BAB II KAJIAN PUSTAKA
6) Teori Kepemimpianan Kharismatik
Teori ini berlandaskan keyakinan bahwa pemimpin yang
kharismatik mempunyai kekuatan supernatural, kekuatan yang tidak
tampak , mengandung kekuatan magis melalui pancaran pribadi
menyeluruh san pemimpin yang mempengaruhi bawahan yang secara
sangat luar biasa . Pengaruh yang luar biasa ini dapat dilihat dari
pengorbanan yang diberikan para pengikut untuk pribadi sang
pemimpin.
Counger dan Kanungo dalam Wuradji (2009: 26) menyebutkan
kepemimpinan kharismatik adalah kepemimpinan yang meyatakan
bahwa para pengikut memiliki keyakinan bahwa pemimpin mereka
diakui memiliki kemampuan luar biasa.
Pemimpin kharismatik sebagaimana ditunjukkan oleh hasil
studi Conger dan Kanungo menyimpulkan sejumlah karakteristik
pemimpin kharismatik yang dilengkapi dengan sejumlah keunggulan
sebagai berikut:
a) Percaya diri
b) Memiliki sikap radikal dalam menyelesaikan masalah
c) Visioner, yaitu memiliki pandangan jauh ke depan
d) Memiliki keberanian mengambil resiko atas keputusan yang
diambil
f) Memiliki kemauan keras dalam merialisasikan visinya
g) Responsif terhadap tuntutan lingkungan
h) Pikiran dan idenya selalu cemerlang
i) Prilakunya dikagumi pengikutnya.
Congo & Kanungo (dalam Wuradji 2009: 29) menyimpulkan
sejumlah ciri kepemimpinan kharismatik sebagai self-confidentce
yaitu memiliki kemampuan tinggi dan meyakinkan dalam
memberikan penilaian atau pertimbangan mengenai suatu masalah,
misalnya:
a) a vission: adalah visioner, memiliki idiealisme tinggi, memiliki
keyakinan bahwa masa depan harus lebih baik daripada sekarang
apabila kita mampu meraihnya;
b) ability to articulate the vision: mampu menjelaskan secara
gamblang, dengan kata- kata yang menarik sehingga pengikutnya
mudah memahami dan menerima ide dan visinya tersebut
c) strong convictionabout the vision: memiliki komitmen kuat,
memiliki keberanian dalam mengambil keputusan dan konsekuen
atas resiko yang akan terjadi dari keputusannya
d) behavior that is out of the ordinary: perilaku yang diperlihatkan
tersebut adalah prilaku yang berada di luar kewajaran manusia pada
umumnya
e) perceivedas being a change agent: menempatkan diri sebagai agen
f) environment sensitivit: sangat tanggap terhadap masalah- masalah
dan tantangan lingkungan;
d. Idealitas Pemimpin dan Kepemimpinan
Menurut Stephen Covey dalam Antonio (2007: 20) disebutkan
bahwa konsep pemimpin harus memiliki empat fungsi yaitu sebagai
perintis (pathfinding), penyelaras (aligning), pemberdaya (empowering),
dan panutan (modeling).
a) Fungsi perintis (pathfinding) mengungkapkan bagaimana upaya sang
pemimpin memahami dan memenuhi kebutuhan utama para
stakeholdernya, misi dan nilai – nilai yang dianutnya, serta berkaitan
dengan visi dan strategi, yaitu kemana perusahaan/organisasi akan
dibawa dan bagaimana caranya agar sampai kesana.
b) Fungsi penyelaras (aligning) berkaitan dengan bagaimana pemimpin
menyelaraskan keseluruhan sistem dalam organisasi perusahaan agar
mampu bekerja dan saling sinergis. Sang pemimpin harus memahami
betul apa saja bagian – bagian dalam sistem organisasi perusahaan,
kemudian ia mampu menyelaraskan bagian – bagian tersebut agar
sesuai dengan strategi untuk mencapai visi yang telah digariskan.
c) Fungsi pemberdayaan (empowering) berhubungan dengan upaya
pemimpin untuk menumbuhkan lingkungan agar setiap orang dalam
organisasi perusahaan mampu melakukan yang terbaik dan selalu
d) Fungsi panutan (modeling) mengungkap bagaimana agar pemimpin
dapat menjadi panutan bagi para karyawannya, bagaimana ia
bertanggungjawab atas tutur kata, sikap, perilaku dan keputusan yang
diambilnya
Pendapat lain diungkapakan oleh Keith David dalam
Moedjiono (2002) merumuskan empat sifat umum yang nampaknya
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi
yaitu:
a) Kecerdasan
b) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial. Pemimpin cenderung
matang dan mempunyai emosi yang stabil, serta mempunyai
perhatian yang luas terhadap aktivitas – aktivitas sosial, pemimpin
mempuyai keinginan menghargai dan dihargai
c) Motivasi diri dan dorongan berprestasi. Para pemimpin relatif
mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi.
