BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
6. Tes Keterampilan Sepak Bola dengan Validitas Isi
5. Tes Keterampilan Sepak Bola
Macam-macam tes keterampilan sepak bola menurut Sukatamsi : 1. Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri
atas :
a. Lari cepat dan merubah arah b. Melompat dan meloncat
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan d. Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang
2. Teknik dengan bola g. Merampas aatu merbut bola
h. Teknik-teknik khusus penjaga gawang
Macam-macam tes keterampilan sepak bola mnurut Timo Scheunemann terdiri dari : passing, dribbling, shoting, heading dan control bola. Sedangkan menurut W.H.Smith macam-macam tes keterampilan sepak bola terdiri dari : control bola, menendang bola, mencegat atau merebut bola, menyundul bola dan menjaga gawang.
6. Tes Keterampilan Sepak Bola dengan Validitas Isi
Untuk dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan harus menggunakan suatu alat ukur yang sering disebut dengan instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian memiliki karakteristik esensial tertentu,tanpa itu pengukuran tidak dapat dipercaya dan sedikit kegunaannya. Karakteristik yang terpenting adalah validitas. Suatu tes atau instrumen pengukuran adalah valid apabila mengukur apa yang seharusnya diukur.
commit to user
Validitas terdiri dari 4 jenis, yaitu validitas isi, validitas konkuren, validitas prediktif dan validitas konstruk. Pada validitas isi instrumen itu mengukur kapasitas sesuai dengan kesimpulan yang ingin ditarik. Validitas konkuren adalah suatu ukuran dari suatu korelasi tes terhadap beberapa criteria yang spesifik. Validitas prediktif menggambarkan/menunjukkan nilai suatu pengukuran untuk memprediksi performa terhadap terhadap pengukuran atau mungkin memprediksi suatu kriteria dengan persamaan regresi atau memprediksi suatu criteria yang tidak akan dengan segera didapatkan. Validitas konstruk digunakan dengan tes yang abstrak ketimbang tes yang konkret dan validitas kontruk ditentukan oleh penilaian tingkat, sejauh mana teori dan informasi statistic, mendukung konsepsi-konsepsi yang dikonsepkan.
B. Kerangka Berpikir
Sepak bola merupakan olahraga merakyat di Indonesia. Hal itu berdampak pula pada minat masyarakat Indonesia untuk mengetahui segala sesuatu tentang sepak bola, termasuk anak-anak. Hal itu menyebabkan munculnya ribuan Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) di seluruh Indonesia.
Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Sepak Bola yang berada di Kota Solo dan keberadaannya telah diakui oleh KONI Kota Solo. LPSB Bonansa Solo telah mengikuti beberapa kejuaraan sepak bola dan hasil yang didapat sudah bisa disebut maksimal khususnya untuk siswa usia 10-12 tahun. Tercatat pada tahun 2010 dari 5 kejuaraan lokal yang diikuti oleh siswa LPSB Bonansa Solo usia 10-12 tahun selalu mendapatkan prestasi yaitu 2 kali mendapat juara 1 , 1 kali juara 2, dan 2 kali juara 3.
Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Tunas Tirta Colomadu adalah salah satu LPSB yang berada di Kota Solo. Berbeda halnya dengan LPSB Bonansa Solo, LPSB Tunas Tirta Colomadu telah banyak mengikuti berbagai kejuaraan sepak bola tetapi hasil yang didapat kurang maksimal dan khususnya juga untuk siswa usia 10-12 tahun. Tercatat pada tahun 2010 dari 5 kejuaraan yang diikuti oleh siswa LPSB Tunas Tirta Colomadu usia 10-12 tahun juga tidak
commit to user
ada satupun prestasi yang didapat. Hal ini dikarenakan LPSB Tunas Tirta Colomadu merupakan LPSB yang terhitung masing muda dan belum mempunyai jam terbang yang banyak. Selain itu program latihan yang dilaksanakan oleh LPSB Tunas Tirta Colomadu belum terlalu terprogram. Dalam 1 minggu LPSB Tunas Tirta Colomadu melaksanakan latihan 3 kali
Bagi anak-anak usia 10-12 tahun, yang paling penting untuk dikuasai ialah teknik dasar sepak bola. Teknik dasar sepak bola dibagi menjadi dua yaitu teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan bola. Untuk mengetahui tingkat keterampilan dasar seorang anak usia 10-12 tahun dapat dilakukan melalui beberapa macam tes. Salah satunya tes keterampilan bermain sepak bola oleh Dr.
