• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekrutmen politik sebagai sebuah proses yang dilakukan oleh setiap partai politik untuk bisa memperoleh kekuasaan dan jabatan dalam pemerintahan sebagai bentuk nyata dari apa yang telah dipelajari oleh kader-kadernya dalam partai poitik tersebut, yang tujuan utama dari partai adalah mampu memperjuangkan hak-hak dan aspirasi masyarakat di pemerintahan.

Memperjuangkan hak-hak dan aspirasi rakyat tentunya harus melalui tahapan, sebelum dipercaya oleh rakyat sebagai penyambung lidah di pemerintahan, setiap kader harus mampu memperoleh kepercayaan dari partai politiknya terlebih dahulu sebagai pengusung dan atau koalisi.

1. Menjalani Proses Rekrutmen Calon Anggota Legislatif

PDI Perjuangan dalam menentukan kader yang harus dimajukan sebagai kandidat calon legislatif dan akan bertarung saat pemiihan umum memiliki tahapan-tahapan yang harus dijalani. Untuk itu berikut ini adalah mekanisme yang dilakukan oleh PDI Perjuangan untuk berani unjuk gigi didepan masyarakat dengan kader-kadernya yang dianggap mampu untuk mencapai tujuan dari partai politik.

Berdasarkan wawancara dengan Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.

Simalungun Bapak Maha Darma Saragih,ST menyatakan bahwa;

...dalam persaingan politik dan pemunculan kontestan politik yang ikut bertarung dalam pemilihan umum, dari Partai PDI Perjuangan akan mengutamakan kader partai, kemudian sebagai partai yang terbuka akan menerima tokoh-tokoh masyarakatyang ingin menjadi calon legislatif dan ikut bertarung dalam pemilihan umum ketika kuota yang dimiliki oleh partai masih mencukupi dengan syarat-sayarat yang diberikan oleh partai harus dijalani sebagai bentuk pembobotan dan pemahaman akan ideologi, AD/ART dan loyalitas terhadap partai, hal ini tertulis dalam AD Partai Bagian Kedua Sistem Kaderisasi Pasal 87 tentang Kaderisasi Partai ayat 1-4 dan Pasal 88 tentang Sekolah Partai ayat 1-433. Berdasarkan Juklak dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun mengadakan rekrutmen terhadap calon legislatif sementara yang akan diusulkan oleh partai kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai (DPP) sebagai Daftar Calon Sementara (DCS). Partai PDI Perjuangan sebagai salah satu partai yang ikut dalam pertarungan untuk memperebutkan kursi sebanyak mungkin dari 50 kuota yang tersedia di DPRD Simalungun, mengusulkan sejumlah DCS kepada DPP, kemudian dari daftar tersebut DPP mengoreksi semua daftar calon juga berkas-berkasnya yang diusulkan oleh DPC Partai. Bapak Maha Darma Saragih, ST sebgai ketua DPC. PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun menjelaskan, bahwa ;

Untuk pemilihan legislatif, itu harus berdasarkan berpedoman pada instruksi yang dikeluarkan oleh DPP Partai tentunya mengutamakan kader partai yang memiliki pemahaman ideologi partai, memiliki loyalitas terhadap partai, memahami AD/ART Partai itulah yang menjadi prioritas. Namun, sebagai partai yang terbuka juga kita menerima tokoh-tokoh masyarakat yang ingin menjadi calon legislatif dari Partai PDI Perjuangan tapi dengan syarat mereka harus mengikuti Pendidikan Politik dari Partai PDI Perjuangan, itu yang menjadi syarat utama.Tapi yang menjadi prioritas utama tadi adalah kader partai yang benar-benar mumpuni sebagai seorang legislator, segala teknis dan persyaratannya itu diatur oleh Juklak dari DPP Partai, ada aturan mainnya untuk itu”34.

33Wawancara dengan Maha Darma Saragih (11 April 2019) di Kantor PAC. Kec. Raya, Kab.

