• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

PULAU BIRANDANG KABUPATEN KAMPAR

DISUSUN OLEH PUTRI SAVERA NIM 11910820458

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

1444H/2023M

(2)

PENGEMBANGAN MEDIA POP UP BOOK STIK PADA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN

DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS II SDN 004 PULAU BIRANDANG KABUPATEN KAMPAR

Skripsi

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

DISUSUN OLEH PUTRI SAVERA NIM 11910820458

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

1444H/2023M

(3)
(4)

ii

(5)

iii

(6)

iv

PENGHARGAAN

مْيِحهرلا ِنَم ْحهرلا ِ هاللَّ ِمْسِب

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengembangan Media Pop Up Book Stik pada Materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Siswa Kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar, dapat penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Pertama kali penulis menginjakkan kaki di jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah hingga terselesaikan skripsi ini, tentunya banyak sekali pihak yang turut andil dalam memberikan dukungan, saran dan kritik demi kemajuan penulis dimasa mendatang, ucapan terimaksih dan penghargaan penulis haturkan kepada Ayahanda Harun dan Ibunda Rosdiana, yang selalu mengiringi setiap langkah penulis dengan doa serta mengupayakan segala yang ibu dan ayah punya untuk kesuksesan penulis, selain itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hairunas, M.Ag., selaku rektor UIN Suska Riau, Ibu Prof. Dr.

Hj. Helmiati, M.Ag., selaku Wakil Rektor I UIN Suska Riau. Bapak Dr. H.

Mas’ud Zein M.Pd., selaku Wakil Rektor II UIN Suska Riau. Bapak Prof. Edi Erwan, S.Pt. M.Sc., Ph.D., selaku Wakil Rektor III UIN Suska Riau;

2. Bapak Dr. H. Kadar, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau, Bapak Dr. Zarkasih, M.Ag., selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau, Ibu Dr. Zubaidah Amir MZ. M.Pd., selaku Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau, Ibu Dr. Amira Diniaty, M.Pd. Kons., Selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau;

(7)

v

4. Ibu Melly Andriani, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau;

5. Ibu Dra. H. Syafiah, M.Ag., selaku Penasehat Akademik yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan kritik dan saranserta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

6. Bapak Dr. Aramudin, M.Pd., selaku Pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan kritik dan saran serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

7. Validator ahli (materi, bahasa, dan media) Ibu Melly Andriani, M.Pd., Ibu Dr.

Zubaidah Amir MZ., S.Pd., M.Pd., Bapak Yudianto, S.Pd., Ibu Vera Sardila, M.Pd., Ibu R. Hariyani Susanti S.S., M. Hum., Ibu Dinni Ismaya, S.Pd., Muhammad Ilham Syarif, M.Pd., Ibu Heldanita, M.Pd., Bapak Edi Slamat, S.Pd, M.Pd.;

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh studi di almameter tercinta UIN Suska Riau;

9. Tenaga Kependidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya pada Bapak Zuhri Azhari, S.Sos., dan seluruh staf Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang memberikan pelayanan dan fasilitas berharga kepada penulis dalam menyusun skripsi ini;

10. Kepala sekolah Bapak Anton Saputra, S.Pd.I., beserta majelis guru SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini;

11. Keluarga besar mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau angkatan 2019, terkhusus mahasiswa lokal A yang selalu memberikan dukungan, nasehat dan kebersamaannya baik dalam suka maupun duka;

(8)

vi

12. Keluarga tercinta, Muhammad Samsul Aidi, Hannah Kholishotul Azka, Rio Arisandi, Awis Harfinra, Irham Syah, Muhammad Sadam, kakak ipar Wakhidatul Munawaroh, Dinni Ismaya dan ponakan ibu tersayang Syauqia Humairoh, Qaireen Umaiza;

13. Teman-teman seperjuangan Zahratul Mufidah, Dea Ananda, Riri Fitria Sari, dan Reyhana Zhafira.

Semoga Allah SWT meridhoi dan membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, berharap skripsi ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua serta menajadi amal shaleh di sisi Allah SWT, aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pekanbaru, 5 Januari 2023 Penulis

Putri Savera NIM 11910820458

(9)

vii

“Maka Apabila Engkau Telah Selesai (dari sesuatu urusan), Tetaplah Bekerja Keras (untuk urusan yang lain).”

(Qs Al-Ankabut: 69)

Tujuan Utama Dari Pendidikan Adalah Mengubah Kegelapan Menjadi Sebuah Cahaya

Alhamdulillah……. Sembah sujud serta puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia, kesempatan serta

kemudahan yang engkau berikan.

Kusembahkan setitik ini, setitik yang diibaratkan sebagai kompas menuju arah cahayaku di masa benderang.

Kupersembahkan cahayaku, cahaya yang ku harap menuntunku pada kemilau masa depan.

Kupersembahkan masa depanku, masa depan yang dirintis sejengkal dan sehasta lewat peluh dan darah yang kalian korbankan.

Kepada yang tercinta

Ayahanda Harun Ibunda Rosdiana

Karya mungil ini ku persembahkan kepada ibu dan ayah yang selalu memberiku sejuta harapan, semilyar semangat dan lantunan do’a yang tidak terhingga

banyaknya sehingga aku bisa merasakan manisnya bangku pendidikan.

Semoga karya mungil yang aku persembahkan ini menjadi kado pembuka atas kado kado istimewa yang esok akan satu persatu aku berikan kepada ibu dan ayah.

Terimakasih sudah memberi kesempatan kepadaku untuk meraih cahaya ku sendiri.

-Putri Savera-

(10)

viii ABSTRAK

Putri Savera (2022): Pengembangan Media Pop Up Book Stik pada Materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penggunaan media dalam pembelajaran di kelas II SD; 2) Kebutuhan media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian; 3) Spesifikasi media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian; 4) Desain media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian; 5) Validitas media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian; 6) Praktikalitas media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development.

Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model ADDIE.

Penelitian ini dilakukan dengan empat tahap yakni: analysis, design, development and evaluation. Subjek dari penelitian ini adalah 1 guru dan 6 siswa dengan menggunakan angket. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran di kelas hanya menggunakan benda-benda disekitar seperti lidi, sempoa; 2) Pembelajaran Matematika memerlukan alat bantu berupa media Pop Up Book Stik agar siswa mudah memahami materi; 3) Spesifikasi media Pop Up Book Stik, media yang akan dikembangkan berupa buku dengan kriteria full colour, dan di dalamnya terdapat bangunan ruang 3 dimensi; 4) Desain menggunakan aplikasi Corel DRAW untuk membuat mockup media; 5) Pengembangan media Pop Up Book Stik divalidasi oleh tiga ahli materi, tiga ahli bahasa, dan tiga ahli media. Dari ahli materi diperoleh nilai validasi sebesar 95,4% dengan kategori sangat layak, dari ahli bahasa diperoleh nilai validasi sebesar 98,6% dengan kategori sangat layak dan dari ahli media diperoleh nilai validasi sebesar 88,9% dengan kategori sangat layak; 6) Uji praktikalitas media, dilakukan kepada satu guru dan enam siswa. Uji praktikalitas media pada guru diperolah hasil sebesar 100% dengan kategori sangat praktis dan uji praktikalitas media pada siswa diperoleh hasil sebesar 96,5% dengan kategori sangat praktis.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Pop Up Book Stik, Penelitian Pengembangan.

