• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN

METODE PENELITIAN

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

1. Tes Hasil Belajar

Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif menggunakan analisis.

Menentukan skor rata-rata (Mean) X =

Presentasi ketuntasan =

x 100

2. Data Lembar Observasi

Dari data hasil observasi kegiatan guru dan siswa diolah secara kualitatif. Skor rata-rata kegiatan guru dan siswa akan dibagi menjadi lima kategori skala ordinal, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang dan kurang sekali seperti klasifikasi pada tabel.

Tabel 3.15

Klasifikasi (skala likert) Kegiatan Guru dan Siswa

Skor Kategori 4 Baik sekali 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Kurang sekali

Analisis dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan format observasi. Observasi kegiatan siswa dilakukan pada setiap pertemuan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Data yang diperoleh dari observasi merupakan data kualitatif dan dikonversi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif berdasarkan jumlah siswa yang memunculkan tiap indikator. Pada pengolahan data ini digunakan rumus:

Presentase =

x 100

Adapun Kriteria Pengujian: P = 80%-100% = Sangat baik P = 70%-79% = Baik P = 60%-69% = Cukup P = 50%-59% = Kurang P = 0%-49% = Gagal 3. N-Gain

Dalam penelitian ini gambaran pemahaman awal siswa diperoleh dari data hasil pretest, kemudian gambaran pemahaman siswa setelah diberi perlakuan dengan cara pembelajaran memakai media diperoleh dari hasil posttest. Data hasil pretest dan posttest pemahaman siswa kemudian diolah secara kuantitatif dengan menggunakan rumus normal-Gain adalah selisih antara nilai pretest dan nilai posttest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji gain digunakan untuk menghindari bias pada peneliti dan menggunakan rumus:

Gain =

Dengan kategori perolehan: G-tinggi : nilai > 0,70 G-sedang : nilai 0,30 – 0,70 G-rendah : nilai < 0,30

57

A. Deskripsi Data

1. Studi Pendahuluan

Pada tanggal 5 Juli 2014 peneliti melakukan observasi pembelajaran IPS di kelas V SDI Al-Syukro Universal. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas. Dalam kegiatan pra penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas yang juga sebagai pengajar mata pelajaran IPS, melakukan pengamatan aktifitas belajar mengajar di kelas, dan mendiskusikan pendekatan pembelajaran Project Based Learning yang akan digunakan dalam penelitian dengan guru, serta melakukan persiapan-persiapan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran IPS berlangsung di kelas berdasarkan pedoman observasi yang telah disusun.

Adapun hasil observasi pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut: a. Metode yang digunakan guru lebih banyak penugasan, ceramah

interaktif dengan menjelaskan materi yang diajarkan, serta ekspositori.

b. Siswa masih takut untuk bertanya dan mengajukan pendapat tentang materi yang dipelajari kepada guru.

c. Dalam penyelesaian tugas, siswa hanya menggunakan strategi yang diajarkan guru sehingga cenderung menyalin cara dengan berbeda angka.

d. Dari 22 siswa, 15 anak yang memperhatikan dan paham penjelasan guru.

e. Ekspresi muka siswa menunjukkan bosan dan bingung ketika pembelajaran IPS sedang berlangsung.

Rata-rata hasil observasi kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada saat penelitian pendahuluan.

Tabel 4.0

Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Pra Penelitian

NO Aspek yang dinilai skor

penilaian

1. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan guru 2 2. Siswa mengidentiikasi suatu

permasalahan 3

3. Siswa menelaah dan mencari informasi

berdasarkan buku yang mereka punya 1 4. Siswa mengajukan pertanyaan kepada

guru 2

5. Siswa memecahkan masalah 2

6. Siswa menanggapi pertanyaan guru 2 7. Siswa menentukan solusi

permasalahan 3

JUMLAH 15

RATA- RATA 2,1

RATA- RATA (%) 6,1

Pada tanggal 6 Juli 2014 peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran IPS. Setelah melakukan observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran, peneliti mensosialisasikan tentang pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti kepada siswa.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS adalah guru mata pelajaran telah menerapkan berbagai metode Active Learning, akan tetapi siswa masih sulit memahami materi yang di jelaskan karena memang materi IPS lebih banyak pemahaman dari tulisan dan sejarah sehingga sulitnya guru menggunakan metode Active Learning yang sesuai dengan

materi yang ada. Soal-soal yang diberikan guru terkadang terlalu mudah dan kurang bervariasi sehingga siswa tidak terbiasa dan mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal yang sulit dan berbeda dari contoh yang guru berikan.