Simalungun

34Wawancara dengan Maha Darma Saragih (11 April 2019) di Kantor PAC. Kec. Raya, Kab.

Simalungun

Berikut ini adalah Daftar Calon Sementara (DCS) dari Partai PDI Perjuangan yang diusulkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai:

Tabel 3.2a Daftar Calon Sementara (DCS) PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun dari Dapil 1-6

Dapil Nomor Urut dan Nama Lengkap Jenis Kelami

3. Junita Veronika Munthe 4. Waridin Purba

5. Timbul Oloan Saragih 6. Victor Perangin-angin 7. Sariani Burianta Lubis

L

6. Jhon Sudirman Saragih 7. Meiana Ratna Juita

Saragih, SH

8. Anggiat Jenry Siahaan

9. Gunawan Purba

4. Juli Agus Simangunsong 5. Melva Rame Purba

2. Mayang Ria Pnjaitan 3. Mariono,SH

3. Kamelia Lumban Tobing L

4. Fernando Nikson 6. Hotma Tua Hamonangan

Silalahi, SH

2. Menjalani Proses Pelatihan dan Pendidikan Poiltik

Partai PDI Perjuangan dalam mempersipakan calon legislatif maupun eksekutif secara kualitas mengadopsi ajaran-ajaran dari Ideologi Partai. Mereka yang diperispakan menjadi calon legislatif terutama untuk eksekutif harus diboboti dengan pemahaman akan ideologi yang terutama, untuk pembobotan partai tidak membatasi secara kuantitas tergantung kepada situasi dan waktu yang dimiliki, yang jelas akan diperkuat saat menjelang masa-masa pemilihan umum.

Berkenaan dengan pelatihan dan pendidikan oleh partai, Maha Darma Saragih, menjelaskan bahwa;

Pelatihan dan Pendidikan oleh partai dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan tingkatannya, yaitu 1) Kaderisasi Tingkat Pratama, Partai mengadakan pelatihan atau pendidikan Prtama sebagai pendidikan dasar kepada anggota, bagi PDI Perjuangan disebut KKP Pratama disini akan diajarkan tentang Ideologi Partai, AD/ART Partai dan Semua aturan-aturan Kepartaian serta penguatan terhadap kesetiaan akan partai dan kesetiaan terhadap NKRI sebagai organisasi yang memiliki Ideologi Pancasila. 2) KaderisasiTigkat Madya, Pengkaderan dilanjutkan bagi kader yang dianggap mapan secara ideologi partai mengadakan tingkat pelatihan Madya, bagi mereka diharapkan menjadi guru partai. Artinya mampu meberikan pelatihan dan pendidikan partai bagi anggota partai disetiap tingkatan. 3) Kaderisasi Tingkat Utama, yaitu pelatihan atau pendidikan politik terhadap Anggota yang sudah benar-benar mapan dan siap menjadi pelatih utama dalam organisasi....35

Dalam pelatihan atau pendidikan yang diberikan kepada keseluruhan anggota mulai dari Kaderisasi Tingkat Madya/Pratama hingga pada Kaderisasi Tingkat Utama materi pokok Ideologi Partai dalam sekolah kader partai bersumber dari ajaran Bung Karno. Setiap pelatihan dan pembobotan berupa pendidikan politik diberikan kepada semua anggota guna kepentingan politik partai juga, bahkan untuk penguatan dari DPP Partai mendirikan Sekolah Partai

35Wawancara dengan Maha Darma Saragih (11 April 2019) di Kantor PAC. Kec. Raya, Kab.

Simalungun

dan Sekolah Kader Partai. Semua hal dipersiapkan oleh Partai, dalam Anggaran Dasar (AD) Pasal 88 Sekolah Partai Ayat 2-4 dijelaskan yang menjadi Tujuan didirikannya Sekolah Partai maupun Sekolah Kader Partai untuk melaksanakan pendidikan kebangsaan, membentuk kader partai yang memiliki kesadaran, ideologi, organisasi, politik, dan kesadaran lingkungan serta pemahaman terhadap aspek-aspek sosial ekonomi kemasyarakatan, mendidik, mencerdaskan dan menyiapkan calon pemimpin partai, bangsa dan negara dan menanamkan ajaran-ajaran Bung Karno.

DPP Partai, sebelum menetapkan Daftar Calon Tetap (DCT), bagi DCS yang diusulkan oleh DPC diadakan ujian Test Assesmentbagi keseluruhan yang terdaftar dalam DCS,selain itu untuk menetapkan sebagai DCT DPP Partai bekerjasama dengan DPC mengoreksi dan mempertimbangan beberapa hal. Bapak Supian, sebagai Kepala Sekretariat kantor DPC. PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun menyebutkan:

...ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dari DPC bekerja sama dengan DPP, diantaranya adalah: 1) seluruh DCS yang diusulkan oleh DPC ke Pusat seluruhnya mengikuti ujian cecara online dan hasilnya langsung terkirim ke pusat, itu yang menjadi pertimbangan pertama, 2) yang kedua adalah masa bakti kader di partai (lamanya menjadi anggota partai) berdasarkan rekam jejaknya di partai layak gak menjadi caleg atau tidak, 3) pertimbangan yang ketiga adalah dia kader atau bukan kader maksudnya apakah dia pernah menjadi pengurus atau anggota di partai lain sebelum menjadi anggota atau kader PDI Perjuangan, ketika seseorang yang terdaftar di DCS dan berhak menjadi DCT itu minimal telah menjadi kader atau masuk ke partai PDI Perjuangan selama 5 tahun, 4) Ada atau tidak keluarga (Suami, Istri atau anak) yang bersangkutan menjadi kader di partai lain. 5) Bagi Non Kader atau Tokoh masyarakat yang berniat maju menjadi Calon Lagislatif diperhatikan posisinya ditengah-tengah masyarakat, kemudian pertimbangan lain adalah kemampuan dan intregitasnya menjadi calon legislatif secara moril dan moral36.

36Wawancara dengan Supian, (29 Mei 2019) di Kantor DPC. PDI Perjuangan Kab. Simalungun, Jalan Asahan Siantar Timur

Dari penjelasan tersebut, PDI Perjuangan dalam merekrut kader yang akan dipersiapkan menjadi calon legislatif memiliki tahap-tahapan dan pertimbangan dari Pengurus tingkat Pusat (DPP) dan Bekerjasama dengan Pengurus Cabang (DPC), setelah melihat dan mempertimbangaknnya kemudian DPP memberikan sejumlah nama yang ditetapkan menjadi DCT Legislatif kepada DPC dan diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Simalungun untuk diumumkan dan siap bertarung dalam Pemilihan Umum.

Ada banyak perubahan yang terjadi antara daftar yang tertera di DCS hingga pada ketetapan yang telah dibuat oleh DPP dan telah diumumkan oleh KPU sebagai DCT.Berikut ini adalah Daftar Calon Tetap (DCT) yang telah ditetapkan oleh DPP dan diumumkan oleh KPU Kabupaten Simalungun.

Tabel 3.2b Daftar Calon Tetap (DCT) PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun dari Dapil 1-6

Dapil No. Urut dan Nama Lengkap Jenis Kela min

Kabupaten/Kota(Tempat Tinggal Calon)

