• Tidak ada hasil yang ditemukan

Umpan Balik dari

Isi Umpan Balik Tindak Lanjut

(1) (2) (3)

Dosen a. Beberapa matakuliah dasar seperti Biosains 1 dan Biosains 2 oleh dosen dinilai berat untuk mahasiswa karena bobotnya yang besar yaitu 4 SKS dalam 13 hari kerja.

a. PS meninjau kembali tentang bobot SKS dan isi materi.

b. Masih ada transisi dan penyesuaian semester pada beberapa matakuliah sehingga

menyulitkan PJMK dalam menjadwal dan melaksanakan Semester Pendek, Ujian Perbaikan, dan Ujian Khusus. Beberapa matakuliah perlu ditinjau ulang penempatan semesternya dan materi termasuk

pelaksanaan praktikum apabila diperlukan.

b. PS menyelenggarakan workshop penyusunan kurikulum dan menyusun jadwal ujian.

c. Beberapa matakuliah lanjut yang sebagian materinya dipecah menjadi matakuliah dasar perlu penyesuaian bahan ajar.

c. PS meninjau ulang materi dan sekuens pemberian yang disesuaikan dengan kompetensi yang diminta oleh SKDI.

d. Belum ada keseragaman dalam penyusunan format modul dan pencantuman referensi dasar/wajib yang diperlukan.

d. PS menghimbau

pembuatan buku ajar untuk tiap-tiap blok,

merencanakan penyeragaman format modul termasuk pencantuman referensi

dasar yang diperlukan. e. Perlu dibuat kesepakatan tentang jumlah soal

dalam ujian dan relevansinya dengan kompetensi yang diharapkan serta materi yang diajarkan untuk menghindari

kecenderungan mahasiswa menghafal soal.

e. PS menghimbau setiap PJMK untuk membuat soal intergratif, sehingga soal yang diujikan bukan soal MKDI tapi sudah merupakan soal MKK. f. Fasilitas manekin pada beberapa matakuliah

kurang karena mahasiswa semakin banyak.

f. PS mengajukan pemesanan manekin melalui proses tender baru di tingkat fakultas.

Mahasiswa Angkatan 2008

a. Masih ada jadwal yang berubah mendadak sehingga terkesan bagian akademik kurang persiapan.

b. Pengumuman nilai terlalu mendekati jadwal semester pendek sehingga mahasiswa kesulitan mempersiapkan semester pendek. c. Manekin kurang karena jumlah mahasiswa

semakin banyak.

 Penjadwalan: PS melakukan koordinasi dengan bagian akademik fakultas dan menambah staf akademik di tingkat PS.

 Sarana prasarana: PS melaporkan ke fakultas yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan pengelolaan sarana prasarana PBM

 Jumlah mahasiswa yang terlalu banyak: Melalui koordinasi dengan fakultas PS mengusulkan

peninjauan ulang jumlah mahasiswa yang diterima di PSPD kepada

universitas berdasarkan rasio dosen dan ruang PBM yang ada.

 Kuliah dasar anatomi: PS meninjau ulang peta kurikulum dan berkoordinasi dengan Kalab. Anatomi-Histologi.  Modul Blok: PS

menghimbau pembuatan buku ajar untuk tiap-tiap blok, merencanakan penyeragaman format modul termasuk pencantuman referensi dasar yang diperlukan.  Tutor: PS merancang

pengembangan

kemampuan tutor melalui program Training of Trainee untuk tutor yang dilibatkan dalam suatu blok.

 Materi kuliah: PS membuat system distribusi bahan Angkatan 2009

a. Matakuliah anatomi sebagai ilmu dasar dirasakan kurang optimal dalam hal waktu dan pelaksanaan praktikumnya.

b. Petugas ruangan tidak selalu berada di tempat sehingga kurang membantu apabila ada sarana dan prasarana PBM yang mengalami kerusakan/gangguan. c. Penjadwalan masih kurang rapi, sehingga

masih ada jadwal yang berubah mendadak, jadwal kosong atau tumpang tindih.

d. Tutor diskusi kurang menguasai materi yang didiskusikan.

e. Distribusi materi kuliah tidak merata antarkelas.

f. Beberapa blok tidak siap modul.

g. Beberapa materi pre-klinik dan klinik belum ada kesesuaian.