Peneliti mengambil materi tentang Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia sebagai materi untuk penelitian, karena materi tersebut sudah dipelajari sebagian pada semester I. Materi ini cocok untuk diajarkan dengan pendekatan Project Based Learning, karena selain siswa sudah memiliki pengetahuan awal tentang materi tersebut, juga siswa dapat mengekplorasi pengetahuan yang dimiliki dengan mencari dan merancang suatu project secara baik dan kreatif sehingga dapat menumbuhkan kreatifitas dan intelegensi siswa pada materi tersebut.

1. Pelaksanaan Siklus I

a. Tahap perencanaan

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014,yang dimulai pada tanggal 10 Juli 2014. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrumen-instrumen penelitian, yang terdiri dari lembar observasi kegiatan mengajar guru, lembar observasi kegiatan belajar siswa,alat dokumentasi, membuat lembar kerja siswa (LKS), dan lembar soal tes.

Lembar observasi kegiatan belajar siswa digunakan untuk mengetahui proses belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning berlangsung. Lembar kerja siswa dibuat peneliti dengan tujuan sebagai evaluasi proses pembelajaran agar peneliti mengetahui sejauh mana perkembangan siswa dalam memahami materi IPS. Lembar soal tes siklus digunakan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam mempelajari materi IPS pada setiap siklus.

Desain pembelajaran yang disiapkan meliputi rencana pemebelajaran yang menerapkan pendekatan Project Based Learning pada materi Jasa dan Peran para Tokoh dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia yaitu menggunakan lembar kerja siswa, lembar observasi, catatan lapangan, dan intsrument tes yang sudah dijelaskan. Pembelajaran siklus pertama dilakukan dengan dilakukan empat kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Pada pertemuan pretest dan

posstest dilaksanakan di kelas. Indikator pembelajaran pada materi siklus pertama di antaranya: (1) menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar proklamasi (2) menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi.

b. Tahap pelaksanaan

1) Pertemuan pertama/ Selasa, 2 September 2014

Kegiatan pembelajaran penelitian pertama berlangsung di ruang kelas IV didampingi guru bidang studi IPS sebagai observer untuk membantu peneliti dalam pelaksanaan kegiatan ini yang mengamati aktivitas pembelajaran serta melakukan penilaian pada peneliti saat mengajar di kelas yang kemudian dicatat pada lembar observasi.Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan pembelajaran dimulai pukul 08.25-09.35WIB.Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengabsen kehadiran siswa, melakukan ice breaking tepuk semangat dan menyanyikan lagu kemerdekaan untuk memotivasi siswadilanjutkan melakukan kegiatan apersepsi untuk mengingat materi sebelumnya. Setelah itu, saat peneliti mengajukan pertanyaan pertama terkait tokoh pada saat peristiwa proklamasi hanya sedikit siswa yang memberikan respon. Kemudian pada pertanyaan berikutnya tokoh yang membaca teks proklamasi hampir semua siswa dapat menjawab dengan benar secara

bersamaan yang membuat keadaan kelas menjadi ramai. Namun pada pertanyaan terakhir mengenai siapa saja tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi, hanya sedikit siswa yang mampu menyebutkapn karena materi tersebut baru saja akan diajarkan oleh guru bidang studi IPS pada pertemuan ini.

Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti memulai pelajaran dengan memperlihatkan media papan mading yang telah disusun menjadi sebuah majalah dinding yang berkaitan dengan materi IPS, kemudian meminta siswa untuk menjelaskan apa saja isi yang sudah ada pada mading tersebut.Serentak semua siswa

dengan kompak menjawab “Gambar pahlawan”. Peneliti

mengajukan kembali pertanyaan terkait siapa saja gambar muka pahlawan yang terdapat pada mading tersebut. Beragam jawaban berbeda-beda diungkapkan oleh siswa secara bersamaan, mulai dari gambar Soekarno, Moh Hatta, Fatmawati, dan lain Sebagainya. Peneliti merespon jawaban siswa dan membenarkan jawaban siswa serta memberikan reward berupa pujian bagi siswa yang telah mengungkapkan pendapatnya.

Peneliti membagikan ringkasan materipada siswa untuk dibaca dan dibahas bersama, dilanjutkan menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah berkaitan denganjasa dan peran tokoh-tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah memberikan penjelasan tersebut, peneliti memberikan soal yang berkaitan dengan materi tersebut.

Pada pemberian soal tersebut siswa masih terlihat kebingungan untuk menjawab soal-soal tersebut. Ini dikarenakan peneliti masih menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah yang dsampaikan saat menjelaskan materi tersebut.

Setelah 20 menit waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal peneliti meminta siswa mengumpulkan lembar kerja, ada beberapa siswa yang masih belum selesai mengerjakan,

diantaranya 3 siswa laki-laki yang duduk bersebelahan selama proses pengerjaan mereka sering bercanda dan bermain. Beberapa alasan siswa yang lain ketika ditanya peneliti belum selesai mengerjakan karena merasa soalnya sulit, langkah mengerjakannya banyak sekali dan membingungkan serta waktu mengerjakan dirasa kurang. Setelah semua lembar kerja siswa sudah terkumpul semua, barulah peneliti melakukan evaluasi bersama siswa membahas dan memaparkan hasil jawaban yang benar dipapan tulis untuk dikoreksi bersama dan meminta siswa untuk mencatatnya pada buku tugas.

Dibagian konfirmasi, guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang belum dipahami dan menanggapi pertanyaan siswa dengan jawaban yang tepat. Kemudian menyimpulkan bersama materi yang telah dipelajari.

Sebelum menutup pelajaran, peneliti menginformasikan pada pertemuan berikutnya akan diadakan pembentukan kelompok dan memberikan tugas pada siswa untuk membuat suatu proyek materi yang sedang dipelajari tersebut. Dan masing-masing kelompok harus membuat sesuai dengan isi materi yang ada di dalam buku pelajaran.

Pada pertemuan ini siswa belum terkondisikan dengan baik dikarenakan adanya strategi pembelajaran baru, banyak siswa yang terlihat masih bingung dan saling menanyakan bagaimana cara membuat sebuah mading isi seperti materi yang telah dijelaskan. Peneliti memahami hal tersebut karena hal ini merupakan pertemuan awal siswa mengenal dan menggunakan metode Project Based Learning yang baru pertama kali diterapkan di sekolah tersebut.

2) Pertemuan kedua/ Rabu 3 September 2014

Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada jam pertama mulai pukul 07.15-08.25 WIB. Siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini berjumlah 2 orang karena sakit. Materi pelajaran yang disampaikan pada pertemuan masih tetap pada jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.

Selama penjelasan materi, rata-rata siswa yang menempati bagian depan dan tengah tampak mengikuti dan memperhatikan penjelasan dengan baik, namun siswa yang menempati bangku belakang terdapat beberapa siswa yang masih bercanda dan mengobrol dengan teman duduknya, terlihat hanya beberapa siswa saja yang mencatat materi penjelasan yang disampaikan guru

Setelah penjelasan materi dirasakan cukup dipahami oleh siswa, peneliti meminta siswa membentuk kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang. Karena pada pertemuan sebelumnya siswa telah diinformasikan akan dibentuk kelompok maka siswa memilih anggota kelompok sesuai pilihan mereka sendiri. Ternyata saat pembagian kelompok seperti ini membuat suasana kelas menjadi gaduh karena banyak yang berebut memilih anggota dan hanya ingin berkelompok dengan teman dekatnya.Siswa laki-laki yang berjumlah 5 orang memilih membentuk kelompok sendiri, sehingga kelompok yang semuanya terdiri dari siswa laki-laki sering bercanda, mengobrol yang mengganggu diskusi kelompok lainnya.

