• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sampai

terakhir ini, tak ada yang dapat memastikan,

kapan

kasus dugaan penipuan berkedok investasi seputar LDII mulai diselesaikan. Para petinggi organisasi, masih

cuma

sebatas obral janji Diperkirakan, penyelesaian masih panjang lagi lantaran anak, cucu,cicit,

KH. Nurhasan

Al Ubaidah jugaterlibat.

Termasuh

istriKyai Sepuh

Abd

Dhohirterlibatsebagaipengepul.

Banyak yangtidak

menyangkabahwa

istriKyai"Sepuh"-sebutan kyiatertinggi di

LDII-Abd

Dhohir,

bernama

Hj

Umi Salamah Abd

Dhohir, terlibat sebagai pengepuluang"investasi" seputarLDII.Tapi,

memang

itulahkenyataannya. Salah satubuktiketerlibatan tersebutterteradalam suratkesepakatanbersama, tatkala

menerima

uang dari orangKertosono, senilai Rp. 169juta, danRp. 70juta.

SuratyangditandatanganiHj.

Umi

SalamahAbd. Dhohirdiatasmaterai masing-masingRp. 6 ribuitu terjadipada 2002dengan saksiTarwiji. Intisurattersebut,H.

Umi Salamah

Abd. Dhohirberalamat dijalan

HOS

Cokroaminoto 195 Kediri, Telp.0354-695436, disebut sebagaipengelolamodal.

Dalam

surat tersebut,pengelolamodalmenjanjikankeuntungan

5%

darimodal yang ditanam. Pembagian keuntunagniniditerimakan setiapbulan. Caranya,bila

menanam

modalselambat-lambatnyatanggal 2,

maka

keuntungan

+

(plus) modal dapat diambil antara tanggal24 sampai dengan27.

Keamanan

modal, ditanggung sepenuhnya (100%) olehpihakkedua selakupengelolausaha.

Modal

juga dapat diambil sewaktu-waktu, denganmemberitahu satu

minggu

sebelumnya.

Diperkirakan, denganbekal

nama

besarKyai"Sepuh" Abd.Dhohir, suaminya

Hj.

Umi Salamah

Abd. Dhohirberhasil "mengeruk"

uang

investasi dari

umat

mencapairatusanjuta rupiah.

Begitujuga

yang

dilakukanputera Kyai "Sepuh" Abd. Dhohir

yang

ada di

Gadingmangu,

Perak, Jombang, H.

Abu Khasan Muzaqi

bin

H Abd

Dhohir,juga sebagaipengepuluanginvestasi.

Cucu

KyaiNurhasan Al Ubaidah, pendiri Islam lama' ahinidalam

modus

operandinyajugamenyediakanblangko suratkesepakatan bersama (SKB).

SKB

milik

Abu Khasan

inijugamirip denganmilikHj

Umi

Salamah, ibunya.

Bedanya,

SKB

milik

Abu Khasan

dilengkapketerangan

bahwa

usahapihakkedua adalah

dalam

bidang penebusan rekening listrik dan usaha-usaha yang halal.

Disebutkanpula,

bahwa

jika

menanam

modalselambat-lambatnya tanggal 15

maka

keuntungan+ (plus) modaldapatdiambail antaratanggal 10 sampai 12.

SKB Abu Khasan

ini sebagaimanatertulisketika

menerima uang

dari orang Kertososno senilai lebihdari Rp. 250jutapadabulanJuni2002. Diperkirakan H.

Abu

Khasan Muzaqibin

Abd

Dhohirberhasilmeraupuanginvestasiuntuk mencapai milyaranrupiah.

LainlagiyangdilakukanH.MujibHanafiTH.AbdillahSultonUbaidahpenduduk Temporejo, Pesantren, KotaKediri,yangdisebut-sebut sebagaicicit

KH. Nur

Hasan AlUbaidahinimenyediakanblangkoyangdisebutnya suratperjanjian,bukan

SKB.

Kepala penjualan pelumas/olipertaminaPT. PanjaluTirta

Lumas &

Syarikah oli

inilebihbanyak

"memangsa"

teman-temannyadilingkunganPertamina.

"Dari korban di lingkungan Pertamina Kediri saja, Mujib diperkirakan mengantongi

uang

lebih dari Rp. 1 mdlyar", kata Sajuri,

pengawas SPBU

yang

mengaku

tertipu sekitar Rp. 50juta sejak23 Juli 2002.

Sejumlah

nama

korbanMujib Hanafiyang sementara dapatdihimpun Radar Minggu, diantaranyaselain SajuriadalahUsmadi, pensiunanPertamina, tinggaldi

jl.

Kuwak

Utara, kotaKediriinitertipuRp.30jutapada20Juni 2002terdapatpula

nama

Mudianto, sopir,tinggal di DesaWonorejo,

Kecamatan

Wates, Kabupaten

Kediri, tertipuRp. 70juta.