Norbert Romagalski dan Dr. Ernst G. Degel (dalam Sukatamsi, 1984:253-260).
Adapun macam testnya yaitu:
a. Menimang-nimang bola (jugling) b. Shoting
c. Passing
d. Menggiring bola.
e. Lari cepat merubah arah`
Untuk memperoleh data dilakukan suatu tes dan pengukuran yang kemudian data dari hasil test dan pengukuran yang telah dilakukan di LPSB BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu, kemudian data disusun menjadi sebuah norma. Norma penilaian keterampilan dasar ini dapat menjadi barometer anak didik yang tentu saja dapat memberikan gambaran bagi para pelatih tentang anak didiknya sehingga pelatih dapat memacu kemampuan anak dengan tujuan yang jelas, kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji T(t-test). Dari hasil tersebut maka akan dapat diketahui perbedaan keterampilan dasar sepak bola antara LPSB Bonansa Solo Dan LPSB Tunas Tirta Colomadu.
commit to user 38 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Untuk memperoleh keterangan yang diperlukan, penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di Lapangan Sumber Solo dan di Lapangan Sepak Bola Baturan, Colomadu.
2. Waktu Penelitian
Agar penelitian ini mempunyai tingkat reliabel yang tinggi maka penelitian ini dilakukan 2 kali yaitu test dan retest. Adapun test dan retest dalam penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Juni 2011.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang diperoleh. Untuk yang sesuai, maka penelitian ini menggunakan metode normative survey (JR. Thomas, JK. Nelson & SJ. Silverman (2005:284).
Normative survey tidak digambarkan dalam metode penelitian yang selama ini sudah banyak ada. Sama dengan namanya metode ini melibatkan penentuan norma untuk kemampuan, performa, keyakinan dan sikap. Pendekatan yang digunakan adalah sampel pada orang yang berbeda usia, jenis kelamin dan kategori lain yang dipilih dan diukur. Tahap dalam normative survey biasanya sama dengan kuisioner, perbedaannya yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Peneliti memilih tes yang paling layak untuk mengukur performa ayau kemampuan yang diinginkan, seperti komponen pada kondisi fisik.
Dalam normative survey, yang paling penting adalah tes diatur dalam standar yang kaku. Perbedaan dalam pengukuran memberikan hasil yang tak berarti. Peneliti mengumpulkan dan menganalisis data dari survei dengan
commit to user
beberapa metode norma seperti persen, T-skor, dan kemudian membuat norma untuk kategori yang berbeda pada umur, jenis kelamin, dan lain-lain.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Bonansa Solo dan Lembaga Pendidikan Sepak Bola Tunas Tirta Colomadu.
2. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah Total Sampling.
Sample diambil semua siswa usia 10-12 tahun dari masing-masing LPSB. Dari LPSB Bonansa Solo sejumlah 30 anak dan LPSB Tunas Tirta Colomadu 30 anak.
Untuk membuat norma diperlukan sampel berjumlah 100. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi sampel yang diperlukan, maka diambil siswa usia 10-12 tahun dari LPSB Permata Utama Sukoharjo sejumlah 40 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan harus menggunakan suatu alat ukur yang sering disebut dengan instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian memiliki karakteristik esensial tertentu,tanpa itu pengukuran tidak dapat dipercaya dan sedikit kegunaannya. Karakteristik yang terpenting adalah validitas. Suatu tes atau instrumen pengukuran adalah valid apabila mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas terdiri dari 3 jenis, yaitu validitas isi, validitas konkuren, validitas prediktif dan validitas konstruk. Pada validitas isi instrumen itu mengukur kapasitas sesuai dengan kesimpulan yang ingin ditarik. Validitas konkuren adalah suatu ukuran dari suatu korelasi tes terhadap beberapa criteria yang spesifik. Validitas prediktif menggambarkan/menunjukkan nilai suatu pengukuran untuk memprediksi performa terhadap terhadap pengukuran atau mungkin memprediksi suatu kriteria dengan persamaan regresi atau memprediksi
commit to user
suatu criteria yang tidak akan dengan segera didapatkan. Validitas konstruk digunakan dengan tes yang abstrak ketimbang tes yang konkret dan validitas kontruk ditentukan oleh penilaian tingkat, sejauh mana teori dan informasi statistic, mendukung konsepsi-konsepsi yang dikonsepkan.
