• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Efisiensi Bank Syariah di Malaysia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisis Metode DEA

2. Tingkat Efisiensi Bank Syariah di Malaysia

Tabel 4.22 Efisiensi Affin Islamic Bank Berhard 2011-2014

Periode 2011 2012 2013 2014 Maret 100.00 78.87 100.00 100.00 Juni 100.00 78.19 96.73 94.91 september 90.98 82.43 93.63 100.00 Desember 100.00 100.00 96.57 100.00 Total 390.98 339.49 386,93 394.91 Mean 97.74 84.87 96.73 98.73

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Dari grafik di atas, membuat penulis terperangah dengan hasil olah data yang dilakukan pada Affin Islamic Bank Berhard yang mengalami inefisiensi selama periode 211-2014. Pada tahun 2011, Affin Islamic Bank hanya mencapai tingkat efisiensi sebesar 97,74%. Kemudian pada tahun 2012 tingkat efisiensi perbankan syariah di Malaysia mengalami penurunan sebesar 12,87%. Namun tingkat efisiensinya meningkat kembali pada tahun 2013 dan 2014. Agar lebih jelas mengenai rata-rata tingkat efisiensi Affin Islamic Bank dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.16

Efisiensi Rata-Rata Tahunan Affin Islamic Bank Berhard 2011-2014

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

97,74 84,87 96,73 98,73 75 80 85 90 95 100 2011 2012 2013 2014

Efisiensi Affin Islamic Bank Berhard

Mean

E

fis

Dari grafik di atas terlihat bahwa, efisiensi Affin Islamic Bank Berhard (AIBB) mengalami perkembangan yang fluktuatif. Level terendah efisiensi Affin Islamic Bank Berhard berada pada score 84,87% di tahun 2012. Kemudian pada tahun 2013 meningkat sebesar 11,86%. Peningkatan score

efisiensi ini terus terjadi hingga tahun 2014 yang mencapai tingkat efisiensi sebesar 98,73%.

Affin Islamic Bank Berhard mencapai tingkat efisiensi terendah pada bulan juni 2012, maka penulis pun ingin mengetahui menyebab terjadinya inefisiensi pada periode tersebut, untuk itu penulis akan memaparkan hasil olah data WDEA dengan asumsi VRS pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.23 Target Efisiensi Juni 2012

Efisiensi Variabel Actual Target To Gain Achieved

DPK 8517891 6470756.9 24.0% 76.0% Aset Tetap 3380 2642.8 21.8% 78.2% 78.19% Beban Personalia 15496 12116 21.8% 78.2% Total Pembiayaan 4704795 4704795 0.0% 100.0% Pendapatan Operasional 138950 172896.1 24.4% 80.4%

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Berdasarkan hasil olah data pada tabel tersebut, tingkat efisiensi terendah yang dialami Affin Islamic Bank Berhard berada di level 78,19%. Penyebab inefisiensi pada periode tersebut adalah pada variabel input (DPK,

aset, dan beban personalia) dan variabel output (Pendapatan operasional). Pada penghimpunan dana masyarakat yaitu DPK mengalami inefisiensi sebesar 24.0%. peningkatan DPK yang dihimpun tidak disertai dengan peningkatan pendapatan operasional yang diperoleh bank sehingga terjadi inefisiensi. terlihat pada tabel di atas terjadi pemborosan pada beban personalia sebesar RM.3.380 juta. Padahal hanya dengan menggunakan dana sebesar RM.12.116 juta saja sudah cukup dan bisa mencapai tingkat efisiensi maksimum. Pemborosan kembali di lakukan oleh manajemen Affin Islamic bank pada aset tetap yang hanya mencapai tingkat efisiensi sebesar 78.2% dan terjadi inefisiensi sebesar 21.8%. dapat dilih bahwa dari angka actual

yang mencapai RM.3.380 juta sedangkan target efisiensinya hanya RM.2.642.8 juta.

Inefisiensi juga terjadi pada variabel output yakni pada Pendapatan operasional. Pada tabel di atas, terlihat bahwa angka actual pendapatan operasional hanya mencapai RM.138.950 juta, sedangkan target efisiensi sebesar RM.172.896,1 juta. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan sebesar 24.4% agar dapat efisien.

b. Alliance Islamic Bank Berhard

Tabel 4.24

Efisiensi Alliance Islamic Bank Berhard 2011-2014

Periode 2011 2012 2013 2014 Maret 100 100 100 100 Juni 100 100 100 100 September 100 97.63 98.76 100 Desember 98.26 98.92 100 100 Total 398.26 396.55 398.76 400 Mean 99.57 99.14 99.69 100

Pada tabel di atas, terlihat bahwa Alliance Islamic Bank Berhard hanya mencapai kinerja efisiensinya pada tahun 2014. Pada tahun 2011, tingkat efisiensinya hanya mencapai 99,57% kemudian turun menjadi 99,14% di tahun 2012. Selanjutnya pada tahu 2013, tingkat efisiensi Alliance Islamic Bank Berhard kembali meningkat menjadi 99,69% peningkatan ini terus terjadi hingga tahun 2014 yang mencapai tingkat efisiensi sempurna sebesar 100%.

Agar lebih jelas mengenai perkembangan tingkat efisiensi yang dicapai oleh Alliance Islamic Bank Berhard dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.17

Efisiensi Rata-Rata Tahunan Alliance Islamic Bank Berhard 2011-2014

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Pada grafik di atas, terlihat bahwa terjadinya fluktuasi pada tingkat efisiensi Alliance Islamic Bank berhard yang sempat mengalami penurunan efisiensi pada tahun 2012 yang pada akhirnya dapat meningkatkan score

99,57 99,14 99,69 100 98,5 99 99,5 100 100,5 2011 2012 2013 2014

Efisiensi Alliance Islamic Bank Berhard

Mean

E

fis

efisiensinya pada tahun 2013 dan 2014. Pada tahun 2013 meningkat sebesar 0,55% hingga akhirnya pada tahun 2014 mencapai tingkat efisiensi 100%.

Alliance Islamic Bank Berhard (AIBB) merupakan salah satu bank syariah yang ikut meramaikan aktivitas perbankan di Malaysia. Dari hasil olah data WDEA dengan asumsi VRS, penulis mencoba menganalisis, ternyata Alliance Islamic Bank Berhard pernah mengalami tingkat efisiensi terendah pada bulan september 2012 dibandingkan bulan-bulan lainnya selama periode penelitian, berikut hasil olah data Alliance Islamic Bank Berhard:

Tabel 4.25 Target efisiensi September 2012

Efisiensi Variabel Actual Target To Gain Achieved

DPK 5859138 5720277.8 2.4% 97.6% Aset Tetap 203 198.2 2.4% 97.6% 97.63% Beban Personalia 19546 19082.8 2.4% 97.6% Total Pembiayaan 4558004 4558004 0.0% 100.0% Pendapatan Operasional 82895 92806.1 12.0% 89.3%

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Hasil olah data pada tabel di atas, ternyata efisiensi terendah yang dicapai Alliance Islamic Bank Berhard terjadi di tahun 2012 dengan score eifisiensinya sebesar 97,63%. Terdapat empat variabel yang menyebabkan inefisiensi pada Alliance Islamic Bank Berhard yaitu tiga variabel input (DPK, beban personalia, dan aset tetap) dan satu variabel output (pendapatan

Operasional). DPK yang dihimpun oleh Alliance Islamic Bank Berhard mencapai efisiensi sebesar 97,6% dimana nilai actualnya sebesar RM.5.859.138 juta dan target efisiensinya sebesar RM 5.720.277.8 juta. angka actual DPK yang dihimpun oleh Alliance Islamic Bank tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan operasionalnya, sehingga terjadi inefisiensi. Untuk beban personalia mengalami inefisiensi sebesar 2,4% harus dikurangi bila ingin mencapai efisiensi. Hal ini terlihat dari angka actualnya sebesar RM.19.546 juta, dan angka target efisiensinya sebesar RM.19.082,8 juta. Di sisi lain, pada aset tetap pun mengalami pemborosan RM 4,8 juta. Dengan nilai actual sebesar RM.203 juta dan nilai target efisiensi yang seharusnya dicapai sebesar RM.198,2 juta.

Inefisiensi pada variabel output juga mengalami inefisiensi pada sisi Pendapatan Operasional yang hanya mencapai tingkat efisiensi sebesar 89.3%. pendapatan yang dihasilkan masih belum mencapai target yang disarankan, karena baru mencapai RM.82,895 juta, harus adanya penambahan pendapatan sebesar RM.9.911,1 juta.

c. Bank Islam Malaysia Berhard

Tabel 4.26

Efisiensi Bank Islam Malaysia Berhard 2011-2014

Periode 2011 2012 2013 2014 Maret 100 99.64 92.82 100 Juni 100 100 100 100 september 100 99.10 97.81 100 Desember 100 100 100 100 Total 400 398.74 390.63 400 Mean 100 99.69 97.66 100

Bank Islam Malaysia Berhard merupakan Bank syariah yang berada di jajaran lima bank terbesar di Malaysia yang memiliki kaptalisasi cukup besar. Melihat performa efisiensi Bank Islam Malaysia berhard pada tahun 2012 hingga 2014. Pada tahun 2011, Bank Islami Malaysia Berhard memiliki kinerja yang baik dengan mencapai score efisiensi sempurna sebesar 100%. Selanjutnya pada tahun 2012, nilai efisiensinya turun di score 99.69% kemudian pada tahun 2013 nilai efisiensinya semakin turun di score 97.66%. Akhirnya pada tahun 2014, Bank Islam Malaysia Berhard dapat meningkatkan socre efisiensinya di level 100%.

Agar dapat melihat lebih jelas rata-rata efisiensi Bank Islam Malaysia Berhard, dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.18

Efisiensi Rata-Rata Tahunan Bank Islam Malaysia Berhard 2011-2014

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Dari grafik di atas, terlihat bahwa tingkat efisiensi Bank Islam Malaysia Berhard mengalami fluktuasi dari tahun 2011 hingga 2014. Bank ini mengalami efisiensi sempurna pada tahun 2011 dan 2014. Namun terjadi inefisiensi pada tahun 2012 dan 2013 sebesar 99,69% dan 97,66%. Krisis

100 99,69 97,66 100 96 97 98 99 100 101 2011 2012 2013 2014

Bank Islam Malaysia Berhard

Mean

E

fis

global yang terjadi pada tahun 2012 dan 2013 ternyata memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perbankan syariah di Malaysia pasalnya pada periode tersebut hampir seluruh bank syariah di Malaysia mengalami inefisiensi terendah.

Setelah melihat secara keseluruhan, secara spesifik penulis akan memaparkan penyebab inefisiensi terendah yang dialami Bank Islam Malaysia pada bulan Maret 2013. Berikut tabel efisiensi Bank Islam Malaysia Berhard:

Tabel 4.27 Target efisiensi Maret 2013

Efisiensi Variabel Actual Target To Gain Achieved

DPK 36378230 33051191.8 9.1% 90.9% Aset Tetap 217522 201914.6 7.2% 92.8% 92.82% Beban Personalia 111804 103782 7.2% 92.8% Total Pembiayaan 20435620 20435620 0.0% 100.0% Pendapatan Operasional 524411 524411 0.0% 100.0%