Mujib Hanafi juga "melalap" uangtetangganyasendiri. Di antaranya,

Endang

Kustiningsih (36th), dan

Ahmad

Jalil (39) keduanya

penduduk

Temporejo, Pesanteren,

Kota

Kediri.

Endang

Kustiningsih"ditipu"

Rp

20jutapadaJuli dan Oktober2002. Sedang

Ahmad

Jalil"dikemplang" Rp. 95jutasecarabertahappada

Junisampai denganAgustus 2002.

Dalam modus

operandinya, Mujib Hanafi

menyediakan

blangko surat perjanjian. Intinya,bagihasilkeuntungan, diambil satubulansekali daritanggal penanaman.Bila SisaHasilUsahatidak diambil,akandiakumulasikandenganmodal pokok. Bilapemilik modal bermaksud

mengambil

modalnya, harus sepuluhhari sesudah

menerima

bagi hasilkeuntungan.

Penambahan

modal dimulai tanggal 20-30.Bagi hasil keuntungan yangdijanjikan, tidaksama,antara4 s/d5%.

Kata beberapakorban, sejak"mbuletnya"proyekinvestasitipuanini,H. Mujib Hanafi selalumenghindar. Pernah,pada25 Oktober2002, mengirim suratkepada parapemilikmodal. Intinya,MujibHanafimenjanjikanakan

memberi SHU

Bulan

November

dan

Desember

2002 akhir

Desember

2002berikutpenyerahanmodal.

Ternyata,janjiMujib Hanafi

cuma

bohongbelaka. Terakhir,kataparakorban,

H.M.C. Shodq, Akar KesesatanILDII & Penipuan Triliunan Rupiah

BAGIAN

KEPUA: Bukti-BuktiPenipuan LP/I

MujibHanafiberkilah

bahwa

pengembalianmodal tersebut

menunggu

pencairan dari Gatutkoco,juga sebagaipengepulinvestasiyangjumlahnya puluhanmilyar rupiah. Bertolak darisini,Sajurisepakatbersama

kawan

senasibnyaakanmenggelar

demo

ke Ponpes

LD

II. "Siapayangtahan didholimi seperti ini",

ungkap

Sajuri

serayamenyorot ongkang-ongkangnyapara pengepul, bagaimerasatakberdosa

sama

sekali.

Saudara

kandung

Gatotkocobernama

M.

Ontorejolebih"gila"lagikiprahnya dalam

mengeruk uang

investasitipuanini.

Cucu

KyaiNurhasan Al Ubaidah(dari Hj. Suaidau, istriH. Tohir Yusuf)ini disebutsebgaipengepulbesar.

Oong

panggilan akrab Onterejo ini diperkirakanmeraupratusan milyarrupiah.

Salah satu bukti copy kuitansi yang ada di Radar

Minggu, Oong

pernah

menerima

uangtitipaninvestasitipuansenilaiRp. 22.959.800.000 (Duapuluhdua

milyar, sembilan ratuslimapuluh sembilahjuta, delapanratus ribu rupiah.

Uang

sebesaritu, diterima

Oong

padaJanuari 2003

.

Radar

Minggu, edisiXVIII,

Awal

Juni 2003

"KONSPIRASI MAFIA MEMBELI PENJARA"

Langkahawalnya, mirip ceritafilmmafia. Siapapunyangdianggappenghalang, akandilenyapkan. Berbagairagamrekayasa dilakukan. Termasuk,kasusNapiYudha, mirip konspirasimafia dalam membelipenjara.

Tayanganceritafilmmafia, agaknyacukuptepatuntuk

menggambarkan

awal rekayasa

modus

operandi kasus dugaan penipuan berkedok investas

yang

kini

mengguncang

LDII(Lembaga

Dakwah

IslamIndonesia). Paramanusiayangdisebut

"hubud~dun

ya

"ini taksegan-seganmenghabisilawan

maupun

kawan,

bahkan

saudaranyasendiriyang dianggapsebagaipenghalanghasratnafsunya. Takpeduli, saudara seiman, seJama'ah, seagama.

"Petaka"yang

menimpa Muhammad

Yudha, adalahsalah satucontohkasusnya.

Pria kelahiranMojokerto, 23

Desember

1967, ini adalahKetua

Pimpinan Anak

cabang (PAC) LDII di Mentikan,Kota

Madya

Mojokerto. Sebagai aktivis,apalagi pengurus, ia

faham

betul"ruwet rentangnya" organisasi. Termasuk, selukbeluk rencana "proyek"investasitipuanyangmelibatkanparapetinggiorganisasinya.