(11)

ix

Multiplication and Division Operations at Second Grade of State Elementary 004 Pulau Birandang Kampar Regency

This research aimed at knowing; 1) the use of media in learning process at at Second Grade of State Elementary 004 Pulau Birandang Kampar Regency; 2) the needs of Pop Up Book Stick media on Multiplication and Division Operations;

3) the specifications of Pop Up Book Stick media on Multiplication and Division Operations; 4) the design of Pop Up Book Stick media on Multiplication and Division Operations; 5) the validity of Pop Up Book Stick media on Multiplication and Division Operations; and 6) the practicality of Pop Up Book Stick media on Multiplication and Division Operations. It was Research and Development of ADDIE model which conducted in four stages; analysis, design, development, and evaluation. The findings research were; 1) Classroom learning only uses objects around such as sticks and Sempoa; 2) Learning Mathematics required tools like Pop Up Book Stick media in order students could easily understand the subjects; 3) Specification of Pop Up Book Stick media was full color book with three dimensional solid figure; 4) Design of Pop Up Book Stick media using the Corel Draw application to create mockups media; 5) The development of Pop Up Book Stick media was validated by three material experts, three linguists, and three media experts. Material experts provided validation score 95.4% or belong to very feasible category, while linguists provided validation score 98.6% or belong to very feasible category, and media experts provided validation score 88.9% or belong to a very feasible category; 6) Media practicality was measured by a teacher and six students. The media practicality of media according to the teacher was 100% or belong to very practical category, and according to the students was 96.5% or belong to very practical category too.

Keywords: Learning Media, Pop Up Book Stick, Research and Development.

(12)

x

صخلم

اريفاس يرتوب

، ( 2222 ةقصلالا ةقثبنملا بتكلا ةليسو ريوطت :) يف

ةمسقلاو برضلا ةدام

فصلل يناثلا

ةيموكحلا ةيئادتبلاا ةسردملاب 4

ولاوب غنادناريب

ةقطنمب ربمك

ي :لىإ ثحبلا اذى فده 1

لعتلا في ةليسولا مادختسا ةفرعم ) ي

م ل نياثلا فصل ةسردلماب

ةيموكلحا ةيئادتبلاا 4

ولاوب غنادنايرب ةقطنبم

.برمك 2 ةقثبنلما بتكلا ةليسو لىإ ةجالحا ةفرعم )

ةقصلالا في

ةمسقلاو برضلا ةدام ؛

3 ةدام ىلع ةقصلالا ةقثبنلما بتكلا ةليسو تافصاوم ةفرعم )

برضلا و ؛ ةمسقلا 4

ةقصلالا ةقثبنلما بتكلا ةليسو ميمصت ةفرعم ) في

؛ ةمسقلاو برضلا ةدام 5

)

ةقصلالا ةقثبنلما بتكلا ةليسو ةيحلاص ةفرعم في

؛ ةمسقلاو برضلا ةدام 6

يلمعلا قيبطتلا ةفرعم )

ثبح ثحبلا اذى .ةمسقلاو برضلا ةدام في ةقصلالا ةقثبنلما بتكلا ةليسول و

مدختسي .ريوطت

جذونم ثحبلا اذى في ريوطتلا جذونم

ADDIE

ارجإ تم . هؤ

عبرأ ىلع ميمصتلاو ليلحتلا :لحارم

.مييقتلاو ريوطتلاو هدارفأ

م ملع و دحاو 6

ةيموكلحا ةيئادتبلاا ةسردلماب ذيملات 4

ولاوب .غنادنايرب

:يى ثحبلا اذى جئاتن 1

لعتلا ) ي .دادعلماو اصعلا لثم ةبيرقلا ءايشلأا طقف مدختسي فصلا في م

2 عت بلطتي ) ميل

ا بتكلا ةليسو لكش في تاودأ تايضايرلا ذيملاتلا نكمتي تىح ةقصلالا ةقثبنلم

؛ ةلوهسب ةدالما مهف نم 3

،ةقصلالا ةقثبنلما بتكلا ةليسو تافصاوم ) ةليسولا

تيلا متيس اىريوطت

يى في لكش باتك يرياعبم ناولأ ةلماك ، ويفو ؛ داعبلأا ةيثلاث ةيسدنلها لاكشلأا 4

) لا ميمصت

قيبطت مادختساب وارد لروك

نم ءاشنلإ و

جلحاب جذ ؛ ةليسولل يعيبطلا م

5 ةحص نم ققحتلا تم )

ةثلاثو داوم ءابرخ ةثلاث لبق نم ةقصلالا ةقثبنلما بتكلا ةليسو ريوطت لا ءابرخ

غل ة ءابرخ ةثلاثو

لإا ققحق ةميق ىلع لوصلحا تم ،داولما ءابرخ نم .ملاع 45.4

ةئفب ٪ ةلحاص ،ةياغلل و نم ءابرخ

لا غل ة ققحق ةميق ىلع لوصلحا تم ، 4..6

ةئفب ٪ ةلحاص ةياغلل

، لوصلحا تم ،ملاعلإا ءابرخ نمو

نم ققحتلا ةميق ىلع ...4

ةئفب ٪ ةلحاص ةياغلل ؛ 6 ل يلمعلا قيبطتلا رابتخا ) ةليسول

هؤارجإ تم ،

ىلع دحاو ملعم ةتسو

ذيملات ةبسنب جئاتن ىلع ةليسولل يلمعلا قيبطتلا رابتخا لصح . 111

في ٪

ئف ،ةياغلل ةيلمع ة و

ذيملاتلا ىلع ةليسولل يلمعلا قيبطتلا رابتخا جئاتن يى

46.5 ةيلمع ةئف في ٪

.ةياغلل

(13)

xi DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... i

PENGESAHAN ... ii

PENGHARGAAN ... iii

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHUALUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan dan Manfaat Peneitian ... 9