1 1. Maha Darma Saragih, ST

2. S Samrin Girsang, S.Pd

3. Junitha Veronika Munthe, S.IP

L

L

P

Kec. Siantar Martoba Kota Pematang Siantar

Nagori Seribudolok, Kec.Silimakuta, Kabupaten Simalungun

Nagori Seribudolok, Kec.Silimakuta,

4. Jasabel Girsang, SH, MH

5. Joreaman Sipayung

6. Sanny Hornelida Girsang

7. Sinta Meirina H Naibaho

8. Waridin Purba

3. Meiana Ratna Juita Saragih, S.H

4. Robert Sitohang

5. Gunawan Purba, SP

6. Nirwana

7. Jhon Sudirman Saragih,ST

8. Ludin Purba

Simalungun

Malela, Kabupaten

8. Supian

2. Fernando Nikson Sianipar, SP

3. Sri Rahayu, SE

4. Dodi Ridhown Mandalahi

5. Jhonson Riduan Sinaga, L

6. Dewi Sartika

7. Kamelia Lumban Tobing P

4. Jasser Pardede Gultom

5. Dien Nova Sinaga, S.Pd

6. Hotma Tua Hamonangan Silalahi

7. Togar Hasudungan Marpaung, SE

8. Sunardi

9. Rosmalina Damanik

L

L

L

P

Kelurahan Siopat Suhu, Kec. Siantar Timur, Kota

P.Siantar

Kelurahan Kayu Ringin Jaya ,

Kec. Bekasi, Selatan Kota Bekasi Nagori Kasindir, Kec.

Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun.

Kelurahan Sukadame, Kec. Siantarn Utara Kota

P.Siantar

KPU Mengumumkan Daftar Calon Tetap (DCT) Legislatif untuk DPRD Simalungun dari Dapil 1 sampai 6 ada sejumlah 482 Calon Legislatif dari berbagai partai yang terdaftar sebagai peserta pemilu. Dari 882 Calon Legislatif, PDI Perjuangan memunculkan sejumlah kadernya PDI Perjuangan harus mampu bersaing dengan mutu dan kualitas dari calon legislatif yang dicalonkan.

Berdasarkan wawancara dengan Ketua PDI Perjuangan DPC.

Simalungun;Maha Darma Saragih menjelaskan sebagai berikut;

...berdasarkan instruki dari DPP Partai, dan pemahaman bahwa partai merupakan wadah bagi kader partai kita dan tokoh-tokoh yang ingin memberikan diri sebagai wakil rakyat di parlemen, DPC PDI Perjuangan sudah membuat Daftar Calon Sementara (DCS), kemudian akan diadakan lagi koordinasi dengan DPP untuk penetapannya sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) dari partai kita, kenapa kita perlu lagi untuk berkoordinasi karena kita akan sesuaikan kader dan ataupun tokoh tersebut sesuai dengan kondisi geografis kita. Misalnya berdasarkan asal kampung, kariernya dan juga mayoritas-mayoritas yang lain yang menjadi bahan pertimbangan untuk mencapai tujuan kita bisa memperoleh suara terbanyak bagi calon legislatif dan ataupun partai kita37.

DPP menetapkan Daftar Calon Tetap (DCT) sesuai dengan hasil koreksi yang telah dikomunikasikan oleh DPP kepada DPC. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa, partai PDI Perjuangan dalam memilih dan menetapkan calon legislatif benar-benar menjalankan proses yang cukup panjang dan memaksimalkan setiap kadernya untuk siap dan bertarung dalam pemilihan umum, karena menyadari pentingnya kader yang bersungguh-sungguh dan berjuang untuk kesejahteraan rakyat tidak hanya untuk kepentingan individu maupun kelompok.

DPC.PDI Perjuangan Kab.Simalungun dalam pemilihan kader yang dijadikan calon legislatif ada tahapannya. Sebelum ditetapkan sebagai calon legislatif, ada yang disebut dengan Daftar Calon Sementara (DCS) yang diusulkan oleh partai politik terhadap KPU, kemudian akan ada Daftar Calon Tetap (DCT) setelah DCS diproses oleh KPU dan tetap berkoordinasi dengan partai pengusung, ketika sudah ditetapkan sebagai calon legislatif, tidak akan bisa mengundurkan diri, sekalipun mengundurkan diri akan dikenakan sanksi denda oleh KPU. Ketua Bapak Maha Darma Saragih menjelaskan sebagai berikut;

37Wawancara dengan Maha Darma Saragih (11 April 2019) di Kantor PAC. Kec. Raya, Kab.