Instrumen pengukuran dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang di dalamnya mengandung validitas isi. Suatu instrumen pengukuran memiliki validitas isi sampai pada taraf bahwa instrumen itu mengukur sampai pada kapasitas sesuai dengan kesimpulan yang ingin ditarik.
Validitas logik ditentukan oleh pengujian yang akan diukur dan menetapkan apakah instrumen itu dalam kenyataannya mengukur kapasitas yang dimaksud.
Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan bola yaitu tes menimang-nimang bola, tes yang digunakan untuk mengukur ketepatan menendang bola yaitu dengan tes menendang bola ke sasaran, tes yang digunakan untuk mengukur ketepatan menyundul bola yaitu dengan tes menyundul bola kea rah sasaran, dan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan menggiring bola yaitu dengan tes menggiring bola berliku-liku (zig-zag). Oleh karena itulah alat ukur yang dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang menggunakan validitas isi karena setiap komponen diukur dengan tes yang sesuai.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini diadakan tes dan pengukuran yang terdiri dari beberapa tes keterampilan bermain sepak bola oleh Dr. Norbert Romagalski dan Dr. Ernst G. Degel (dalam Sukatamsi, 1984:253-260).
Adapun macam testnya yaitu:
a. M enimang-nimang bola (jugling) b. Menendang bola ( shooting ) c. Tes kecepatan dan kelincahan d. Passing
e. Dribbling
Adapun pelaksanaan tes terdapat di lampiran 1.
commit to user E. Teknik Analisis Data
Uji Reliabilitas
Menentukan Reliabilitas menggunakan ANAVA.
Reliabilitas =
dengan R =
1. Uji Persyaratan Analisis
Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini mengunakan metode Lilliefors dari Sudjana ( 2002 : 466 ). Adapun prosedur pengujian normalitas tersebut adalah sebagai berikut :
1) Penggunaan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,……., Zn
dengan menggunakan rumus :
Zi = {Xi – X }/ SD , dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan simpangan baku.
2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi.
3) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z≤Zi)
4) Selanjutnya menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n, yaitu : S(Zi) = i/n
5) Menghitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya.
6) Menentukan harga paling besar dari harga-harga mutlak diambil sebagai Lo. Rumusnya : Lo = | F(Zi) - S(Zi) | maksimum.
Kriteria :
Lo ≤ Ltab : Sampel berasal dari populasi yang distribusi normal.
Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
commit to user b. Uji Homogenitas
Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Adapun rumus yang digunakan adalah :
Fdbvk : dbvk = SD2bs / SD2kt ( Sutrisno Hadi, 1982 : 386 )
Keterangan =
Fdbvk : dbvk = Derajat kebebasan K1 dan K2 SD2bs = Standar deviasi KE1
SD2kt = Standar deviasi KE2
2. Menyusun Norma 1. Menghitung T-skor
Langkah-langkah :
a. Mencari angka tertinggi (AT) b. Mencari angka terendah (AR) c. Mencari Range (R=AT-AR) d. Mencari kelas interval (ki) e. Menentukan interval (i)
i
f. Mencari angka pertama ( ) =
g. Membuat tabel kerja untuk mencari T-skor
commit to user 2. Menyusun Norma
Langkah-langkah :
a. Mencari angka tertinggi (AT) b. Mencari angka terendah (AR) c. Mencari Range (R=AT-AR) d. Mencari kelas interval (ki) e. Menentukan interval (i)
i
f. Mencari angka pertama ( ) =
g. Membuat tabel kerja untuk menyusun Norma Hasil Tes Keterampilan Dasar Sepak Bola
3. Mencari Uji t
t = M 1- M 2
commit to user 44 BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian. Penyajian penelitian ini berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap data hasil tes ketrampilan dasar siswa LPSB usia 10-12 tahun BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu tahun 2011. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu.
Tes ketrampilan dasar yang dilakukan merupakan tes kesegaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan. Tes yang dilakukan terdiri dari 5 item, yaitu:
tes driblling, tes juggling, tes kecepatan dan kelincahan, tes passing, tes shotting.
Data yang diperoleh dari penelitian dikelompokkan dan dianalisis dengan statistik, seperti terlihat dalam lampiran. Adapun deskripsi data secara keseluruhan disajikan sebagai berikut.
1. Deskripsi Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo Tahun 2011
a. Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo Tahun 2011
Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes Ketrampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo Tahun 2011.
Tes n Satuan Nilai
commit to user b. Pengecekan Reliabilitas
Dalam penelitian ini dilakukan pengecekan reliabilitas dari hasil tes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang diperoleh.
Adapun nilai reliabilitas hasil tes ketrampilan dasar sepak bola siswa LPSB usia 10-12 tahun LPSB BONANSA Solo tahun 2011, adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data
Tes n Satuan Reliabilitas Kategori
Driblling 50 Detik 0.88 Acceptable
Juggling 50 Kali 0.95 Excellent
Kecepatan dan kelincahan 50 Detik 0.81 Acceptable
Passing 50 Kali 0.83 Acceptable
Shotting 50 Kali 0.84 Acceptable
Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut menggunakan pedoman tabel koefisien reliabilitas dari Strand, B. N & Wilson R.
(1993:11), yaitu :
Tabel 3. Tabel Range Kategori Reliabilitas
Kategori Reliabilitas
Excellent 0,95-0,99
Very good 0,90-0,94
Acceptable 0,80-0,89
Poor 0,70-0,79
Questionable 0,60-0,69
c. Hasil Analisis Data
Dalam analisis data hasil tes keterampilan dasar ini, nilai masing-masing variabel diubah menjadi T-Score. Kemudian hasil tes yang diperoleh tiap sampel diberikan penilaian sesuai dengan T-Score yang telah disusun. Selanjutnya disusun norma klasifikasi tingkat keterampilan dasar. Dalam hal ini penyusun norma penilaian dilakukan terhadap norma penilaian total kemampuan keterampilan yang dibagi menjadi 5 kategori.
commit to user
Adapun hasil pengklasifikasian dan penyusunan norma penilaian terhadap nilai total hasil tes keterampilan dasar siswa LPSB usia 10-12 tahun LPSB BONANSA Solo tahun 2011 yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo Tahun 2011.
Gambar 16. Diagram Persentase Masing-masing Kategori Norma Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo Tahun 2011
Dalam setiap proses latihan diperlukan evaluasi atau penilaian sehingga diperoleh informasi mengenai tingkat kemajuan yang dicapai dalam proses latihan tersebut. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pelatih untuk memperbaiki proses latihan agar proses latihan semakin baik dan efektif.
6%
commit to user
Norma penilaian ini sendiri dapat digunakan sebagai gambaran dan pedoman dalam memberikan penilaian terhadap keberhasilan dalam proses latihan yang dilaksanakan.
2. Deskripsi Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011
a. Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011
Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Tes Ketrampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011.
Tes n Satuan Nilai
Tertinggi
Nilai Terrendah
Driblling 50 Detik 22,01 33,62
Juggling 50 Kali 100 3
Kecepatan dan kelincahan 50 Detik 7,76 10,04
Passing 50 Kali 4 1
shotting 50 Kali 4 0
d. Pengecekan Reliabilitas
Dalam penelitian ini dilakukan pengecekan reliabilitas dari hasil tes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang diperoleh.
Adapun nilai reliabilitas hasil tes ketrampilan dasar sepak bola siswa LPSB usia 10-12 tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu tahun 2011, adalah sebagai berikut:
commit to user Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data
Tes n Satuan Reliabilitas Kategori
Driblling 50 Detik 0.74 Poor
Juggling 50 Kali 0.87 Acceptable
Kecepatan dan kelincahan 50 Detik 0.73 Poor
Passing 50 Kali 0.81 Acceptable
shotting 50 Kali 0.81 Acceptable
Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut menggunakan pedoman tabel koefisien reliabilitas dari Strand, B. N & Wilson R.
(1993:11), yaitu :
Tabel 7. Tabel Range Kategori Reliabilitas
Kategori Reliabilitas
Excellent 0,95-0,99
Very good 0,90-0,94
Acceptable 0,80-0,89
Poor 0,70-0,79
Questionable 0,60-0,69
e. Hasil Analisis Data
Dalam analisis data hasil tes keterampilan dasar ini, nilai masing-masing variabel diubah menjadi T-Score. Kemudian hasil tes yang diperoleh tiap sampel diberikan penilaian sesuai dengan T-Score yang telah disusun. Selanjutnya disusun norma klasifikasi tingkat keterampilan dasar. Dalam hal ini penyusun norma penilaian dilakukan terhadap norma penilaian total kemampuan keterampilan yang dibagi menjadi 5 kategori.
Adapun hasil pengklasifikasian dan penyusunan norma penilaian terhadap nilai total hasil tes keterampilan dasar siswa LPSB usia 10-12 tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu tahun 2011 yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
commit to user
Tabel 8. Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011.
No Nilai Kategori Jumlah Jumlah (%)
Gambar 17. Diagram Persentase Masing-masing Kategori Norma Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011
Dalam setiap proses latihan diperlukan evaluasi atau penilaian sehingga diperoleh informasi mengenai tingkat kemajuan yang dicapai dalam proses latihan tersebut. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pelatih untuk memperbaiki proses latihan agar proses latihan semakin baik dan efektif.
Norma penilaian ini sendiri dapat digunakan sebagai gambaran dan pedoman dalam memberikan penilaian terhadap keberhasilan dalam proses latihan yang dilaksanakan.
commit to user
3. Perbedaan Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS TIRTA Colomadu
Tahun 2011
Tabel 8. Perbedaan Hasil Kategori Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS
Gambar 18. Diagram Hasil Masing-masing Kategori Norma Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB
commit to user BONANSA Solo Tahun 2011 berdasarkan kategori norma.
No Nilai Kategori Jumlah Jumlah (%) TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011 berdasarkan kategori norma
No Nilai Kategori Jumlah Jumlah (%)
3. Perbedaan Hasil T-score pada masing-masing tes Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011.
T-Score DRIBLING JUGGLING KEC. DAN
KELINCAHAN PASSING SHOOTING TOTAL T-SCORE
BONANSA 2542 2520 2632 2087 2137 11918
T.TIRTA 2443 2533 2334 2226 2372 11908
4. Perbedaan Hasil Uji T pada tes Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Harga t = 1,90 dan d.b = 29
Tabel pada diitribusi c harga t kritik pada t.s.0,05 = 1,70
Harga t > t kritik, Jadi ada perbedaan Keterampilan Dasar Sepak Bola antara Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011.
commit to user B. Implikasi
Dari hasil penelitian ini dapat disusun norma penilaian keterampilan dasar siswa LPSB usia 10-12 tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu tahun 2011, sesuai dengan tingkat kemampuan siswa di LPSB yang bersangkutan.
Implikasi dari hasil penelitian ini bahwa dalam memberikan penilaian terhadap tingkat keterampilan dasar siswa LPSB BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu usia 10-12 tahun dapat digunakan pedoman yang sesuai.
Dalam hal ini pelatih LPSB usia 10-12 tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu dapat melihat norma yang disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
C. Saran
Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dari implikasi yang ditimbulkan, maka kepada para pelatih LPSB usia 10-12 tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu, disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Pelatih hendaknya selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tingkat kondisi fisik siswa LPSB dalam melakukan proses latihan.
2. Dalam melakukan penilaian terhadap tingkat keterampilan dasar sepak bola siswa LPSB, hendaknya pelatih menggunakan norma penilaian yang sesuai.
Dalam hal ini dapat digunakan hasil penelitian ini dengan melengkapi data dari seluruh populasi yang tujuannya digunakan untuk menyusun norma penilaian yang baru.
3. Seyogyanya norma penelitian dapat dikembangkan dengan memaksimalkan jumlah subyek.