Angkatan 2010

a. Belum ada keseragaman format modul termasuk referensi yang tidak jelas. b. Tutor diskusi kurang menguasai materi

sehingga materi diskusi tidak tuntas terjawab. c. Materi kuliah diharapkan sudah didistribusikan

sebelum perkuliahan dimulai.

d. Materi yang dicantumkan dalam jadwal kurang spesifik.

e. Tampilan slide kuliah cenderung membosankan

ajar yang terpusat pada PJMK dibantu staf akademik PS

Angkatan 2011

a. Sebagian sarana prasarana rusak dan kotor dan kurang koordinasi dengan petugas kelas, sehingga penggunaan ruang kelas tidak optimal.

b. Penjadwalan kuliah dan PBL kurang proporsional.

c. Seringkali jadwal ujian mendadak atau tiba-tiba berubah sehingga mahasiswa tidak siap dan beberapa ujian yang dilaksanakan pada hari yang sama.

d. Beberapa matakuliah materinya terlalu padat dan waktunya terlalu singkat.

e. Permasalahan kelas paralel adalah materi yang sama tersampaikan berbeda karena dosen dan cara penyampaian yang berbeda. f. Konsep KBK belum jelas.

g. Kapasitas laboratorium untuk praktikum kurang memadai.

h. Metode evaluasi per blok belum sama. Masih ada kebijakan-kebijakan PJMK yang kurang sesuai dengan pedoman akademik. i. Presensi mahasiswa sebaiknya diterapkan

untuk syarat ujian.

Alumni a. Aspek reputasi institusi harus tetap dijaga dan dikembangkan karena sangat penting untuk pengembangan karir termasuk nilai akreditasi insitusi fakultas maupun universitas secara keseluruhan

a. PS tetap menjaga dan mengembangkan aspek reputasi terkait nilai akreditasi fakultan dan universitas.

b. PS mempertahankan soft skill yang diiringi

kemampuan praktis medis. c. PS secara konsisten mengikuti program universitas dalam menerapkan persyaratan lulusan dengan kemampuan berbahasa Inggris dan penguasaan TI yang baik (TOEIC 500 dan IC3 50).

b. Aspek pengembangan soft skill yang penting dalam dunia kerja dan perlu terus

dikembangkan baik dalam kerangka intra maupun kokurikuler adalah kemampuan bekerja mandiri dan tim, memecahkan masalah (problem solving), kemampuan komunikasi lisan dan tulisan, kedisiplinan, motivasi, etos kerja, ketahanan kerja dan hubungan sosial . Kemampuan softskill juga harus diiringi dengan keterampilan praktis medis yang juga sangat berperan penting

dalam pengembangan karir. d. PS mendorong staf untuk mengembangan diri dalam hal program pendidikan lanjut melalui berbagai sumber pendanaan studi. e. PS secara berkala

mengevaluasi dan menyusun kembali silabus dan kurikulum dengan mengikutsertakan mahasiswa, dosen, stakeholder, dan alumni. f. PS mengusulkan

penambahan fasilitas PBM ke fakultas. c. Bekal tambahan yang dianggap sangat

penting adalah kemampuan berbahasa Inggris dan penguasaan teknologi informasi d. Aspek sumber daya manusia dalam

pembelajaran yaitu staf pengajar dan tenaga kependidikan harus terus dikembangkan terutama dalam bimbingan/bantuan akademis dan dedikasi dari staf pengajar atau tenaga kependidikan

e. Proses pembelajaran harus didesain dengan silabus dan satuan acara perkuliahan

sehingga dapat diketahui tujuan pembelajaran dan penerapannya dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

f. Fasilitas pembelajaran,laboratorium dan perpustakaan harus dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk

mengembangkan diri

Pengguna lulusan

Kemampuan yang dinilai pada pelacakan dari pihak pengguna lulusan terdiri dari (1)Integritas, (2)Keahlian berdasarkan bidang ilmu

(profesionalisme), (3)bahasa inggris, (4)penggunaan teknologi informasi, (5)komunikasi, (6)kerjasama tim, dan (7)pengembangan diri secara rerata diberi tanggapan “sangat baik” (92,8%), sedangkan 4,7% pengguna lululsan memberikan tanggapan “baik”, dan 2,5% memberikan nilai cukup. Tidak ada pengguna lulusan yang memberikan tanggapan “kurang” untuk tujuh kemampuan lulusan yang dinilai.

Berdasarkan masukan dari pengguna lulusan tersebut, program studi membuat rencana tindak lanjut untuk masing-masing kemampuan yang dinilai yang terdiri dari: (1)menyempurnakan kurikulum kompetensi Area I (Etika dan Moral) untuk meningkatkan integritas. (2) mempertahankan keahlian berdasarkan bidang ilmu (3)meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris melalui program mata kuliah bahasa inggris pada semester 1,

English Club, pelaksanaan

TOEIC sebagai syarat untuk kelulusan.

(4) meningkatkan kemampuan Penggunaan Teknologi Informasi melalui

Internet and Computing Core Certification (IC3) sebagai

syarat untuk kelulusan. (5) menyempurnakan kurikulum khusus kompetensi komunikasi efektif.

(6) menambah matakuliah

Interprofessional Education

(IPE)

(7) memberikan pelatihan kepada alumni dan menyelenggarakan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

2.6 Keberlanjutan

Jelaskan upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi