• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

6. Tikar Pandan (Lage Baion)

Tumbuhan pandan biasanya tumbuh di hutan dalam bentuk berkelompok, tumbuhan pandan dimanfaatkan masyarakat untuk bahan kerajinan tangan yang dijadikan menjadi tikar pandan (lage baion), bagian tumbuhan yang diambil adalah

seluruh bagian batang dari pangkal sampai ke ujung. Di Desa Meranti Tengah pada umumnya masyarakat masih menggunakan tikar pandan sebagai kebutuhan sehari hari untuk dipakai di rumah sebagai alas untuk tidur, dan juga dipakai sebagai alas untuk duduk di rumah sehari-hari. Pembuatan tikar pandan disebut dengan mangaletek pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang sering dilakukan oleh kaum ibu. Biasanya pembuatannya dilakukan pada sore dan malam hari untuk mengisi waktu senggang sebelum makan atau sebelum tidur malam. Satu tikar dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan, akan tetapi jika dikerjakan setiap hari penuh akan dapat diselesaikan selama satu minggu saja. Tikar pandan (lage baion) selain dipakai sendiri juga dijual untuk menambah penghasilan rumah tangga dengan harga Rp 100.000/ tikar. Pemasaran tikar pandan masih dilakukan secara tradisional dimana tikar tersebut dipasarkan kepada sesama penduduk desa tersebut bahkan kepada tetangga atau kerabat terdekat dan harga barang juga ditentukan melalui kesepakatan antara penjual dan pembeli. Pembuatan tikar pandan (lage baion) dan tikar yang telah selesai dan siap pakai dapat dilihat pada Gambar 6.

a b

Gambar 6. a. Pembuatan Tikar Pandan (Lage baion) b. Tikar Pandan yang Sudah Siap Pakai

7. Bambu

Bambu merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang pemanfaatannya tidak asing lagi baik bagi masyarakat sekitar hutan maupun masyarakat yang tinggal di perkotaan. Di Desa Meranti Utara dan Desa Meranti Tengah bambu sering digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan sehari-hari untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Pemanfaatan bambu sering dipakai untuk membuat bubu (alat menangkap ikan), kandang ayam, tampungan karet, dan berbagai perabot rumah tangga lainnya.

Pemanfaatan bambu yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan adalah untuk membuat bubu dan kandang ayam. Bambu juga menjadi salah satu peralatan yang digunakan masyarakat untuk acara ritual keagamaan oleh masyarakat yang menganut aliran kepercayaan (Parmalim). Pengambilan bambu sering dilakukan oleh kaum pria secara berkelompok dengan alasan satu batang bambu yang ditebang dapat dibagi oleh dua atau tiga orang.

Pemanfaatan bambu yang dilakuka oleh masyarakat desa Meranti Tengah masih dalam penggunaan yang sederhana. Manfaat bambu belum memberikan kontribusi yang begitu nyata bagi perekonomian masyarakat. Selain karena pasar yang tidak mendukung, jenis barang yang dihasilkan dari kerajinan bambu juga masih sangat sederhana. Bambu maupun barang produksi dari kerajinan bambu belum dipasarkan di desa tersebut karena tiap keluarga dapat membuat sendiri jenis barang dari bahan baku bambu apabila dibutuhkan. Salah satu kerajinan tangan dari bahan bambu dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Kerajinan Bambu Keranjang Anak Ayam

8. Rotan

Rotan merupakan salah satu dari sekian banyak hasil hutan bukan kayu yang pemanfaatannya cukup banyak dikenal baik dalam skala industri kecil maupun besar. Di Desa Meranti Tengah pemanfaatan rotan masih hanya sebatas untuk kebutuhan rumah tangga yaitu bahan baku untuk mendukung pembuatan beberapa jenis kerajinan tangan dalam perkakas rumah tangga penduduk. Rotan digunakan sebagai tali untuk pengikat bubu, keranjang ayam, pengikat sendok yang terbuat dari tempurung kelapa, dan berbagai keperluan lainnya.

Pengambilan rotan biasa dilakukan oleh kaum pria pada saat mereka pergi ke kebun, di sela-sela waktu istirahat mereka menyempatkan diri untuk mengambil rotan ke hutan sekaligus mengambil kayu bakar untuk keperluan memasak di ladang. Karena pemanfaatannya masih dalam skala kecil yaitu sebagai pendukung untuk pengerjaan kerajinan tangan, rotan tersebut belum diperjualbelikan oleh masyarakat karena mereka masih dapat mengambil sendiri dari hutan jika dibutuhkan. Rotan yang sering dipakai

masyarakat adalah untuk pengikat bubu sebagai alat penangkap ikan seperti pada Gambar 8.

Gambar 8. Rotan yang Dimanfaatkan untuk Mengikat Bubu 9. Lesung

Lesung yang biasa dipakai oleh masyarakat Desa Meranti Tengah terbuat dari kayu yang berukuran minimal berdiameter 20 cm yang diukir sendiri oleh masyarakat. Lesung sering digunakan oleh masyarakat untuk menumbuk sayur dan bubuk kopi yang akan dikonsumsi oleh rumah tangga itu sendiri. Dalam pembuatan lesung biasanya dikerjakan oleh kaum pria, dalam tiga sampai empat hari satu unit lesung sudah dapat selesai dikerjakan dansiap pakai. Kayu yang digunakan biasanya adalah kayu meranti karena menurut masyarakaat kayu ini cukup kuat dan tahan lama. Di Desa Meranti Utara dan Meranti Tengah lesung belum ada yang dipasarkan, jikapun ada, harga yang dibayarkan kepada pembuat lesung hanyalah sekedar untuk minum teh karena mereka masih terikat hubungan kekeluargaan yang cukup kuat. Lesung yang terbuat dari kayu sebagai perabot rumah tangga dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Lesung yang Terbuat dari Kayu

10. Andalu

Andalu adalah kayu sepanjang kurang lebih 2,5 meter dengan diameter 5 cm yang merupakan pasangan dari lesung yang digunakan sebagai alat untuk menumbuk. Selain itu andalu juga sering dipakai oleh masyarakat untuk menumbuk pandan yaitu bahan untuk membuat tikar dengan tujuan untuk meratakan batang pandan yang berbentuk bundar. Di Desa Meranti Tengah andalu sangat diperlukan oleh masyarakat dalam pembuatan tikar pandan.

Biasanya pembuatan andalu dikerjakan oleh kaum pria, kayu yang sering digunakan adalah meranti karena kayunya cukup berat dan tahan lama. Pemanfaatan andalu sendiri masih hanya sebatas untuk kebutuhan rumah tangga masyarakat dan belum ada yang dipasarkan karena setiap penduduk dapat mengambil sendiri dari hutan untuk kebutuhan mereka sendiri. Andalu yang terbuat dari kayu dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Andalu yang Terbuat Dari Kayu

Dokumen terkait