Setelah semua siswa mulai tenang, peneliti menginstruksikan tentang bagaimana cara mereka membuat suatu proyek papan mading yang berisi tentang jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan secara berkelompok. Peneliti menerangkan kepada siswa bahwa mereka harus bekerja sama untuk mencari informasi melalui internet, buku-buku pelajaran, buku cerita tentang syapa saja tokoh-tokoh yang berjasa dalam

memproklamasikan kemerdekaan serta peran apa saja yang mereka lakukan dalam memproklamasikan kemerdekaan tersebut, dan bagaimana cara menghargai tokoh dan jasa mereka yang telah berusaha memproklamasikan kemerdekaan.

Setelah menjelaskan semua yang harus dilakukan siswa, terlihat beberapa siswa yang sudah mengerti tugas mereka dan beberapa siswa masih kurang mengerti apa yang nanti dilakukan. Oleh karena itu peneliti mencoba memberikan sebuah contoh mading sebagai gambaran siswa dalam melaksanakan proyek mading yang akan di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian peneliti juga menginformasikan bahwa setelah mading tersebut dikumpulkan.

Pembelajaran pada pertemuan kedua ini sudah sedikit mengalami perubah sesuai rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP). Meski peneliti belum maksimal dalam mengatur keefektifan waktu pembelajaran saat melakukan penjelasan dan pemberian tugas. Peneliti juga belum menjangkau pengawasan kepada seluruh siswa di kelas, masih terdapat siswa yang pada saat pembelajaran masih mengobrol dan bercanda, bahkan terdapat siswa beberapa kali meminta izin untuk pergi kekamar kecil. Hal ini menjadi catatan yang dicatat peneliti untuk dievaluasi agar tidak terjadi hal yang sama pada pertemuan selanjutnya karena menganggu konsentrasi siswa belajar di kelas.

3) Pertemuan ketiga / Kamis, 4 September 2014

Pada pertemuan ketiga ini, siswa mengumpulkan hasil project yang dibuat secara berkelompok selama batas waktu yang telah ditentukan. Para siswa bersama-sama mengumpulkan mading yang telah mereka buat secara berkelompok.

Setelah mading dipasang disekitas kelas, peneliti memberikan instrusi kepada siswa untuk mempresentasikan hasil

proyek mereka di depan kelas, pada moment ini banyak siswa yang gaduh saling tunjuk menunjuk untuk maju mempresentasikannya. Tak lama, perwakilan dari tiap-tiap kelompok mulai mempresentasikan hasil project mereka dan menceritakan apa saja isi dari mading tersebut.

Setelah itu, peneliti mencoba menjelaskan kembali hasil project mereka sesuai materi yang dipelajari agar siswa memahami pelajaran yang mereka dapati dengan project yang mereka telah buat bersama-sama. Sesaat peneliti menjelaskan materi kembali, siswa diberikan kesempatan untuk melihat dan membaca-baca mading yang telah ada dan memberikan kesempatan mereka bertanya jika masih ada hal yang belum dipahami.

4) Pertemuan keempat/ Jumat, 5 September 2014

Pada pertemuan kali ini diadakan tes siklus I, semua siswa tampak hadir dan duduk rapi pada pertemuan ini. Tes berlangsung selama 2 jam pelajaran dengan jumlah soal 20 butir. Dimana soal tersebut disesuaikan dengan indikator untuk mengukur kepemahaman siswa dengan materi yang sudah diberikan dan mengukur kepemahan mereka berdasarkan proyek mading yang sudah mereka buat pada pertemuan kedua yang lalu.

Pada saat peneliti memasuki kelas, siswa masih terlihat belum siap untuk mengikuti tes yang diberikan. Tes siklus ini harus dikerjakan secara individu dan dilarang untuk melihat buku ataupun catatan. Selama proses berlangsung suasana menjadi sepi, beberapa siswa terlihat kebingungan dan ada beberapa siswa yang menyontek kepada teman sebangkunya. Peneliti memberi teguran dan membimbing siswa untuk menemukan jawaban yang benar secara mandiri.