d) Sikap – sikap hubungan manusia
Menurut Herman Finer seperti dikutip Moedjiono (2002)
disebutkan sifat – sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam
proses kepemimpinan ada sembilan macam yang disebut dengan “the
nine C, yaitu:
a) Consciounes (kesadaran), memiliki fakta – fakta, pengetahuan yang
b) Coherence (kemampuan mengkait – kaitkan) yaitu, tidak cukup
hanya memiliki pengetahuan saja, tetapi lebih penting mampu
menghubungkan barbagai cabang ilmu yang diperlukan bagi
tugasnya.
c) Constanty (kemantapan), kemantapan pendirian dan kukuh dalam
kemauan sehingga mampu mengarahkan kelompoknya mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi.
d) Conviction (keyakinan), suatu ketetapan hati, tekad dan keyakinan
yang konstruktif dan positif untuk dilaksanakan.
e) Creativeness (daya cipta), kreatif menemukan dan menerapkan
kebijaksanaan sesuai dengan waktu dan keadaan dan mewujudkan
tujuan.
f) Conscientousness (kecermatan), cermat dalam mengerjakan tugas
dan wewenangnya.
g) Courage (keberanian), suatu kekuatan moril untuk bertindak dalam
menghadapi orang dan berbagai situasi, berani untuk mengatakan
sesuatu, menolak permintaan, menghukumnya walaupun mungkin
hal – hal tersebut bertentangan dengan perasaannya sendiri.
h) Captication (daya pemikat), yaitu sesuatu yang dapat memikat atau
menarai, misalnya gaya berpidato dan gaya penampilan.
i) Cleverness (kepandaian/ketrampilan), memiliki pengetahuan yang
Blake dan Mouton menawarkan enam elemen yang dianggap
dapat menggambarkan efektifnya suatu kepemimpinan, yaitu :
a) Inisiatif. Seseorang pemimpin mengambil inisiatif apabila ia
melakukan suatu aktivitas tertentu, memulai sesuatu yang baru atau
mengehentikan sesuatu untuk dikerjakan.
b) Inquiry (Menyelidik). Pemimpin membutuhkan informasi yang
komprehensif mengenai bidang yang menjadi tanggungjawabnya.
Untuk keperluan itu ia perlu mempelajari latarbalakang suatu
masalah, prosedur-prosedur yang harus ditempuh, dan tentang orang
– orang yang telibat dalam pekerjaan yang dibidanginya.
c) Advocacy (Dukungan dan Dorongan). Aspek memberi dorongan dan
dukungan sangat pentingbagi kepemimpinan seseorang karenasering
timbul keraguanatau kesulitan mengambil kesimpulan diatara para
eksekutif dalam satu organisasi atau adanya ide yang baik tetapi
yang bersangkuatan kurang mampu mempertahankan.
d) Conflict Solving (Memecahkan Masalah). Apabila timbul konflik
dalam organisasi maka menjadi kewajiban bagi pemimpin untuk
menyelesaikannya dengan musyaewarah dan mufakat.
e) Decision Making (pengambilan keputusan). Keputusan yang dibuat
hendaknya keputusan yang baik, tidakmengecewakan atau tidak
membuat orang frustasi, yaitu keputusan yang meberi keuntungan
lahirnya keputusan yang dibuat sendiritanpa peran serta dari elemen
yang lain.
f) Critique (Kritik). Kritik disini diartikan sebagai mengevaluasi,
menilai, dan jika sesuatu yang telah dilakukan iu baik maka tindakan
serupa untuk masa yang akan datang sebaiknya tetap dijalankan.
Kritik seharusnya cennderung berorientasi pada pekerjaan sehingga
orang belajar bagaimana meningkatkan keefektifan.
Beberapa atribut kepemimpinan yang dirangkum Gardner adalah:
a. Vitalitas fisik dan stamina
b. Intelegensia
c. Kemauan menerima tanggung jawab
d. Kempetensi penugasan
e. Mamahami kebutuhan orang lain
f. Terampil berurusan dengan orang lain
g. Ingin berhasil
h. Kemampuan memotivasi
i. Keberanian, keteguhan, dan ketahanan pribadi
j. Kemampuan memenangkan kepercayaan
k. kemampuan untuk megelola, memutuskan dan menetapakan prioritas