• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindak Tutur Pada Acara Mata Kerja (hari-H Pesta Perkawinan) Mata kerja (hari-H pesta perkawinan) merupakan inti acara proses

BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN

4.1 Bentuk-bentuk Tindak Tutur dalam Adat Perkawinan Batak Karo Searle mengembangkan tindak tutur berdasarkan kategorinya menjadi Searle mengembangkan tindak tutur berdasarkan kategorinya menjadi

4.2.2 Tindak Tutur Pada Acara Mata Kerja (hari-H Pesta Perkawinan) Mata kerja (hari-H pesta perkawinan) merupakan inti acara proses

perkawinan adat Karo karena dalam penyelenggaraan pesta inilah dilaksanakan pembayaran hutang adat oleh kedua belah pihak. Pihak perempuan akan membayar hutang adat kepada singolo bere-bere, singalo perninin/perkempun,dan singalo perbibin, sedangkan pihak laki-laki akan membayar pada singolo ulu emas dan singalo ciken-ciken. Sebelum membayar hutang peradatan anak beru kedua belah pihak tetap melakukan runggu (musyawarah) seperti pada acara ngembah belo selambar yang memulai percakapan terlebih dahulu adalah anak beru pihak laki-laki dan menjalankan kampil kehormatan kampil perdatan. Setelah anak beru kedua belah pihak selesai runggu maka acara tersebut diserahkan kepada pengulu (kepala desa) supaya percakapan anak beru kedua belah pihak disahkan. Pada percakapan ini pengulu adalah penutur dan berkata:

Penutur: Bujur man bandu anak beru Sembiring ras anak beru Ginting terima kasih kepada mu anak beru Sembiring dan anak beru Ginting

ija ibegi kami kerna percakapenndu la lit si rontang di mana didengar kami tentang percakapanmu tidak ada yang berantakan

ersada arihndu ibas bage irakut kami me kerna bersatu musyawarhmu dalam seperti ini diikat kami lah tentang

percakapenndu enda gelah enggo enteguh perjabun Sembiring percakapanmu ini supaya sudah kuat perkawinan Sembiring mergana ras beru Ginting sijalapen dage kita lebe

marganya dengan beru Ginting tanya jawab jadi kita dulu

‘terima kasih untuk anak beru Sembiring dengan anak beru Ginting, di mana kami mendengar percakapanmu tidak ada yang berantakan bersatu musyawarahmu jadi kami akan mengikat percakapanmu, supaya perkawinan Sembiring marganya dengan si beru Ginting menjadi semakin kuat. Jadi tanya jawablah kita dulu.

Tindak lokusi : pengulu (kepala desa) berterima kasih kepada anak beru kedua belah pihak.

Tindak ilokusi : mengesahkan perkawinan Tindak perlokusi : melakukan sijalapen

Membayar hutang peradatan dari pihak perempuan kepada singolo bere-bere, singalo perninin/perkempun, dan singalo perbibin hutang peradatan diserahkan pertama kepada singalo bere-bere, pengantin perempuan yang berbicara kepada kalimbubunya singalo bere-bere.

Penutur (36): Enda i sehken ibas perjabunku ibas wari si sendah ini di sampaikan dalam perkawinanku dalam hari yang sekarang mami ras mama gia kam krina gelah mejuah-juah kel mami dengan paman pun kamu semua supaya sehat-sehat sangat aku ibas jabuku pagi ku sehken utang adat nangdangi aku dalam rumahku besok kusampaikan hutang adat kepada kam krina kalimbubuku gelah ibas perjabun kami pe kamu semua kalimbubuku supaya dalam perkawinan kami pun pagi krina kam tetap ertoto guna perjabun kami

besok semua kamu tetap berdoa untuk perkawinan kami

gelah kami pe tetap ersada arih kami mejuah-juah supaya kami pun tetap bersatu musyawarah kami sehat-sehat

kami ibas jabu kami jumpa pencarin kami krina enda

kami dalam rumah kami ketemu pencarian kami semua ini

arapen kami i sehken kami utang adat man bandu krina harapan kami di sampaikan kami hutang adat untuk kamu semua ‘ini ku sampaikan di perkawinan ku ini mami bersama dengan paman pun kamu semua supaya aku sehat-sehat dalam rumah tanggaku kelak. Ku sampaikan hutang adat kepada kamu semua kalimbubuku, supaya dalam perkawinan kami ini kamu pun tetap berdoa agar perkawinan kami tetap baik-baik dan bersatu hati kami dan sukses dalam pekerjaan. Inilah harapan kami, maka kami menyampaikan hutang adat kepada kamu‘.