Setelah pelaksanaan tes siklus I, peneliti mengumpulkan mendiskusikan hasil lembar kerja yang berisi catatan lapangan selama proses pembeljaran berlangsung.

Pada tahapan ini, peneliti sudah berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Project Based Learning yang telah disusun dalam rencana pelaksanan pembelajaran RPP). Langkah-langkah pelaksanaan disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1

Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I

Siklus I

Kegiatan

Guru Siswa

Pertemuan Pertama Menyampaikan tujuan

pembelajaran bahwa pada pertemuan ini akan

dilaksanakan materi baru dan menjelaskan materi tersebut dan mengadakan tes awal (Pretest)

Secara perorangan mengisi soal yang diberikan

Menjelaskan bahwa pertemuan kedua akan dilaksanakan pembuatan sebuah kelompok untuk membuat proyek dalam bentuk papan mading yang berisi tentang jasa dan tokoh pahlawan dalam

memproklamasikan kemerdekaan.

Aspek yang dinilai melalui Project Based

Learning

Pertemuan Kedua

Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru

Meminta siswa untuk membuat kelompok. Dan menjelaskan kembali bahwa siswa akan membuat suatu proyek dalam bentuk papan mading

Duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan.

Siswa mengidentiikasi suatu permasalahan

Menjelaskan kembali materi pelajaran dan menyampaikan bahwa seluruh siswa akan terlibat dalam pembuatan mading yang dilakukan secara berkelompok yang telah dibentuk

Menyimak penjelasan dari guru

Siswa menelaah dan mencari informasi berdasarkan buku yang

mereka punya

Mmenjelaskan siswa tentang membuat proyek dalam bentuk papan mading yang berisi materi yang sedang berlangsung dengan cara mencari informasi dari

internet, buku pelajaran, buku cerita, dan lain sebagainya.

Secara berkelompok melakukan semua langkah yang dijelaskan

Siswa mengajukan pertanyaan kepada guruyang masih belum

dipahami

Memberikan kesempatan bagi siswa yang masih kurang mengerti proyek mereka.

Siswa bertanya terhadap penjelasan yang masih belum dipahami

Siswa memecahkan masalah dengan membuat

suatu proyek yang di instruksikan guru

Mengumpulkan hasil project yang telah dibuat dan

memajangnya di sekitar kelas

Mengumpulkan hasil project yang dibuat di dapan kelas

Siswa menentukan solusipermasalahansetelah

menyelesaikan proyek yang dibuat.

Meminta tiap kelompok mempresentasikan hasil project mereka.

Tiap kelompok mewakili kelompoknya untuk presentasi dan kelompok yang lain mendengarkan Pertemuan Keempat

Siswa dapat memahami materi pelajaran berdasarkan proyek yang

telah mereka buat.

Memberikan postest siklus I sebanyak 20 soal pilihan ganda

Siswa menjawab soal pilihan ganda sebanyak 20 soal

c. Pengamatan

1) Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan pemblajaran IPS dengan menerapkan pendekatan Project Based Learning, diperoleh presentasi tiap kelompok memunculkan indikator Project Based Learningselama proses pmbelajaran.

Tabel 4.2 lembar observasi kegiatan kelompok yang memunculkan indikator Project Based Learnig.

Tabel 4.2

Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I

No. Tahapan Project Based Learning Kelompok Rata-rata Kategori 1 2 3 4 5 6 % % % % % % % 1. Mengembangkan pemikiran siswa, belajar bermakna mengkontruksi pengetahuannya sendiri 69 75 69 75 69 69 71 Baik 2. Melaksanakan kegiatan Project Based Learning 70 70 70 70 70 70 70 Baik 3. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya 75 67 67 67 68 67 68,5 Cukup 4. Menciptakan Masyarakat Belajar 75 69 81 69 69 69 72 Baik 5. Menghadirkan Pemodelan 75 75 75 81 75 75 76 Baik 6. Melakukan Refleksi 75 63 81 81 69 63 72 Baik 7. Melakukan Penilaian 62 88 63 63 63 88 71 Baik

Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa rata-rata pencapaian indikator