F. Spesifikasi Produk ... 11

G. Pentingnya Penelitian Pengembangan ... 12

H. Asumsi Kebutuhan ... 12

I. Defenisi Istilah ... 13

BAB II KAJIAN TEORI ... 15

A. Teori Pengembangan Model ... 15

B. Teori Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian ... 23

C. Media Pop Up Book Stik... 34

(14)

xii

D. Penelitian Relevan ... 56

E. Kerangka Berfikir... 59

BAB III METODE PENELITIAN ... 61

A. Jenis Penelitian ... 61

B. Model Penelitian ... 62

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 63

D. Subjek dan Objek Penelitian ... 63

E. Prosedur Pengembangan ... 63

F. Desain Uji Coba Produk... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 74

B. Hasil Penelitian ... 76

C. Pembahasan ... 97

BAB V PENUTUP ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107 LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Model Dick and Carey ... 16

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Model ASSURE ... 19

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Kemp ... 21

Tabel 2.4 Kelebihan dan Kekurangan Model ADDIE ... 22

Tabel 2.5 Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget... 31

Tabel 2.6 Kelebihan dan Kekurangan Media Pop Up Book Stik ... 48

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Ahli Materi ... 68

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Ahli Bahasa ... 69

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Ahli Media ... 69

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Guru ... 69

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ... 70

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru ... 70

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Siswa ... 71

Tabel 3.8 Kriteria Kelayakan Analisis Persentase ... 73

Tabel 3.9 Kriteria Kepraktisan Analisis Persentase ... 73

Tabel 4.1 Daftar Nama Kepemimpinan SDN 004 Pulau Birandang ... 74

Tabel 4.2 Tenaga Pendidik dan Kependidikan SDN 004 Pulau Birandang .... 75

Tabel 4.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian... 76

Tabel 4.4 KI dan KD Kurikulum 2013 ... 80

Tabel 4.5 Alat dan Bahan Pembuatan Media Pop Up Book Stik ... 83

Tabel 4.6 Daftar Nama Validator ... 85

Tabel 4.7 Hasil Validasi Ahli Materi Sebelum Revisi ... 86

Tabel 4.8 Hasil Validasi Ahli Materi Setelah Revisi ... 87

Tabel 4.9 Hasil Validasi Ahli Bahasa Sebelum Revisi ... 88

(16)

xiv

Tabel 4.10 Hasil Validasi Ahli Bahasa Setelah Revisi... 89

Tabel 4.11 Hasil Validasi Ahli Media Sebelum Revisi ... 90

Tabel 4.12 Hasil Validasi Ahli Media Setelah Revisi ... 91

Tabel 4.13 Respon Guru ... 92

Tabel 4.14 Hasil Responden Siswa ... 93

Tabel 4.15 Perbandingan Media Sebelum dan Setelah Revisi ... 93

Tabel 4.16 Daftar Nama Validator ... 101

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Pengembangan ADDIE ... 62

Gambar 4.1 Bentuk Produk ... 81

Gambar 4.2 Isi Produk ... 82

Gambar 4.3 Pemilihan Warna Produk ... 82

(18)

xvi LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Tes ... 111

Lampiran 2 Rekap Hasil Tes Kemampuan Operasi Hitung ... 113

Lampiran 3 Wawancara Pra Penelitian Guru ... 115

Lampiran 4 Transkip Hasil Wawancara Pra Penelitian Guru ... 116

Lampiran 5 Wawancara Pra Penelitian Siswa ... 118

Lampiran 6 Transkip Hasil Wawancara Pra Penelitian Siswa ... 119

Lampiran 7 Silabus ... 121

Lampiran 8 Rpp ... 123

Lampiran 9 Rpp ... 127

Lampiran 10 Nama Validator Materi ... 131

Lampiran 11 Lembar Validasi Materi ... 132

Lampiran 12 Nama Validator Bahasa ... 133

Lampiran 13 Lembar Validasi Bahasa ... 134

Lampiran 14 Nama Vlidator Media ... 135

Lampiran 15 Lembar Validasi Media ... 136

Lampiran 16 Nama Responden Guru ... 137

Lampiran 17 Lembar Angket Kepraktisan Respon Guru ... 138

Lampiran 18 Nama Responden Siswa ... 139

Lampiran 19 Lembar Angket Kepraktisan Respon Siswa ... 140

Lampiran 20 Rekapitulasi ... 141

Lampiran 21 Foto Produk ... 143

Lampiran 22 Dokumentasi ... 147

(19)

xvii

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan siswa yang berkualitas sesuai dengan tuntutan global. Hal yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya yaitu adanya penekanan pada ranah pembelajaran yang lebih luas. Guru berperan penting dan menjadi ujung tombak dalam implementasi dalam kurikulum 2013.

Guru adalah profesi yang menuntut kreativitas, keahlian dan keteladanan bagi siswa. Seorang guru harus menguasai materi serta mampu mengelola kelas sehingga terciptanya pembelajaran yang lebih efektif, guru juga harus mampu mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran.

Menggunakan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis bagi siswa dan penerapan media pembelajaran akan memicu suasana belajar yang lebih menyenangkan.1

Media pembelajaran memberikan manfaat bagi guru yakni sebagai alat bantu bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat menjelaskan materi pembelajaran dengan urutan yang sistematis dan

1 Nurul Hidayah dan Rifky Khumairo Ulva, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV MI Nurul Hidayah Roworejo Negerikaton Pesawaran, Terampil. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol. 4, No. 1, Juni 2017, hlm. 35.

(21)

membantu dalam penyajian materi yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.2 Media pembelajaran juga meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa sehingga siswa dapat berfikir tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik dengan situasi belajar yang menyenangkan dan siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah.3

Kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.4 Menurut Musfiqon yang dikutip dalam Fauziyah dalam kriteria pemilihan media terdapat beberapa prinsip yaitu efisien, relevan serta produktif, agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan media perlu dilihat kesesuain dengan materinya, tingkat kesulitan, biaya pilihlah media yang harganya relatif murah tapi memiliki banyak manfaat bagi siswa, ketersediaan, dan kualitas teknis yang apabila media memiliki kualitas teknis yang bisa digunakan untuk segalanya, untuk beberapa materi, maka media itu bisa dikatakan media yang memiliki kualitas teknis baik untuk memahamkan siswa dalam pembelajaran.5

Media pembelajaran umumnya digunakan pada mata pelajaran yang dianggap sulit. Sebagian siswa menganggap Matematika merupakan pelajaran

2 Teni Nurrita, Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

Misykat, Vol. 3, No. 1, Juni 2018, hlm. 178.

3 Ibid, hlm. 178.

4 Bonita Irani dan Melly Andriani, Validitas dan Praktikalitas Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SD/MI. El-Ibtidaiy: Journal of Primary Education, Vol. 1, No. 1, April 2021, hlm. 107.

