BAB II KAJIAN TEORI
A. Teori Pengembangan Model
15 BAB II
g. Mengembangkan dan memilih bahan instruksional (Develop and Select Instructional Materialsi);
h. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif (Design and conduct formative evaluation of instructional);
i. Revisi pembelajaran (Revise instruction) dilakukan sesuai dengan temuan penelitian evaluasi pada tahap delapan (revisi dan masukkan terdapat dalam instrumen);
j. Melakukan evaluasi sumatif oleh evaluator eksternal (Design and conduct summative evaluation).13
Model pengembangan Dick and Carey memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang diuraikan sebagai berikut:14
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Model Dick and Carey
No Kelebihan Kekurangan
1 Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti
Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan
2 Teratur, efektif dan efisien dalam pelaksanaan
Tidak semua prosedur pelaksanaan pembelajaran dapat di kembangkan sesuai dengan langkah-langkah tersebut
3 Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang terperinci, sehingga mudah diikuti
Tidak cocok diterapkan dalam e-learning skala besar
4 Adanya revisi pada analisis instruksional, dimana hal tersebut merupakan hal yang sangat baik, karena apabila terjadi kesalahan maka segera dapat dilakukan perubahan pada analisis instruksional tersebut, sebelum kesalahan di dalamnya ikut mempengaruhi kesalahan pada komponen setelahnya
Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru dilaksanakan setelah diadakan tes formatif
13 Winda Astiarini, Pengembangan Model Penanaman Pembelajaran Pendidikan Karakter Berbasis Cerita melalui Komik bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas V, Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 7 No. 1, 2016, hlm. 179-181.
14 Saringatun Mudrikah, Muhammad Rizal dkk, Perencanaan Pembelajaran di Sekolah Teori dan Implementasi teori dan Implementasi, (Sukoharjo: Pradina Pustaka, 2021), hlm. 46-47.
17
5 Sangat lengkap komponennya, hampir mencakup semua yang dibutuhkan dalam suatu perencanaan pembelajaran
Pada tahap-tahap pengem-bangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran maupun pada pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak tampak secara jelas ada tidaknya penilaian pakar (validasi).
2. Model ASSURE
Model ASSURE merupakan model pembelajaran yang memadukan teknologi dengan media ajar. Model ASSURE berfokus pada kombinasi antara teknologi dengan media ajar yang bertujuan untuk memudahkan guru dalam merancang pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa.
Berikut ini merupakan langkah-langkah perencanaan pembelajaran Model ASSURE di antaranya:
a. Analisis Siswa
Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik siswa sehingga dapat merencanakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik tersebut. Capaian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan saat merancang kegiatan pembelajaran. Proses identifikasi dan analisis tersebut, yang perlu diperhatikan yaitu karakteristik secara umum dan kompetensi dasar seperti pengetahuan, keterampilan, sikap, dan gaya belajar.
b. Menyatakan Standar dan Tujuan Pembelajaran
Langkah ini menyatakan standar dan tujuan pembelajaran secara spesifik. Tujuan dari langkah ini untuk memperjelas capaian yang hendak dicapai, seperti sikap, pemahaman, dan hasil belajar siswa.
c. Memilih Strategi, Teknologi, Media, dan Materi
Langkah ketiga yaitu memilih strategi, teknologi, media, dan bahan yang akan digunakan dalam seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir. Adanya pemilihan strategi dan teknologi digunakan untuk pemilihan media dan bahan ajar yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan siswa, sehingga siswa dapat memahami materi dengan lebih mudah.
d. Teknologi, Media, dan Materi
Langkah keempat yaitu guru dalam merencanakan model pembelajaran dapat memanfaatkan bantuan teknologi, media, dan materi yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.
e. Memerlukan Partisipasi Siswa
Langkah kelima yaitu siswa tidak hanya berpartisipasi sebagai pendengar pasif, namun diharapkan turut serta terlibat aktif, sehingga dalam pembelajaran di kelas terdapat umpan balik (feedback) antara guru dengan siswa.
f. Evaluasi dan Revisi
Langkah berisi evaluasi dan revisi untuk mengetahui efektivitas penggunaan teknologi dan media ajar dalam mendukung pembelajaran.
Evaluasi dan revisi sangat membantu dalam memperbaiki kekurangan
19
produk yang telah dibuat oleh guru, sehingga ke depannya dapat menghasilkan model pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa dan memperoleh hasil belajar yang semakin baik.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari model ASSURE diuraikan sebagai berikut:15
Tabel 2.2 kelebihan dan Kekurangan dari Model ASSURE
No Kelebihan Kekurangan
1 Memiliki banyak komponen dari pada model lain
Tidak mencakup ke semua mata pelajaran.