Project Based Learning pada tahapan pengembangan pemikiran siswa mencapai 71% (berkategorikan baik), pada tahapan melaksanakan Project Based Learning rata-rata mencapai 70%, (berkategori baik), pada tahapan mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya mencapai 68,5% (berkategori cukup), pada tahapan menciptakan masyarakat belajar mencapai 72% (berkategori baik), pada tahapan mnghadirkan pemodelan mncapai 76% (berkategori baik), pada tahap refleksi mencapai 72% (berkategori baik). Dengan presentasi siklus I mencapai 71,5% dengan kategori baik. Sedangkan persentase siklus pada lembar observasi kegiatan kelompok siswa mencapai 71,5% (berkatagori baik). Hal ini menunjukan sebagian besar siswa telah memunculkan indikator-indikator tersebut selama proses pembelajaran berlangsung.

2) Lembar Observasi Kegiatan Guru

Kegiatan guru selam proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan guru dimuat pada lampiran.

Tabel 4.3

Persentase Lembar Obsevasi Kegiatan Guru Pada Siklus I

No. Tahapan Project Based Learning %

1. Mengembangkan pemikiran siswa, belajar bermakna mengkontruksi pengetahuannya sendiri

75

2. Melaksanakan kegiatan Project Based Learning 81 3. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya 58

4. Menciptakan Masyarakat Belajar 75

5. Menghadirkan Pemodelan 75

6. Melakukan Refleksi 66

7. Melakukan Penilaian 62

Persentase Siklus 70,28

Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa rata-rata pencapaian indikator mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya dengan mencapai 58% (berkategori cukup), sedangakan pada tahapan melakukan Project Based Learning mencapai nilai yang tertinggi yaitu mencapai 80% (berkategori sangat baik). Adapun persentase Siklus I mencapai 70,28% dengan kategori baik.

3) Wawancara

Dari hasil wawancara dengan keenam siswa dari perwakilan kelompok yang berbeda diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Wawancara Siswa Pada Siklus I

No. Tahapan Project Based Learning Hasil Wawancara Siswa 1. Mengembangkan pemikiran siswa, belajar

bermakna mengkontruksi pengetahuannya sendiri

Siswa masih pasif dengan kegiatan mengembangan pemikiran siswa dengan diberi pertanyaan sebelum pembelajaran dimulai oleh guru 2. Melaksanakan kegiatan Project Based

Learning

Sebagian siswa kurang aktif dalam melakukan kegiatan, karena mereka belum terbiasa dengan kegiatan tersebut. Dan siswa masih bingung dalam melakukannya. 3. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan

bertanya

Sebagian siswa masih pasif karena mereka masih malu-malu untuk bertanya ketika

pembelajaran berlangsung

4. Menciptakan Masyarakat Belajar Sebagian siswa masih kurang bisaa diskusi kelompok, sebagian mereka masih ada yang bermain-main sendiri, tidak memperdulikan kelompoknya.

5. Menghadirkan Pemodelan Sebagian siswa kurang aktif karena mereka belum berani berbicara didepan teman-temannya, masih ada yang malu-malu

6. Melakukan Refleksi Sebagian siswa masih

pasif dalam

menyimpulkan materi karena malu takut salah

7. Melakukan Penilaian Sebagian siswa masih

kurang dalam menilai kelompok lain

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagai besar siswa kurang penyukai metode Project Based Learning.

4) Catatan Lapangan

Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Indikator Catatan Lapangan Pada Siklus I

No. Tahapan Project Based Learning

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Mengembangkan pemikiran siswa, belajar bermakna mengkontruksi pengetahuannya sendiri  Guru cukup baik dalam menggali pengetahuan siswa  Siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan guru 2. Melaksanakan kegiatan

Project Based Learning

 Guru cukup baik dalam memfasilitasi siswa dalam project based learning dan membimbing siswa dalam melakukan project based learning  Kurang bekerja sama dengan kelompoknya  Sebagian siswa kurang aktif dalam melakukan project based learning 3. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya

 Guru kurang bisa dalam memberikan kesempatan yang besar

Dokumen terkait