Proyek investasi"tipuan" yangkinikorbannyatersebardi seluruhIndonesia bahkansampailuarnegeridengannilaitriliyunanrupiahituternyatagagasanawalnya

muncul

dari Brangkal Mojokerto. Tepatnya di

rumah

H. Loso, Kyai LDII

yang kondang

di daerahMojokerto dan sekitarnya. Pertemuanawalnya,pada 3 Maret 2000? dihadiri 15 orang. Diantaranya, H. Loso, sebagaituan

Rumah.

Sutiyoso,

SH

(Pegawai Pengadilan Negeri Mojokerto), dari desa Brangkal . Susanto Syafii,

Brangkal. Mariyoso (Gombel), Jl.

Raya Pandan

17

Perumnas

Wates Mojokerto.

Mulyono,Pakem,Trowulan. DrsH. Hari, Mengeloh;H. Bambang, Gading; Dinoyo, H. Kusmiadi, Murukan. Naip (pegawai satpam PLN), Brangkal.

Moh.

Yudha, Mentikan; Wanito,Kangkungan. Babar Suprayogo,Pulorejo.Yoyok, Pulorejo;dan

Edy, Prajuritkulon.

Moh

Yudha, termasuksalahsatuanggotaJama'ahLDIIyangmenentangkeras praktikpenipuan berkedokinvestasiini. Tentu,perlawanannyamenentangarusdi

lingkunganJama'ahnya,taksesederhanayang dibayangkan. Semula,hanyaberdebat

dengan"logika"bisnisyang diterapkanproyekinvestasi tersebut. Artinya,

Moh

Yudhamenilaibanyakkejanggalandalamproyekinvestasiyangdikembangkanpara petinggiLDIIini. Salahsatunya,janjikeuntunganyangcukup"aduhai", antara 10 s/d

25%.

Dalam

perkembangannya,Proyekinvestasitipuaninijalanterus. Sisilain,Yudha

tetapmenentangnya. Alasannya sederhana,

cuma "ngeman"

citraorganisasi.

Tak

ayal, penentangan

Yudha

terhadap "kejahatan"inidinilai

macam-macam. Yudha

dianggap

macam-macam. Yudha

dianggap iri, dengki,bahkanKyaiLDIIH. Loso, Brangkal,

membuat

fatwa

bahwa Yudha

dan

kawan-kawannya yang

menetang praktikbisnis kotor itu dinilai "Faroqol Jama'ah".

Yudha

dianggapkeluar dari Jama'ah,yangberarti halaluntukdibunuh (Baca: Surat

Yudha

dari Penjara,

RM

edisiXVII)

Diperlukan sekejamitu,

Yudha

tetaptak surutmenentang.

Dalam

perjalanan perjuangannya,tentu tetapadayangpro. Khususnya,temanseJama'ahLDIIseperti totok, subagio, Ulfan, dan sejumlah

kawan-kawan

lainnya. Prakts,

Yudha

tak sendiriandalam memperjuangkankeheranan.

Tapi,Bos"mafia" dariparapetinggi LDIIjuga kiantaksenang. Rekayasa

pun

dibangun untuk

menghadang

Yudha. Setiappertemuanataupengajian diciptakan opiniJama'ahuntuk

membenci

danmengucilkan Yudha, lantaranfatwa

Amir

atau

Imam.

Maklum,

ketaatanluarbiasaterhadap amiratau

imam

sudah menjaditradisi diLDII.

Bukan Cuma

itu, agarproyek investasitipuaniniberjalanmulus, diciptakan pulalangkah-langkah"inspirasi" ala mafia.Kunciutamanya,uang.Manusia-manusia

dSll§

gai

mempertuhankan

uang- Dengauang,diharapuntukmengatursegalanya.

|

H.M.C. Shodiq,Akar Kesesalan LDI! & Penipuan Triliunan Rupiah .

WM$mz

BAGIAN

KEDUA:Bukii-Bukii Penipuan LP/I

TermasukuntukmemenjarakanYudha.

Ceriteranya,Pada4Desember2000, adakasusperampokandi

rumah

Maryoso, bos"investasi"tipuan, diJl. Pandan 17,Wates, Mjokerto. BersamaPolisidiciptakan kesan

bahwa

maryoso alias Gombel, selamat dari serangan perampok. Seolah

Gombel

orang kebal. Seluruhmedia meliput dan memberitakanbesar-besaran.

Barangyangdigondolperampok, berupauangRp. 200jutadanmobilPhanter,

Akhirnya BabarKusmiadi, wargaLDII, dituduhsebgaipelakuperampokandi

rumah

bos "mafia". Babar Suprayogo akhirnya

dihukum

8tahun, dan Kusniadi

dijatuhi

hukuman

3 tahunpenjara oleh Majelis

Hakim

di

PN

Mojokerto.

Dokumen terkait