MENGOPERASIKAN PHB UTAMA DAN PHB CABANG
B. Memeriksa PHB dan Peralatannya Sedemikian Rupa sehingga Tidak Mengurangi Tingkat (IP) Pengamanan yang Telah Ditetapkan
2. Terminal Blok
Terminal blok merupakan sederetan terminal yang berguna untuk penyambungan dari rangkaian panel ke pemakaian. Terminal blok ini
dapat dikategorikan sebagai pelengkap dan merupakan tempat penampungan. ”Terminal ini harus terbuat dari paduan tembaga atau logam lain yang memenuhi persyaratan yang berlaku serta mempunyai kemampuan sekurang-kurangnya sama dengan kemampuan saklar dari sirkit yang bersangkutan. Dudukan terminal harus terbuat dari bahan isolator yang tidak mudah pecah,rusak oleh gaya mekanis dan termis dari penghantar yang disambung pada terminal tersebut” (PUIL 2000 : 6.6.6 – 6.6.6.3 )
Menentukan Urutan Fasa pada PHB dengan Tester Putaran Fasa Untuk menentukan urutan fase R,S,T/L1,L2,L3 gunakan alat ukur tester putaran fase:
Jika Putaran Lampu pada Tester kearah Kanan maka urutan fasa adalah Betul.
Jika Putaran Lampu pada Tester kearah Kiri maka urutan fasa adalah Salah, maka untuk membetulkannya adalah dengan menukar fasa yang masuk.
Gambar 22 : Arah Putaran Lampu pada tester tegangan
Pengukuran Tegangan setiap fasa dilakukan pada setiap busbar/rel pengumpul, dengan menggunakan alat ukur Voltage. Hasil Ukur setiap fasa pada beban yang harus disuplai harus menunjukkan hasil yang sama :
Arah putaran lampu ke kanan = BETUL
Arah putaran lampu kekiri = Salah
Fasa R dan Netral = 220 V
Fasa S dan netral = 220 V
Fasa T dan netral = 220 V
Fasa R dengan Fasa S = 380 V
Fasa S dengan Fasa T = 380 V
Fasa T dengan Fasa R = 380 V
d. Pengukuran Beban PHB untuk Masing-masing Jurusan Instalasi dan Percabangan sesuai SOP
Beban PHB untuk masingh-masing cabang harus dibuat sama, agar kinerja generator pada pusat tenaga listrik beroperasi/berjalan normal. Maka untuk contoh dibawah ini:
1) Beban pada setiap percabangan harus sama besar.
2) Instalasi yang melulu untuk penerangan ( Instalasi Penerangan ), hanya menggunakan sistem 1 Fasa ( Fasa dan Netral )
3) Untuk Instalasi Tenaga menggunakan Sistem jaringan 3 fasa dan netral, Dimana jaringan 3 fasa untuk menggerakkan mesin-mesin dan jarinag 1 fasa untuk lampu penerangan.
NYY 5 x 10 mm2
e. Mengindentifikasi Kejadian Penyimpangan Operasi
Penyimpangan dapat terjadi jika Beban pada salah satu instalasi melebihi kapasitas pembagian yang telah ditentukan, Untuk mengamati terjadinya penyimpangan adalah dengan :
1) Lampu indikator yang selalu berkedip-kedip sebagai tanda terdapat beban yang over kapasitas.
2) Tegangan listrik yang tidak stabil, yang dapat terlihat pada Volt meter yang terpasang pada PHB
3) Putaran Genset ( jika menggunakan) tidak stabil dan cenderung berdengung.
Instalasi Penerangan Lab CNC /Cad
Instalasi Penerangan bengkel Instalasi Penerangan Lab
Instalasi
f. Menetapkan Alternatif Pemecahan Jika Terjadi Penyimpangan dan Melaporkan Sesuai SOP
Menetapkan alternative pemecahan adalah langkah akhir yang dapat memperbaiki kinerja genartor pada pusat tenaga listrik. Sifat dan penetapan alternative bergantung pada sifat penyimpangan yang terjadi.
Alternatif pemecahan secara umum dapat dilakukan dengan : 1) Mengurangi/mematikan beban yang berlebih.
2) Mengalihkan beban kepada PHB percabangan yang lain.
