ORGANISASI & TATA PERAN
5. Tingkat Desa/Kelurahan
24 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB)| PERCEPATAN PENANGANAN KUMUH
penyelesaian permasalahan dan pengaduan mengenai pelaksanaan Program di wilayah kerjanya; dan
6) Melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan dana yang telah disalurkan kepada masyarakat (KSM) sesuai dengan usulan yang disetujui Fasilitator 4. Tingkat Kecamatan
Pemerintah Kecamatan, dalam hal ini adalah perangkat daerah Kecamatan sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang dipimpin oleh camat, dengan tugasnya adalah:
1) Mengkoordinasikan penyelenggaraan Program di wilayah kerjanya;
2) Membina dan mengendalikan penyelenggaraan Program di wilayah kerjanya;
3) Melakukan pembinaan kepada pemerintahan Desa/Kelurahan, BKM/LKM.
5. Tingkat Desa/Kelurahan
Di tingkat Desa/Kelurahan, unsur utama pelaksanaan P2KKP adalah (1) Lurah/Kades dan perangkatnya, (2) BKM/LKM, (3) UPL, (4) KSM permukiman (5) Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) dan (5) Relawan permukiman dengan peran dan tugas masing-‐masing unsur adalah sbb:
a. Lurah/Kepala Desa
Secara umum peran utama Lurah/Kepala Desa adalah memberikan dukungan dan jaminan agar pelaksanaan Kolaborasi Percepatan Gerakan 100 0 100 di wilayah kerjanya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tujuan yang diharapkan melalui Kolaborasi Percepatan Gerakan 100 0 100 dapat tercapai dengan baik. Untuk Itu Lurah/ Kepala Desa dapat mengerahkan perangkat kelurahan atau desa sesuai dengan fungsi masing-‐masing.
Secara rinci tugas dan tanggung jawab Lurah/Kepala Desa dalam pelaksanaan Kolaborasi Percepatan Gerakan 100 0 100 adalah sebagai berikut:
1) Membantu sosialisasi tingkat Desa/Kelurahan;
2) Memfasilitasi terselenggaranya pertemuan pengurus RT/RW dan masyarakat dengan Korkot/Askot Mandiri/Tim Fasilitator, dan relawan permukiman dalam upaya penyebarluasan informasi dan pelaksanaan P2KKP;
3) Memfasilitasi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan P2KKP;
4) Berkoordinasi dengan Tim Fasilitator, relawan masyarakat dan BKM/LKM, memfasilitasi penyelesaian persoalan dan konflik serta penanganan pengaduan yang muncul dalam pelaksanaan Kolaborasi Percepatan Gerakan 100 0 100.
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) | PERCEPATAN PENANGANAN KUMUH 25
b. BKM/LKM
BKM/LKM dalam pelaksanaan Kolaborasi Percepatan Gerakan 100 0 100 mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Melaksanakan penyaluran dana BLM kepada KSM;
2) Membuat Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan (SPPD-‐L) dengan KSM/ Panitia selaku pelaksana kegiatan P2KKP; dan
3) Memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul ditingkat kelurahan, termasuk memberikan sanksi/peringatan kepada KSM/Panitia atas pelanggaran pemanfaatan dana dan atau pelanggaran atas ketentuan-‐
ketentuan dalam SPPD-‐L.
c. Unit Pengelola Lingkungan (UPL)
Unit Pengelola Lingkungan (UPL) unit pelaksana yang dibentuk oleh BKM/LKM berperan mengkoordinasikan seluruh kegiatan sebagai berikut :
1) Memfasilitasi pembentukan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP);
2) Menyelenggarakan Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K) bagi semua tim pelaksana (KSM) termasuk praktek lapangan;
3) Memverifikasi administrasi pencairan/pemanfaatan dana kepada KSM;
4) Memfasilitasi, mengawasi dan mengkoordinir seluruh pelaksanaan kegiatan KSM Permukiman termasuk memberikan penguatan teknik konstruksi maupun administrasi kegiatan;
5) Menyelenggarakan rapat-‐rapat evaluasi rutin bersama KSM Permukiman untuk mengevaluasi kemajuan pelaksanaan kegiatan dan mendorong upaya-‐
upaya percepatan penyelesaiaan kegiatan lapangan;
6) Bersama Faskel Teknik dan KSM melakukan Opname pekerjaan dilapangan;
7) Memfasilitasi penyusunan dan memverifikasi laporan-‐laporan Kegiatan KSM (Mingguan, Bulanan, LPJ, termasuk photo2 dokumentasi) dan melaporkannya kepada koordinator BKM/LKM;
8) Memastikan semua infrastruktur memenuhi persyaratan teknis (Bangunan berkualitas Baik/Kuat & Tahan Lama, Bermanfaat/Berfungsi dan Ada O&P termasuk Rencana Kerjanya);
9) Bersama Fasilitator Teknik/Askot Infrastruktur melakukan Verifikasi proposal KSM (termasuk membuat Berita Acara Verifikasi);
10) Bersama Fasilitator Teknik/Askot Infrastruktur dan pihak KSM melakukan Sertifikasi Kegiatan (termasuk membuat BAP2-‐nya);
26 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB)| PERCEPATAN PENANGANAN KUMUH
d. Unit Pengelola lainnya (UPS, UPK)
Unit Pengelola lainnya adalah unit pelaksana yang dibentuk oleh BKM/LKM untuk mengurus kegiatan bidang sosial dan ekonomi maupun keuangan dengan tugas sebagai berikut :
1) Memfasilitasi pembentukan KSM;
2) Memfasilitasi penyusunan usulan kegiatan bidang sosial dan ekonomi;
3) Melakukan verifikasi usulan kegiatan KSM;
4) Melakukan pengendalian kegiatan KSM termasuk pertanggungjawaban administrasi kegiatan;
5) Memfasilitasi pencatatan pembukuan KSM dalam kegiatan ekonomi dana bergulir;
6) Melakukan pencatatan administrasi dan pembukuan UPK;
7) Aktif melakukan penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul akibat pelaksanaan kegiatannya;
8) Melaporkan pengelolaan kegiatan sosial dan ekonomi kepada BKM/LKM secara berkala.
e. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
Peran KSM Permukinan dalam kegiatan Kolaborasi Percepatan Gerakan 100 0 100 adalah sebagai berikut :
1) Menyusun proposal kegiatan infrastruktur yang sudah disepakati bersama jenis kegiatan dan lokasinya;
2) Mengelola dan melaksanakan kegiatan P2KKP secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan, serta memastikan prasarana yang dibangun tidak boleh menimbulkan Dampak Infrastrukturdan Sosial;
3) Menyampaikan Jadwal Kerja, Rencana Pengadaan Bahan/Alat, Rencana Pemeliharaan, Rencana Tenaga Kerja, Tim Pelaksana Kegiatan yang lebih rinci kepada UPL sebelum dilaksanakan Musyawarah Pra Pelaksanaan Kegiatan (MP2K);
4) Melaksanakan Musyawarah Pengadaan Bahan/Alat, Musyawarah Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan dan memastikan Tim O&P turut serta dalam MP2K;
5) Membangun prasarana dengan kualitas baik, bermanfaat sesuai kebutuhan masyarakat dan persyaratan teknis konstruksi;
6) Membuat Papan Nama/Informasi Proyek sehingga dapat diketahui oleh masyarakat umum;
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) | PERCEPATAN PENANGANAN KUMUH 27 7) Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan dan mengarsipkannya;
8) Melakukan penggantian atau perbaikan prasarana yang diperintahkan oleh konsultan/UPL selama proses konstruksi berlangsung;
9) Mendorong pelibatan masyarakat sebanyak-‐banyaknya dalam pelaksanaan kegiatan;
10) Aktif melakukan penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul akibat pelaksanaan kegiatannya;
f. Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) Tugas KPP adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan rencana Operasional dan Pemeliharaan (O&P) yang mencakup mekanisme pelaksanaan O&P serta pendanaannya;
2) Menggalang dan mengelola dana untuk O&P yang diperoleh dari iuran warga, bantuan APBD dan pihak-‐pihak lainnya;
3) Membuka dan mengelola rekening Bank untuk dana O&P (terpisah dari rekening BKM/LKM); dan
4) Melaporkan kegiatan O&P termasuk penggunaan dana KPP kepada masyarakat dan pemerintah Desa/Kelurahan.
g. Relawan Permukiman
Relawan Permukiman adalah pelopor-‐pelopor pengerak dari masyarakat yang mengabdi tanpa pamrih, ikhlas, peduli dan memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan.
P2KKP mendorong masyarakat di lokasi sasaran agar membuka kesempatan seluas mungkin bagi warga yang ikhlas, jujur, adil, peduli dan memiliki komitmen untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan seluruh tahapan kegiatan program agar bermanfaat bagi masyarakat di wilayahnya.
Dengan demikian peran utama para relawan permukiman adalah :
1) Pengerak masyarakat dalam menjalani seluruh proses kegiatan Kolaborasi Percepatan Gerakan 100 0 100 secara partisipatif;
2) Mengawal proses partisipasi, transparansi, akuntabilitas, demokrasi dsb; dan 3) Mitra kerja BKM/LKM dalam kegiatan Kolaborasi Percepatan Gerakan 100 0
100.