Tindak lokusi : membayar hutang perdatan kepada singalo bere-bere dan berharap mami dan mamanya tetap berdoa dalam perkawinanya. Tindak ilokusi : pengantin perempuan meminta doa restu kepada singalo

bere-bere.

Tindak perlokusi : menerima hutang adat yang disampaikan.

Mami pengantin perempuan menerima hutang peradatan dari pihak perempuan dan berkata:

Lawan tutur (37) : Ibas bage sura-surandu nakku kami pe krina mamindu dalam begini keinginanmu anakku kami pun semua mamimu ras mamanndu enggo meriah malem kel ate kami bersama pamanmu sudah ikhlas senang sangat hati kami

emaka ibas perjabunndu lalap kami ertoto gelah jadi dalam perkawinanmu selalu kami berdoa supaya

kam pe sekula serasi ibas jabundu ersada pagi kamu pun selaras serasi dalam rumahmu bersatu besok

arihndu mejuah-juah kam seh pagi sura-surandu musyawarahmu sehat-sehat kamu sampai besok keinginanmu ibas jabundu jumpa kam bulan ras matawari endam arapen dalam rumahmu jumpa kamu bulan dan matahari inilah harapan

kami ras toto kami mamindu bagepe ras mamandu kerina kami dan doa kami mamimu begitu juga dengan pamanmu semua

‘dalam seperti ini keinginanmu anakku kami pun semua mamimu bersama dengan pamanmu, sudah ikhlas dan senang pun hati kami, jadi dalam perkawinanmu ini pun kami tetap berdoa serasi selaras dalam rumah tanggamu, bersatu hati, sehat-sehat dan apa yang diinginkan dapat tercapai nantinya jumpa bulan dan matahari inilah harapan kami dan doa kami mamimu bersama dengan semua pamanmu‘ Tindak lokusi : menerima hutang adat yang diberikan kepadanya dan akan

tetap selalu mendoakan dan menyampaikan harapanya kepada keponakanya penganti perempuan.

Tindak ilokusi : berharap di rumah tangga keponaknya kelak akan tetap baik-baik saja dan apa yang diinginkan dapat tercapai. Tindak perlokusi : mengambil uang yang di sampaikan kepadanya.

Membayar hutang perdatan dari pihak laki-laki kepada kalimbubu singalo ulu emas yang memandu proses ini dan yang berbicara adalah anak beru pihak laki-laki dan berkata:

Penutur (38) : Erkelang-kelangken anak beru Ginting tugun sinereh enggo menda berperantarakan anak beru Ginting pihak sinereh sudah lahini

dungi kerna peradatan permen kami Sembiring mergana selesai tentang peradtan keponakan kami Sembiring marganya

emaka ate kami nehken kehamaten man singalo ulu emas jadi niat kami menyampaikan kehormatan untuk singalo ulu emas

krina la ketadingen singalo ciken-ciken ibas bage semua tidak ketinggalan singalo ciken-ciken dalam begini

sura-sura kami apainge anak berundu kelang-kelang kami keinginan kami manakah anak berumu perantara kami

nehken cakap menyampaikan pembicaraan

‘berperantarakan anak beru Ginting pihak sinereh (pihak pengantin perempuan) maka hutang peradatan sudah diselesaikan tentang peradatan keponakan kami Sembirinng marganya niat kami menyampaikan kehormatan kepada singalo ulu emas semua tidak ketinggalan singalo ciken-ciken dalam keinginan kami ini manakah anak berumu perantara kami menyampaikan pembicaraan‘

Tindak lokusi : mengatakan bahwa pihak pengantin perempuan telah selesai membayar hutang perdatan dan bertanya kepada singalo ulu emas mana anak berunya supaya menjadi perantara mereka berbicara.

Tindak ilokusi : menyampaikan rasa hormat dan ingin membayar hutang adat.

Tindak perlokusi : menunjuk anak berunya.

Singalo ulu emas menunjukkan anak berunya dan anak beru Sembiring menyampaikan keinginannya, yaitu ingin membayar hutang peradatan kepada singalo ulu emas. Pada percakapan ini anak beru Sembiring sebagai penutur dan berkata:

Penutur(39):Man bandu kam si nihamati kami puang kalimbubu kami emkapken untuk mu kamu yang hormati kami puang kalimbubu kami yaitu singalo ulu emas kalimbubu kami Sembiring mergana si pemena singalo ulu emas kalimbubu kami Sembiring marganya yang pertama

kel lebe ersentabi kel kami ras kalimbubu kami Sembiring kali dulu memohon sangat kami dengan kalimbubu kami Sembiring

mergana mulai ibas tapak-tapak nahe kami seh ku ujung buk marganya mulai dari telapak kaki kami sampai ke ujung rambut

kami entah ija gia kekurangen kami ras kalimbubu kami entah dimana pun kekurangan kami dengan kalimbubu

Sembiring mergana ula min sangkut-sangkut ukurndu puang Sembiring marganya jangan lah nyangkut hatimu puang kalimbubu kami kin min ndai arusna ija permen kami

kalimbubu kami lah pun tadi harusnya dimana keponakan kami Sembiring mergana ibas wari sendah njabuken bana Sembiring marganya dalam hari sekarang menikah unuknya

reh kel min kami ku rumahndu sekalak-sekalak ngataken datang lah pun kami ke rumahmu satu per satu memberitahukan

mata kerja tapi amin bagegia mama impal entah la gia hari-H pesta tapi walaupun demikian paman impal mungkin tidak pun

ser-ser i dahi kami kam krina ula kel min sangkut pusuhndu semua di datangi kami kamu semua jangan lah nyagkut hatimu bicara sangkut ukurndu labo akap kami dalih gelah ula walaupun nyangkut hatimu tidak rasa kami masalah supaya jangan

sangkutlah tuahndu nangdangi beberendu Sembiring mergana emaka nyangkut berkatmu kepada keponakanmu Sembiring marganya jadi ibas wari si sendah Bukit mergana teridah kel kam sangap dalam hari yang sekarang Bukit marganya nampak sangat kamu beruntung

engkai maka bage kami ning kami anak beru Sembiring mengapa demikian begini kami katakan kami anak beru Sembiring mergana sebab si eteh kami mbarenda waktu permen kami marganya karena yang tahu kami dahulu waktu keponakan kami Sembiring mergana ngidah wari terang ibas pertibi enda kam kap Sembiring marganya melihat hari terang dalam dunia ini kamu lah kalimbubu si ndidong-ndoahkensa ku lau ertoto kam asakai kam kalimbubu yang menggendong ke air berdoa kamu berapa kamu kemberahen Bukit mergana gelah permen kami pe sehat-sehat istri Bukit marganya supaya keponakan kami pun sehat-sehat mejuah-juah tarum nginget-nginget belinna lupa ia enca ia selamat-selamat gara-gara mengingat-ingat besarnya lupa dia setelah dia enggo mbelin seh krina sura-surandu Bukit mergana gelah tumbuk sudah besar sampai semua keinginanmu Bukit marganya supaya bersatu kel ia pagi ras impalna si beru Bukit enterem kerna kai totondu lah dia besok dengan impalnya si beru Bukit banyak tentang apa doamu kalimbubu enggo ibegi Dibata tapi sitikkel Bukit mergana kerna kalimbubu sudah didengar Tuhan tapi sedikit Bukit marganya tentang perjabun enda perpadanen ngeluh padan permen kami

perkawinan ini takdir hidup takdir keponakan kami

Sembiring mergana enggo ersada perpadanenna ras si beru Ginting Sembiring marganya sudah bersatu takdirnya dengan si beru Ginting ibas bage enggo ersada arihna enggo iorati

dalam begini sudah bersatu musyawarahnya sudah ditanyai

kami permen kami si beru Ginting sebab pengakun permen kami kami keponakan kami si beru Ginting karena pengakuan keponakan kami si beru Ginting ngasup kap ia mbaba beru Si enterem si beru Ginting sanggup pun dia membawa beru yang banyak

adi seh ia pagi ku bukit jadi ia pagi beru Bukit seh ia jika sampai dia besok ke bukit jadi dia besok beru Bukit sampai dia

pagi ku jabu Tarigan mergana salih kang ia jadi beru Tarigan besok ke rumah Tarigan marganya berubah pula dia jadi beru Tarigan

bagendam pengakun permen kami maka kami pang seperti inilah pengakuan keponakan kami sehingga kami berani ku jabundu ibas bagidie lah seh kel pagi sura-sura ke rumahmu dalam seperti ini lah sampai sangat besok keinginan permen kami enda tetap ibabandu ibas toto sehken kami keponakan kami ini tetap dibawamu dalam doa sampaikan kami ate kami ulu emas utang peradaten endam sura-sura kalimbubu kami niat kami ulu emas hutang peradatan inilah keinginan kalimbubu kami Sembiring mergana ibas bage sura-sura kami enda man bandu Sembiring marganya dalam begini keinginan kami ini untuk kamu