3) Bagian-bagian tersebut akan dioperasikan dan diamati pada waktu pengoperasian PHB
PHB
V
A A A
ON OFF
Gambar 24 : Papan Dialogis PHB
Lampu indikator
Amper Meter
VSS
Tombol ON -OFF
Tombol Darurat Volt Meter
Langkah-langkah Pengoperasian Panel Hubung Bagi 1) Persiapan :
Buka pintu PHB Periksa bagian dalam PHB yakinkan semua gawai proteksi (NFB) dalam posisi ON, pintu PHB tutup kembali.
2) Menghidupkan PHB
Tekan tombol hijau, bila lampu indicator nyala sakelar penghubung berfungsi.
3) Pengecekan Tegangan Kerja a) Tegangan Len
Gerakan VSS dari posisi Off ke arah putaran kiri secara bertahap ; pada posisi :
RS volt meter harus menunjukan harga 380 V
ST volt meter harus menunjukan harga 380 V
TR volt meter harus menunjukan harga 380 V
b) Tegangan Fase
Gerakan VSS ke posisi Off seterusnya gerakan ke arah putaran kanan secara bertahap ; pada posisi :
RN volt meter harus menunjukan harga 220 V
SN volt meter harus menunjukan harga 220 V
TN volt meter harus menunjukan harga 220 V
Setelah yakin kondisi tegangan kerja baik, gerakan kembali VSS ke posisi RN agar volt meter pada PHB menunjukan harga 380 V.
4) Mematikan PHB dalam kondisi normal
Tekan tombol merah. Lampu indicator dan volt meter mati.
5) Mematikan PHB dalam kondisi darurat
Tekan tombol darurat berwarna merah yang letaknya dibawah tombol ON – OFF, lampu indicator dan volt meter mati.
Standard Operation Procedure (SOP) Perlengkapan Hubung Bagi
PHB
V
A A A
ON OFF
Gambar 25 :
1) Persiapan :
Buka pintu PHB Periksa bagian dalam PHB yakinkan semua gawai proteksi (NFB) dalam posisi ON, pintu PHB tutup kembali.
2) Menghidupkan PHB
Tekan tombol hijau, bila lampu indicator nyala sakelar penghubung berfungsi.
3) Pengecekan Tegangan Kerja (a) Tegangan Len
Gerakan VSS dari posisi Off ke arah putaran kiri secara bertahap ; pada posisi :
RS, volt meter harus menunjukan harga 380 V
ST, volt meter harus menunjukan harga 380 V
TR, volt meter harus menunjukan harga 380 V
(b) Tegangan Fase
Gerakan VSS ke posisi Off seterusnya gerakan ke arah putaran kanan secara bertahap ; pada posisi :
RN, volt meter harus menunjukan harga 220 V
SN, volt meter harus menunjukan harga 220 V
TN, volt meter harus menunjukan harga 220 V
Setelah yakin kondisi tegangan kerja baik, gerakan kembali VSS ke posisi RS agar volt meter pada PHB menunjukan harga 380 V.
4. Mematikan PHB dalam kondisi normal
Tekan tombol merah. Lampu indicator dan volt meter mati.
5. Mematikan PHB dalam kondisi darurat
Tekan tombol darurat berwarna merah yang letaknya dibawah tombol ON – OFF, lampu indicator dan volt meter.
Keterampilan Diperlukan dalam Memeriksa Operasi PHB, adalah : a. Memeriksa dan mengukur tegangan setiap fase pada PHB sesuai SOP.
b. Memeriksa PHB dan peralatannya sedemikian rupa sehingga tidak mengu-rangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan
c. Memeriksa urutan fase R, S dan T pada PHB dengan tester putaran fase sesuai SOP
d. Melaksanakan pengukuran beban PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan sesuai SOP.
e. Melakukan identifikasi penyimpangan operasi yang terjadi sesuai SOP..
f. Menetapkan alternatif pemecahan jika terjadi penyimpangan dan melaporkannya sesuai SOP..
Sikap Kerja yang harus dilakukan waktu Memeriksa Operasi PHB adalah :
a. Bersikap cermat b. Bersikap Teliti
c. Melakukan aktivitas berdasarkan SOP