2 Sering diadakan pengulangan kegiatan dengan tujuan untuk evaluasi dan revisi
Meskipun komponen pembelajaran relatif banyak, namun tidak semua komponen pembelajaran masuk dalam model ini.
3 Guru dapat memanfaatkan teknologi dan media untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas
3. Model Kemp
Langkah-langkah perencanaan pembelajaran Model Kemp terdiri dari 8 (delapan) langkah yaitu:16
a. Menentukan Tujuan Kompetensi Dasar
Langkah pertama yaitu menentukan tujuan umum yang akan dicapai dalam setiap pembelajaran.
b. Membuat Analisis tentang Karakteristik siswa
Langkah kedua yaitu membuat analisis yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan karakteristik siswa yang berkaitan dengan pendidikan, sehingga dapat diketahui solusi dari setiap permasalahan yang ditemukan.
15 Ibid. hlm. 22-24.
16 Ibid. hlm. 25-30.
c. Menentukan Tujuan Instruksional secara Spesifik, Operasional, dan Terukur
Langkah ketiga yaitu memudahkan siswa dalam memberikan pedoman dan capaian pembelajaran, sehingga pendidik mampu menyusun tes kemampuan yang sesuai dengan materi dan kemampuan siswa.
d. Menentukan Materi atau Bahan Ajar sesuai Tujuan Instruksional Langkah keempat yaitu menentukan materi atau bahan ajar yang sesuai dengan indikator, karena permasalahan yang sering kali dialami oleh guru adalah terlalu banyak bahan ajar, sedangkan waktu dalam menyampaikan terbatas. Hal tersebut mendorong guru untuk dapat memilih dan memilah materi atau bahan ajar yang tepat.
e. Menetapkan Tes Awal (Pre-Assesment)
Langkah kelima yaitu perlu adanya tes awal yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan siswa sehingga guru dapat memilih dan memilah materi atau bahan ajar yang lebih mudah dipahami sesuai dengan kemampuan siswa.
f. Menentukan Strategi, Media dan Sumber Belajar
Langkah keenam yaitu penentuan strategi, media, dan sumber belajar digunakan untuk menyesuaikan tujuan instruksional, sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien.
21
g. Mengkoordinasikan Sarana
Langkah ketujuh yaitu pengelolaan sarana penunjang yang akan digunakan untuk mendukung pembelajaran, sehingga dapat terorganisir dengan baik.
h. Mengadakan Evaluasi
Langkah kedelapan yaitu evaluasi pembelajaran secara keseluruhan, yang terdiri dari pendidik, siswa strategi, materi, dan bahan ajar demi terciptanya keberhasilan dalam pembelajaran.
Adapun kelebihan dan kekurangan Model Kemp sebagai berikut:17 Tabel 2.3 Kelebihan dan kekurangan Model Kemp
No Kelebihan Kekurangan
1 Selalu melakukan revisi pada setiap tahapan, sehingga permasalahan yang terdapat pada tahapan tersebut dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum menuju ke tahap berikutnya.
Pembelajaran masih bersifat klasikal atau berada di dalam kelas, sehingga peran guru menjadi lebih besar, karena dituntut untuk memberikan kreativitas dalam setiap pembelajaran.
4. Model ADDIE
Model intruksional ADDIE merupakan proses instruksional yang terdiri dari lima fase, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation yang dinamis. Tahapan dari Model ADDIE diimplementasikan sebagai berikut:18
17 Ibid.hlm. 30-31.
18 Rahmat Arofah Hari Cahyadi, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model, Halaqa:
Islamic Education Journal Vol. 3, No. 1, 2019, hlm. 36-37.
a. Analysis (Analisis). Dalam tahapan ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan dalam tujuan pembelajaran;
b. Design (Desain). Tahapan desain meliputi beberapa perencanaan pengembangan;
c. Development (Pengembangan). Pengembangan dalam Model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk;
d. Implementation (Implementasi). Pada tahapan implementasi dalam penelitian ini merupakan tahapan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata di kelas;
e. Evaluation (Evaluasi). Tahapan ini merupakan langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap pengembangan dalam pembelajaran (evaluation).
Model pembelajaran ADDIE ini memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain:19
Tabel 2.4 Kelebihan dan Kekurangan ADDIE
No Kelebihan Kekurangan
1 Uraiannya lebih lengkap dan sistematis Pada tahap analisis memerlukan waktu yang lama.
2 Pengembangannya terdapat penilaian ahli, sehingga sebelum dilakukan uji coba lapangan perangkat pembelajaran telah dilakukan uji coba lapangan, dan perangkat pembelajaran telah dilakukan revisi berdasarkan penilaian, saran dan masukan
19 Saringatun Mudrikah, Muhammad Rizal dkk, Op. Cit. hlm. 52-53.
23
B. Teori Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian