• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

C. Tindakan Penelitian

Penelitian diawali dengan menentukan sekolah mana yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. Peneliti mencari sekolah yang sekiranya memiliki permasalahan-permasalahan pengajaran di dalam kelas. Sekolah yang digunakan untuk penelitian adalah SD Negeri Sarikarya Condong Catur yang terletak di Jl Asemgede 48, Kragilan, Condong Catur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah memperoleh izin dari Kepala Sekolah dan guru kelas, peneliti langsung mencari data awal berupa nilai ujian tengah semester siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 melalui studi dokumen. Peneliti juga melakukan observasi kegiatan belajar mengajar di kelas pada mata pelajaran IPA untuk mengetahui gambaran kondisi kelas yang

sebenarnya. Gambaran kondisi tersebut diperkuat dengan wawancara dengan siswa, guru kelas, dan Kepala Sekolah.

Semua data yang diperoleh dari hasil studi dokumen, observasi, dan wawancara digunakan peneliti sebagai dasar untuk merumuskan masalah, menyusun hipotesis, dan menyusun rencana tindakan. Rencana tindakan dilakukan melalui beberapa siklus. Pada setiap siklus, peneliti membuat RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, dan menyiapkan media untuk percobaan.

2. Langkah Kegiatan Setiap Siklus

Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 siklus. Siklus II merupakan perbaikan dari hasil refleksi siklus I. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang akan dilaksanakan selama 2 pertemuan. Tahapan tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang akan diuraikan sebagai berikut:

SIKLUS I (8 JP)

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dibuat untuk perbaikan dalam hal pembelajaran. Perencanaan tindakan yang dibuat antara lain membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar IPA, menyediakan alat peraga. Alat peraga untuk pertemuan 1 yaitu kaca, air, mangkuk bening, kapur, dan sedotan. Sedangkan alat peraga untuk pertemuan 2 yaitu botol plastik, balon karet,

sedotan plastik, karet gelang, pisau silet, dan tutup botol . Selain hal-hal yang disebutkan di atas, peneliti juga membuat lembar pengamatan sikap, rubrik penilaian unjuk kerja, dan membuat tes tertulis berbentuk pilihan ganda untuk mengukur kemampuan siswa dalam ranah pengetahuan serta LKS. Perangkat pembelajaran seperti RPP pertemuan 1 dapat dilihat pada Lampiran 1, RPP pertemuan 2 dapat dilihat pada Lampiran 2, dan LKS pertemuan 1 pada Lampiran 5, dan LKS pertemuan 2 pada Lampiran 6. b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam RPP yang dibuat oleh peneliti setelah berkonsultasi dengan guru kelas. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, guru kelas yang akan mengajar sedangkan peneliti melakukan observasi. Pertemuan pertama siswa mempelajari organ pada sistem pernapasan manusia serta fungsinya kemudian melakukan percobaan untuk mengetahui bahan- bahan yang dikeluarkan saat bernapas. Ketika siswa melakukan percobaan, peneliti mengevaluasi proses yang dijalani siswa. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dibantu 3 rekan. Pertemuan kedua siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang penyakit pada sistem pernapasan manusia dan penyebabnya kemudian melakukan percobaan membuat model paru-paru untuk mengetahui cara kerjanya. Pada akhir siklus 1 siswa mengerjakan soal evaluasi mata pelajaran IPA. Soal berbentuk pilihan ganda. Lembar pengamatan sikap dapat dilihat pada Lampiran 9, Lembar penilaian

keterampilan (unjuk kerja) pada Lampiran 10, dan soal evaluasi siklus I pada Lampiran 14.

c. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan menilai tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun (Sanjaya, 2009:79). Melalui pengamatan, peneliti dapat memperoleh data-data nyata berupa kelebihan dan kekurangan selama proses tindakan serta menilai ranah sikap dan keterampilan siswa. Kelebihan dan kekurangan tersebut dapat dijadikan masukan bagi peneliti untuk memperbaiki dan menyusun siklus selanjutnya. Hasil pengamatan pada siklus I menunjukkan bahwa siswa antusias mengikuti pembelajaran, kompetensi sikap dan keterampilan juga sudah meningkat mencapai kriteria. Namun pembagian kelompok kurang merata sehingga pembelajaran melampaui waktu yang ditetapkan dan siswa masih kesulitan mengetahui cara kerja paru-paru manusia sehingga pembuatan model paru-paru akan dilakukan lagi pada siklus II. Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan kompetensi siswa dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan sudah tuntas mencapai kriteria yang ditetapkan. Kekurangan yang nampak dari siklus II beberapa siswa masih mencontek saat mengerjakan LKS.

Lembar Observasi digunakan untuk menilai aspek sikap. Rubrik penilaian unjuk kerja digunakan untuk menilai aspek keterampilan. Lembar Kerja Siswa berisi petunjuk dan soal yang dikumpulkan juga akan dinilai berdasarkan rubrik penilaian yang telah dibuat. Hasil penilaian soal evaluasi

setelah selama dua pertemuan akan dihitung sebagai penilaian aspek pengetahuan. Jadi nilai aspek pengetahuan diperoleh dari nilai evaluasi setelah melakukan kegiatan dan nilai Tes Evaluasi di akhir siklus. Format lembar pengamatan sikap dapat dilihat pada Lampiran 9, format rubrik pengamatan unjuk kerja dapat dilihat pada Lampiran 10, sedangkan format penilaian LKS pertemuan 1 dapat dilihat di Lampiran 5, dan format penilaian LKS pertemuan 2 dapat dilihat di Lampiran 6.

d. Refleksi

Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan peneliti selama tindakan (Sanjaya, 2009:80). Dari hasil refleksi akan diperoleh data keberhasilan dan kekurangan yang perlu diperbaiki selama proses tindakan. Jika peneliti masih memerlukan perbaikan, maka perbaikan tersebut akan dilakukan pada siklus II.

SIKLUS II (8 JP)

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dibuat untuk perbaikan dalam hal pembelajaran. Perencanaan tindakan yang dibuat antara lain membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar IPA, menyediakan alat peraga. Alat peraga untuk pertemuan 1 yaitu 2 botol kaca, 2 kle, 4 sedotan, kapur, dan air . Sedangkan alat peraga untuk pertemuan 2 yaitu botol plastik, balon karet, sedotan plastik, karet gelang, pisau silet, dan tutup botol . Selain hal-hal yang disebutkan di atas, peneliti juga membuat lembar pengamatan sikap, rubrik penilaian unjuk kerja, dan membuat tes tertulis berbentuk pilihan ganda

untuk mengukur kemampuan siswa dalam ranah pengetahuan serta soal latihan setelah kegiatan pada LKS. Perangkat pembelajaran seperti RPP pertemuan 1 dapat dilihat pada Lampiran 3, RPP pertemuan 2 pada Lampiran 4, LKS pertemuan 1 pada Lampiran 7, dan LKS pertemuan 2 pada Lampiran 8.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam RPP yang dibuat oleh peneliti setelah berkonsultasi dengan guru kelas. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, guru kelas yang akan mengajar sedangkan peneliti melakukan observasi. Pertemuan pertama siswa menjelaskan cara-cara merawat organ tubuh pada sistem pernapasan kemudian siswa melanjutkan pembelajaran denga melakukan percobaan untuk menguji kadar karbondioksida yang lebih banyak. Ketika siswa melakukan percobaan, peneliti mengevaluasi proses yang dijalani siswa. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dibantu 3 rekan. Pertemuan kedua siswa membuat laporan tentang cara-cara merawat organ tubuh manusia melalui diskusi kelas dan menjelaskan mekanisme pernapasan manusia dengan mengulang lagi membuat model paru-paru untuk mengetahui cara kerjanya secara lebih detail. Pada akhir siklus II siswa mengerjakan soal evaluasi mata pelajaran IPA. Soal berbentuk pilihan ganda. Lembar pengamatan sikap pada Lampiran 9, Lembar penilaian keterampilan

(unjuk kerja) pada Lampiran 10 dan soal evaluasi siklus II pada Lampiran 15.

c. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan menilai tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun (Sanjaya, 2009:79). Melalui pengamatan, peneliti dapat memperoleh data-data nyata berupa kelebihan dan kekurangan selama proses tindakan serta menilai ranah sikap dan keterampilan siswa. Kelebihan dan kekurangan tersebut dapat dijadikan masukan bagi peneliti untuk memperbaiki dan menyusun siklus selanjutnya jika belum mencapai kriteria.

Lembar Observasi digunakan untuk menilai aspek sikap. Rubrik penilaian unjuk kerja digunakan untuk menilai aspek keterampilan. Lembar Kerja Siswa yang dikumpulkan juga akan dinilai berdasarkan rubrik penilaian yang telah dibuat. Hasil penilaian LKS selama dua pertemuan akan dihitung sebagai penilaian aspek pengetahuan. Jadi nilai aspek pengetahuan diperoleh dari nilai LKS dan nilai Tes Evaluasi di akhir siklus. Format LKS dan rubrik penilaian Siklus II pertemuan 1 dapat dilihat secara lengkap di Lampiran 7 dan Format LKS dan rubrik penilaian Siklus II pertemuan 2 dapat dilihat secara lengkap di Lampiran 8.

d. Refleksi

Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan peneliti selama tindakan (Sanjaya, 2009:80). Dari hasil refleksi

akan diperoleh data keberhasilan dan kekurangan yang perlu diperbaiki selama proses tindakan. Namun, penelitian ini dibatasi hanya sampai siklus II karena keterbatasan waktu.

Dokumen terkait