• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Bintu lagi teriyun-iyun, [bin ]tu lagi berujut, ujutku bumi dan langit, nujutku tuwan sebenang, sebenang menjadi bumi, sebenang menjadi langit 2. rnhaman namamu bumi, rnhamin namamu langit, warala metera bum� rawali metera langit,

ruhumb penunggu pintu bumi, rnhim penunggu pintu langit, alisiran pemmggu embun, 3. alisirun penunggu angin,

angin pegimbar dan air, aligamulung penunggu laut, talit galigan namamu laut,

menghidupi sekaliyan yang bemyawa, di situlan cincin tercinta,

4. apa dicinta itu ada, apa kurang itu lebih,

aligamulak penunggu gunung, nam tabanam namamu gunung,

menghidupi sekaliyan yang betpuncak, 5. di situla secalik sepandang alam,

memandang alam yang besar, tiada lain di ujut,

ujutku dundang sambutlaya, dari atas samudo langit, 6. dari punting pertiw� ,. dari j aratal ina tahar,

tiada lain di ujut,

ujut kamasan kimas madin,

itulah yang mencipta siro dundang, dewa ja gat j agatan alam,

7. itulah yang menggantung siro dundang. Bujang juwana mengkehendaki siro dundang, mengsuh tali p:tSiron,

yang membawa dundang tunm, ke dunia lema n�am,

pertama ki baraitu, kedua ki pasanggan, ketiga ki rangga lawe, keempat ki rangga unang, 8. kelima garuda walang,

keenam ki parawik� ketujuh tampuk jurutulis, dari atas samudo langit, dari punting perti�

telah tunm dundang ketujuh, saat dundang temunm, 9. pada hari bulan senin,

pertama genap kedua ganjil, itulah saat dundang temurun, kedunia lema ninjamb,

panday kemasan kimas madin,

itulah yang menciptakan siro dundang, dewa ja gat j agatan alam,

10. yang menguntungkan siro dundang, tergantung di dahan beringin sungsang, di atas gunung taranam,

Bujang juhana akan membuat tali dundang, ialah yang mengasuh tali pesiron,

berayunlah engkau siro dundang, 11. gemuruncing suara dundang,

gamuranam tali parison, tanda uma meminta sunting, tiada lain diu jut,

ujutku sunting di atas sumado langit, ..

12. dalam puncak kayu kelabi, dalam geranda tujuh lapis, uyuh lapis berlrunc� dalam gadidam tali alam,

dalam karikum gendum tuwan, 13. dalam gendum dalasan tuWdll,

dalam g usamak meguram, sudah diperam akan masak, 14. tiada lain diu jut,

ujutku putri segandara, tertemali lema ninjamb, tiada lain diu jut,

ujut ku suting manik, matika tams tali manik, kuayang rinjamb seni,

dibujuk oleh rebiya inang dundang.

15. Bujang Juwana menitahkan Rebia Inang Dundang, "pergilah ke atas semudo langit,

menuntut mencari sunting,

b�uklah dan ajaklah mengajak turon ke dunia lema ninjamb."

16.

17.

18.

Bejalan Rebia Inang Dudang meniti tali pas iron,

dari bumi sampai ke langit, mendering kunci seribu,

terbabarlah langit keenam belas, rumi panjang namanya langit, dawurun namanya dendan (tangga), dendan untuk naik ke langit,

tangga untuk naik ke atas, naik ke atas samU<io langit, ke atas punting pertiw� menuntut mencari sunting, membl9uk dan mengajak turon, ke dunia lema nijam .

Maka berlcata Bujang Juwana, "W abai ooik rebia Inang Dundang. Naik lah engkau kelangit ting� ini persemOO.han hendaknya kau bawa, persembaban dari dunia lema ni�amb, ini ketupat burung-OOrun.g,

ini lemukut lemang panjang, ini ambin sangkuriman,

19. ini tuguk kanduayang, ini geragam sulam bugam,

yang di tenun oleh dewa sedang linjang, sukit dewata sedang rindu,

sukit sakut ginggang tawarang pili-pili, gaja berjuwang seribula kanak".

20. Maka naiklah rebia Inang Dundang ke beringin, Bertemu ia dengan bidadari,

Bertemu ia dengan sidang salih, Maka berkatalah bidadari,

Berkata pada sidang salih sembilan, "W ahai adik rebia Inang Dundang,

uwi jama hana mahaning katarawijaya." Jawab rebia Inang Dundang,

"Y a kakak sidang salih,

2 1. simbur puncak itu persembahan, kusuru bawa persembahan, kepada sunting di langit, dalam puncak kayu kelabi,

kayu kamat cicin tercinta,

apa dicita itu ada".

Maka naik rebia Inang Dun dang, 22. naik keatas mega kuning,

naik angkasa minyang kisi, meniti tali parison,

dari bumi sampai kelangit, mendering kunci seribu,

terbabarlah langit keenam belas. Maka sampai rebia Inang Dudang, sampai di dahan beringin sunsang,

23. dan menyapakalah ia kepada sidang salih sembilan, "Jaya meliya antaga urn maliya jaya,

itu kutuntut kucarikan, hendak dib4iuk diajak turun, ke dunia lema nuyam". Maka bidadari medudang,

24. di beringin pandai kemasan kimas madin, ialah yang menciptakan siro dundang, diwa jagat jagatan alam,

yang menggantung siro dundang, tergantung di dahan beringin timah, di atas beringin sunsang,

Bujang Juana menghendaki siro dundang, 25. gemerincing suara dundang,

gemuranam tali parison, tandan rebia meminta sunting, tiada lain diu jut,

ujut manik mati katurus tali manik, ku ayang riiYamb seni,

ujut putri segandara, 26. tertemali dunia lema nijam.

Bujang Juana menghendaki rebia naik ke atas beringin timah, meniti tali pasiron

Maka sampai ke atas beringin timah, maka rebia Inang Dundang,

bertemu dengan bidadari uyuh, 27. dengan sidang salih sembilan,

"Adik rebia Inang Dundang, apa maksud engkau tandang,

apa kehendak engkau naik ke atas beringin timah, apa kurang di duniamu?

Jawab rebia Inang Dundang,

28. "Wahai kakakku sidang salih sembilan, akan maksud hamba ke atas beringin timah, menuntut mencari sunting,

hendak membujuk dan mengajaknya turon, turon ke dunia".

Sahut sidang salih sembilan, 29. "W ahai adik Inang Dundang,

jika engkau menuntut mencari sunting, sunting idak ada di sana,

barang kali ada di beringin gambu gagang". Dituntutlah oleh rebia Inang Durxlang,

ke atas beringin gambu gagang, 30. suntingjuga indak ada disana.

Maka rebia lnang Dundang,

menuntut ke atas beringin gambu gagang, suntingjuga tiada ada di sana

Maka rebia Inang Dundang,

rnenuntut ke atas beringin ripung pu�Yung, 31 tinggi puncak strungi guting,

ialah jalan para dewa bertirnbang, jalan dewata bertaraju,

suntingjuga tidak ada di sana. Maka rebia lnang Dundang, Menuntut ke atas beringin tanggai, 3 2 taJnk alam sarasa dew a,

suting tidakjuga ada di sana. Maka rebia lnang Dundang, menuntut ke atas beringin kuning, tapak alarn rebia tujuh,

akan pengasuh sunting di langit, 33 akan penginang lin di beringin,

sunting di puncuk kayu kelabi. Tiada lain di ujut,

Tiada lain di pinta, Merninta sunting rnanik, Matika taros tali manik, ku ayang riJYamb seni,

34 rninta sunting segandara,

temali dunia lerna ni�Y am, buka rnerninta sunting indar jati,

tetapi rnerninta sunting putri kecil si andun suri mega, rinjarn tali nama yang diam di puncuk kayu kelabi, 35 kayu kamat cicin ter cinta,

apa dicita itu ada,

dalarn geranda tujuh lapis, �uh lapis berlcunci dalam, dalarn gendum dalasan tuwan,

36 di bawah lumapul alam, Nenek Sakti Ulung Puluh,

Yang mendirikan alam dan merobohkan alam, mendirikan alam semesta.

Maka berkata rebia Inang Dun dang, "Wahai Nenek Ulung Puluh,

3 7 hamba dari dunia, diri ini Bujang Juwana,

tujuh beringin telah kujelang, menuntut mencari sunting, sunting tidak ada di sana,

kini ku sampai di bawah jarata ina tahar, naik batang kayu kelabi,

38 bertemu dengan Nenek Sakti Ulung Puluh, W ahai nenek, hamba menuntut,

mencari sunting dan membujuk, mengajaknya turun,

turun ke dunia,

ini persembahan kubawa, dari dunia lema ninjamb,

39 ini ketupat burung-burung, ini lemukut lemang dawa,

ini dodol serikaya, ini ambin sekuriman, ini tuguk kanduayang, ini reragam sulam bugam, 40 di tenun diwa sedang linjang,

s ukit dewata sedang rindu,

sukit sakut ginggang tara wang, pili-pili gaja bujuwang,

saribu la kanak,

naik beringin bersimbur puncak,

41 ini pasembahan kuhaturkan kepada Nenek Sakti Ulung Puluh, tanda smat sangat menghendaki sunting,

hendak membawanya ke dunia". Sahut nenek Sakti Ulung Puluh, "Iyalah,iya tuwan,

42 meminta Slnlting di puncak kayu kelabi". Jawab tuwan sabanang la,

"Talara jabarail salam alaikum dul sahip,

bukalah pintu gedung lara jabarail salam alaikum dul samat, 43 bukalah kunci geranda besi",

Mendering kunci tetbuka, maka keluarlah sunting, dari dalam gendum sawatu,

melornpat di dalam gendum dalasan tuwan, dalam gusamak magurama.

44 berkata Nenek Sakti Ulung Puluh, "W ahai sunting sagandara,

pergilah engkau minggat ke dlnlia,

apakah segan engkau turon sampai ke dlnlia, kelak ke kiri ibu,

medudu ke kanan bapa,

45 mamatay metari serindang bulliti nama ibumu, b� ang karanay nama bapakmu,

ngkau turunlah ke dlnlia, kau dipelilhara rebia tujuh, dipelihara rebia sanggul gellnlg, inang rebia sanggul siflnlg, rebia sanggul sirat,

46 rebia guting paras, Rebia guting rasa rebia simbur bayang, engkau diasuh sidang salih, kau di gendum bidadari." Pergi dari beringin tanggai, 47 tibalah di beringin ripung punjlnlg,

tinggi plnlcaknya surungi guting, j alan dewa bertimbang,

j alan dewata berteraju,

maka sarnpai di beringin gambu gating, pergi dari beringin gambu gating, 48 sarnpai di beringin gambu gagang,

maka tibalah di beringin timah, pergi dari beringin timah, maka tiba di beringn sungsang, telah berada di tali Jmiron, Maka berkata rebia tujub,

49 "Wahai adik rebia Inang Dundang, nanti dulu tunggu sejenak,

kita singgah berbuwai

di

beringin sungsang, berkipas berayun kaki berjlllltai berangin-angin". Maka berkata rebia Inang Dlllldang,

"Y a kakak rebia tujuh,

ya kakak sidang salih,

ya kakak bidadari, 50 pergi kita dari derbuwai

turun dari beringin,

kita menuruni tali pasiron, sunting lagi bemama siyak, maduana bertumbu,

sai gagaras namamu sunting,

berikar kerawat cino namamu Sllllting, bertinjak gemimbllllg namarrru sunting, bapa lapariyan baraila narnamu sunting, daunnya hijau bergilang-gilang,

bercahaya berbunting dayang paretima, bekara bunting ngan matari,

subang gading bararaka y,

luyang batitin bebuwo ari,

titin bennasak emas mulia, 51 bujang mulia,

aku

muliakan engkau, engkau muliakan aku, itu puji-pujianmu sunting,

turun meniti tali Jmiron,

dari

bumi sampai ke langit, darilangitsampai ke bumi, mendenting kunci seribu, terbabar langit keenam belas, 52 maka turun tali _Insitun,

singgah rebia Inang Dundang, singgah meduday ara suting, menipuk melanggay-langgay, meduday ara sunting,

53 Mengucap rebia Inang Dundang, "He angin kumbang,

marilah di atas langit betkipas,

angin berangin beijuntai berayun kaki, pucat kuning demam,

beradu kurus biking beradu ninyan, 54 rebia Inang Dundang,

baradu meduday di laut embun, maka pergilah di laut embun, maka anggir tali pari son, turun dunia lema ninj amb, turunlah engkau ara sunting, 55 engkau di asuh sidang salih,

engkau di pelihara bidadar� engkau diasuh rebia tujuh, meniti tali pasiron,

maka sampai di dundang sam but la ya, dundang diasuh Bujang Juwana,

56 maka mengucap Bujang Juwana, kur semangay engkau sunting, engkau turun dari atas ,

dari atas sumando langit, dari punting pertiw� dari puncak ka yu kelab�

maka medundai bujang Bujang Juwana, 57 di dundang sambut laya,

Bujang Juwana menipuk melanggay-langgay , mengindun ara sunting,

iya tutum iya dundillllb, dundum la nabi muamat,

matari sarindang bulan nama ibumu, b\!iang kerenai nama bapamu.

c.

Teks C

(Jampi beRuwang pajar). CanW1gannyo jemo melahir kaluwaR kiyas 'o, nagluwaRka daRa. Setela udim melahirka jampiyo: sa, ya ala berbayang-bayang, belum menjadi beruwang tara/; duwo, ya ala berbayang-bayang belum menjadi beRuwang tural; tigo, ya ala berbayang-bayang belum menjadi beruwang tural; pat, ya ala berbayang-bayang belum menjadi beruang tural;limo, ya ala berbayang-bayang belum menjadi beruwang tural, nam, ya ala berbayang-bayang belum menjadi beruwang tural; tujuwa, ya ala berbayang-bayang, mangko njadi beruwang tural. Beruwang tural Ia ditetak ya ala dingan tuwan. Palak'o jatuwa ka papuran aling, badan 'o baliak ka padang sa di palak tana nararisam. Kembali engkaw kembali, kembali ke nararisam. Di situlah tempat setana engkaw,bukan aku nempatka engkaw, ya ala dingan tuwan nempatka engkaw.

Jampi karangkak, ado kayu kelutum satu di tebang bundo mpat puluwa turu lama menjadi biyuto bisu. Tatal 'o menjadi lelibat kuning. Sada 'an cundung ka ulu sungay. Mataka tumbak Ia tikam, matakka sirap ambur-amburran. Sada 'an cundung ka awang-awang. Bungonyo menjadi yaksa lamo demam pani{ng}. Sa ngambuR umban dawun 'o seribu umat menarung sakit. Sabuwa umban buwa 'o seribu umat senampun madam Sada'an cundung ka awang-awang. Kemba[li} angkaw kembali. Kembali engkaw ke berang sano lawutan. Di situ/a tampat setana angkaw. Bukan aku nempatka engkaw.