• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI

B. Teori Manajemen Kebidanan Varney

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Proses manajemen terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dimana setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dari pengumpulan data dsar sampai evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun (Rismalinda, 2014). Ketujuh langkah manajemen kebidanan menurut Varney adalah sebagai berikut :

1. Langkah I : Pengkajian

Menurut Sulstyawati dan Nugraheny (2010), pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari berbagai

sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis. Bagian-bagian penting anamnesis antara lain sebagai berikut :

a. Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang diperoleh dari klien suatu pendapat terhadap situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh tenaga kesehatan secara independen tetapi melalui system interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2013) 1) Identitas

a) Biodata

(1) Nama : nama jelas dan lengkap, bile perlu nama panggilan sehrai-hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan.

(Ambarwati,2010)

(2) Umur : didapat dari tanggal lahir, yang dapat ditanyakan ataupun dilihat dari Kartu Menuju Sehat atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya (Matondang,2013) (3) Agama : Informasi ini dapat menuntun ke suatu

diskusi tentang pentingnya agama dalam kehidupan klien (Astuti, 2012).

(4) Suku : berpengaruh pada adat istiadat atau

kebiasaan sehari-hari

(Ambarwati,2010)

(5) Pendidikan : perlu ditanyakan karena tingkat pendidikan berpengaruh pada pola pendekatan dalam anamnesis (Matondang,2013)

(6) Pekerjaan : untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonominya (Ambarwati,2010)

(7) Alamat : dituliskan dengan jelas dan lengkap, dengan nomor rumah,nama jalan,RT,RW,kelurahan dan kecamatannya, serta bila ada nomor telponnya (Matondang,2013)

b. Anamnesa (data subyektif) 1) Alasan kunjungan

Keluhan utama adalah keluhan atau gejala pasien dibawa berobat (Matondang, 2013).Pada akseptor KB suntik 3 bulan ini mengatakan kepalanya pusing, rasa berat ditengkuk dan mudah lelah (Pramono, 2008)

2) Riwayat perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah,status menikah syah atau tidak (Ambarwati,2010)

3) Riwayat menstruasi, menurut Astuti (2012) adalah : a) Menarche (usia pertama datang haid)

Usia wanita pertama haid bervariasi, antara 12-16 tahun.

b) Siklus

Siklus haid terhitung mulai hari pertama haid hingga haid pertama haid berikutnya, siklus haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien mempunyai kelainan siklus haid atau tidak.

c) Lamanya

Lamanya haid yang normal adalah ± 7 hari.

d) Banyaknya

Normalnya yaitu 2x ganti pembalut dalam sehari.

e) Dismenorhoe (nyeri haid).

4) Riwayat obstetri

Data ini dikaji untuk mengetahui riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu (Ambarwati,2010)

5) Riwayat KB

Menurut (Astuti,2012) adalah sebagai berikut :

a) Metode

Tanyakan kepada klien metode KB apa yang selama ini ia gunakan.

b) Lama

Tanyakan kepada klien berapa lama ia telah menggunakan alat kontrasepsi tersebut.

c) Masalah

Tanyakan kepada klien apakah ia mengalami masalah saat menggunakan alat kontrasepsi

6) Riwayat kesehatan

a) Riwayat kesehatan yang lalu

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, kronis seperti jantung, DM, hipertensi, Asma.( Ambarwati,2010)

b) Riwayat kesehatan sekarang

Data-data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat ini .(

Ambarwati,2010)

c) Riwayat kesehatan keluarga

Menurut Astuti (2012) ada 2 yaitu : (1) Penyakit menular

Tanyakan kepada klien apakah mempunyai keluarga yang saat ini sedang menderitapenyakit menular.

(2) Penyakit keturunan

Tanyakan kepada klien apakah mempunyai keluarga yang mempunyai penyakit keturunan.

d) Riwayat operasi

Untuk mengetahui apakah pasien sudah pernah melakukan operasi (Astuti, 2012).

c. Data Obyektif 1) Status Generalis

(a) Keadaan umum

Data ini didapat dengan mengamati keadaanpasien secara keseluruhan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2010).

