12 atau tidak. (i) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium dilakukan bila pasien dalam keadaan berhak untuk dilakukan pemeriksaan lab.

2) Langkah II : interpretasi data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa klien terhadap suatu diagonsa yang akan ditentukan dengan menggunakan data yang telah diperoleh.

3) Langkah III : diagnosa potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah di identifikasikan.

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk di konsultasikan dan ditangani bersama oleh tim kesehatan lainnya.

5) Langkah V : perencanaan

Rencana asuhan kebidanan yang akan dibuat sesuai dengan diagnosis yang telah ditentukan.

6) Langkah VI : pelaksanaan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan dengan efisien dan aman.

7) Langkah VII : evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah dilakukan, meliputi masalah yang diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosis.

2. Pendokumentasin manajemen kebidanan dengan metode SOAP :

a. S (Data Subjektif) : merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut helen varney pertama (pengkajian data), terutama data yang diperoleh melalui anamnesis. Data subyektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien.

b. O (Data Obyektif) : merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney pertama (pengkajian data), terutamaa data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan diagnostik lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang

lain dapat di masukkan dalam data objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosis.

c. A (Assessment) : merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.

d. P (Planning) : membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan mdatang. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya.

Dalam dokumen Rani Budiarti Pratiwi BAB II (Halaman 44-51)

Dokumen terkait