dage anak beru Bukit ndai cuba dage orati kalimbubuta jadi anak beru Bukit tadi coba jadi tanyai kalimbubu kita

singalo ulu emas singalo ulu emas

‘yang kami hormati sumua puang kalimbubu kami, yaitu kalimbubu si ngalo ulu emas kalimbubu dari kalimbubu kami Sembiring marganya yang pertama terlebih dahulu kami memohon dengan kalimbubu kami Sembiring marganya mulai dari telapak kaki sampai ke ujung rambut kami entah di mana pun kekurangan kami dengan kalimbubu kami Sembiring marganya janganlah masukkan ke dalam hatimu puang kalimbubu kami, seharusnya di mana keponakan kami Sembiring marganya ini menikah kami semua datang ke rumahmu satu per satu memberitahukan hari-H pesta perkawinan tapi walaupun demikian paman, impal tidak semuanya kamu kami datangi janganlah dimasukkan ke dalam hati dan tidak masalah bagi kami jika kamu masukkan kedalam hatimu asalkan jangan terhambat berkatmu kepada keponakanmu. Jadi pada hari ini Bukit marganya nampaklah kamu beruntung mengapa kami katakan seperti ini karena sepengetahuan kami waktu pertama kalinya keponakan kami Sembiring margannya ini melihat hari terang dunia ini kamulah yang menggendong ke air dan kamu semua istri Bukit marganya berdoa, supaya keponakan kami ini sehat-sehat dan selamat-selamat. Setelah dia besar sampai semua keinginanmu supaya kelak dia dapat bersatu dengan semua impalnya si beru Bukit, tentang apa doamu kalimbubu telah didengarkan Tuhan, tetapi tentang perkawinan ini adalah takdir hidup, takdir keponakan kami ini sudah bersatu dengan si beru Ginting dan mereka sudah bersatu hati dan kami pun telah menanyai si beru Ginting, dia mengaku bahwa dia sanggup membawa nama marga yang banyak jika dia datang

ke rumahmu, maka dia akan menjadi beru Bukit dan jika kelak dia datang ke rumah kalimbubu kami Tarigan marganya, maka di sana pun dia akan menjadi beru Tarigan beginilah pengakuannya, oleh sebab itu maka kami berani datang ke hadapanmu tetaplah bawa mereka dalam doamu, inilah niat kami ingin menyampaikan hutang peradatan kalimbubu kami Sembiring marganya‘.

Tindak lokusi : menyampaikan rasa hormat kepada kalimbubu singalo ulu emas memohon agar walaupun keponakanya itu tidak menikah dengananak kalimbubu singalo ulu emas mereka tetap berdoa kepada keponakanya itu dan mau mengangap si beru Ginting sebagai anaknya sendiri.

Tindak ilokusi : berharap singalo ulu emas menerima hutang peradatan yang akan diberikan kepadanya dan memberi doa restu. Tindak perlokusi : menyampaikan kepada singalo ulu emas.

Singalo ulu emas menerima ulu emas yang diberikan anak beru Sembiring melalui anak berunya dan berkata:

Penutur (40): enda dage ulu emas endai cuba dage kirandu asakainge ini jadi ulu emas tadi coba jadi hitungmu berapakah

isehken Sembiring ergana erkelang-kelangken anak beruna disampaikan Sembiring marganya berperantarakan anak berunya

‘inilah ulu emas yang diberikan Sembiring marganya berperantarakan anak berunya coba kamu hitung‘

Tindak lokusi : kalimbubu singalo ulu emas menerima ulu emas yang diberikan oleh anak beru Sembiring dan menyuruh anak berunya untuk menghitunngnya.

Tindak ilokusi : kalimbubu singalo ulu emas ingin mengetahui berapa jumlah ulu emas yang di terimanya.

Anak beru singalo ulu emas menuruti keinginan dari singalo ulu emas. Lawan tutur(41): Enggo i oge kami kalimbubu kerna ulu emas si bereken sudah di baca kami kalimbubu tentang ulu emas si bereken

Sembiring mergana erkelang-kelangken anak beruna Sembiring merganya berperantarakan anak berunya

buena Rp 610.000 kerna si e ban arihndu krina banyaknya Rp 610.000 tentang yang ini buat musyawarahmu semua ‘sudah kami baca kalimbubu tentang jumlah ulu emas yang diberiakan Sembiring marganya melalui anak berunya banyaknya Rp 610.000 untuk ini musyawarahlah kamu semua‘.

Tindak lokusi : anak beru kalimbubu singalo ulu emas telah menghitung jumlah ulu emas tersebut.

Tindak ilokusi : meminta tanggapan dari singalo ulu emas.

Tindak perlokusi : meminta tambah dari jumlah ulu emas yang diberikan kepadanya.

Singalo ulu emas merespon apa yang dikatakan anak berunya itu Penutur(42): enggo me kap mbue ibereken Sembiring mergana

sudah lah sangat banyak diberikan Sembiring marganya

erkelang-kelangken anak beruna e kami mindo tambah berperantarakan anak berunya ini kami minta tambah

gelah tambah dolat bebere kami ras ertambahna supaya tambah wibawa keponakan kami dan bertambahnya

pagi rejekina ibas ia njabuken bana gelah besok rejekinya dalam dia menikah untuknya supaya

ia pe pagi malem atena malemen ate kami natap-natap dia pun besok senang hatinya senangan hati kami melihat-lihat. ‘sudah sangat banyak yang diberikan Sembiring marganya berperantarakan anak berunya, tapi kami mau minta tambah, mengapa kami meminta tambah supaya tambah pula wibawa keponakan kami ini dan semakin bertambah rejekinya kelak dalam perkawinannya ini, supaya senang hatinya lebih senang lagi hati kami melihatnya‘.

Tindak lokusi : kalimbubu singalo ulu emas menaggapi apa yang disampaikan oleh anak berunya dan meminta tambah. Tindak ilokusi : kalimbubu singalo ulu emas beharap supaya berkat yang

diterima keponaknya juga bertambah.

Tindak perlokusi : memberikan tambah yang diminta oleh singalo ulu emas. Anak beru Sembiring menambahi jumlah ulu emas dari jumlah yang sebelumnya dan anak beru sembiring berkata:

Lawan tutur(43):La kam toganen kalimbubu kami adi mindo tambah kam enda Tidak kamu tolak kalimbubu kami jika minta tambah kamu ini tambahna

tambahnya

‘ kami tidak patut untuk menolak permintaanmu kalimbubu, jika kamu meminta tambah ini tambahnya‘.

Tinadak lokusi : anak beru Sembiring memberikan tambah ulu emas yang kepada kalimbubu singalo ulu emas.

Tindak ilokusi : menyampaikan rasa hormat dan merasa tidak patut untuk menolak permintaan kalimbubu singalo ulu emas. Tindak perlokusi : anak beru singalo ulu emas menerima tambah dari anak beru Sembiring dan menyerahkannya kepada singalo ulu emas.

Singalo ulu emas tidak mengharapkan uang sebagai tambah ulu emas yang dimintanya dan berkata:

Penutur(44): adi serpi mehuli ena bas kami pe melala tukur rimo kami pe seh jika uang biak itu dalam kami pun banyak hasil jeruk kami pun

kel lalana emaka serpi mehuli ena bunga-bunga ngeluh sangat banyak jadi uang baik itu bunga-bunga hidup

kapken ulu emas si kata tuhu ndai nge maka malemna apai ternyata ulu emas yang kata benar tadi lah maka senangnya mana

si bebere Bukit ndai eng maka malemna yang bebere Bukit tadi itulah maka senangnya

‘ kami tida menginginkan uang, karena uang kami pun sangat banyak hasil dari penjuan jeruk kami pun banyak, jadi uang itu hanyalah bunga-bunga hidup, ulu emas yang sebenarnya itulah maka hati kami senang yang mana si bebere Bukit tadi dia lah baru hati kami senang‘

Tindak lokusi : kalimbubu singalo ulu emas mengatakan mereka tidak menginginkan uang sebagai tambahnya.

Tindak ilokusi : menolak tambah ulu emas yang diberikan oleh anak beru Sembiring.

Tindak perlokusi : memberiakan tambah ulu emas yang lebih besar.

Marga Sembiring pihak pengantin laki-laki menyerahkan anaknya atau cucunya yang laki-laki dengan catatan belum menikah sebagai tambah jumlah ulu emas sebelumnya, kemudian anak beru Sembiring berkata:

Penutur(45): enda kalimbubu ulu emas si kata tuhu nindu ndai si pang ini kalimbubu ulu emas yang kata benarmu tadi yang berani suruh ndu ndai

suruh mu tadi

‘ini kalimbubu ulu emas yang sebenarnya yang kamu maksudkan itu‘.

Tindak lokusi : anak beru Sembiring memberitahukan kepada kalimbubu singalo ulu emas inilah ulu emas yang sebenarnya seperti kamu minta.

Tindak ilokusi : berharap tidak ditolak lagi oleh kalimbubu singalo ulu emas.

BAB V