Simalungun

...pengurus partai kita harapakan menjadi DCS, misalnya di Simalungun kita harus menyiapkan 50 orang dari 6 dapil yang ada dan dibagi dengan jumlah per Dapil masing-masing. Misalnya dapil 1 didaftar DCS ada 9 orang, jadi karena jumlah pengurus di DPC tidak sebanyak itu jadi kita menerima tokoh-tokoh yang dianggap mampu dan mumpuni untuk meraih suara di tingkat masyarakat dengan syarat harus mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh partai untuk memenuhi kuota kader yang ada, melengkapi atribut partai, tunduk pada AD/ART Partai, dan memiliki Ideologi yang sama dengan partai, inilah yang disebut DCS. Setelah KPU memeriksa DCS yang diusulkan, jika ada kekurangan-kekurangan yang belum dilengkapi diberi waktu untuk memenuhi atau mungkin mengganti caleg sesuai dengan saran dari partai, dan harus melengkapi semua syarat-syarat yang diajukan oleh KPU, ada banyak itu yang harus kita penuhi setelah itulah akan ditetapkan Daftar Calon Tetap (DCT) yang sah menjadi calon legislatif dan tidak bisa mengundurkan diri, karena jika mengundurkan diri sekalipun akan tetap muncul dalam kertas suara nantinya dan dikenakan Sanksi Denda oleh KPU38. 3. Menjalankan Tugas dan Tanggungjawab Partai Politik

Setelah menjadi anggota parlemen atau duduk sebagai anggota legislatif, sebagai anggota partai dan kader dari PDI Perjuangan harus tunduk kepada partai dan harus menjadi perpanjangan tangan partai di kedudukannya masing-masing, mulai dari DPRD Kab/Kota, DPRD Provinsi dan DPR RI. Sebagai kader partai, harus tetap berkomunikasi, berkonsultasi dengan partai tentang sikap dan pandangan politik yang akan disuarakan ditingkatannya masing-masing. Jadi harus betul-betul berkoordinasi dengan partai untuk menjalankan amanah rakyat sesuai dengan Ideologi partai, anggota parlemen haru aktif tidak boleh hanya diam atau memikirkan “Zona nyaman” sendiri, karena itu juga tidak sesuai dengan ideologi partai, danmereka yang menjabat di parlemen merupakan perpanjangan tangan partai di komisi atau kedudukan dan tugasnnya masing-masing sebagai anggota legislatif.

38Wawancara dengan Maha Darma Saragih (11 April 2019) di Kantor PAC. Kec. Raya, Kab.

Simalungun

3.3 Hasil Rekapitulasi Suara PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun di Pemilihan Umum 2019

Pemilihan umum yang berlangsung secara damai pada tanggal 17 April 2019 lalu telah menunjukkan bahwa masyarakat tetap percaya dan salah satu tempat menaruh harapan kepada Partai PDI Perjuangan.Pemilihan umum tersebut telah membuktikan bahwa PDI Perjuangan juga bahwa kader yang ikut berjuang dalam prosesnya berhasil memperoleh kursi di Parlemen.

1. Laporan Hasil Pileg DPR RI Dapil Sumatera Utara III

Dari hasil Laporan Pilihan Legislatif DPC.PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun ke DPP dijelaskan bahwa untuk Pilihan Legislatif DPR RI Dapil Sumatera III, DPC. PDI Perjuangan tidak hanya berfokus untuk DPRD Kabupaten, terbukti dengan hasil yang diperoleh dengan presentase 24,8% dari seluruh jumlah suara sah Pemilihan DPR RI di Kabupaten Simalungun,.

Sedangkan periode sebelumnya suara Partai di DPR RI 2014 hanya mendapatkan 14% total suara sah.

No. Kabupaten Perolehan Suara Partai di DPR RI Dapil Sumut III 2. Laporan Hasil Pileg DPRD Provinsi Sumatera Utara Dapil Sumatera Utara

X

Dpc pdi Perjuangan Kabupaten Simalungun juga memperoleh suara terbesar dari Partai lainnya untuk DPRD Provinsi Sumatera Utara Dapil X dengan

presentase 20,3 % dari seluruh jumlah suara sah pemilihan DPRD Provinsi Sumatera Utara X di Kabupaten Simalungun. Sedangkan dalam pemilihan umum sebelumnya suara partai di DPRD Provinsi 16% total suara sah.

No. Kabupaten Perolehan Suara Partai di DPRD Prov. Sumatera Utara X 3. Laporan Hasil Pileg DPRD Kabupaten Simalungun

Perolehan kursi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Simalungun mengalami peningkatan dari 5 kursi pada periode 2014-2019 menjadi 8 kursi pada periode 2019 dari 50 total kuota kursi DPRD Kabupaten Simalungun.

Untuk presentase suara di tingkat kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut : N

4 Silimak

Masilam N

Pane A

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh DPC.PDI Perjuangan tersebut kepada DPP menunjukkan bahwa DPC PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun telah berhasil dalam menjalankan tugas dan fungsi kaderisasinya dan telah berhasil untuk mencapai salah satu tujuan partai dengan memiliki kader di jajaran parlemen khususnya di DPRD Kabupaten Simalungun.Dengan perolehan suara dan kuantitas kursi yang lebih banyak diperoleh partai menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat untuk menjadikan Kader Partai PDI Perjuangan tidak luntur bahkan meningkat dari pemilihan umum sebelumnya.

Tingkat keberhasilan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun dalam Pemilihan umum 2019 merupakan sebuah kebanggan bagi Partai PDI Perjuangan secara umum.Dengan kepercayaan dari masyarakat untuk memilih kader partai PDI Perjuangan, artinya ada tanggungjawab yang baru bagi PDI Perjuangan khususnya DPC.Kabupaten Simalungun untuk tetap menjalankan tugas atau fungsi pengawasan dan pengontrolan terhadap kader yang telah dipercayakan oleh masyarakat dan juga partai menjadi penyambung lidah rakyat dipemerintahan untuk tetap menjalankan tugas dan fungsinya sebagai kader yang patuh dan taat terhadap peraturan juga harus tetap menjaga citra partai dan juga ideologinya

BAB IV

PENUTUP DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Partai Politik pada hakikatnya adalah wadah untuk menciptakan kader-kader politik yang kemudian menjadi elit politik dalam pemerintahan. Partai politik dibentuk guna mendukung proses mempersiapkan kandidat untuk ikut ambil bagian dalam perwujudan demokrasi melalui Pemilihan Umum (Pemilu).

Demikian halnya dengan PDI Perjuangan adalah salah satu partai yang terus aktif dan ambil bagian dalam setiap pesta demokrasi yang digelar di Tanah Air setelah berdiri pada tahun 1973 Sebagai Partai Demokrasi Indonesia (PDI) selama 43 tahun dan menjadi Partai DemokrasiIndonesia Perjuangan (PDI-P) sejak 1 Februari 1999.

Adapun yang menjadi kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. PDI-P telah menghasilkan kader-kader yang memiliki kapabilatas dibidangnya masing-masing, bahkan telah mampu memunculkan presiden perempuan pertama di Indonesia, yaitu Presiden ke-5 Indonesia yang juga menjabat sebagai ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Puteri.

2. PDI Perjuangan memiliki sistem kaderisasi yang disiapkan sebaik mungkin karena menyadari pentingnya kualitas kader yang lebih baik, proses mulai dari perekrutan hingga pembobotan kader tentunya akan

berpengaruh terhadap kualitas kader yang dihasilkan untuk menempati posisi-posisi tertentu baik dalam pengisian posisi dalam internal partai maupun pada pemilihan umum.

3. Peranan Partai sebagai kendaraan politik kader untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang dikenal dengan pemilihan umum, PDI Perjuangan khususnya DPC PDI Perjuangan Kab. Simalungun tidak hanya memikirkan kadernya untuk dicalonkan menjadi calon legislatif. Namun PDI Perjuangan menerima dan membuka jalan terhadap tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap mampu untuk memperoleh dukungan dari masyarakat.

4. Bagi orang-orang yang direkrut namun sebelumnya belum menjadi anggota partai dan diboboti oleh partai, pertama sekali harus terlebih dahulu memiliki kesepahaman dengan partai untuk setiap halnya termasuk untuk mengikuti proses persiapan bagi kader dan pembobotan yang diberikan oleh partai terhadap calon legislatif tersebut.

5. Setiap kebijakan yang diberikan oleh partai PDI Perjuangan dalam hal ini dijalankan oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun perlu dilakukan, guna untuk menanamkan nilai dan pemahaman ideologi partai, visi dan misi serta tujuan, sehingga di kemudian hari ketika mampu menjadi wakil rakyat tidak akan merusak citra partai sebagai pengusung di tengah-tengah masyarakat dengan hal-hal yang tidak sejalan dengan ciri-ciri dan nilai-nilai ideologi partai yang terutama.

6. Untuk proses penetapan Calon Legislatif, Partai menjalankannya sesuai dengan Instruksi dari DPP Partai untuk merekrut kader-kader partai maupun tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki nilai positif di tengah-tengah masyarakat dan dianggap mampu memperoleh dukungan dari masyarakat, kemudian diusulkan oleh Partai dalam bentuk DCS kepada KPU.

7. Yang tercatat di dalam DCS yang diusulkan kepada KPU oleh partai, kemudian memenuhi berkas-berkas yang dijadikan persyaratan umum maupun khusus dari masing-masing calon. Sebelum ditetapkan menjadi DCT atau Calon Legislatif masing-masing akan disesuaikan untuk penempatan daerah yang akan diwakilinya.

8. Banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam penetapan calon legislatif, bagi partai PDI Perjuangan menjadi calon legislatif tidak merupakan suatu hal yangg mudah, karena banyak pertanggungjawabannya baik secara moril maupun moral.

9. Tidak jarang ada perubahan ynag terjadi dari DCS ke DCT, mungkin perubahan penempatan Dapil, penggantian calon bahkan juga mencoret beberapa DCS yang belum mampu atau tidak dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh KPU, Namun dalam setiap prosesnya itu dari awal hingga akhir Partai dan KPU tetap berkoordinasi untuk menghasilkan yang terbaik.

10. Sejak berdiri, PDI Perjuangan tetap mengupayakan untuk menghadirkan kader yang terbaik ke tengah-tengah masyarakat, yang dapat dipercayai

untuk menjadi perwakilan rakyat di parlemen. Sekalipun sejauh ini mungkin kader partai PDI Perjuangan yang duduk diparlemen belum semua bisa mewujudkan aspirasi rakyat, namun dalam perjalananya tetap diupayakan untuk melakukan yang terbaik, dan partai tetap berfungsi sebagai pengawas dan pemerhati akan kinerja parlemen. Itulah sebabnya Partai PDI Perjuangan tetap ambil bagian dalam pemilu, supaya melalui anggota yang duduk di parlemen boleh membantu untuk menghimpun dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

11. Kewajiban yang utama bagi setiap anggota legislatif yang dipercaya oleh rakyat menjadi wakilnya di parlemen adalah untuk menampung dan

11. Kewajiban yang utama bagi setiap anggota legislatif yang dipercaya oleh rakyat menjadi wakilnya di parlemen adalah untuk menampung dan

Dokumen terkait