(b) Tanda-tanda vital (1)) Tekanan darah

Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop. Tekanan darah normal, sistolik antara 110 sampai 140 mmHg dan diastolik antara 70-90 mmHg.Hipertensi jika tekanan diastolik sama dengan atau kurang dari 70 mmHg. (Astuti,2012)

(2)) Suhu

Dalam keadaan normal suhu badan berkisar antara 36,5-37,2 °C. (Astuti,2012)

(3)) Nadi

Dilakukan dengan meraba pulsasi pada arteri dibeberapa tempat seperti carotis, brachialis, radialis, femoralis, dorsalis pedis. Normalnya 60-100 kali/menit (Astuti,2012)

(4)) Pernafasan

Frekuensi pernapasan normal (16-24kali/menit) (Astuti,2012).

(5)) Tinggi Badan

Dilakukan saat pertama kali ibu melakukan pemeriksaan.

(Astuti,2012) (6)) Berat badan

Parameter pertumbuhan yang paling sederhana, mudah diukur dan diulang,merupakan indeks untuk suatu nutrisi.( Matondang, 2013)

2) Pemeriksaan Sistematis

Pemeriksaan dengan melihat klien dari ujung rambut sampai ujung kaki.

1. Kepala

a. Rambut : dinilai warna, kelebatan,distribusi serta karakteristik lain rambut (Matondang,2013)

b. Muka : untuk mengetahui apakah ada oedema dan cloasma gravidarum (Astuti,2012)

c. Mata : untuk mengetahui bagaimana keadaan konjungtiva,sklera, dan oedema (Astuti,2012)

d. Hidung : dilihat apakah ada secret dan benjolan (Astuti,2012)

e. Telinga : dilihat dari adanya tanda infeksi, serumen dan kesimetrisan

(Astuti,2012)

f. Mulut : meliputi pemeriksaan keadaan bibir, stomatitis, epulsi, karies dan lidah (Astuti,2012)

2. Leher : meliputi pemeriksaan kelenjar limfe, pembesaran kelenjar tyroid, dan bendungan vena juguralis atau tumor.

(Astuti,2012)

3. Dada dan Axilla : untuk mengetahui adanya pembesaran, simetris, dan areola . retraksi pembesaran kelenjar ketiak, massa dan nyeri tekan (Astuti,2012)

4. Abdomen : meliputi pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi (Astuti,2012) 5. Anogenital

a) Vulva, vagina dan perineum

Meliputi pemeriksaan verices, luka,kemerahan, pengeluaran pervaginam, kelenjar bartholini (bengkak,massa)

b) Anus

Meliputi pemeriksaan haemoroid (Astuti,2012)

6. Ekstremitas : ada oedema, varices kuku jari dan reflek patella. (Astuti, 2012)

7. Pemeriksaan penunjang

Data penunjang meliputi pemeriksaan laboratorium, rontgen dan USG. (Astuti,2012)

2. Langkah II : Interpretasi data

Identifikasi yangbenar terhadap diagnosis/ masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas dasar data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga ditemukan masalah/ diagnosis yang spesifik (Rismalinda, 2014)

1) Diagnosa

Diagnosa kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (bidan) dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosis kebidanan. (Rismalinda, 2014) Diagnosa : Ny. X umur ... tahun. P... A... akseptor KB suntik 3 bulan dengan hipertensi.

1. Data Subyektif

Data Subyektif adalah data yang didapat dari hasil anamnesa (Ambarwati, 2010).

a) Ibu mengatakan memakai KB suntik 3 bulan b) Ibu mengatakan kepalanya pusing

c) Ibu mengatakan tengkuknya terasa berat dan mudah lelah 2. Data obyektif

Data ini di dapat dari hasil pemeriksaan (Ambarwati, 2010) a) Keadaan Umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis c) Tanda Vital menurut Astuti (2012) :

a. Tekanan Darah : antara 110/70-140/90 mmHg b. Nadi : 60-100 x/menit

c. Respirasi : 16-24 x/menit

d. Suhu : 36,5-37,2°C

2) Masalah

Masalah adalah permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien dan hasil pemeriksaan fisik yang telah dilakukan.(Ambarwati, 2010). Pada kasus ini akseptor KB suntik 3 bulan dengan hipertensi mengatakan kepalanya pusing, rasa berat di tengkuk dan mudah lelah (Pramono,2008)

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati dan Nugraheny, 2012).Kebutuhan yang berikan pada akseptor KB suntik 3 bulan yaitu : (a) Memberitahu ibu tentang hipertensi

(b) Menciptakan suasana yang rileks (Pramono,2008) 3. Langkah III : Diagnosa Potensial

Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah potensial lain rangkaian masalah yang ada. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Sambil mengamati pasien, bidan di harapkan siap bila diagnosis atau masalah potensial benar-benar terjadi (Sulistyawati dan Nugraheny, 2012). Dalam kasus ini akseptor KB suntik 3 bulan denganhipertensi, diagnosa potensialnya adalah gangguan penglihatan, gangguan saraf, gagal jantung, gangguan fungsi ginjal, kelumpuhan (Pramono, 2008)

4. Langkah IV : Antisipasi/Tindakan Segera

Langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien (Ambarwati, 2010). Pada kasus ini dilakukan penanganan dan pengobatan pada penderita dengan tekanan darah yang tinggi dapat diberikan obat anti hipertensi dan dianjurkan untuk diet rendah garam.

Apabila cara ini tidak berhasil maka dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi (Pramono,2008)

5. Langkah V : Perencanaan

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan yang tepat meliputi pengetahuan, teori yang terbaru, evidence based care, serta di validasi dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh pasien. Dalam menyusun perencanaan sebaiknya pasien di libatkan pada akhirnya pengambilan keputusan untuk di laksanakannya suatu rencana asuhan harus di setujui oleh pasien.

(Sulistyawati dan Nugraheny, 2012).

Rencana tindakan yang dapat dilakukan pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan hipertensi :

a. Lakukan pemeriksaan terhadap ibu

b. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan

c. Beri penjelasan kepada ibu tentang efek samping penggunaan KB suntik 3 bulan

d. Beritahu kepada ibu tentang faktor yang mempengaruhi hipertensi e. Beritahu ibu untuk mengurangi asupan garam ke dalam tubuh f. Beri terapi pada ibu obat anti hipertensi

g. Anjurkan mangganti kontrasepsi bila tidak berhasil (Pramono,2008)

6. Langkah VI Pelaksanaan

Realisasi dari perencanaan sebagian di lakukan oleh bidan atau anggoata keluarga yang lain. Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab atas terlaksananya seluruh perencanaan. Pada situasi dimana ia harus berkolaborasi dengan dokter, misalkan karna pasien mengalami komplikasi, bidan masih tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama tersebut (Sulistyawati dan Nugraheny, 2012).

a) Melakukan pemeriksaan terhadap ibu’

b) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan

c) Memberi penjelasan kepada ibu tentang efek samping penggunaan KB suntik 3 bulan tentang hipertensi

d) Memberitahu kepada ibu tentang faktor yang mempengaruhi hipertensi

e) Memberitahu ibu untuk mengurangi asupan garam ke dalam tubuh

f) Memberi terapi pada ibu obat anti hipertensi

g) Menganjurkan mengganti kontrasepsi bila tidak berhasil (Pramono,2008)

7. Langkah VII : Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah di lakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang di berikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah di laksanakan tapi belum efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana (Ambarwati, 2010). Hasil yang diharapkan setelah melakukan asuhan kebidanan keluarga berencana dengan hipertensi adalah tekanan darah ibu turun dan normal dengan menggunakan obat anti hipertensi (Pramono, 2008)

DATA PERKEMBANGAN

Data perkembangan menggunakan metode SOAP (Rismalinda, 2014) S : Subyektif

Pengkajian data yang diperoleh dengan anamnesis, berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien.

O : Data Objektif

Data berasal dari hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan diagnostik lainnya.

A : Assesment

Pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subyektif objektif.

P : Planing

Perencanaan dibuat saat ini dan yang datang.Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya.

Dokumen terkait