5 Fuziyah, N. Penggunaan Media Miniatur dalam Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada Materi Gaya dan Momen di kelas X TGB 3 SMK Negeri 3 Surabaya, Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, Vol. 1, No. 1, 2014, hlm. 3.

(22)

3

yang sulit dan menakutkan.6 Fenomena ini perlu adanya tindakan seperti penggunaan media pembelajaran agar siswa tidak merasa takut dan kesulitan lagi dalam pembelajaran Matematika. Seperti yang diketahui bahwa Matematika merupakan ilmu pasti yang bisa dikatakan menjadi induk ilmu dari segala ilmu pengetahuan. Di Indonesia Matematika disebut dengan ilmu pasti dan ilmu hitung. Dikatakan ilmu hitung karena di dalam Matematika tersebut terdapat Operasi Hitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan sebagainya. Di sekolah dasar Operasi Hitung ini sudah mulai diajarkan kepada para siswa sejak masih di bangku kelas 1.

Siswa Sekolah Dasar (SD) berumur pada kisaran antara 6 sampai 13 tahun telah memiliki kemampuan dalam proses untuk mengoperasikan kaidah- kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.

Dari tahap perkembangan kognitif di usia tersebut masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran Matematika yang konkret siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran perlu adanya media guna membantu siswa memahami materi. Penggunaan media pembelajaran dapat diterapkan dalam proses pembelajaran Matematika.

Pembelajaran Matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga

6 Kamarullah. Pendidikan Matematika di Sekolah Kita. Vol. 1, No. 1, Juni 2017, hlm. 23.

(23)

memperoleh pengetahuan tentang materi yang dipelajari. Dalam pembelajaran Matematika, keberhasilan suatu pengajaran dipengaruhi oleh faktor yang terangkum dalam sistem pengajaran. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu pengajaran yaitu penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kemampuan siswa, sehingga tercapai tujuan pengajaran secara optimal. Idealnya pola dalam pembelajaran Matematika, materi harus sesuaikan dengan Kompetensi Dasar (KD), Indikator dan karakteristik agar siswa lebih mudah dalam menerima dan memahami materi pembelajaran.

Operasi Hitung dalam bilangan adalah konsep aritmatika utama yang seharusnya dipelajari oleh siswa. Setelah mereka melakukan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan selanjutnya mereka mempelajari Operasi Perkalian dan Pembagian. Adapun yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian.

Perkalian dan pembagian merupakan operasi dasar aritmatika utama yang seharusnya yang dipelajari siswa setelah mereka mempelajari operasi penjumlahan dan pengurangan. Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan angka yang sama. Sedangkan pembagian adalah pengurangan berulang dengan angka yang sama.7 Kesulitan belajar perkalian dan pembagian yang mengatakan bahwa saat ini masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran perkalian dan pembagian.

7 Amanda Purwandari, Dyah Tri Wahyuningtyas, Eksperimen Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Keranjang Biji-Biji Terhadap Hasil Belajar Materi Perkalian dan Pembagian Siswa Kelas II SDN Saptorenggo 02, Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, Vol. 1, No. 3, 2017. hlm. 165.

(24)

5

Karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar Matematika berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Akibatnya, upaya penanganan siswa yang berkesulitan belajar Matematika yang diberikan oleh guru berbeda antara masing-masing siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar Matematika yang dialami siswa harus segera ditangani dengan tepat, agar dapat belajar Matematika dengan baik. Hal ini dikarenakan Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang penting untuk dipelajari.8

Permasalahan kemampuan Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian yang diuraikan di atas juga terjadi di sekolah SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar. Hal ini berdasarkan hasil prapenelitian dalam bentuk tes yang terungkap sebagai berikut: dari jumlah 30 orang siswa di kelas II, sebanyak 60% atau 18 siswa tidak dapat mengoperasikan hitung perkalian dan pembagian. Selebihnya yang dapat mengoperasikan hitung perkalian dan pembagian hanya 40% atau 12 siswa.Data hasil tes tersebut didukung dengan hasil wawancara terhadap guru yang mengungkapkan bahwa kemampuan berhitung siswa rendah.9 Selain itu, juga didukung dengan hasil wawancara siswa yang mengungkapkan bahwa siswa merasa bosan dan kesulitan dalam memahami materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian.10

Peneliti memperoleh informasi bahwa pelajaran Matematika adalah pelajaran yang membosankan, rumit dan sulit dimengerti, khususnya pada

8 Putri Juliana Indah, dkk, Analisis Kesulitan Belajar Operasi Hitung Perkalian dan Pembagaian pada Masa Pandemi (Covid-19) di sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Vol. 3, No. 2, 2020. hlm. 131.

9 Wawancara dengan Wali Kelas II, Hj. Hasmidar, tanggal 28 Mei 2022, pukul 09.00 WIB.

10 Wawancara dengan Siswa Kelas II, Muhammad Fatan, tanggal 28 Mei 2022, pukul 10.30 WIB.

(25)

materi perkalian dan pembagian, karena pada materi ini membutuhkan keterampilan berhitung, kosentrasi, dan pengulangan menghitung. Sedangkan di lapangan pada pembelajaran materi perkalian dan pembagian guru hanya memanfaatkan benda-benda di sekitar untuk membantu siswa lebih memahami materi, akan tetapi media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa. Jika pembelajaran di kelas dapat menarik perhatian siswa maka siswa akan senang belajar dan lebih bersemangat menggali pengetahuannya. Sehingga hasil belajar siswa juga akan mengalami peningkatan.

Penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang variatif pembelajaran menjadi tidak maksimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis mengajukan sebuah solusi dengan menggunakan media Pop Up Book Stik. Media ini diharapkan mampu mempermudah siswa dalam memahami materi dan menumbuhkan antusias siswa dalam proses pembelajaran.

Media Pop Up Book Stik adalah sebuah buku yang menawarkan potensi gerakan dan teknik penggunaan kertas, seperti mekanisme melipat, menggulung, menggeser, menyentuh dan memutar, bahan untuk pembuatan media menggunakan bahan sederhana yang mudah didapatkan dan stiknya yang dibuat dari bahan dasar kayu. Pop Up Book Stik dapat digunakan sebagai contoh untuk menjelaskan konsep-konsep yang sangat abstrak dan memerlukan objek yang konkret pada beberapa mata pelajaran, media ini mempunyai beberapa kelebihan seperti pembelajaran menjadi efektif,

(26)

7

interaktif, mudah diingat, dapat dibawa kemanapun dan kapanpun, aman digunakan untuk siswa kelas II SD, warnanya bisa dimodifikasi, dan tentunya dapat mempermudah guru untuk memahamkan siswa tentang materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian secara konkret.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Media Pop Up Book Stik pada Materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Siswa Kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu:

1. Penggunaan metode dan media pembelajaran yang hanya memanfaatkan benda-benda sekitar;

2. Kemampuan siswa dalam Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian rendah;

3. Guru merasa kurang variatif ketika mengajarkan materi pembelajaran dengan keterbatasan media sehingga siswa tidak memahami materi pembelajaran dengan baik dan kurang menyukai media yang digunakan oleh guru ketika mengajar;

4. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru yang menggunakan media papan tulis, dan merasa bosan ketika menggunakan media lidi, dan sempoa sehingga membuat siswa berbicara dengan temannya ketika guru menjelaskan materi pembelajaran.