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Dari hasil olah data pada tabel di atas, Bank Islam Malaysia Berhard mengalami mencapai efisiensi terendah pada level 92.82%. penyebab terjadinya inefisiensi ini disumbang oleh variabel input yaitu DPK, Beban personalia, dan aset tetap. DPK yang dihimpun dari masyarakat mengalami inefisiensi sebesar RM 3327038,2 juta, padahal hanya dengan mengumpulkan DPK sebesar 90,9%. Hanya dengan mengumpulkan DPK sebesar RM.33.051.191,8 juta saja bank ini sudah dapat mencapai tingkat

efisiensi sempurna. Terjadinya inefisiensi pada DPK diakibatkan beban promosi yang dikeluarkan cukup tinggi sehingga terjadi inefisiesi. Pada variabel beban personalia hanya mencapai tingkat efisiensi sebesar 92.8% dan perlu adanya perbaikan sebesar 7.2%. DPK yang dihimpun Bank Islami Malaysia Berhard mencapai Angka actual sebesar RM.111.804 juta dan target yang seharusnya dicapai sebesar RM.103.782 juta. Selanjutnya dari sisi aset tetap pun terjadi inefisiensi sebesar 7.2%. pada aset tetap terjadi pemborosan hingga mencapai RM.15.607,4 juta, padahal hanya dengan mengeluarkan dana sebesar RM.201.914,6 juta saja variabel aset tetap Bank Islam Malaysia Berhard sudah dapat mencapai efisiensi sempurna.

d. AmIslamic Bank Berhard

Tabel 4.28

Efisiensi AmIslamic Bank Berhard 2011-2014

Periode 2011 2012 2013 2014 Maret 100 100 100 100 Juni 100 96.54 95.92 98.94 september 100 96.60 98.14 100 Desember 100 94.49 100 100 Total 400 387.72 394.06 398.94 Mean 100 96.93 98.51 99,73

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Dari tabel hasil olah data di atas, AmIslamic Bank Berhard mencapai tingkat efisiensi sempurna pada tahun 2011 saja, sedangkan terjadi inefisiensi pada tahun 2012-2014. Tingkat efisiensi terendah yang dicapai oleh AmIslamic Bank berhard mencapai level 96,93% terjadi penurunan sebesar 3,07%. Selanjutnya pada tahun 2013 meningkat di level 98,51%

meningkat sebesar 1,58% dan terus meningkat hingga pada tahun 2014 di level 99,73%.

Pergerakan tingkat efisiensi AmIslamic Bank Berhard dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.19

Efisiensi Rata-Rata Tahunan AmIslamic Bank Berhard 2011-2014

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Pada grafik di atas terlihat bahwa tingkat efisiensi AmIslamic Bank Berhard mengalami fluktuasi, karena tingkat efisiensinya yang naik turun. Tingkat efisiensi sempurna dicapai oleh AmIslamic Bank Berhard pada tahun 2011. Namun karena adanya krisis global pada tahun 2012, maka kinerja efisiensinya turun hingga mencapai level 3,07%. Pada tahun 2013, kinerja efisiensi AmIslamic Bank Berhard mulai membaik dan meningkat di level 98,51%. Peningkatan kinerja efisiensi ini terus meningkat hingga tahun 2014 mencapai level 99,73% nyaris mencapai efisiensi sempurna.

AmIslamic Bank Berhard merupakan salah satu bank syariah terbesar di Malaysia dimana pada tahun 2011 penyumbang market share di urutan ke lima sebesar 5,2% dari keseluruhan aset perbankan syariah di

100 96,93 98,51 99,73 95 96 97 98 99 100 101 2011 2012 2013 2014

AmIslamic Bank Berhard

Mean

E

fis

malaysia. Penulis mencoba menganalisis, ternyata AmIslamic Bank Berhard pernah mengalami tingkat efisiensi terendah pada bulan Desember 2012 dibandingkan bulan-bulan lainnya pada periode penelitian ini, berikut tabel hasil olah data efisiensi untuk AmIslamic Bank Berhard:

Tabel 4.29 Target efisiensi Maret 2013

Efisiensi Variabel Actual Target To Gain Achieved

DPK 21666830 20473436.8 5.5% 94.5% Aset Tetap 496 458.8 5.5% 92.5% 94.49% Beban Personalia 2629 2484.2 7.5% 94.5% Total Pembiayaan 19910438 19910438 0.0% 100.0% Pendapatan Operasional 384916 384916 0.0% 100.0%

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Jika melihat tabel di atas, terlihat bahwa AmIslamic Bank Berhard mencapai efisiensi terendah pada maret 2013 sebesar 94,49%. Inefisiensi terjadi hanya pada variabel input saja yaitu DPK, beban personalia, dan aset tetap. Pada DPK terjadi inefisiensi penghimpunan dana sebesar 5,5%. Angka

actual yang dicapai AmIslamic Bank Berhard sebesar RM.21.666.830 juta, dan target yang disarankan sebesar RM.20.473.436,8 juta. Pada variabel beban personalian mencapai efisiensi sebesar 94.5% dan terjadi inefisiensi sebesar 7.5%. maka perlu adanya penghematan biaya sebesar RM.144,8 juta. Sisi lain, pada aset tetap juga terjadi inefisiensi sebesar 5,5%. Terjadi pemborosan sebesar RM.37,2 juta. Oleh karena itu, manajemen AmIslamic

Bank Berhard harus melakukan penghematan biaya operasionalnya terutama pada beban personalia dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghimpun DPK agar dapat mencapai efisiensi sempurna.

e. Asian Finance Bank Berhard

Tabel 4.30

Efisiensi Asian Finance Bank Berhard 2011-2014

Periode 2011 2012 2013 2014 Maret 93.70 79.93 66.78 100 Juni 100.00 72.09 68.23 100 September 87.01 70.56 79.44 100 Desember 91.74 70.90 72.56 100 Total 372.45 293.48 287.01 400 Mean 93.11 73.37 71.75 100

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Hasil olah data pada tabel di atas, terlihat bahwa selama periode penelitian ini Asian Finance Bank Berhard mencapai tingkat efisiensi hanya di tahun 2014. Krisis global yang terjadi pada tahun 2012 dan 2013 ternyata membawa dampak buruk pada kinerja efisiensi Asian Finance Bank Berhard dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 score efisiensinya berada di level 73,37% dan semakin turun hingga mencapai 71,75% di tahun 2013. Namun pada akhirnya di tahun 2014 Asian Finance Bank Berhard dapat meningkatkan kinerjanya mencapai efisiensi sempurna di level 100%.

Untuk lebih jelas melihat pergerakan efisiensi rata-rata Asian Finance Bank Berhard pada tahun 2011 hingga 2014, dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.20

Efisiensi Rata-Rata Tahunan Asian Finance Bank Berhard 2011-2014

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Pada grafik di atas terlihat bahwa hanya pada tahun 2014 saja Asian Finance Bank Berhard mencapai tingkat efisiensi sempurna sebesar 100%. Namun pada tiga tahun sebelumnya mengalami inefisiensi. Pada tahun 2011, mencapai tingkat efisiensi di level 93,11% kemudian di tahun 2012 mengalami penurunan yang drastis sebesar19,74%. Pada tahun 2013 pun Asian Finance Bank Berhard belum dapat memperbaiki kinerjanya sehingga tingkat efisiensinya menyentuh level 71,75% , terjadinya penurunan sebesar 1,62% dari tahun sebelumnya. Akhirnya pada tahun 2014 Asian Finance Bank Berhard dapat mencapai tingkat efisiensi sempurna di level 100%.

Asian Finance Bank Berhard merupakan salah satu bank syariah terkemukan di Malaysia. Pada penelitian ini, penulis ingin memaparkan penyebab terjadinya efisiensi terendah yang dialami Asian Finance Bank Berhard pada bulan Maret 2013, berikut tabel hasil olah data untuk Asian Finance Islamic Bank:

