• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINDAKAN KOREKSI PADA SISTEM TRACEABILITY

Prioritas pemberian tindakan koreksi dimulai dari function ID di critical level unacceptable, undesirable, hingga acceptable with revision. Secara lengkap tindakan koreksi terhadap sistem traceability PT Sweet Candy Indonesia dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan hasil analisis sebelumnya terlihat bahwa bagian produksi membutuhkan perhatian lebih dalam pemberian tindakan koreksi. Pada bagian ini titik kritis yang potensial menjadi penyebab kegagalan sistem traceability terpusat pada tahapan pulling hingga transwrap. Untuk mencegah potensi tersebut sebaiknya dilakukan upaya modifikasi sistem dokumentasi berupa penerapan sistem kanban di sepanjang tahapan pulling hingga transwrap yang juga meliputi tahapan co-packing. Kartu kanban yang diajukan akan berbentuk lembaran kertas berukuran polio dan mencakup data informasi produk mulai dari tahapan pulling hingga transwrap seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 7. Kartu kanban tersebut akan menggantikan fungsi formulir non-document pulling dan formulir checklist intermediate. Nantinya pengisian kartu kanban akan dimulai oleh petugas pulling kemudian dilanjutkan hingga diterima oleh petugas transwrap maupun co-packing. Kartu kanban tersebut juga ditransmisikan selama proses produksi dengan mengikuti perpindahan produk ke tahapan proses selanjutnya. Hal ini pun harus turut didukung oleh sistem pengarsipan yang baik untuk menjamin kinerja sistem traceability yang maksimal. Melalui penerapan sistem kanban, kedisiplinan petugas dalam aktivitas dokumentasi juga menjadi lebih terpantau dengan baik karena kesalahan yang mungkin terjadi selama dokumentasi dapat terdeteksi secara langsung oleh petugas pada tahapan berikutnya. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja sistem traceability sebaiknya pihak produksi turut melakukan perhitungan jumlah output permen dalam satuan berat pada tahapan cut and wrap karena pada tahapan ini banyak dihasilkan scrap. Pihak incinerator juga sebaiknya mendokumentasikan jumlah scrap produk berdasarkan varian permen dalam satu divisi produksi. Jika keduanya tidak dilaksanakan maka akan menyulitkan perhitungan kesetimbangan massa proses produksi yang dibutuhkan untuk menentukan luasan dokumen yang digunakan dalam penelusuran produk maupun keakuratan aktivitas recall terhadap produk yang bermasalah. Selain bagian produksi, flavor room juga patut diberi tindakan koreksi. Terkait tidak adanya pelabelan identitas no. batch pada BTP yang diserahkan kepada pihak produksi maka sebaiknya pada transaksi serah terima BTP dilakukan dokumentasi no.order berdasarkan urutan pemesanan BTP untuk setiap divisi produksi yang melakukan pemesanan. Penetapan no. order sebagai target dokumentasi dianggap lebih mudah dan efisien dibandingkan no. batch yang terdiri dari deretan kombinasi huruf dan angka yang cukup panjang. Terlebih lagi dalam satu batch proses pulling juga dibutuhkan beragam campuran BTP. Oleh karena itu, dengan penggunaan no. order sebagai target dokumentasi maka keterbatasan ruang kolom pada dokumen pencatatan pun tidak menjadi masalah. Modifikasi sistem dokumentasi ini juga dinilai tidak rumit dengan hanya menambahkan kolom BTP pada buku laporan dan kartu kanban yang nantinya akan diterapkan.

41

41

Tabel 7 Tindakan koreksi pada sistem taceability PT Sweet Candy Indonesia

Failure ID

Kemungkinan Penyebab Kegagalan Sistem

Traceability

Posisi

matriks Critical Level Tindakan Koreksi

7.10 Tidak dilakukannya pelabelan identitas no. batch pada

BTP yang akan diserahkan kepada pihak produksi II-A Unacceptable

Membuat label khusus untuk setiap BTP atau sistem pencatatan manual untuk transaksi serah terima BTP dengan pihak produksi 10.20 Tidak dilakukannya dokumentasi no. batch BTP II-A Unacceptable Memodifikasi buku laporan untuk dokumentasi tambahan berupa no.

batch BTP

12.20 Tidak ada dokumentasi kuantitas permen yang

dihasilkan per-shift II-A Unacceptable

Melakukan kegiatan dokumentasi kuantitas output permen secara terukur

15.10 Tidak ada dokumentasi kuantitas scrap berdasarkan

varian permen secara terpisah II-A Unacceptable

Melakukan kegiatan dokumentasi kuantitas scrap berdasarkan varian permen secara terpisah

13.20 Formulir checklist intermediate rusak atau hilang II-B Unacceptable Meletakan formulir pada posisi tray yang aman dan menerapkan

sistem pengarsipan yang tertib 10.10 Kesalahan dalam dokumentasi varian permen dan no.

batch proses pulling II-C Undesirable

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan bekerja secara tertib sesuai SOP

12.10 Kesalahan dalam dokumentasi no.batch proses pulling

dan varian flavor permen yang diproses per waktu II-C Undesirable

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan segera memperbaiki data

16.10 Formulir checklist intermediate yang disertakan saat

penerimaan mono hilang atau rusak II-C Undesirable

Meletakan formulir pada posisi tray yang aman dan menerapkan sistem pengarsipan yang tertib

11.10 Formulir non-document pulling rusak atau hilang III-B Undesirable Memodifikasi formulir atau kegiatan transaksi serah terima formulir 6.20 Kesalahan dalam meng-input no. batch dan tanggal

kadaluarsa BTP pada sistem SAP II-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dengan membandingkan data pada kondisi aktual dan data yang ter-input di sistem SAP

10.30 Kesalahan dalam melakukan dokumentasi no. batch

asam sitrat II-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan segera memperbaiki data

13.10 Kesalahan dalam dokumentasi varian permen dan kode

checklist intermediate II-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan bekerja secara tertib sesuai SOP

42

42

(Lanjutan)

Failure

ID

Kemungkinan Penyebab Kegagalan Sistem

Traceability

Posisi

matriks Critical Level Tindakan Koreksi

14.10 Kesalahan dokumentasi no. karton pada stiker karton II-D Acceptable

with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan segera memperbaiki data

14.20 Kesalahan dalam merekatkan stiker identitas produk

pada kemasan karton II-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan bekerja tertib sesuai SOP

9.10 Kesalahan dalam mencatat kuantitas output adonan

permen yang dihasilkan III-C

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan segera memperbaiki data

10.40 Kesalahan dalam menyiapkan formulir pulling untuk

diserahkan kepada petugas di proses selanjutnya III-C

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan segera memperbaiki data

1.20 Kesalahan dalam meng-input data bahan baku yang

diterima pada sistem SAP III-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dengan membandingkan data pada kondisi aktual dan data yang ter-input di sistem SAP

2.10 Transfer slip tidak direkatkan pada bahan baku III-D Acceptable

with revision Selalu memastikansebelum disimpan di transfer slip high rack turut direkatkan pada bahan baku

2.20 Transfer slip pada bahan baku rusak atau hilang III-D Acceptable

with revision

Merekatkan transfer slip pada posisi yang aman dan memastikan kondisi terekat dengan sempurna

3.20 Label identitas berupa stiker kuning pada bahan baku

rusak atau hilang III-D

Acceptable with revision

Merekatkan stiker pada posisi yang aman dan memastikan kondisi terekat dengan sempurna

3.30 Kesalahan dalam meng-input data bahan baku yang

diserahkan pada sistem SAP III-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dengan membandingkan data pada kondisi aktual dan data yang ter-input di sistem SAP

4.10 Label identitas berupa stiker kuning pada bahan baku

rusak atau hilang III-D

Acceptable with revision

Merekatkan stiker pada posisi yang aman dan memastikan kondisi terekat dengan sempurna

4.20 Kesalahan untuk mencatat no. batch bahan baku pada

buku laporan III-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan segera memperbaiki data

43

43

(Lanjutan)

Failure ID

Kemungkinan Penyebab Kegagalan Sistem

Traceability

Posisi

matriks Critical Level Tindakan Koreksi

5.10 Label identitas berupa stiker kuning pada bahan baku

rusak atau hilang III-D

Acceptable

with revision Merekatkan stikerterekat dengan sempurna pada posisi yang aman dan memastikan kondisi

6.10 Kesalahan dalam menuliskan no. batch pada label

larutan BTP campuran III-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dengan membandingkan pedoman data pada sistem SAP dan data pada kondisi aktual

8.10 Kesalahan untuk mencatat no. batch bahan baku pada

buku laporan III-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dan segera memperbaiki data

8.20 Label identitas berupa stiker kuning pada bahan baku

rusak atau hilang III-D

Acceptable with revision

Merekatkan stiker pada posisi yang aman dan memastikan kondisi terekat dengan sempurna

17.10 Kesalahan dalam meng-input data mono yang

diserahkan ke pihak ketiga III-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dengan membandingkan data pada kondisi aktual dan data yang ter-input di sistem SAP

18.20

Kesalahan dalam meng-input data produk yang dikirimkan oleh pihak produksi melalui sistem konveyor tunnel pada sistem SAP

III-D Acceptable

with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dengan membandingkan data pada kondisi aktual dan data yang ter-input di sistem SAP

19.10 Kesalahan dalam meng-input data produk yang dikirimkan oleh pihak ketiga pada sistem SAP III-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dengan membandingkan data pada kondisi aktual dan data yang ter-input di sistem SAP

20.20 Transfer slip tidak direkatkan pada barang jadi III-D Acceptable

with revision

Selalu memastikan transfer slip turut direkatkan pada bahan baku sebelum disimpan di high rack

20.30 Transfer slip pada barang jadi rusak atau hilang III-D Acceptable

with revision

Merekatkan transfer slip pada posisi yang aman dan memastikan kondisi terekat dengan sempurna

21.20 Kesalahan dalam meng-input data produk yang

dikirimkan ke distributor pada sistem SAP III-D

Acceptable with revision

Melakukan pemeriksaan hasil kerja secara teratur dengan membandingkan data pada kondisi aktual dan data yang ter-input di sistem SAP

44

Dokumen terkait