(27)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan, terlihat bahwa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran Matematika cukup luas. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan model ADDIE. Pengujian produk ini dimulai dari validator, dilanjutkan kepada guru hingga siswa. Media pembelajaran dibuat dengan menggunakan bahan sederhana pada mata pelajaran Matematika materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian kelas II SD semester ganjil.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan pengembangan media Pop Up Book Stik sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan media dalam pembelajaran di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar?

2. Apakah media Pop Up Book Stik dibutuhkan pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar?

3. Bagaimana spesifikasi media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar?

4. Bagaimana desain media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar?

(28)

9

5. Bagaimana tingkat validitas media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar?

6. Bagaimana tingkat praktikalitas media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

a. Penggunaan media dalam pembelajaran di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar

b. Kebutuhan media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar

c. Spesifikasi media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar

d. Desain media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar

e. Validitas media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar

(29)

f. Praktikalitas media Pop Up Book Stik pada materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di kelas II SDN 004 Pulau Birandang Kabupaten Kampar.

2. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

1) Mempermudah siswa dalam memahami materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian;

2) Membantu siswa aktif dan senang dalam pembelajaran dengan bantuan media Pop Up Book Stik sehingga memberi pengalaman baru bagi siswa berkaitan dengan pembelajaran di kelas.

b. Bagi Guru

1) Membantu guru dalam menjelaskan materi pembelajaran, terutama materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian;

2) Menjadi motivasi bagi guru untuk membuat media pembelajaran yang menarik sehingga menambah wawasan guru tentang pembuatan media pembelajaran yang bermanfaat untuk mendukung proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas siswa di sekolah yang berdampak pada meningkatnya kulitas sekolah.

(30)

11

d. Bagi Penulis

1) Untuk memenuhi salah satu persyaratan penyelesaian Sarjana Pendidikan S1 Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universsitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau;

2) Meningkatkan kemampuan pengembangan media pembelajaran.

e. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memberikan acuan kepada peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian yang akan dilakukan mengenai pengembangan media Pop Up Book Stik.

F. Spesifikasi Media

Media Pop Up Book Stik adalah media pembelajaran yang dibuat dengan menggunakan alat-alat sederhana yang mudah dicari dan didapatkan, dengan menggunakan bahan dasar kertas karton tebal yang dibuat menjadi bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 25 cm, lebar 17 cm dan ketebalan 3 cm, di dalamnya terdapat materi, soal, cara pengguan dan kotak- kotak persegi yang berjumlah 11 kotak, yang berfungsi sebagai tempat stik.

Stik terbuat dari bahan kayu dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 1 cm yang berjumlah 100 Stik. Adapun cara kerja stik ini akan dikalikan kedalam kotak sesuai jumlah yang dikalikan. Media Pop Up Book Stik ini menyajikan materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian 1 sampai 10 di kelas II SD.

(31)

G. Pentingnya Penelitian Pengembangan

Pentingnya pengembangan media Pop Up Book Stik pada pembelajaran Matematika kelas II SD dapat dilihat secara teoritis dan praktis khususnya dibidang pendidikan untuk:

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis ilmu pengetahuan;

b. Memberikan wawasan baru bagi para membaca dalam kaitannya dengan penggunaan media Pop Up Book Stik pada tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD.

2. Secara Praktis a. Guru

Mempermudah guru dalam menyampaikan tema Bermain di Lingkunganku pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan media Pop Up Book Stik dan memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran yang lebih baik lagi.

b. Siswa

Siswa akan lebih fokus, aktif dan kreatif dalam menyelesaikan tugas tema Bermain di Lingkunganku dari guru dengan menggunakan media Pop Up Book Stik.

H. Asumsi Kebutuhan

Pengembangan media ini didasarkan pada beberapa asumsi dan keterbatasan sebagai berikut:

(32)

13

1. Media Pop Up Book Stik dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran Matematika bagi siswa;

2. Media Pop Up Book Stik diharapkan dapat melatih konsentrasi/fokus belajar siswa

Pengembangan ini mempunyai batasan-batasan dalam implementasi yaitu diantaranya:

1. Pengembangan media Pop Up Book Stik ini didesain dan dibuat untuk pembelajaran Matematika kelas II SD pada tema Bermain di Lingkunganku

2. Pengembangan media ini berpedoman pada langkah-langkah prosedur Research and Development (R&D) dalam Sugiyono langkah-langkah prosedur yang dimaksud adalah 1) potensi dan masalah; 2) mengumpulkan informasi; 3) desain produk; 4) validasi desain; 5) revisi desain; 6) uji coba produk; 7) revisi produk; 8) uji coba pemakaian; 9) revisi produk dan; 10) pembuatan produk masal, tetapi penelitian ini dilakukan sampai langkah keenam sampai uji coba produk karena tidak dilakukan implementasi untuk mengetahui efektivitas dan juga keterbatasan biaya.

I. Defenisi Istilah

1. Media Pembelajaran

Media dalam proses pembelajaran merupakan perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan sehingga terdorong serta terlibat dalam

(33)

pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu (manusia, hewan, atau lingkungan sekitar) yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dalam pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, minat, perhatian, dan perasaan siswa pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan.11

2. Pop Up Book Stik

Media Pop Up Book Stik adalah inovasi dalam bentuk buku yang mampu menampilkan potensi dan isi buku tersebut melalui desain 3 dimensi yang dimunculkan melalui penggabungan lipatan dan gulungan.

Pop Up Book Stik merupakan buku yang berisi gambar yang bisa ditegakkan dan bergerak ketika halamannya dibuka sehingga memunculkan kesan menarik bagi siswa.12 .

11 Mustofa, Abi Hamid, dkk. Media Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis. 2020, hlm. 3-4.

12 Nanang Khoirul Umam, dkk, Pengembangan Pop Up Book Bahasa Indonesia Berbasis Budaya Slempitan, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 1 No. 2, 2019, hlm. 3.

(34)

15 BAB II KAJIAN TEORI

A. Teori Pengembangan Model

Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) merupakan metode penelitian untuk mengembangkan dan menguji produk yang nantinya akan dikembangkan dalam dunia pendidikan. Terdapat berbagai macam model penelitian yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian Research and Development, berikut ini macam-macam model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan diantaranya:

1. Model Dick and Carey

Langkah-langkah model ini adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi tujuan pembelajaran atau pembuatan produk (Indentify instructional goal);

b. Melakukan analisis instruksional (Conduct instructional analysis);

c. Perilaku awal dan karakteristik siswa (Analyze learners and contexts);

d. Merumuskan tujuan instruksional khusus (Write performance objectives) yakni berdasarkan rumusan ABCD (Audience, Behaviour Conditions, Degree);

e. Menyusun alat penilaian hasil belajar, (Develop assessment instrument) yang dapat berupa tes maupun non tes;

f. Mengembangkan strategi instruksional (Develop instructional strategy) yang berkenaan dengan berbagai pendekatan dalam mengelola isi dan proses instruksional;

(35)

g. Mengembangkan dan memilih bahan instruksional (Develop and Select Instructional Materialsi);

h. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif (Design and conduct formative evaluation of instructional);

i. Revisi pembelajaran (Revise instruction) dilakukan sesuai dengan temuan penelitian evaluasi pada tahap delapan (revisi dan masukkan terdapat dalam instrumen);

j. Melakukan evaluasi sumatif oleh evaluator eksternal (Design and conduct summative evaluation).13

Model pengembangan Dick and Carey memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang diuraikan sebagai berikut:14

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Model Dick and Carey

No Kelebihan Kekurangan

1 Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti

Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan

2 Teratur, efektif dan efisien dalam pelaksanaan

Tidak semua prosedur pelaksanaan pembelajaran dapat di kembangkan sesuai dengan langkah-langkah tersebut

3 Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang terperinci, sehingga mudah diikuti

Tidak cocok diterapkan dalam e-learning skala besar

4 Adanya revisi pada analisis instruksional, dimana hal tersebut merupakan hal yang sangat baik, karena apabila terjadi kesalahan maka segera dapat dilakukan perubahan pada analisis instruksional tersebut, sebelum kesalahan di dalamnya ikut mempengaruhi kesalahan pada komponen setelahnya

Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru dilaksanakan setelah diadakan tes formatif

13 Winda Astiarini, Pengembangan Model Penanaman Pembelajaran Pendidikan Karakter Berbasis Cerita melalui Komik bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas V, Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 7 No. 1, 2016, hlm. 179-181.

14 Saringatun Mudrikah, Muhammad Rizal dkk, Perencanaan Pembelajaran di Sekolah Teori dan Implementasi teori dan Implementasi, (Sukoharjo: Pradina Pustaka, 2021), hlm. 46-47.

(36)

17

5 Sangat lengkap komponennya, hampir mencakup semua yang dibutuhkan dalam suatu perencanaan pembelajaran

Pada tahap-tahap pengem-bangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran maupun pada pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak tampak secara jelas ada tidaknya penilaian pakar (validasi).

2. Model ASSURE

Model ASSURE merupakan model pembelajaran yang memadukan teknologi dengan media ajar. Model ASSURE berfokus pada kombinasi antara teknologi dengan media ajar yang bertujuan untuk memudahkan guru dalam merancang pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa.

Berikut ini merupakan langkah-langkah perencanaan pembelajaran Model ASSURE di antaranya:

a. Analisis Siswa

Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik siswa sehingga dapat merencanakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik tersebut. Capaian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan saat merancang kegiatan pembelajaran. Proses identifikasi dan analisis tersebut, yang perlu diperhatikan yaitu karakteristik secara umum dan kompetensi dasar seperti pengetahuan, keterampilan, sikap, dan gaya belajar.

b. Menyatakan Standar dan Tujuan Pembelajaran

Langkah ini menyatakan standar dan tujuan pembelajaran secara spesifik. Tujuan dari langkah ini untuk memperjelas capaian yang hendak dicapai, seperti sikap, pemahaman, dan hasil belajar siswa.

(37)

c. Memilih Strategi, Teknologi, Media, dan Materi

Langkah ketiga yaitu memilih strategi, teknologi, media, dan bahan yang akan digunakan dalam seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir. Adanya pemilihan strategi dan teknologi digunakan untuk pemilihan media dan bahan ajar yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan siswa, sehingga siswa dapat memahami materi dengan lebih mudah.

d. Teknologi, Media, dan Materi

Langkah keempat yaitu guru dalam merencanakan model pembelajaran dapat memanfaatkan bantuan teknologi, media, dan materi yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.

e. Memerlukan Partisipasi Siswa

Langkah kelima yaitu siswa tidak hanya berpartisipasi sebagai pendengar pasif, namun diharapkan turut serta terlibat aktif, sehingga dalam pembelajaran di kelas terdapat umpan balik (feedback) antara guru dengan siswa.

f. Evaluasi dan Revisi

Langkah berisi evaluasi dan revisi untuk mengetahui efektivitas penggunaan teknologi dan media ajar dalam mendukung pembelajaran.

Evaluasi dan revisi sangat membantu dalam memperbaiki kekurangan

(38)

19

produk yang telah dibuat oleh guru, sehingga ke depannya dapat menghasilkan model pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa dan memperoleh hasil belajar yang semakin baik.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari model ASSURE diuraikan sebagai berikut:15

Tabel 2.2 kelebihan dan Kekurangan dari Model ASSURE

No Kelebihan Kekurangan

1 Memiliki banyak komponen dari pada model lain

Tidak mencakup ke semua mata pelajaran.

2 Sering diadakan pengulangan kegiatan dengan tujuan untuk evaluasi dan revisi

Meskipun komponen pembelajaran relatif banyak, namun tidak semua komponen pembelajaran masuk dalam model ini.

3 Guru dapat memanfaatkan teknologi dan media untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas

3. Model Kemp

Langkah-langkah perencanaan pembelajaran Model Kemp terdiri dari 8 (delapan) langkah yaitu:16

a. Menentukan Tujuan Kompetensi Dasar

Langkah pertama yaitu menentukan tujuan umum yang akan dicapai dalam setiap pembelajaran.

b. Membuat Analisis tentang Karakteristik siswa

Langkah kedua yaitu membuat analisis yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan karakteristik siswa yang berkaitan dengan pendidikan, sehingga dapat diketahui solusi dari setiap permasalahan yang ditemukan.