93,11 73,37 71,75 100 0 20 40 60 80 100 120 2011 2012 2013 2014

Efisiensi Asian Finance Berhard

Mean

E

fis

Tabel 4.31 Target efisiensi Maret 2013

Efisiensi Variabel Actual Target To Gain Achieved

DPK 1642033689 1096513005.9 33.2% 66.8% Aset Tetap 3360490 2044361.7 39.2% 60.8% 66.78% Beban Personalia 6159852 4113410 33.2% 66.8% Total Pembiayaan 1411223206 1602842940.8 13.6% 88.0% Pendapatan Operasional 31438145 31438145 0.0% 100.0%

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Dari hasil olah data di atas, Asian Finance Bank mencapai tingkat efisiensi terendah pada bulan maret 2013 dengan score efisiensi sebesar 66,78%. Inefisiensi ini terjadi disebabkan oleh variabel input (DPK, beban personalia, dan aset tetap) dan output (total pembiayaan). DPK hanya mencapai tingkat efisiensi 66,8%, padahal hanya dengan menghimpun dana sebesar RM.1.096.513.005,9 juta saja sudah dapat mencapai efisiensi. efisiensi yang dicapai oleh variabel beban personalia hanya mencapai 66,8% dan terjadi inefisiensi sebesar 33.2% sehingga Asian Finance Bank mengalami pemborosan sebesar RM.2.046.442 juta. Selanjutnya variabel

input yang mengalami inefisiensi adalah variabel aset tetap sebesar 39.2%, maka perlu adanya pengematan sebesar RM.1.316.128,3 juta. Selain pada variabel input, inefisiensi pun terjadi pada variabel output yakni pada variabel total pembiayaan yang belum mencapai target. Angka actual yang hanya

mencapai RM.1.411.223.206 juta dan target yang disarankan sebesar RM. 1.602.842.940.8 juta, maka perlu adanya perbaikan sebesar 13.6% .

f. Bank Muamalat Malaysia Berhard Tabel 4.32

Efisiensi Asian Bank Muamalat Malaysia Berhard 2011-2014

Periode 2011 2012 2013 2014 Maret 81.11 83.52 96.85 100 Juni 92.94 92.06 96.85 100 September 100 93.61 100 100 Desember 100 98.22 100 100 Total 374.05 367.41 393.70 400 Mean 93.51 91.85 98.42 100

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Pada tabel hasil olah data di atas, Bank Muamalat Malaysia Berhard mengalami inefisiensi selama tahun 2011 hingga 2013. Hanya pada tahun 2014 saja Bank Muamalat Malaysia Berhard mengalami tingkat efisiensi sempurna. Pada tahun 2011, score efisiensinya hanya mencapai 93,51%. kemudian pada tahun 2012, kinerja efisiensinya semakin menurun hingga mencapai tingkat efisiensi sebesar 91,85 terjadi penurunan sebesar 1,66% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2013, Bank Muamalat Malaysia dapat meningkatkan kinerja efisiensinya di level 98,42 terjadi kenaikan sebesar 6,57% dan pada tahun 2014 Bank Muamalat Indonesia menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan mencapai tingkat efisiensi sempurna sebesar 100%.

Untuk lebih jelas melihat pergerakan efisiensi rata-rata Bank Muamalat Malaysia Berhard pada tahun 2011 hingga 2014, dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.21 Efisiensi Rata-Rata Tahunan Bank Muamalat Malaysia Berhard 2011-2014

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Pada grafik di atas terlihat bahwa, tingkat efisiensi Bank Muamalat Indonesia mengalami fluktuatif namun cenderung naik dari tahun 2012 hingga 2014. Pada tahun 2011, Bank Muamalat Malaysia Berhard mencapai tingkat efisiensi sebesar 93,51%. kemudian pada tahun 2012 semakin turun hinggal di level 91,85%, namun pada tahun 2013, kinerja Bank Muamalat Malaysia berhard mulai meningkat di level 88,42 dan pada tahun 2014 kinerjanya semakin meningkat hingga mencapai level 100%.

Bank Muamalat Malaysia Berhard mencapai tingkat efisiensi terendah pada bulan Maret 2011, berikut tabel hasil olah data untuk Bank Malaysia Berhard: 93,51 91,85 98,42 100 86 88 90 92 94 96 98 100 102 2011 2012 2013 2014

Efisiensi Bank Muamalat Malaysia Berhard

Mean E fi si en si

Tabel 4.33 Target efisiensi Maret 2011

Efisiensi Variabel Actual Target To Gain Achieved

DPK 16171772 13116239.6 18.9% 81.1% Aset Tetap 101521 43280.1 25.2% 74.8% 81.11% Beban Personalia 154497 75898.6 72.0% 28.0% Total Pembiayaan 7148160 7730601.1 8.1% 92.5% Pendapatan Operasional 206465 206465 0.0% 100.0%

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Dari tabel di atas, efisiensi terendah yang dicapai oleh Bank Muamalat Malaysia Berhard pada bulan Maret 2011 mencapai score 81,11%. Hal ini disebabkan karena adanya inefisiensi pada variabel input (DPK, beban personalia, aset tetap) dan variabel output (total pembiayaan). DPK yang dihimpun oleh Bank Muamalat Malaysia Berhard mencapai tingkat efisiensi sebesar 81,1%. Hal ini terjadi karena kenaikan DPK yang dihimpun bank tidak disesuaikan dengan penyaluran dana yang seharusnya disalurkan untuk pembiayaan. Pada beban personalia pun mengalami inefisiensi yang cukup tinggi sebesar 72,0%, terjadi pemborosan pada biaya personalia sebesar RM.146.907,4 juta. Angka actual sebesar RM.154.497 juta, dan target yang seharusnya dicapai sebesar RM 154497 juta. Di sisi lain, aset tetap pun mengalami inefisiensi sebesar 25,2%. Sehingga manajemen Bank Muamalat Malaysia harus mengurangi biaya untuk aset tetapnya sebesar RM.78.598,4 juta.

Inefisiensi terendah yang dialami oleh Bank Muamalat Malaysia Berhard pun diakibatkan terjadinya inefisiensi pada variabel output yaitu total pembiayaan. Total pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Muamalat Malaysia Berhard masih berada di bawah target dengan nilai actual hanya mencapai RM.7.148.160 juta, sedangkan target yang seharusnya dicapai oleh Bank Muamalat Malaysia Berhard sebesar RM.7.730.601.1 juta.

g. OCBC Al-Amin Malaysia Berhard Tabel 4.34

Efisiensi OCBC Al-Amin Malaysia Berhard 2011-2014

Periode 2011 2012 2013 2014 Maret 100 96.57 96.37 100 Juni 100 100 100 98.46 September 100 99.13 100 100 Desember 100 100 100 100 Total 400 395.70 396.37 398.46 Mean 100 98.92 99.09 99.61

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Hasil olah data pada tabel tersebut, bank OCBC Al-Amin Malaysia Berhard menunjukkan bahwa tingkat efisiensi sempurna yang dicapai hanya pada tahun 2011. Krisis pada tahun 2012-2013 membawa dampak yang buruk bagi kinerja efisiensi bank OCBC Al-Amin Malaysia Berhard karena pada periode tersebut terjadi inefisiensi pada kinerja perbankan hinggan mencapai level terendah dibandingkan periode sebelumnya. Pada tahun 2012, tingkat efisiensinya hanya mencapai level 98,92% jauh lebih rendah dibandingkan pada tahun 2013 yang mencapai level 99,09%. Akhirnya pada tahun 2014

tingkat efisiensinya meningkat di level 99,61%, jauh lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Pergerakan tingkat efisiensi OCBC Al-Amin Malaysia Berhard dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.22 Efisiensi OCBC Al-Amin Malaysia BerhardRata-Rata Tahunan Bank 2011-2014

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Pada grafik di atas, terlihat bahwa efisiensi OCBC Al-Amin Malaysia Berhard mencapai score tertinggi sebesar 100% pada tahun 2011, namun turun sebesar 1,08% pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2013 meningkat di level 99,09%. Hingga di tahun 2014 kinerja efisiensi bank OCBC Al-Amin Malaysia Berhard mencapai level 99,61.

Bank OCBC Al-Amin Malaysia Berhard mengalami efisiensi terendah pada bulan Maret 2013, berdasarkan hasil olah data dengan WDEA asumsi VRS, maka diperoleh hasil target yang harus dicapai oleh bank OCBC Al-Amin Islamic Bank Berhard, berikut tabel hasil olah data WDEA:

100 98,92 99,09 99,61 98,2 98,4 98,6 98,8 99 99,2 99,4 99,6 99,8 100 100,2 2011 2012 2013 2014

OCBC Al-Amin Malaysia Berhard

Mean

E

fis

Tabel 4.35 Target efisiensi Maret 2013

Efisiensi Variabel Actual Target To Gain Achieved

DPK 5829963 5618481.9 3.6% 96.4% Aset Tetap 8414 8108.8 3.6% 96.4% 96.37% Beban Personalia 30634 29522.8 3.6% 96.4% Total Pembiayaan 4647358 5091993.3 9.6% 91.3% Pendapatan Operasional 108913 108913 0.0% 100.0%

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Pada tabel di atas, terlihat bahwa bank OCBC Al-Amin Malaysia Berhard mencapai kinerja efisiensi terendah di level 96,37%. Inefisiensi ini terjadi karena pada variabel input meliputi DPK, beban personalia, dan aset tetap. Sedangkan pada variabel output terjadi pada total pembiayaan. Sama halnya dengan yang dialami oleh Bank Muamalat Malaysia Berhard.

DPK yang dihimpun oleh bank OCBC Al-Amin Malaysia Berhard mencapai kinerja efisiensi sebesar 96,4% dan terjadi inefisiensi sebesar 3,6%. Angka actual yang dicapai sebesar RM.5.829.963 juta sedangkan target yang seharusnya dicapai sebesar RM 5.618.481,9 juta. DPK yang dihipun tidak diikut dengan peningkatan pembiayaan yang seharusnya disalurkan sehingga terjadi inefisiensi. Pada beban personalia pun terjadi inefisiensi sebesar 3,6%, dimana kinerja efisiensinya hanya mencapai 96.4%. angka actual yang digunakan melebih target yang disarankan sehingga terjadi pemborosan sebesar RM.1.111,2 juta. Oleh karena itu, bank OCBC Al-Amin Malaysia

Berhard harus melakukan perbaikan sebesar 3,6% terkait biaya yang dikeluarkan untuk beban personalia. Selanjutnya inefisiensi juga terjadi pada aset tetap sebesar 3.6%, dimana angka actual yang dikeluarkan untuk aset tetap mecapai RM.8.414 juta, melebihi target yang disarankan yang seharusnya hanya mencapai RM.305,2 juta. sehingga pihak manajemen bank OCBC Al-Amin Malaysia Berhard harus mengurangi biaya untuk aset tetap sebesar RM.302,5 juta.

Biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank OCBC Al-Amin Malaysia Berhard berbanding terbali terhadap total pembiayaan yang seharusnya disalurkan kepada masyarakat. Angka actual yang dicapai pada variabel total pembiayaan hanya sebesar RM.4.647.358 juta berada dibawah angka target yang seharusnya dicapai sebesar RM.5.091.993.3 juta. Oleh karena itu, harus adanya penambahan total pembiayaan sebesar 9.6% agar dapat mencapai kinerja efisiensi sempurna.

h. Hong Leong Islamic Bank Berhard

Tabel 4.36 Efisiensi Hong Leong Islamic Bank Berhard 2011-2014

Periode 2011 2012 2013 2014 Maret 100 99.68 100 100 Juni 100 100 100 100 September 100 95.69 100 100 Desember 87.87 97.05 100 100 Total 387.87 392.42 400 400 Mean 96.97 98.10 100 100

Sumber: Olah Data WDEA Asumsi VRS

Dari hasil olah data di atas, terlihat bahwa Hong Leong Islamic Bank

Dokumen terkait