• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

6. Teori Motivasi Keadilan

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan. Individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi (Ahkmad Sudrajat : 2008).

c. Jenis jenis motivasi

Berdasarkan literature yang ada, ada beberapa teori yang dapat memberikan gambaran tentang motivasi yaitu :

1. Content Theory

Teori ini menekankan arti pentingnya pemahaman faktor faktor yang ada dalam individu yang menyebabkan mereka bertingkah laku tertentu. Bagi seorang manajer yang diperlukannya adalah bagaimana menebak kebutuhan karyawan dengan mengamati perilaku mereka dan kemudian memilih dengan cara apa yang biasa digunakan agar mereka bertindak sesuai dengan keinginan manajer.

2. Process Theory

Teori ini menekankan pada isi kebutuhan dan sifat dan dorongan dari kebutuhan tersebut, tetapi pendekatan ini menekankan bagaimana dan dengan tujuan apa setiap individu dimotivasi. Dalam hal ini, kebutuhan hanya salah satu elemen dalam proses tentang bagaimana para individu bertingkah laku. Berdasarkan pendekatan ini, tampak bahwa motivasi ini adalah pengharapan yaitu apa yang dipercaya oleh individu, akan mereka peroleh dari tingkah laku mereka.

3. Reinforcement Theory

Teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi prilaku dimasa lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan datang dalam suatu siklus proses belajar. Dalam pandangan teori ini, jelas bahwa individu bertingkah laku tertentu yang akan menghasilkan akibat yang tidak yang menyenangkan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa motivasi positif yaitu proses mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan suatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapat hadiah. Motivasi negatif adalah mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan lewat kekuatan dan tekanan.

Beberapa jenis motivasi positif dapat disajikan sebagai berikut : 1. Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan 2. Informasi

3. Pemberian perhatian yang tulus pada karyawan individu 4. Persaingan 5. Partisipasi 6. Kebanggaan 7. Uang 3. Komunikasi a. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum

atau bersama sama. Namun ada tiga unsur utama dari depenisi komunikasi, yaitu sebagai berikut :

1. Komunikasi diartikan sebagai sutu proses 2. Pengiriman informasi,arti dan pengertian 3. Mencakup aspek manusia dan bukan manusia

Jadi, pengertian atau defenisi komunikasi adalah suatu proses pemindahan atau penyampaian gagasan, harapan, peringatan dan pesan yang disampaikan melalui proses, mengandung arti, untuk membuat seseorang mengerti.

b. Tahap komunikasi 1. Tahap ideasi

Suatu proses penciptan informasi yang dilakukan komunikator 2. Tahap ecoding

Gagasan dan informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran media komunikasi yang digunakan

3. Tahap pengiriman

Pengiriman dapat dilkukan dengan berbicara, menulis, menggambar dan bertindak, saluran yang digunakan dapat berupa lisan, tulisan, mengalir kebawah, kesamping, informal dan formal

4. Tahap penerimaan

Setelah dikirim melalui media komunikasi, maka diterima oleh komunikan, melalui proses mendengar, membaca, mengamati, tergantung pada saluran dan media yang digunakan

5. Tahap ecoding

Pesan pesan yang diterima, dibaca, diartiakan dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui proses berfikir

6. Tahap tindakan

Tindakan dilakukan oleh komunikan sebagai respon terhadap pesan yang diterima nya, dan merupakan tahap akhir dari proses komuikasi. Selain itu, proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut :

c. Jenis jenis komunikasi 1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan pesan yang diucapkan pengirim. Bentukkomuniksi ini dapat dilakukan dengan lisan maupun tulisan dan memiliki struktur yang terorganisir dan baik. Melalui komunikasi tulisan dan lisan diharapkan orang dapat memahami dengan apa yang disampaikan oleh pengirim pesan.

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur yang membuat komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari. Jenis komunikasi nonverbal adalah gerak gerik atau sikap dari si pengirim pesan, komunikasi ini bersifat spontan.

Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang efisien, komunikasi ini disampaikan tanpa harus berfikir panjang dan pihak pendengar dapat menangkap artinya dengan tepat.

3. Komunikasi dari atas ke bawah

Komunikasi ke bawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Aliran komunikasi dari atas ke bawah umumnya menyangkut tanggungjawab dan wewenang dalam suatu organisasi. Salah satu kelemahan dari saluran komunikasi dari atas ke bawah adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi yang penting yang ditujukan kebawahannya, dengan kata lain informasi yang diterima bawahan tidak lengkap.

4. Komunikasi dari bawah ke atas

Komunikasi dari bawah ke atas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan komunikasi ini, para pemimpin organisasi juga dapat menerima feedback tentang efektifitas keputusan yang diambilnya, Sebab anggota yang lebih rendah mempunyai kesempatan untuk menginformasikan, mengajukan keluhan dan memberikan saran dan pengembangan.

5. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal disebut juga komunikasi lateral dimana pesan antar sesama atau rekan kerja atau bagian bagian yang mempunyai posisi yang sejajar dalam suatu organisasi yakni manajer ke manejer, karyawan ke karyawan. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk memberi informasi dan memperluas

hubungan kerja antara sesama bagian yang mempunyai posisi sejajar. Komunikasi ini mempunyai arti penting manakala masing masing bagian mempunyai ketergantungan yang cukup besar.

6. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antar dua tingkat/ level organisasi yang berbeda. Bentuk komunikasi ini mempunyai keuntungan yaitu penyebaran informasi yang lebih cepat, memungkinan individu dari berbagai bagian ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi. Sedangkan kelemahan komunikasi ini adalah menggangu komunikasi rutin yang telah berjalan dengan normal. Disamping itu, komunikasi ini sulit untuk dikendalikan.

Dokumen terkait