15 Ibid. hlm. 22-24.

16 Ibid. hlm. 25-30.

(39)

c. Menentukan Tujuan Instruksional secara Spesifik, Operasional, dan Terukur

Langkah ketiga yaitu memudahkan siswa dalam memberikan pedoman dan capaian pembelajaran, sehingga pendidik mampu menyusun tes kemampuan yang sesuai dengan materi dan kemampuan siswa.

d. Menentukan Materi atau Bahan Ajar sesuai Tujuan Instruksional Langkah keempat yaitu menentukan materi atau bahan ajar yang sesuai dengan indikator, karena permasalahan yang sering kali dialami oleh guru adalah terlalu banyak bahan ajar, sedangkan waktu dalam menyampaikan terbatas. Hal tersebut mendorong guru untuk dapat memilih dan memilah materi atau bahan ajar yang tepat.

e. Menetapkan Tes Awal (Pre-Assesment)

Langkah kelima yaitu perlu adanya tes awal yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan siswa sehingga guru dapat memilih dan memilah materi atau bahan ajar yang lebih mudah dipahami sesuai dengan kemampuan siswa.

f. Menentukan Strategi, Media dan Sumber Belajar

Langkah keenam yaitu penentuan strategi, media, dan sumber belajar digunakan untuk menyesuaikan tujuan instruksional, sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien.

(40)

21

g. Mengkoordinasikan Sarana

Langkah ketujuh yaitu pengelolaan sarana penunjang yang akan digunakan untuk mendukung pembelajaran, sehingga dapat terorganisir dengan baik.

h. Mengadakan Evaluasi

Langkah kedelapan yaitu evaluasi pembelajaran secara keseluruhan, yang terdiri dari pendidik, siswa strategi, materi, dan bahan ajar demi terciptanya keberhasilan dalam pembelajaran.

Adapun kelebihan dan kekurangan Model Kemp sebagai berikut:17 Tabel 2.3 Kelebihan dan kekurangan Model Kemp

No Kelebihan Kekurangan

1 Selalu melakukan revisi pada setiap tahapan, sehingga permasalahan yang terdapat pada tahapan tersebut dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum menuju ke tahap berikutnya.

Pembelajaran masih bersifat klasikal atau berada di dalam kelas, sehingga peran guru menjadi lebih besar, karena dituntut untuk memberikan kreativitas dalam setiap pembelajaran.

4. Model ADDIE

Model intruksional ADDIE merupakan proses instruksional yang terdiri dari lima fase, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation yang dinamis. Tahapan dari Model ADDIE diimplementasikan sebagai berikut:18

17 Ibid.hlm. 30-31.

18 Rahmat Arofah Hari Cahyadi, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model, Halaqa:

Islamic Education Journal Vol. 3, No. 1, 2019, hlm. 36-37.

(41)

a. Analysis (Analisis). Dalam tahapan ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan dalam tujuan pembelajaran;

b. Design (Desain). Tahapan desain meliputi beberapa perencanaan pengembangan;

c. Development (Pengembangan). Pengembangan dalam Model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk;

d. Implementation (Implementasi). Pada tahapan implementasi dalam penelitian ini merupakan tahapan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata di kelas;

e. Evaluation (Evaluasi). Tahapan ini merupakan langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap pengembangan dalam pembelajaran (evaluation).

Model pembelajaran ADDIE ini memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain:19

Tabel 2.4 Kelebihan dan Kekurangan ADDIE

No Kelebihan Kekurangan

1 Uraiannya lebih lengkap dan sistematis Pada tahap analisis memerlukan waktu yang lama.

2 Pengembangannya terdapat penilaian ahli, sehingga sebelum dilakukan uji coba lapangan perangkat pembelajaran telah dilakukan uji coba lapangan, dan perangkat pembelajaran telah dilakukan revisi berdasarkan penilaian, saran dan masukan

19 Saringatun Mudrikah, Muhammad Rizal dkk, Op. Cit. hlm. 52-53.

(42)

23

B. Teori Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian 1. Matematika

a. Pengertian Matematika

Matematika adalah pelajaran yang diperlukan di dalam dunia pendidikan. Dengan Matematika siswa dapat dilatih untuk berfikir logis, sistematis dan kritis, selain itu Matematika melatih cara berfikir dan kemampuan penalaran siswa, sehingga dapat berguna dalam menyelesaiankan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

Jamaris mengatakan bahwa Matematika berupa cara berfikir yang bersifat deduktif yaitu berkaitan dengan proses pengambilan keputusan seperti yang diterapkan pada proses berfikir yang berkaitan dengan perubahan-perubahan berdasarkan hasil penjumlahan yang mengambil keputusan tanpa menghiraukan tempatnya.20

Defenisi Matematika diungkapkan oleh Hyde & Bizard dalam D’Entremont bahwa Matematika merupakan sebuah proses cara berfikir dan memahami kehidupan serta dunia, Matematika meruapakan set alat, sepasang kacamata yang dapat manusia gunakan untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari- hari.21

Sejalan dengan pendapat di atas, Menurut Dodge and Colker Matematika merupakan kemampuan untuk berfikir secara logika

20 Syafdaningsih, Rukiyah dan Febriyanti Utami, Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini, (Tasikmalaya: Edu Publisher, 2020), hlm. 2.

21 Ibid. hlm. 3.

(43)

memecahkan masalah, dan merasakan adanya hubungan. Hal tersebut meruapakan cara untuk memaknai dunia, karena Matematika membantu menemukan urutan dan logika dengan memperhatika pola, membuat prediksi dan menyelesaikan masalah.22

Selain itu, Matematika juga merupakan ilmu yang terstruktur, terorganisasi, dan berjenjang, artinya adanya kaitan antara materi.

Memecahkan masalah dalam pembelajaran Matematika itu yang paling penting, bahkan sebagai jantungnya Matematika.23 Menurut Erman Suherman Matematika adalah adalah disiplin ilmu tentang tata cara berfikir dan mengolah logika.

Dari beberapa pendapat ahli di atas pengertian, dapat disimpulkan bahwa, Matematika ilmu dasar alat pemecahan masalah mengenai bilangan dan disiplin ilmu yang sistematis yang menelaah pola hubungan, pola berfikir dan bahasa yang semuanya dikaji dengan logika serta bersifat deduktif, sehingga dapat berguna dalam menyelesaiankan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Pembelajaran Matematika

Matematika dalam pembelajarannya memiliki tujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.

22 Ibid. hlm. 4.

23 Wiwin Sumiyati, Netriwati Netriwati, and Rosida Rakhmawati, Penggunaan Media Pembelajaran Geometri Berbasis Etnomatematika, Desimal: Jurnal Matematika, Vol. 1, No.

1, 2018, hlm. 15-21.

(44)

25

Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.24

Depdiknnas 2006 menyatakan tujuan pembelajaran Matematika diantaranya adalah agar siswa memiliki kemampuan:25

1) Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes dan tepat dalam pemecahan masalah;

2) Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur- unsur dan sifat-sifatnya;

3) Pemecahan masalah, meliputi kemampuan memahami masalah, merancang dan menyelesaikan model Matematika, dan menafsir solusi yang diperoleh;

4) Mengkomunikasikan gagasan dan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari Matematika, sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

24 Akbar Alvian, Yari Dwikurnaningsih, Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik Berbantuan Media Mistar Bilangan, e-Jurnal Mitra Pendidikan, Vol. 1, No. 2, 2017. hlm 22.

25 Muhammad Daut Siagian, Kemampuan Koneksi Matematika dalam Pembelajaran Matematika, Journal of Mathematics Education and Science, Vol. 2, No. 1, 2016, hlm. 63-64

(45)

Adapun tujuan pembelajaran Matematika diuraikan sebagai berikut:26

1) Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakan dalam pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari;

2) Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur- unsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari;

3) Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikan dalam pemecahan masalah sehari-hari;

4) Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikan dalam pemecahan masalah sehari-hari;

5) Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel, gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data, rentangan data, rata hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah sehari-hari;

6) Memiliki sikap menghargai Matematika dan kegunaannya dalam kehidupan;

7) Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.

26 Almira Amir, Pembelajaran Matematika SD dengan Menggunakan Media Manipulatif, Jurnal Forum Pedagogik, Vol. 6, No. 1, 2014, hlm. 76.

(46)

27

Menurut Dede Salim Nahdi, tujuan pembelajaran Matematika adalah mengembangkan kemampuan pemecahan masalah27. Selain itu, tujuan pembelajaran Matematika yang dirumuskan dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi, adalah agar siswa memiliki kemampuan:28

1) Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah;

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelasakan gagasan dan pernayataan Matematika;

3) Pemecahan masalah, meliputi kemampuan memahami masalah, merancang dan menyelesaikan model Matematika, dan menafsir solusi yang diperoleh;

4) Mengkomunikasikan gagasan dan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;

5) Memiliki sikap menghargai keguanaan Matematika dalam kehidupan, memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari Matematika, sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

27 Suvriadi Panggabean, Rizki Nurjehan, dkk, Pendidikan Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2022), hlm. 6.

28 Ibid. hlm. 7.

(47)

Dapat dismpulkan bahwa tujuan pembelajaran Matematika adalah untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Dan juga untuk memahami konsep Matematika yang salah satunya pecahan, operasi hitung, bangunan datar dan sebagainya.

c. Ruang Lingkup Matematika

Secara umum, ruang lingkup pembelajaran Matematika untuk SD/MI mencakup aspek-aspek sebagai berikut:29

1. Bilangan

Kompetensi dalam bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan.

2. Pengukuran dan Geometri

Pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat unsur bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas, volume, dalam pemecahan masalah.

3. Pengelolaan data

Pengelolaan data ditekankan pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan, dan mengolah data. Ketiga aspek tersebut merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam ruang lingkup pada pembelajaran Matematika secara umum.

29 Sumiati, Efektifitas Pembelajaran Matematika pada Perkalian Melalui Metode Jarimatika Terhadap Ketuntasan Belajar Kelas 1 SDN Sindawangi, Jurnal Elemtaria Edukasia Vol. 1 No. 1, 2018, hlm. 61

(48)

29

Merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa maka ruang lingkup materi Matematika adalah sebagai berikut:30

1. Kompetensi aljabar ditentukan pada kemampuan melakukan dan menggunakan operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan dan fungsi

2. Pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan menggunakan sifat dan aturan dalam menentukan porsi, jarak, sudut, volum, dan tranformasi

3. Peluang dan statistik ditekankan pada menyajikan dan meringkas data dengan berbagai cara

4. Trigonometri ditekankan pada mengguanakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri

5. Serta kalkulus ditekankan pada menggunakan konsep limit laju perubahan fungsi

2. Materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian a. Pengertian Operasi Hitung

Operasi adalah aturan untuk memperoleh elemen tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui. Elemen tunggal yang diperoleh disebut hasil operasi, sedangkan satu atau lebih elemen yang diketahui disebut elemen yang dioperasikan. Menghitung merupakan

30 Nasaruddin, Karakteristik dan Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika di Sekolah. Al- Khwarizmi, Vol. 2, No. 1, 2013, hlm. 68.

(49)

kemampuan awal dari pemahaman terhadap konsep bilangan.

Pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasinya memasuki semua cabang Matematika, bahkan tidak jarang merupakan titik tolak suatu pengembangan struktur dalam Matematika, sehingga berhitung adalah hal yang mendasar dan sangat penting. Pengerjaan hitung ialah pengerjaan tambahan, pengerjaan kurang, pengerjaan kali, pengerjaan bagi. Dari keempat pengerjaan yang menjadi pengerjaan pokok ialah penambahan atau penjumlahan. Jadi, operasi hitung (aritmatika) merupakan pengerjaan hitung yang berhubungan dengan bilangan terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

b. Operasi Perkalian

Perkalian adalah penjumlahan yang dilakukan secara berulang Contoh: 3 x 2 = 6

Penjumlahan berulang oleh bilangan 2 sebanyak 3 kali 3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6

c. Operasi Pembagian

Pembagian adalah pengurangan yang dilakukan secara berulang Contoh: 18 : 3 = 6

Pengurangan berulang oleh bilangan 3 sebanyak 6 kali 18 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0

Referensi

Dokumen terkait

siapa dan apa berdasarkan teks bacaan. 4) Siswa mampu menjawab pertanyaan operasi hitung perkalian. 5) Siswa mampu bekerjasama saat bermain bersama. Subyek mengalami kesulitan

11 Agus Purwanto dkk, Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar.. Ibu Dina mengakui, bahwa sejak adanya pandemi COVID-19,

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media magnetic portable counting board menggunakan model ADDIE sebagai media pembelajaran untuk operasi hitung perkalian

merupakan alat bantu yang dapat membantu peserta didik dalam memahami. konsep pembelajaran matematika abstrak pada operasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskrispsikan kevalidan media Snakes and Ladders operasi hitung perkalian bilangan cacah dalam pembelajaran matematika untuk

Pengembangan Media Kotak Hitung Untuk Materi Operasi Hitung Matematika Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian Kelas 3 Sekolah Inklusi... Yogyakarta:Universitas Sanata

Pengembangan Media Kartu Domino pada Pembelajaran Matematika Operasi Perkalian Siswa Sekolah Dasar.. Adib, Helen

ii PENGEMBANGAN MEDIA CORONG BERHITUNG PADA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri